Nenek Aaron

❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️

Happy reading guys 😘😘😘

Queena duduk di kursi kerjanya sambil memejamkan matanya, terkadang ada rasa rindu saat dirinya berkutat dengan tumpukan berkas.

Memikirkan bagaimana sibuknya sang suami harus menghandle dua perusahaan besar membagi waktu antara keluarga dan pekerjaan,meski Gus Alzam terbilang sangat sibuk tapi tidak sekalipun dia mengabaikan Keluarga kecilnya, keluarga tetaplah prioritas utama nya.

Dua puluh menit menunggu akhirnya Gus Alzam datang, tidak menyadari kehadiran sang istri Gus Alzam membuka jasnya melonggarkan dasi di lehernya yang terasa mencekik.

Dapat Queena lihat wajah lelah sang suami, tanpa Melihat lihat Gus Alzam merebahkan tubuhnya di sofa ruangan itu dengan memejamkan mata mulutnya terlihat komat kamit, pasti sedang ber dzikir pikir Queena.

Queena mendekat langsung duduk di depan Gus Alzam tanpa bersuara dia langsung memijit kepala sang Suami, membuat Gus terkejut langsung bangun seketika.

"Astaghfirullahal Adzim." ucap Gus Alzam.

"Hahahaha,,," Queena tertawa melihat wajah kaget Gus Alzam.

"Ya Allah Humaira,,, aku kira siapa, kapan datang hm,,?" tanya Gus Alzam langsung lembut mendapati sang istri tercintanya yang mengagetkan nya.

"Sudah dari tadi." jawab Queena.

Gus Alzam dengan lembut menuntun Queena agar duduk di sofa, kemudian memeluknya dengan erat.

"Tumben kesini sendiri Humaira,," heran Gus Alzam karena tidak melihat keberadaan sang buah hati.

"Aku kesini tadi sama Zia By."

"Lalu dimana dia Sayang?"

"Ikut Uncle Edward." jawab Queena.

"Tadi Zia nangis gara gara tidak melihat keberadaan kamu By, aku coba hubungi kamu tapi tidak di angkat untung ada Uncle Edward jadi akhirnya Zia ikut Uncle." jelas Queena.

"Zio memang tidak ikut Humaira?"

"Zio ikut Abi mengisi pengajian di desa sebelah."

Gus Alzam mencium pelipis Queena, jarang jarang dirinya ada waktu berdua dengan Queena setelah memliki buah hati.

"Capek Humaira?" tanya Gus Alzam melihat raut lelah Istrinya.

"Tidak By,, pasti lebih lelah kamu, harus membagi waktu antara keluarga dan Pekerjaan." balas Queena.

"Lelahku langsung hilang saat melihat Humaira ku."

"Ish,, belajar gombal dari siapa sih suami tampanku ini." Queena berkata sambil mencubit perut Gus Alzam.

"Hahahaha siapa yang gombal istri cantikku." Gus Alzam semakin gencar menggoda Queena.

"Ihhh,,, kok aku jadi geli By, kamu tidak kesurupan kan."Queena bergidik ngeri sambil menjauh dari Gus Alzam, sementara Gus Alzam malah mengikuti Queena, akhirnya Queena berlari dan Gus Alzam mengejarnya dan terjadilah aksi kejar kejaran mereka.

"Berhenti By,,, aku geli tahu sama kamu." teriak Queena.

"Haha,,, aku kan hanya ingin memeluk istri cantikku." balas Gus Alzam makin menjadi.

"By,,," karena kesal Queena melemparkan bantal sofa pada Gus Alzam.

"Hahahaha,,,"Gus Alzam tertawa dan 'Hap' dia berhasil menangkap Queena kemudian memeluknya dan menggelitik Queena sehingga Queena tertawa karena kegelian.

"Hahahaha,,, hahahaha."

"Sudah By,, aku capek." keluh Queena.

Gus Alzam menyudahi menggelitik Queena dia mengambilkan air dingin untuk Queena melihat Istrinya itu kelelahan.

❤️❤️❤️❤️❤️

Menunggu hingga jam tujuh malam, namun Aaron tidak kunjung datang membuat Ella begitu khawatir.

"Ya Allah lindungilah suami hamba diamana pun berada." ucap Ella.

Karena sebentar lagi sudah masuk waktu makan malam Ella memutuskan turun untuk membantu menyiapkan makan malam sekalian menunggu Aaron di bawah.

Di dapur para koki sudah selesai masak beberapa menu makan malam hanya tinggal menatanya ke meja makan.

Di pintu dapur Ella berpapasan dengan Nenek Aaron yang menatapnya dengan sinis,tapi Ella mencoba tersenyum mengabaikan sikap Nenek Aaron yang terang terangan tidak menyukai dirinya.

