BAM!
"Penatua Mo!" Jingshan dan Mei Yi melebarkan mata karena Tetua Mo Zhang berhasil terpental dan kepalanya menabrak batu hingga tertancap ke dalam dinding batu.
"Groaar ...!" Naga Hitam membalikan badan dan mengarah ke arah Meng Yi serta Jingshan dan bersiap melepaskan semburan energi Qi lagi.
"Teknik Kaisar Iblis: Pukulan iblis darah!" Hun Dun tiba-tiba muncul dan melompat ke arah kepala Naga Hitam. Lalu menghantam kepala Naga Hitam dengan pukulan yang diselimuti aura merah darah, hingga masuk ke dalam danau Ganoderma darah. "Teknik Kaisar Iblis benar-benar menakutkan. Padahal aku hanya di fase Kaisar Puncak."
"Hmm?! Siapa kalian? Berani memasuki wilayah Istana Waifu?" Feng Xin berkacak pinggang. Lalu menunjuk Meng Yi dan Jingshan bergantian, ia baru saja tiba mengejar Hun Dun.
Meng Yi dan Jingshan langsung waspada. Tetua Mo Zhang juga menarik kepalanya yang tertancap di dinding batu. "Kau juga siapa?" Jingshan bertanya dengan menggertakan gigi dan maju satu langkah untuk melindungi Meng Yi.
"Namaku Feng Xin, penduduk asli pegunungan Jin Meng. Apa yang kalian lakukan disini?" Feng Xin bertanya dengan mengelus rambutnya ke belakang dan bergaya sok keren.
Ia tidak merasakan bahwa Naga Hitam itu sudah keluar lagi kepalanya dari permukaan air di belakang Feng Xin dengan mata jingga menyala dan siap menerkamnya.
Feng Xin menoleh ke belakang dengan berkacak pinggang, "Kakek, kakek terlalu murah hati. Naga hitam itu hanya pingsan."
"Tak perlu panik!" Hun Dun langsung menebas kepala Naga Hitam dan darahnya memuncrat ke udara.
"Lihat! Kakekku sangat bisa diandalkan." Feng Xin melipat tangan di dada, tersenyum tipis dengan memejamkan mata. Raut wajahnya terlalu santai dan tenang, walau ia hanya di fase Foundation Satu.
Meng Yi dan Jingshan melebarkan mata dengan rahang terjatuh. Naga Hitam di tahap emas, mudah saja dibunuh oleh Hun Dun dengan satu tebasan.
Darah Naga Hitam itu malah menghujani tubuh Feng Xin yang hanya bertelanjang dada, "Kakek, kau membuatku mandi darah Naga Hitam sepagi ini," katanya santai dengan melipat tangan dan senyum mengambang.
"Aku hanya terburu-buru menyelamatkanmu. Pergi dan cabut gigi Naga Hitam itu!" Hun Dun mendarat di samping Feng Xin dengan tatapan khawatir. Bagaimana pun juga, Feng Xin satu-satunya cucu kesayangan Hun Dun.
Kemudian melanjutkan sambil melirik tajam ke arah Feng Xin, "Segera kembali ke Istana Waifu! Setelah mencabut giginya. Tempat ini berbahaya, jangan berlama-lama disini!"
Hun Dun tiba-tiba menoleh tajam ke arah Meng Yi dan Jingshan. Lalu memindai mereka berdua dari atas ke bawah, "Kedua bocah itu?!"
"Jingshan! Meng Yi! Jauhi mereka!" Tetua Mo Zhang mendekat dengan berjalan tertatih dan tubuh gemetar dan melanjutkan menatap takut Hun Dun, "Dengan lengan kiri yang patah, mata kiri yang buta dan kehebatan ini .... Benar pasti dia!"
"Kau adalah salah satu dari empat kaisar iblis yang berbahaya dari Istana Waifu. Kaisar iblis Hun Dun, pendekar satu tangan yang bengis dan membunuh orang dengan kejam," sambungnya dengan berlutut satu kaki dengan menumpu pada pedang Safir Hijau.
Wajah Tetua Mo Zhang babak belur dan bengkak seperti kepala B*b* masih melanjutkan memperingatkan Meng Yi dan Jingshan, "Kalian cepat lari! Aku akan mengurus mereka. Bahkan hingga kehilangan nyawa pun aku akan ...."
BANG!
"Berisik!" Hun Dun menampar keras pipi Tetua Mo Zhang hingga terpental dan kepalanya terbenam di salah satu batang pohon besar di belakang Meng Yi dan Jingshan.
