🥀🥀🥀
وَالْوَالِدٰتُ يُرْضِعْنَ اَوْلَادَهُنَّ حَوْلَيْنِ كَامِلَيْنِ لِمَنْ اَرَادَ اَنْ يُّتِمَّ الرَّضَاعَةَ ۗ وَعَلَى الْمَوْلُوْدِ لَهٗ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوْفِۗ لَا تُكَلَّفُ نَفْسٌ اِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَا تُضَاۤرَّ وَالِدَةٌ ۢبِوَلَدِهَا وَلَا مَوْلُوْدٌ لَّهٗ بِوَلَدِهٖ وَعَلَى الْوَارِثِ مِثْلُ ذٰلِكَ ۚ فَاِنْ اَرَادَا فِصَالًا عَنْ تَرَاضٍ مِّنْهُمَا وَتَشَاوُرٍ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا ۗوَاِنْ اَرَدْتُّمْ اَنْ تَسْتَرْضِعُوْٓا اَوْلَادَكُمْ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ اِذَا سَلَّمْتُمْ مَّآ اٰتَيْتُمْ بِالْمَعْرُوْفِۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ
Dan ibu-ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, bagi yang ingin menyusui secara sempurna. Dan kewajiban ayah menanggung nafkah dan pakaian mereka dengan cara yang patut. Seseorang tidak dibebani lebih dari kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita karena anaknya dan jangan pula seorang ayah (menderita) karena anaknya. Ahli waris pun (berkewajiban) seperti itu pula. Apabila keduanya ingin menyapih dengan persetujuan dan permusyawaratan antara keduanya, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin menyusukan anakmu kepada orang lain, maka tidak ada dosa bagimu memberikan pembayaran dengan cara yang patut. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Happy reading guys 😘😘😘
Di rumah Queena pagi ini di isi dengan tangisan nyaring Zia, dia memaksa ingin ikut Gus Alzam ke kantor, padahal pagi ini dia masuk sekolah Paud.
"Huwa,,, Sia endak au cekolah, sia dah pintal,, Sio aja,sia au ikut Abi huwa,,," tangis Zia.
"Iya Zia sudah pintar,pintar nangis." celetuk Zio mengejek Adiknya.
"Ya Allah Zia sayang,, sekarang kita sekolah dulu ya, setelah itu baru kita ke kantor Abi." bujuk Queena.
Zia berpikir sebentar setelah itu mengangguk lucu.
"Sia,, pelgi ke sekolah dulu,au ain cama teman sia." Zia pergi berlari meninggalkan rumah, bukan hal aneh lagi Zia berangkat sendiri ke sekolahnya,karena memang masih dalam lingkungan pesantren Darussalam dan semuanya sudah mengenal Ning kecil mereka.
"Assalamu'alaikum Humaira." ucap Gus Alzam di belakang Queena.
"Waalaikum salam Huby." jawab Queena, mereka masih terlihat mesra meski sudah memiliki anak.
"Dimana Twins?" tanya Gus Alzam.
"Zio di teras sementara Zia sudah berangkat terlebih dahulu." jawab Queena.
"Tadi sepertinya Zia menangis."
"Iya,, dia tidak mau sekolah, katanya mau ikut kamu saja, tapi aku bilang nanti siang kita akan ke kantor, makanya dia mau sekolah." cerita Queen.
"Hahahaha,, Zia memang berbeda ." Gus Alzam tertawa membayangkan tingkah menggemaskan Zia .
"Iya,, berbeda dia sangat suka membuat orang pusing." Ucap Queena dengan cemberut.
"Persis seperti dirimu." Gus Alzam menarik hidung Queena pelan.
"Ish,, Sudahlah cepat berangkat, katanya ada meeting pagi." Queena mendorong pelan tubuh Gus Alzam.
"Baiklah Aku berangkat Humaira,, Assalamu'alaikum." pamit Gus Alzam.
"Waalaikum salam hati hati." Queena mencium tangan Gus Alzam di balas cium kening oleh Gus Alzam.
Sampai di teras Gus Alzam melihat Putranya sedang membaca buku.
"Assalamu'alaikum jagoan Abi." ucap Gus Alzam.
"Waalaikum salam Abi " jawab Zio dengan senyum manisnya.
"Pintarnya anak Abi, mau Abi antar ke Sekolah?" tawar Gus Alzam.
"Tidak usah Bi, Zio bareng Mommy saja." tolak Zio halus.
"Kalau begitu Abi berangkat ya Nak,, Assalamu'alaikum Sayang." Gus Alzam mencium kedua pipi Zio dan Zio mencium tangan Gus Alzam.
Setelah Gus Alzam berangkat ke kantor baru Zio berangkat sekolah di antar Queena, sampai di kelas Queen mencari keberadaan Zia namun Zia tidak ada di kelasnya, Queena terus mencari di setiap Kelas, bahkan hingga ke seluruh kelas namun Zia tetap tidak ada.
"Ya Allah Zia dimana kamu nak?" ucap Queena dia mulai frustasi karena tidak menemukan keberadaan buah hatinya.
