Pendekar Naga Darah (Waifu System)
"Huff ... Huff ... Huff ...." Nafas Yosep memburu kencang, karena ia terbangun dari mimpi buruknya. "Aku kira itu adalah kenyataan. Huff ... huff ... huff ..."
Yosep bangun dari tempat tidurnya dan mendapati Rany, serta Ryuna masih tertidur pulas.
Akira dan Agito juga sudah bangun, suara tawa bayi yang riang menghibur Yosep di pagi hari.
"Sayang kamu sudah bangun?" Rany bangkit perlahan lalu memeluk Yosep dari belakang, "Kenapa sayang? Kenapa begitu pucat mukanya?"
"Mas mimpi buruk, semua keluarga kita mati. Akira hilang diculik oleh Bayanaka dan dibuang entah kemana," jawab Yosep raut mukanya masih penuh ketakutan.
"Apakah aku harus mendirikan organisasi khusus di masa depan untuk menanggulangui masalah pasukan Bayanaka nanti? Lebih baik sistem ini aku akan wariskan ke Akira dan Agito sebagai bekal mereka di masa depan."
"Tubuh manusiaku juga sudah tak mampu lagi menahan jiwaku yang abadi. Aku juga berencana membawa Ryuna dan Rany ke tempat yang lebih baik dan abadi."
"Aku akan membiarkan Akira dan Agito untuk tumbuh dewasa serta kuat. Mungkin aku adalah ayah yang tega meninggalkan anaknya dibumi. Tapi ada pilihan lain, cepat atau lambat aku harus pindah ke alam dewa, seperti pendahuluku," batin Yosep.
"Ada apa mas?" tanya Ryuna.
"Tidak apa-apa. Mas hanya mengkhawatirkan kalian saja," jawab Yosep.
"Apa yang mas perlu khawatirkan? Kita masih baik-baik saja, lihatlah! Kita masih bersama dan bahagia bersama anak-anak kita."
Mimpi buruk itu sering terjadi setiap malam dan malam ini adalah mimpi yang paling buruk.
Setelah kejadian mimpi buruk, Yosep sering melamun, dan banyak waktu bermain dengan kedua anak, serta kedua istrinya.
Yoo and Ra Grup pun sudah jarang ditengok, Yosep sering dirumah, sesekali ia mengajar di sekolahnya.
Kehidupannya pun berubah sederhana, meskipun masih bergelimang harta.
Setiap ada masalah apapun ia sudah tak memperdulikannya lagi, karena jika ia ikut campur masalahnya akan berbuntut panjang dan berakhir dengan kematian.
"Mas kenapa akhir-akhir ini sering melamun?" tanya Ryuna yang khawatir dengan Yosep.
"Mas bingung mengatakannya pada kalian berdua." Yosep menyeruput teh, lalu menghela nafas panjang.
Yosep sudah mengira jika keputusannya pasti akan ditolak mentah-mentah oleh Rany dan Ryuna. "Mas rasa kalian juga sudah merasakannya, bukan?"
"Maksud mas itu?"
"Ya."
"Memang benar tapi aku memutuskan melepaskan keabadianku, mas. Jika memang sister Rany tidak bisa dilepas energi dewanya, aku siap mengurus Akira. Agito dan Akira juga bersaudara, aku berjanji akan mengurus Akira seperti aku mengurus Agito."
Yosep sudah menemui dewa Jayalaksana, dan jawabannya sama, ia harus pergi ke alam dewa bersama kedua istrinya.
Kekhawatirannya jika Yosep terlalu lama di bumi, tubuh Yosep Rany dan Ryuna sudah tak mampu menahan kekuatan keabadian mereka. Akhirnya tubuh mereka akan meledak dan menghancurkan satu galaksi sekaligus.
Solusinya Yosep, Rany, dan Ryuna melepaskan kekuatan dewanya atau mereka pergi ke alam dewa.
Tapi Yosep masih khawatir dengan keberadaan Bayanaka, yang masih berkeliaran bebas.