"Dimana Aaron?" tanya Nenek Aaron dengan sedikit membentak.

"Masih di kantor Nek." jawab Ella.

"Benarkah?"

"Iya Nek."

"Saya berharapnya semoga Aaron sedang bersama wanita lain yang tidak MANDUL."

'Deg.' Jantung Ella langsung berdetak dengan kencang mendengar perkataan Nenek Aaron yang benar benar melukai dirinya.

"Mama apa apaan sih." ucap Rania yang baru datang.

"Apa? kalian sama saja, sama sama tidak berguna." sinis Nenek Aaron.

"Sudah ayo sayang, kita ke meja makan saja, jangan ambil jantung ucapannya." Rania menuntun Ella ke meja makan.

"Mama kan sudah bilang kalian pindah saja dari sini, biar kamu tidak makan hati terus sayang."

"Tapi Ma,, aku takut."

"Apa yang kamu takutkan sayang, jika sampai Aaron berani selingkuhi kamu akan Mama potong burung nya."

"Tapi yang paling aku takutkan Ma tidak bisa memberikan Aaron keturunan." Ella mengungkapkan apa yang menjadi ketakutan terbesar nya.

"Sayang,,, kalian menikah baru tiga bulan, bukan tiga tahun atau tiga puluh tahun, jangan terlalu terburu buru, nikmati waktu berdua kalian sebagai pengantin baru, apalagi kamu menikah karena Aaron paksa." Ucap Riana sambil mengelus kepala Ella.

"Tapi Ma."

"Sudah jangan dengar kan apa kata Nenek peot itu, Mama sudah kenyang kalau omongan dia."

Memang bukan rahasia lagi jika Riana dan Nenek Aaron tidak akur,ada saja yang mereka ributkan ,Riana bukanlah menantu idaman Nenek Aaron dan Riana bukanlah menantu yang mudah di tindas, justru dia sering membuat Nenek Aaron darah tinggi.

"Nanti biar Mama bilang sama Aaron agar segera pindah dari Neraka ini."

"Mama bilang Neraka tapi puluhan tahun betah betah saja." sambung Javier yang baru datang.

"Bukan betah sih Pa, tapi,, kalau aku pergi bisa bisa Nanti Mama menikahkan kamu dengan orang lain." balas Riana.

Meski sudah berumur tapi Javier dan Riana terlihat Romantis, dulu mereka menikah tanpa restu dari Nenek Aaron, setiap hari Nenek Aaron selalu saja menindas Riana, tapi bukan Riana namanya jika hanya pasrah menerima,dengan beraninya Rania melawan Nenek Aaron hingga membuat dia kewalahan, Riana tidak pernah mengadu pada Javier tapi Javier yang tahu sikap Mamanya memasang CCTV di Mansion nya.

Javier menatap Ella kasihan, dia sudah tidak tahu lagi bagaimana menghadapi Mamanya,tidak tega pada menantunya yang setiap hari selalu mendapat sikap Sinis dari Mamanya.

"Papa Setuju kalau kalian pindah dari Mansion ini." ucap Javier.

"Tuh Papa saja setuju kalian Pindah, tinggal menunggu keputusan Aaron saja " Sambung Rania.

"Siapa yang mau pindah?" tanya Nenek Aaron.

"Aaron." jawab Javier singkat.

"Aaron?" ulang Nenek Aaron.

"Hm,,." jawab Javier,Ella menundukkan kepalanya tidak berani menatap Nenek Aaron sementara Rania Memilih cuek saja.

"Kenapa harus pindah? apa kamu sudah mengadu pada Aaron."

"Tidak,, Nek ." jawab Ella pelan.

"Ma biarkan mereka pindah, biar mereka lebih mandiri." sambung Rania.

"Kamu ini sama saja, pasti kamu kan yang mempengaruhi agar Aaron pindah ." Tuduh Nenek Aaron.

"Emang iya." balas Rania sengaja.

Javier memegang kepalanya jika dibiarkan bisa bisa jadi perang dunia ketiga.

"Sudah sudah, Ma,, biar Aaron pindah, mereka sudah dewasa, biar Aaron mengatur sendiri rumah tangganya kita tidak perlu ikut campur." ucap Javier.

"Ish,, kamu juga mau membela wanita mandul itu." Teriak Nenek Aaron murka karena anaknya juga ikut membela Ella.

"CUKUP,,,,!"

_

_

_

TBC

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK 😘😘😘

Terpopuler

Comments

Mutiara

Mutiara

maaf thor ini kan cerita tentang Ella tapi kenapa ko kebanyakan tentang Quennna

2023-08-02

3

Almira Azam

Almira Azam

kasian bngt qm Ella 🥺

2022-12-17

0

Roslina Dewi

Roslina Dewi

iisshhh jejelin cabe aja tuh mulut nenek Aaron😠

2022-12-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!