Satu Minggu lagi

❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️

Happy reading guys 😘😘😘

Satu Minggu berlalu setelah pertemuannya dengan Aaron dan Mamanya, Ella merasa tenang karena Panti Asuhan tidak jadi di gusur, juga Aaron sudah tidak lagi mengganggu kehidupannya.

Sementara di Mansion mewah Keluarga Fernandes sedang melakukan makan malam untuk membahas pertunangan antara Laura dan Aaron.

"Untuk apa bertunangan mereka berdua sudah sama sama dewasa, langsung menikah saja." Usul Riana.

Papa Aaron yang bernama Javier Fernandes menatap aneh istrinya itu, karena yang dia tahu Istrinya tidak menyukai perjodohan antara Aaron dan Laura, tapi sekarang menjadi orang yang paling semangat.

Javier menatap Riana dibalas cengiran khas Riana, dan Javier yakin jika Istrinya itu pasti sedang merencanakan sesuatu.

"Saya setuju dengan Nyonya Riana, dan niat baik tentunya harus di segerakan." sambung Ayah Laura.

"Tapi alangkah lebih baiknya kita tanyakan dulu pada anak anak." ucap Javier.

"Bagaimana apakah kalian setuju?" tanya Nenek Aaron.

Dengan malu malu Laura mengangguk sementara Aaron tersenyum pada Riana dibalas senyum licik Riana dan yang menyadari semua itu hanyalah Javier Papa Aaron.

"Aku setuju Oma, tapi sebelum pernikahan aku ingin Laura tidak mendekatiku." Aaron menjeda ucapannya, mendapat tatapan heran dari semua orang.

"Karena Saya akan sangat sibuk mengerjakan semua pekerjaan saya sebelum cuti menikah." lanjut Aaron membuat semua orang menghela nafas lega.

"Baiklah,,, bagaimana kalau pernikahannya satu minggu lagi." ucap Nenek Aaron.

Semuanya saling pandang setelah mengangguk dan tersenyum.

Setelah semuanya sepakat mereka bersulang, dan tersenyum bahagia.

Setelah keluarga Laura pulang dan Nenek Aaron kembali ke kamar kini tinggal Aaron dan kedua orang tuanya.

Javier segera menatap anak dan Istrinya bergantian dengan penuh curiga.

"Apa yang sedang kalian rencanakan?" tanya Javier.

Aaron hanya mengangkat bahunya setelah itu meninggalkan orang tuanya,namun sebelum itu dia berbisik sesuatu pada Rania.

"Hati hati Mom."

"Hahahaha,,," Rania tertawa keras.

"Apa yang sedang Mama rencanakan?" Javier kembali bertanya.

"Mama tidak merencanakan apapun kok " jawab Rania.

"Papa tahu kalau Mama tidak menyukai Laura, kenapa sekarang begitu semangat menjodohkan Aaron dengannya."

"Papa jangan suka berpikiran buruk tentang Mama, nanti kualat, mama mendukung apapun keputusan Ibu Pa, hanya itu kok."

Javier mengangguk saja walau dirinya tidak mempercayai ucapan Istrinya.

"AYo Pa kita Istirahat,, Mama sudah mengantuk." Rania menarik tangan Javier menuju kamarnya.

Keesokan harinya semua orang langsung sibuk mempersiapkan acara pernikahan Aaron dan Laura sementara Rania malah pergi ke Butiknya Ella.

"Ada yang bisa kami bantu Nyonya?" tanya Karyawan Ella.

"Hmm,, saya mau bertemu dengan pemilik Butik ini, apakah bisa?"

"Oh,, bisa Nyonya mari saya antar." Karyawan itu langsung mengantarkan Rania ke Ruangan Ella kebetulan disana juga sedang ada Queena dan Zio kalau Zia jangan di tanya lagi pastinya sedang ikut Abinya ke Kantor.

"Permisi Bu,, ada yang ingin bertemu Ibu." ucap Karyawan Ella dengan sopan.

"Salam dulu Sin" peringat Ella.

"Maaf Bu Lupa Assalamu'alaikum." ucap Sintia.

"Waalaikum salam, suruh langsung masuk saja tamunya." Ucap Ella dengan sopan.

"Assalamu'alaikum calon menantu." Ucap Rania.

"Waalaikum salam ." jawab Queena sementara Ella mematung menatap Rania, dia masih terkejut dengan ucapan Sintia.

TBC

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK 😘😘😘

UNTUK PARA REDERS MAAF UPDATE NYA PENDEK, JUGA KEMARIN TIDAK UPDATE, SAAT INI AUTHOR SEDANG TIDAK ENAK BADAN JADI MAAF TIDAK BISA BANYAK UPDATE NYA.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***