Yosep benar-benar dilanda kebimbangan, setelah energi dewa Ryuna di serap oleh Yosep, dan mencoba menyerap energi dewa Rany. Ternyata energi dewa Rany tidak bisa di diserap oleh Yosep, mau tidak mau Rany harus ikut Yosep ke alam dewa.
"Maafkan aku sister, jaga Akira baik-baik. Mas Yosep akan berusaha agar kita bisa kembali nanti. Ternyata hidup seperti dewa dan abadi itu tidak menyenangkan, punya banyak resiko."
"Ya mas janji. Jika Una sudah mati pun, mas akan membangkitkan Una kembali."
Yosep mengeluarkan bola semesta lotus merah, dan membelahnya menjadi 12 bagian, yaitu mahkota rajadewa, baju zirah mahadewa, sarung tangan bermotif api, sarung tangan bermotif air, sepatu bermotif angin, sepatu bermotif petir, bola merah lotus, bola hitam lotus, bola mustika semesta, pedang dewa perang, jubah mahadewa, dan topeng dewa.
Bola lotus merah dimasukan ke dalam tubuh Akira Pratama dan bola lotus hitam dimasukan ke dalam tubuh Agito Himura, bola semesta emas sendiri Yosep kirim ke dimensi lain.
9 artefak lainnya akan Yosep bagikan pada organisasi yang akan dibentuk bernama Regalia.
Ting!
Pintu lift lantai atas taman rumahnya terbuka, Yosep yang sedang duduk menggendong Agito dan Akira bangkit, lalu memberikannya pada Rany serta Ryuna
"Bos kami datang!"
Ekspresi wajah kesembilan orang yaitu Kokoci, Tarung, Raiden, Arghadafa, Jin, Chris, Steve, Satrio, dan Kardawi begitu tegang tapi hati mereka bersedih.
Karena rumor mengatakan Yosep akan pergi dari bumi bersama Rany, alasannya mereka tidak tahu sama sekali.
Mereka bersembilan berbaris rapi, "Saya sudah membuat tubuh kalian semua, tubuh yang spesial. Setelah saya tidak ada, urus organisasi bernama Regalia, bersatu lawan kejahatan dan jangan bercerai berai. Cepat atau lambat bahaya akan datang dan kita tidak bisa membendungnya. Raiden, kau yang memimpin organisasi ini. Lindungi semua keluarga kita!" tegas Yosep.
"Siap, pak big bos!" sahut Raiden.
"Jadi rumor itu benar?" batin Kokoci, Tarung, Raiden, Arghadafa, Jin, Chris, Steve, Satrio, dan Kardawi serentak.
"Pulau Komodo adalah markasnya, saya sudah membangun fasilitas rahasia di bawah pulau itu. Dan ini bekal untuk kalian untuk menghadapi bencana dimasa depan!"
Yosep memberikan mahkota rajadewa pada Raiden, baju zirah mahadewa pada Kokoci, jubah mahadewa pada Arghafa, pedang dewa perang pada Tarung, sepatu bermotif angin pada steve, sepatu bermotif petir pada satrio, sarung tangan motif api pada Jin, sarung tangan motif air pada Chris, topeng dewa pada Kardawi.
"Jaga perdamaian dunia sebagai anggota Regalia! Dan lindungi keluarga kita!" titah Yosep.
"Siap, pak big bos!"
Mereka bersembilan sudah memakai artefak bedawang sangaresi yang sudah dievolusikan menjadi artefak dewa.
Arfetak-artefak itu menyatu dengan tubuh mereka dan tidak bisa di lepas, kecuali di potong dari badan mereka.
Kesembilan anggota Regalia tubuhnya berkedip, dan hilang dari pandangan Yosep.
"Setelah artefak itu pecah, aku yakin Bayanaka tak akan mengejarku lagi. Tapi sebelum itu aku harus membunuh Bayanaka, untuk saat ini aku ingin bersenang-senang dengan kedua anaku. Lagipula batas waktunya satu tahun lagi."
"Mas, kita pergi! Ayo jalan-jalan! Mas kan sudah janji!" pinta Rany manja.
"Ya sayang!" sahut Yosep tersenyum lebar.