Untung saja mereka berdua reflek cepat dengan memiringkan badan. Jika tidak, Meng Yi dan Jingshan bisa tertimpa tubuh Tetua Mo Zhang.
"Penatua Mo!" Meng Yi dan Jingshan serentak berteriak memanggil Tetua Mo Zhang yang tak berdaya dengan kepala tertancap di batang pohon besar.
"Kalian!" Meng Yi mengeraskan rahang dan menatap tajam Hun Dun serta Feng Xin yang sedang asyik mencabut gigi Naga Hitam.
"Seorang Ensoulment bersama dua bocah di fase Foundation. Ayo katakan! Kalian siapa?" Hun Dun mengeluarkan energi Qi berwarna ungu terang dari telapak tangan kanannya. Membuat tubuh Meng Yi dan Jingshan terikat siluet tali berwarna ungu terang. "Untuk apa kalian datang ke gunung Jin Meng?"
"Guhak!" Meng Yi terikat semakin kuat dan memuntahkan seteguk darah.
"Meng Yi!" Jingshan menatap panik ke arah Meng Yi, namun tidak bisa berbuat apa-apa, "Aku mohon lepaskan Meng Yi! Pria tua hadapi aku saja!"
"Kakek, jangan bunuh orang lagi!" Feng Xin panik dan menepuk pundah Hun Dun untuk menenangkannya.
"Hmm?" Hun Dun kaget pundaknya tiba-tiba disentuh oleh Feng Xin dan melirik ke arahnya, "Jangan khawatir. Aku hanya mengikat tubuhnya. Muntah darah tidak ada hubungannya denganku. Kalau tebakanku tidak salah dia memiliki tubuh Yin murni yang sangat langka."
"Tapi tingkat kultivasinya terlalu rendah, dan tidak mampu mengendalikan energi Yin yang dihasilkan oleh tubuh Yin murni."
"Pegunungan Jin Meng adalah tempat yang sangat dingin. Dia pasti tahu fisiknya sendiri, tapi masih berani mengaktifkan jiwa petarung. Memang cari mati, itu memang yang menyebabkan racun hawa dingin di tubuhnya tiba-tiba kambuh."
"Tubuh Yin sangat langka. Bocah dada besar ini untukmu!" Hun Dun menjelaskan lalu melemparkan tubuh Meng Yi ke arah Feng Xin.
Gunung kembar itu tepat mendarat di muka Feng Xin dan membuatnya merona lalu memeluknya, "Apa?"
"Apa yang sedang kalian lakukan pada Meng Yi?" Jingshan marah bertanya pada Hun Dun.
"Bocah, apa yang sedang kau lakukan di pegunungan Jin Meng?" Hun Dun menatap tajam Jingshan dengan hawa membunuh yang sedikit menyeruak.
"Kau iblis tua yang kejam. Mati pun aku tidak akan memberitahumu!" teriak Jingshan menatap balik Hun Dun.
PLAK! PLAK!
Hun Dun naik pitam dan menampar Jingshan tanpa henti hingga membuat mukanya seperti kepala B*b* dan menangis kesakitan. Akhirnya Jingshan buka suara, "Kami dari akademi Bintang Dewa, Istana Xiaolan. Gunung Jin Meng kaya akan Ganoderma Darah Naga, kami kesini hanya mencoba keberuntungan kami."
PLAK!
"Berisik!" Hun Dun menampar muka Jingshan hingga mementalkannya dan menancapkan kepalanya di batang pohon yang sama di bawah Tetua Mo Zhang. Lalu berjalan ke arah Istana Waifu, "Ketiga orang ini bukan mata-mata dari luar gunung. Aku akan membiarkan mereka hidup, ayo kembali ke Istana Waifu!"
Feng Xin menggendong Meng Yi yang sudah pingsan sedari tadi dengan tatapan khawatir, "Lalu bagaimana dengan gadis ini?"
"Tubuh Yin murni adalah salah satu dari sepuluh tubuh suci. Bisa melengkapi tubuh Yang murni milikmu. Bawa dia ke Istana Waifu!" Hun Dun menghentikan langkahnya dan melirik tajam ke arah Feng Xin yang mengekor di sampingnya, "Untuk dijadikan istrimu!"
Feng Xin raut mukanya penuh tanda tanya. Pasalnya ia masih muda malah disuruh menikan oleh Hun Dun, dengan wanita yang tak dikenalinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Husain Al Fachri
enak bgt
2022-12-27
0
Anita
Feng Xin sok keren
2022-12-14
1
al-del
rezeki anak Solehah kata Feng Xin 😂😂😂
2022-12-14
1