🌹🌹🌹
Bagai mutiara berlian yang berkilau
menarik perhatian para pecinta,
Berada dalam suatu tempat yang tak mudah di gapai, Bagaimana aku bisa seindah seperti dirimu
Sementara keberadaan dirimu sulit untuk di miliki.
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Happy reading guys 😘😘😘
Ella dan Quenna saling bertukar cerita, melepaskan rasa rindu yang mereka pendam selama dua tahun belakangan.
"Bagaimana perasaan mu setelah memutuskan untuk berhijrah?"tanya Queena.
"Aku merasa lebih tenang Queen,dulu aku merasa sendiri setelah kecelakaan yang menimpa kedua orang tuaku,tapi setelah aku memutuskan untuk ber hijrah aku tahu bahwa aku masih punya Allah." jawab Ella.
"Masha Allah Ell, aku benar benar bersyukur atas perubahan mu, semoga kebahagiaan selalu menyertai mu."
"Assalamu'alaikum,," ucap Seorang di luar pintu.
Segera Ella memakai kembali cadarnya, tadi dia sempat membuka cadarnya Karena hanya berdua dengan Queena, Gus Alzam pergi ke ndalem atas ajakan Zia yang katanya mau makan masakan Umi Maryam.
"Waalaikum salam masuk,, " jawab Queena.
"Queen ini tadi aku belikan kamu Telur gulung kesukaan kamu." ucap Maira dengan perut Buncitnya di ikuti Gus Azka di belakangnya.
"Wahh,,, Makasih ya,," Queena menerima nya dengan senyum merekah.
"Ini siapa? "Tanya Maira menunjuk Ella karena dia merasa familiar dengan mata wanita bercadar itu.
"Kamu melupakan aku Mai ?" ucap Ella dengan nadanya yang lembut.
Maira membelalakkan matanya mendengar suara itu, suara yang begitu familiar dan hanya dia yang memanggilnya dengan Mai bukan Ra, begitu juga dengan Gus Azka yang merasa sangat terkejut.
"Kamu Ella?" tanya Gus Azka.
"Ternyata Gus Azka masih mengingat saya." ucap Ella.
"Ya Allah Ella,kemana saja kamu selama ini?" tanya Maira.
"Hhh,,, mencari ketenangan terlebih dahulu." jawab Ella.
"Sebenarnya kami masih ingin ngobrol lebih lama dengan kamu Ell, tapi kami ada janji dengan Dokter."
"Tidak apa kita masih bisa bertukar cerita lain kali saja, kamu hamil?" tanya Ella.
"Iya Ell Alhamdulillah, sudah enam bulan." jawab Maira mengelus perut buncitnya.
"Wahh,, selamat ya sebentar lagi akan segera menjadi Umi dan,, Abi." ucap Ella dengan senyumnya.
"Makasih ya, kamu kapan nikah?" pertanyaan yang begitu sensitif bagi Ella.
"Masih belum ketemu jodohku." jawab Ella melirik sedikit Gus Azka.
Queena dari tadi hanya menjadi pendengar saja, dia dapat merasakan jika sahabat nya itu kecewa,karena dia tahu betapa Ella begitu mencintai Gus Azka.
"Katanya ada janji dengan Dokter, sana cepat bersiap nanti terlambat." ucap Queena.
"Kalau begitu kami pamit ya,, Assalamu'alaikum." Maira memeluk Ella setelah itu menggandeng tangan Gus Azka meninggalkan rumah Queena.
"Waalaikum salam." jawab Queena dan Ella.
" Aku terlambat." ucap Ella pelan.
"Maksudnya?" tanya Queena pura pura tidak mengerti padahal dia mengerti maksud ucapan Ella.
"Tidak,, tidak apa apa." jawab Ella.
Queena tersenyum, menatap Ella lekat, matanya sudah memerah.
"Wajar, ketika kita mencintai seseorang dan orang itu menikahi orang lain kita menangis, itu hal yang sangat wajar, terkadang air mata di butuhkan untuk mengurangi rasa sesak kita."
"Menangis lah Ell." Queena memeluk Ella, bahu Ella bergetar, menumpahkan rasa sesak yang dia rasa.
"Ell kamu Hijrah karena Bang Azka?" tanya Queena setelah Ella tenang.
Ella diam memang benar salah satu tujuannya Hijrah adalah ingin me mantaskan diri bersanding dengan Gus Azka.
"Ell mau aku ceritain suatu kisah, mungkin kamu bisa ambil hikmahnya." ucap Queena Ella hanya mengangguk.
"Dahulu sebuah kisah ada seorang Pria begitu mencintai seorang wanita, wanita itu begitu cantik,baik rupanya dan juga Akhlaknya.
Pria itu terus menerus memperhatikan wanita tersebut,hingga suatu hari,sang Pria memberanikan diri datang ke rumah sang wanita datang melamar dan berkata begitu mencintainya dan ingin menikahi nya."