Setelah satu bulan lebih usia Akira dan Agito, Yosep merekrut Ela, Ziva, dan Zahra untuk menjadi baby sitter kedua bayi imutnya.
Sebenarnya itu bukan permintaan Yosep tapi permintaan terakhir Rany, meskipun Zahra dan Ziva pernah melakukan kesalahan tapi hati mereka tetap baik serta tidak berubah.
Rany meminta mereka menjadi baby sitter karena Ziva dan Zahra baru saja kehilangan orang tua mereka. Setyo dan Mala meninggal terkena serangan jantung, mereka berdua sudah tak punya lagi tempat tinggal setelah mereka bangkrut.
Yosep menyetir mobil Koyota Alphard, di dalamnya ada Zahra, Ziva, Ela, Rany, dan Ryuna. Tujuan mereka ingin berekreasi ke puncak Bogor, dan mengadakan pesta di sana, bisa dibilang pesta perpisahan.
Yosep yang sedang menyetir, mobil tiba-tiba dimensi pecah, seperti mimpi buruk yang terjadi sebelumnya.
Kesadarannya beralih dan mendapati dirinya sedang tercekik oleh Bayanaka "Hahahaha, bagaimana ilusi yang aku buat? Aku sudah mengektraksi semua artefak nawadewanata! Hahaha!"
"Bedebah! Jadi mimpi itu hanya ilusi yang kamu buat, kurang ajar! Ajian baladewa among slira!"
Yosep memunculkan kembaran dirinya, ia mengambil 2 artefak yang sudah di pecah dalam keadaan tidak sadar, masuk dalam ilusi Bayanaka.
Kembaran diri Yosep segera menghilang membawa dua artefak bola hitam lotus dan bola merah lotus.
"Sayang! Cepat tendang aku ke dalam portal itu, ayo cepat!"
Yosep berteriak dan membalik kedudukan dengan memeluk erat Bayanaka, tapi tiba-tiba pintu dimensi situs gunung padang terbuka dan menghisap mereka bertiga masuk ke dalan sebuah portal.
"Aaaakh ... sayang pegang tanganku!" Yosep berteriak memanggil Rany yang sudah masuk bersamanya ke dalam pusaran portal Situs Gunung Padang.
Mereka berdua masuk dan tersedot tarikan gravitasi yang sangat kuat. Saking kuatnya tautan tangan dan Rany terpisah, Bayanaka berhasil menyegel Yosep dan Rany di dalam portal situs Gunung Padang.
Rany lebih dahulu memasuki pusaran merah menuju dimensi yang belum ia kenali. Hanya tinggal Yosep yang tersisa terombing-ambing di dalam lorong pusaran.
Tubuh Yosep mengeluarkan energi berupa sinar yang menyilaukan. Lalu disambar petir dan membuat tubuhnya menyusut.
Semakin lama, tubuhnya semakin menyusut seperti menghisap semua energi di dalam tubuhnya. Hingga Yosep pingsan dan tubuhnya menjadi bayi.
Bayi Yosep pun tertarik gravitasi yang kuat dan masuk portal pusaran merah, menyusul Rany.
Yosep keluar dari pusaran portal merah dan mendapati tubuhnya tanpa sehelai benang pun, berada di dalam hutan
"Aku berada dimana ini?" Yosep mencoba bangun, tapi anehnya tubuh itu tidak bisa digerakan.
Semua ingatannya dari bumi telah hilang, dan tak sadar jika tubuhnya sudah menjadi bayi. Semua yang dikatakan oleh Yosep hanya perkataan bayi yang belum bisa berbicara bahasa manusia.
Sosok wanita itu tersentak kaget mendengar suara bayi di dalam hutan Qianlong, berdekatan dengan desa Shiouzi yang berbatasan dengan kekaisaran Han, "Suara bayi siapa di dalam hutan belantara ini?"
Tanpa menghiraukan ketakutannya sama sekali, pada hewan-hewan buas di dalam hutan Qinlong yang memiliki energi Yin yang sangat pekat. Wanita tersebut terus merangsek masuk ke dalam hutan, mencari sumber suara bayi yang semakin lama semakin keras.
