Bulung Kakak Tua

❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️

Happy reading guys 😘😘😘

Setelah Meeting dengan staf kantor Gus Alzam ada pertemuan mendadak dengan perusahaan Fernandes dan itu mengharuskan dirinya membawa serta putri kecilnya.

"Nak,,, nanti jangan rewel ya sayang." ucap Gus Alzam sambil menggendong tubuh Zia membawanya ke tempat yang telah di tentukan.

"Oke,, Abi." Zia mengangguk.

Sampai di restoran tiba tiba Zia merasa sakit perut jadi Gus Alzam membawa dulu ke toilet sehingga membuat nya telat Lima menit.

"Assalamu'alaikum,,,Maaf saya terlambat." ucap Gus Alzam.

"Tidak,, Profesional sekali Anda ini " ujar Aaron sinis.

"Maaf,, tapi tadi putri saya masih sakit perut jadi saya membawa ke toilet terlebih dahulu." dengan Sopan Gus Alzam menjelaskan penyebab dirinya terlambat.

"Apakah menurut Anda waktu saya hanya untuk Anda." lagi lagi Aaron berkata dengan sinis, namun Gus Alzam hanya membalasnya dengan sabar.

"Aaron sudah lagian hanya telat lima menit." peringat Javier.

"Huh,, Uncle jelek suka malah malah kayak nenek sihil saja, tapi kan laki laki belalti kakek sihil, sudah tidak menjawab salam lagi, dosa nanti masuk nelaka."

"Zia nak,, tidak boleh begitu sayang, minta maaf sama Uncle."

"No,, Abi ! nanti Sia adukan cama Ommy bial Uncle itu di jadilakan belgedil." ucap Zia dengan ber api api.

"Ini anak kamu Zam?" tanya Aaron.

"Hm,, "balas Gus Alzam.

Memang keduanya saling mengenal, tapi tadi Aaron sengaja ingin menakut nakuti Zia, tapi bukannya takut malah marah marah.

"Gak ada mirip mirip nya sama lo." Aaron menggelengkan kepalanya menetap Zia ngeri, mulutnya itu walaupun masih kecil tapi sudah sepedas cabe rawit.

"Silakan duduk,,!" Javier mempersilahkan Gus Alzam duduk.

"Princess sini duduk nak." Gus Alzam mengajak Zia duduk, tapi Zia malah menatap Aaron penuh permusuhan.

"Kenalan dulu nak, sama Uncle Aaron dan Opa Javier." ucap Gus Alzam.

"No ! Sia tidak mau kenalan cama Uncle yang sudah malah malah cama Abi." tolak Zia.

"Tadi Uncle hanya becanda sayang."

Zia tetap Cemberut akhirnya mereka membahas kerja sama mereka, juga sekalian memberikan undangan pernikahan Aaron dan Laura.

"Kamu mau menikah?" tanya Gus Alzam sambil melihat Undangan di tangannya.

"Iya, kamu datang bawa keluargamu juga." jawab Aaron.

"Alhamdulillah,, selamat semoga berjalan dengan lancar."

"Hm, pasti semuanya akan berjalan dengan lancar sesuai dengan rencanaku" balas Aaron.

Gus Alzam merasa ada yang aneh dengan ucapan Aaron, tapi dia segera ber istighfar.

"Kalau begitu Saya pulang duluan." pamit Gus Alzam.

"Ish,, Abi, kok langsung pulang kan sia belum makan ,Sia Lapal , mo makn es klim lasa kambing guling." ucap Zia.

Javier menatap gemas Zia, tingkahnya benar benar lucu.

"Uncle ini cama Opana pelit, Sia tidak di belikan makan atau minum, sekalang kan bukan bulan Puaca." oceh Zia.

"Bagaimana nanti kalau Sia jadi kulus tidak cantik Lagi, kasian anti Ommy dan Abi angisin Sia."

"Nangis Kenapa?" tanya Javier sengaja memancing Zia kembali bicara, padahal tanpa di pancing Zia memang tidak akan berhenti.

"Angis gala gala Sia jadi Kulus tidak montok sepelti pantat Bebek." jawab Zia membuat semua orang yang mendengar tertawa terbahak bahak.

"Hahahaha,,, hahahaha "

Sementara Gus Alzam merasa malu dengan tingkah putri Kecilnya itu,kadang apa yang Zia katakan memang di luar akal orang dewasa.

"Sia mau makan apa?" tanya Javier sengaja mempelesetkan nama Zia.

"Ish,,, Untung Opa Cudah Tua jadi Sia maapin deh manggil Sia Sia, pasti sekalang gigi Opa sepelti bulung kakak Tua." Zia tidak suka jika ada yang memanggilnya Sia bukan Zia.

"Hahahaha,," Semua orang kembali tertawa begitu juga Aaron yang menertawakan Papanya yang di samakan dengan burung kakak tua.

_

_

_

TBC

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK 😘😘😘

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***