Istana Waifu, kamar Feng Xin.
Feng Xin menaruh Meng Yi yang masih pingsan, tubuh Meng Yi sangat menggoda. Namun Feng Xin tetap menahan untuk tidak memakannya.
"Kenapa aku kembali membawa seorang istri? Orang-orang tua mengurungku di kamar tanpa meminta pendapatku, hmph!" Feng Xin kesal duduk di atas tempat tidurnya membelakangi Meng Yi agar tingkat kewarasannya tidak menurun melihat Meng Yi yang begitu aduhai.
Kulit putih, tubuh seksi dengan payudara E cup dan bibir merah merekah serta rambut hitam lurus begitu wangi.
Pikiran jahatnya berbicara, "Wanita yang begitu cantik dan seksi. Lihatlah, pasti nikmat sekali menikmati setiap lekukan tubuhnya. Kenapa kau segera tidak menikmatinya?"
Feng Xin menjawab dengan nada datar, "Dadanya terlalu besar."
"Apakah kamu tidak waras. Dada besar itu menggoda bodoh!" Pikiran jahat itu kembali memprovokasi Feng Xin.
"Menikahlah dengannya kalau kau mau! Aku tidak menyukai wanita berdada besar, sialan!" Feng Xin malah marah-marah sendiri, memarahi pikiran jahatnya sama saja memarahi diri sendiri.
"Jadi apa yang akan kau lakukan? Jangan berbohong, coba kamu lucuti pakaiannya pasti kamu akan langsung ganas. Coba saja!" Pikiran jahat itu kembali memprovokasi Feng Xin.
"Seorang pria tidak akan mengambil keuntungan dari seorang wanita yang pingsan." Feng Xin membalikan badan ke arah Meng Yi yang sangat menggoda, tangannya perlahan bergerak dengan ragu untuk membuka baju Meng Yi di bagian pundak kanan. "Maaf, aku harus membuka bajumu, nona."
Meng Yi terasa sangat kedinginan, di saat tangan Feng Xin akan membuka penutup hitam yang menutupi gunung kembar super jumbo milik Meng Yi, wanita cantik itu perlahan membuka mata perlahan dengan raut wajah pucat pasi.
"Siapa itu?!" Pandangannya masih agak buram. Tapi langsung melotot ketika Feng Xin akan menurunkan penuh penutup hitam yang berada di bagian dada Meng Yi.
"Dasar mesum!" Kaki kanan Meng Yi menendang bagian terong XXXL milik Feng Xin. Untung saja pelan, kalau tidak ia akan menjadi kasim selamanya.
"Aduh, aw!" Feng Xin memekik keras tapi bisa menahan.
Feng Xin sigap langsung mengungkung tangan Meng Yi dan menatap buas Meng Yi dengan menggertakan gigi, "Jangan meronta! Jangan bergerak kalau masih ingin hidup!"
"Bajingan kau! Dasar mesum! Lepaskan aku!" Meng Yi berontak ingin melepaskan kungkungan kedua tangan Feng Xin. Hawa dingin kembali menusuk tubuh Meng Yi dan membuat hawa Yin murni ditubuhnya kembali bereaksi kuat, hingga Meng Yi batuk darah, "Uhuk ... uhuk ... uhuk ...!"
"Hawa dinginmu kembali kambuh. Kau mengaktifkan jiwa petarungmu, apakah kau cari mati, ha?!" Feng Xin agak panik melihat Meng Yi batuk darah dan menggigit telunjuk kanannya. "Aku akan mencoba menyelamatkanmu."
Feng Xin segera membuka baju yang menutupi pundak Meng Yi dan menuliskan kata 'Yang' dengan telunjuk kananya dengan darahnya sebagai tinta.
Darah itu terserap masuk ke dalam tubuh Meng Yi dan menetralkan hawa dingin di dalam tubuh Meng Yi.
"Untungnya aku memiliki tubuh Yang murni. Jimat darah ini untuk sementara menetralkan hawa Yin murni di dalam tubuhnya." Feng Xin menaruh kembali tubuh Meng Yi setelah menetralkan tubuhnya ke kasur miliknya.
Meng Yi terbangun dan langsung bangkit menutupi bagian dada dengan kedua tangannya, pipi Meng Yi merona, "Bajingan!"
"Dasar mesum!" Feng Xin malah melakukan gerakan yang sama seperti Meng Yi dan matanya berkaca-kaca untuk menipu Meng Yi agar tak memukulinya.
"Hah?!" Meng Yi menyipitkan mata dan menjatuhkan rahang, tambah bingung dengan tingkah laku Feng Xin yang aneh.