Sebab ada legenda mengatakan jika di dalam hutan Qinlong ada hewan buas iblis yang sedang tidur dan setara kekuatannya dengan dewa.
Hewan buas di dalam alam bawah ini dibagi atas beberapa tingkatan, yaitu tanah, batu, kayu, emas, raja, kaisar, legenda, ancient, primordial dan setiap tingkatan memiliki level yaitu awal, menengah dan puncak.
Di alam bawah ada 4 kekaisaran yaitu Shu, Wei, Wu, dan Han.
Tingkatan para kultivator sendiri terbagi atas Qi Gathering, Foundation, Golden Core, Soul Refining, Nascent Soul, Ensoulment, Saint, dan Nirvana. Lalu setiap tingkatan terbagi atas level 1-9.
Perbedaan satu level saja sudah seperti langit dan bumi. Untuk menaikan level ke level lain membutuhkan sumber daya dan energi Qi yang cukup banyak, serta penguatan tulang, mulai dari tulang raja, kaisar, ancient, primordial, dragneel dan heaven.
Zhu Zhi perempuan paruh baya yang belum punya anak dengan suaminya bernama Wong Kam Fung dari klan Wong, dan merupakan keluarga yang sangat miskin. Klan Wong dan Klan Zhu bukan klan yang sangat hebat di kekaisaran Han.
Tapi legenda mengatakan jika klan Wong di alam atas merupakan klan yang sangat kuat dan kaya.
Zhu Zi menyibakan ilalang-ilalang dan rumput-rumput yang menghalangi jalannya dengan sabit yang ia pegang di tangan kanan.
Ia begitu bersemangat setelah mendengar suara tangisan atau teriakan bayi itu semakin dekat. Karena suara itu agak samar, entah tangisan atau teriakan bayi yang ketakutan.
Zhu Zhi berhasil masuk lebih dalam ke hutan Qinlong dengan tergesa-gesa dan nafasnya mulai tak beraturan. "Jika itu memang bayi, su-sungguh malang nian nasibmu nak. Te-tega sekali orang yang telah mem-membuangmu," katanya sambil menyeka keringat di dahinya.
Kondisinya untung saja masih pagi, karena Zhu Zhi baru keluar dari rumahnya untuk mencari kayu bakar.
Pekerjaan Zhu Zhi dan Wong Kam Fung tak menentu, kadang menggembalakan sapi, mencari kayu bakar untuk dijual, menggarap lahan atau jualan sate binatang buas di tingkat batu.
Pekerjaan apa saja mereka lakukan demi menyambung hidup. Karena mereka berdua hanya warga biasa, bukan seorang kultivator.
Zhu Zhi akhirnya sampai di tempat bayi tersebut dan matanya berbinar-binar melihat bayi dengan rambut mulus, putih pucat, berambut putih, pupil mata merah dengan garis elips vertikal hitam di tengahnya.
"Eeeh ... kenapa tubuhku di angkat? Lepaskan aku nyonya, lepaskan!" kata-kata Yosep hanya seperti bayi pada umumnya sama sekali tidak bisa dimengerti oleh Zhu Zhi.
"Sial, kenapa kau tidak menggubrisku. Nyonya, jangan dicium, jangan!" Yosep terus berteriak ketika Zhu Zhi mencium gemas kedua pipi Yosep bergantian. Tetap saja itu hanya terdengar seperti rengekan bayi.
"Kamu sangat tampan nak, tapi matamu sangat tajam. Aku akan menjagamu, nak. Tega nian kedua orang tua yang membuangmu." Zhu Zhi mendekap erat Yosep dan membungkusnya dengan kain yang biasa ia bawa untuk mengumpulkan kayu.
Lalu bergegas mempercepat jalannya menuju rumahnya di sebelah timur luar hutan Qinlong.
Zhu Zhi terbiasa melewati jalan hutan ini dan ia tidak takut dengan binatang-binatang buas. Meski sering kali bertemu dengannya, dan beberapa kali mendapat penyerangan.
Sesampainya di jalanan ladang sawah, Wong Kam Fung yang sedang mencangkul sawah terkejut. Kenapa istrinya baru masuk hutan, terus kembali lagi?