"Queena bertanya pada para santri apakah ada yang melihat Zia, tapi tidak satupun dari mereka yang melihat Zia.
Queena mencari ke ndalem siapa tahu Zia kesana dia terus berlari.
"Assalamu'alaikum,, Abi Umi,," panggil Queena panik.
"Waalaikum salam." jawab Umi Maryam membuka pintu.
"Ada Apa nak?" tanya Abi Reyhan.
"Zia ada disini?" Queena langsung menanyakan keberadaan Zia.
"Zia?" tanya Gus Azka.
"Iya bang,, Zia ada disini?" tanya Queena kembali.
"Tidak nak, Zia tidak ada disini." jawab Umi Maryam.
"Ya Allah,, kemana Zia?" Queena sudah meneteskan air matanya.
"Mungkin Zia bersama salah satu santri nak, biasanya Zia kan Zia akan bermain bersama mereka."
"Aku sudah mencarinya Mi dan tidak ada satupun dari mereka yang melihat Zia."
"Ya Allah dimana cucuku." Umi Maryam langsung menangis.
Pesantren Darussalam di hebohkan dengan kehilangan Zia, semuanya mencari keberadaan bocah tiga tahun tersebut.
"Tapi Zia tidak ikut Bang Alzam kan?" tanya Maira.
"Tidak Ra,, dia berangkat ke sekolah sebelum Abinya berangkat ke kantor." jawab Queena.
Queena menangis terus mencari keberadaan princess kecilnya.
Sementara Gus Alzam langsung menuju ruangan meeting karena memang jadwalnya pagi,tanpa di sadari Princess kecilnya keluar dari dalam mobilnya.
Tadi Zia bukan berangkat ke Sekolahnya, melainkan masuk ke dalam mobil Gus Alzam bersembunyi di belakang Kursi kemudi tubuh nya yang mungil membuat Gus Alzam tidak menyadari keberadaannya.
"Ish,, Abi mana ya,, napa tinggali Sia sendili." ucap Zia setelah keluar dari mobil Gus Alzam.
"Sia cali saja deh." Zia berjalan mencari keberadaan Daddynya.
"Nona kecil." sapa salah satu karyawan Gus Alzam.
Semua karyawan Gus Alzam memang sudah mengenali Tuan dan Nona kecil mereka.
"Jangan panggil sia Nona kecil, Sia sekalang sudah besal." ucap Zia imut, dia tidak suka di panggil kecil, karena menurutnya dia sudah besar.
Mata Zia langsung melotot melihat orang yang dia rindukan.
"Glenpa,,,!" panggil Zia melihat Edward.
Edward yang merasa tidak asing dengan panggilan itu menoleh mencari asal suara itu.
"Zia,," kaget Edward melihat keberadaan cucunya.
"Glenpa,, sia mau Es klim."ucap Zia langsung meminta di belikan Es krim.
"Sama siapa kesini sayang?" tanya Edward melihat Zia masih pakai Seragam sekolah lengkap dengan Tasnya.
"Cama Abi." jawab Zia.
Edward pikir Gus Alzam sengaja membawa Zia ke kantor, mungkin karena buru buru jadi tidak sempat mengganti baju Zia.
"Glenpa Sia mau Es klim." Zia merengek minta Es krim.
"Baiklah lets go beli Eskrim." Edward menggendong tubuh mungil Zia.
"Jika Alzam bertanya katakan Zia ikut saya."ucap Edward pada karyawan Gus Alzam.
"Baik Tuan." jawab Karyawan Gus Alzam.
Di ruang meeting Gus Alzam sedang fokus mendengarkan Kliennya yang sedang presentase di depan, namun dering ponselnya mengganggu fokusnya.
'Humaira ' Nama yang tertera di layar ponselnya.
"Maaf saya angkat telpon sebentar." ucap Gus Alzam.
"Silahkan pak."
"Assalamu'alaikum Humaira,,"
"Hiks,, hiks,, waalaikum salam By." jawab Queena di sebrang sana sambil menangis.
"Kenapa menangis Humaira?" tanya Gus Alzam khawatir mendengar istrinya menangis.
"Zia,, by."
"Kenapa Zia sayang?"
"Zia hilang."
"Hilang?" tanya Gus Alzam mulai panik mendengar jika Princess kecilnya hilang.
"Iya,,." jawab Queena.
"Sudah kamu cari di kelas lain?"
"Sudah By,, kami sudah mencari Zia ke seluruh penjuru pesantren, tapi Zia tidak ada hiks,,"
"Aku pulang sekarang, kamu tenang dulu ya Humaira." Gus Alzam berusaha tenang meski hatinya sudah tak karuan.
"Aku tutup dulu ya Humaira Assalamu'alaikum." tidak menunggu jawaban Queena Gus Alzam mematikan ponselnya, dia segera pamitan pada kliennya.
Gus Alzam langsung pulang kembali ke pesantren Darussalam.
_
_
_
TBC
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK 😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
sharvik
msh bnyk crta queen y
2025-01-24
0
Alivaaaa
anakmu itu Queen 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
2024-06-13
0
devaloka
bener2 turunan Queen 😆
2024-02-29
3