Siapa yang berbuat mesum, malah Feng Xin yang menangis, "Siapa yang mau melepas bajumu? Aku hanya ingin menyelamatkanmu. Dasar tak berperasaan!"
Meng Yi malah tertipu dan merasa bersalah pada Feng Xin, "Maaf."
"Aku masih perjaka! Kau yang berbuat mesum. Lihat tanganku! Sakit sekali!" Feng Xin menyodorkan telunjuk kanannya yang masih mengalirkan darah ke depan muka Meng Yi. "Aku yang menyelamatkanmu. Kau malah menendangku! Cepat minta maaf!"
"Maaf." Meng Yi membulatkan mata dan manggut-manggut seperti burung pelatuk.
"Aku yang menyelamatkanmu! Katakan terima kasih!" Feng Xin lebih mendekatkan jari telunjuknya ke muka Meng Yi dan membuatnya mundur beringsut.
"Terima kasih." Meng Yi syok, matanya melebar dan manggut-manggut.
Feng Xin memunggungi Meng Yi dan berpura-pura menangis, "Hu-hu-hu ... aku ditindas."
"Kau ... kau jangan menangis." Meng Yi mukanya pucat dan tambah bersalah pada Feng Xin. Sandiwara Feng Xin berhasil.
"Hi-hi-hi ... berpura-pura kasihan terlebih dahulu. Huh, mustahil. Bagiku untuk bertanggung jawab hanya karena melihat tubuhmu." Feng Xin masih memunggungi Meng Yi dan membatin dengan tersenyum licik. Kemudian menoleh sedikit ke arah Meng Yi dan tersenyum licik, "Jangan coba-coba untuk menggangguku terus! Dasar dada besar."
"Eh ... apa ini salahku?" batin Meng Yi syok dan raut mukanya penuh tanda tanya.
"Ya, benar. Aku super tampan dan baik hati. Aku akan memaafkanmu." Feng Xin keluar lagi sifat narsisnya. "Aku akan membawamu keluar gunung lewat jalan kecil nanti."
Tiba-tiba Qiong Qi memanggil, sedari tadi mereka berempat menguping di balik pintu kamar Feng Xin, "Cucuku! Apakah kau sudah selesai? Ayo! Kami mengandalkanmu untuk mendapatkan seorang cicit."
"Orang-orang tua ini ...." Feng Xin menepuk jidatnya sendiri, lalu membuka jendela kamarnya, untuk membantu Meng Yi kabur dari istana Waifu, "Abaikan mereka. Cepat pergi!"
"Terima kasih telah menolongku." Meng Yi malu-malu lalu memeluk Feng Xin dan mencium pipinya.
Tentu saja membuat hidung Feng Xin memuncratkan darah karena saking gugupnya di cium wanita cantk dan seksi pertama kali.
BAM! BAM!
Istana Waifu tiba-tiba bergetar, Feng Xin dan Meng Yi panik, "Kekuatan jiwa yang sangat kuat. Apa yang terjadi?"
Feng Xin dan Meng Yi berpegangan pada jendela agar tidak jatuh oleh getaran gempa di dalam Istana Waifu.
Keempat kaisar iblis malah menatap ke atap Istana Waifu dengan santai seperti tidak terjadi apa-apa.
Diluar Istana Waifu ada lima kakek dan salah satunya berteriak keras, "Aku Meng De dari keluarga Meng, kerajaan Xiolan bagian dari kekaisaran Han ingin datang bertamu!"
Meng De menyelimuti tubuhnya dengan energi Qi jingga yang sangat kuat dan mendominasi. Lalu melanjutkan, "Jika cucuku Meng Yi mengganggu kultivasi kalian. Aku meminta maaf dan mohon lepaskan Meng Yi. Kalau tidak ...."
"Kakek!" Meng Yi memanggil Meng De dari jendela kamar Feng Xin dan kelima kakek itu melihatnya.
Kelima kakek dari keluarga Meng dan merupakan tetua klan Meng mengeluarkan aura membunuh yang menekan, "Kalau tidak, aku akan menghancurkan Istana Waifu!" ucap Mengde lantang.
Istana Waifu tambah bergetar hebat, untung saja bangunan itu dibuat oleh Absolut God dari bahan-bahan di alam surgawi. Jadi tidak hancur oleh getaran aura kelima Tetua klan Meng.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Husain Al Fachri
Enak banget ttk gede k
2022-12-27
0
Anita
ternyata Feng Xin takut dengan payudara besar!!! mengejutkan
2022-12-14
1
al-del
ada aja akalnya Feng Xin
2022-12-14
1