"Sang wanita tidak lantas menolak atau menerima lamaran Pria itu, dia tersenyum memberikan syarat pada pria itu, "Aku akan menerima lamaran darimu jika kamu mampu memenuhi syarat dariku." ucap sang wanita."Apapun syaratnya pasti akan saya lakukan asal kamu mau jadi istri saya." jawab sang pria mantap. "
"Sang wanita memberikan syarat sholat berjamaah di masjid selama empat puluh hari,harus tepat waktu, tidak boleh telat, jika sampai telat maka harus di ulang kembali." Queena bercerita sambil menatap Wajah sayu Ella.
"Kebetulan jarak rumah pria itu ke Masjid jauh, jadi satu jam sebelum waktunya sholat fardu dia lebih dulu sudah sampai di masjid,dia mengisi waktu sebelum waktunya sholat dengan sholat sunnah dan mengaji Al-Qur'an, Pria itu begitu semangat untuk datang ke masjid karena kebetulan memang lewat di depan rumah sang wanita, jadi dapat dua sekaligus bisa melihat wanita yang dia cintai juga melakukan syarat agar di terima lamarannya."
"Satu dua tiga hingga tiga puluh hari, pria itu mampu melakukan sholat berjamaah tanpa telat sedikitpun, terus hingga di hari ke tiga puluh sembilan Pria itu memegang dadanya menghadap ke kiblat. " Jika selama empat puluh hari saya mampu melakukan ini demi wanita itu, kenapa saya tidak mampu untuk melakukan karena sang Khaliq." ucap Sang Pria itu, akhirnya apa? Akhirnya pria itu mendapat hidayah, dia sadar dan melakukan semuanya karena Allah SWT." Queena tersenyum mengakhiri ceritanya.
"Jadi,, jika kamu selama ini mampu hijrah karena cintamu pada manusia, pasti kamu mampu melakukan karena Allah. " ucap Queena.
"Terimakasih Queen, aku sadar selama ini masih banyak kesalahan dalam Hijrahku, jika aku salah tegurlah aku." Ella kembali memeluk Queena.
"Hahahaha,, aku saja masih banyak salahnya Ell." tawa Queena.
"Ish,, kamu kan punya Gus Alzam yang akan senantiasa akan selalu mengingatkan kamu jika salah." balas Ella.
"Iya Alhamdulillah,, aku begitu bersyukur memiliki imam sepertinya." Memang benar Queena selalu bersyukur memiliki suami seperti Gus Alzam, dia tidak pernah marah marah ketika menghadapi sikapnya yang masih kekanakan.
"Semoga nanti jodohmu orang baik."
Gus Alzam tersenyum mendengar obrolan Istrinya dan Ella, bukan maksudnya menguping tapi dia membuat Susunya Zia.
Sekarang Istrinya sudah lebih dewasa, walau terkadang sifat manjanya akan lebih parah dari Zia jika sedang kambuh, tapi itu adalah poin plus bagi Queena dan ladang pahala baginya.
"Bi,, kok kamu disini?" tanya Queena sedikit terkejut melihat keberadaan suaminya di dapur.
"Zia minta susu." jawab Gus Alzam.
"Sekarang dimana Twins?"
"Di rumah Umi, Zia ikut Abi mengisi pengajian."
"Apa? kenapa kamu biarin sih By,, Zia ikut Abi, kamu tahu sendiri kan bagaimana Zia." Queena khawatir Zia mengganggu para jamaah yang ikut pengajian.
"Biarkan saja, biar Zia ber sosialisasi di luar."
"Yang ada Zia membuat gaduh By"
"Hahahaha itukan memang menurun dari kamu Humaira." ucap Gus Alzam dengan tawanya yang renyah.
"Ish,, kamu nyebelin By,,." Queena menghentakkan kakinya kesal dengan Gus Alzam.
'Cup' Gus Alzam mengecup pelipis Queena.
"Sudah jangan cemberut sana temuin Ella,kasihan dia sendiri." usir Gus Alzam.
"Tunggu By, katanya Zia ikut Abi, dan kamu buat susu karena Zia minta, kamu mau anterin ke pengajian?" tanya Queena.
"Tidak Humaira,, ada salah satu santri, minta susunya Zia mungkin di suruh Abi, biar Zia tenang." jawab Gus Alzam.
"Oh,," Queena membulatkan mulutnya.
_
_
_
TBC
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK 😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
sharvik
dlu blang tdk mncintai gus azka skrg mlh blang sngt mncintai plin plan se x ella ni . .psti ujg2 y brjdoh dg asisten brmulut lemes
2025-01-24
0
Alivaaaa
kasihan Ella, semoga dapet jodoh yg lebih baik dari Gus Azka
2024-06-13
0
sherly
ternyata masih suka Ama Azka tp waktu itu ditanya katanya hanya iseng...
2024-05-15
1