Wong Kam Fung sangat mencintai Zhu Zhi walau istrinya itu belum bisa hamil di usia 42 tahun.
"Sayang! Kenapa cepat kembali?" Wong Kam Fung bergegas berlari ke arah Zhu Zhi dengan perasaan khawatir, takut ia diserang monster karena berlari tergesa-gesa.
Wong Kam Fung pun segera memeluknya dengan pakaian yang cukup kotor, terbasahi oleh lumpur.
"Sayang, jangan terlalu erat. Aku membawa bayi," kata Zhu Zhi dengan kedua pipi memerah karena dipeluk suami yang sangat ia cintai.
"Ba-bayi?" Sontak saja Wong Kam Fung sangat kaget. Bagaimana mungkin istrinya bisa melahirkan, pada belum hamil dan sama sekali tidak terpikirkan bahwa istri yang paling ia cintai itu menemukan bayi di dalam hutan.
"Iya sayang, aku menemukannya di dalam hutan. Sungguh sangat tega kedua orang tua yang membuangnya."
Zhu Zhi sangat kasihan pada bayi mungil dan sangat tampan itu. Zhu Zhi memeluknya dengan penuh kasih sayang dan beberapa kali mencium kedua pipinya yang menggemaskan. Bayi mungil itu tertidur di pelukan Zhu Zhi.
Wong Kam Fung mengiringi Zhu Zhi untuk pulang ke rumah di ujung desa bagian timur. Cukup dekat dengan sawah hanya berjarak 500 meter dari rumah milik Zhu Zhi yang dibangun di tanah milik Wong Kam Fung.
Rumah yang sangat sederhana, sangat jauh dari kata layak.
"Fung, kamu pulang? Kali ini aku datang menagih janjimu, he-he ...." Kepala desa bernama Ting Kong dari klan Ting terkekeh dengan menyeringai licik.
Wong Kam Fung menunduk pasrah dan menghela nafas panjang. Hutangnya 2000 mutiara Qi sudah jatuh tempo pada kepala desa, dan ia berjanji untuk menggadaikan rumahnya pada Ting Kong jika ia tak bisa membayar.
Mata uang di alam bawah menggunakan Mutiara Qi.
"Maafkan aku sayang, rumah kita harus disita," kata Wong Kam Fung yang sudah tak bisa lagi membendung air matanya.
"Tidak apa-apa sayang. Kita pindah saja ke ibukota kekaisaran dan mencari pekerjaan disana. Siapa tahu bisa mengubah hidup kita dan memberikan kita keberuntungan dengan adanya Feng Xin."
Zhu Zhi tersenyum lebar agar Wong Kam Fung tidak bersedih dan melanjutkan memohon iba pada Ting Kong, "Tuan Ting, berikan harga yang pantas untuk rumah kami."
"Tenang Zhi, aku pasti akan memberikan harga yang pantas. Aku juga sangat berterima kasih pada Fung yang telah bekerja lama menggarap lahanku. Semoga kalian bisa hidup bahagia di ibukota kekaisaran Han."
Ting memberikan kantung kain besar berisi 3000 mutiara Qi. Padahal rumah tersebut jika ditaksir seharga 10.000 Mutiara Qi. Ting Kong memang benar-benar licik dan melanjutkan, "Aku membeli rumah kalian seharga 3000 mutiara Qi. Hanya itu yang bisa aku berikan pada rumah kalian dan sudah aku potong dengan hutang kalian."
"Terima kasih tuan Ting. Izinkan kami mengemasi barang-barang kami dahulu," kata Zhu Zhi menunduk hormat pada Ting dan menerima kantung kain besar tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
🍾⃝Ɲͩᥲᷞⅾͧเᥡᷠᥲͣh Ⲋᥲᥣ᥉ᥲᖯเᥣᥲួ ້さ✅
astaga mimpi buruknya, aku pernah mimpi kayak gini, dan pas bangun benar-benar ketakutan banget
2023-03-05
0
Cantik Jelita
Berasa reinkarnasi paksa ya
2023-03-05
0
🥑⃟Molik
kerenn
2023-03-05
0