Zhu Zhi sambil menggendong Feng Xin, mengemasi beberapa pakaian. Ya, hanya pakaian saja karena memang keluarga Wong Kam Fung tidak mempunyai harta berharga.
Dengan tatapan sendu dan sesekali menatap beberapa bagian kamarnya, Zhu Zhi mengingat betapa berharganya rumah ini.
Penuh dengan kenangan antara dirinya dan Wong Kam Fung, sang suami.
Tidak beda juga dengan Wong Kam Fung, ia membuka peti berharga yang selama ini ia rahasiakan dari Zhu Zhi. Lalu membukanya dengan tatapan sendu, "Apa itu sayang?" Zhu Zhi tiba-tiba bertanya membuat Wong Kam Fung sedikit melebarkan mata.
Ia memutar badan dan menatap sendu istrinya itu, "Maafkan aku sayang. Jika bukan karena ini, mungkin hidup kita jauh lebih baik. Tapi jika benda ini jauh dariku, maka aku juga bisa mati," terangnya lalu menyimpan artefak yang ia bungkus dengan kain hitam ke dalam saku bagian dalam bajunya.
Zhu Zhi tidak bertanya lagi dan ia sangat percaya apapun perkataan suaminya yang paling ia sayangi.
Setelah itu, mereka berdua keluar dari rumah dan menunduk hormat pada Ting Kong.
Zhu Zhi dan Wong Kam Fung menghela nafas berat menatap sendu rumah kesayangannya itu.
"Jangan bersedih, Fung. Jika kamu sudah sukses kamu bisa kembali dan aku akan menunggumu untuk membeli rumah ini lagi dariku." Ting Kong sumringah dan memegang kedua pundak Wong Kam Fung memberinya dorongan semangat agar tetap tegar. Ya, walaupun palsu.
"Itu pun, jika kalian berdua masih hidup, ha-ha-ha ...," batin Tingkong tertawa jahat.
"Terima kasih tuan Ting. Kami izin pamit." Zhu Zhi dan Wong Kam Fung membungkuk hormat lalu memutar badan dengan tegap.
Mencoba menghilangkan kesedihan hati untuk berjalan menuju pusat kota kekaisaran Han.
Tapi mereka berdua tidak tahu, jika pembunuh bayaran yang disuruh Ting Kong sudah menunggu mereka di hutan perbatasan antara Desa Shiuzhi dan kota Nan Ning yang sudah merupakan wilayah Kekaisaran Han.
Karena Ting Kong, diam-diam sudah menyuruh pembunuh bayaran fase Foundation 1 untuk menghabisi mereka berdua.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Setelah berjalan dan beberapa kali mengikuti kereta kuda yang dibawa pedagang menuju Kota Zhing Nan sebelah selatan kota Nan Ning.
Wong Kam Fung dan Zhu Zhi berpisah dengan kereta kuda pedagang milik klan Yan. Mereka berbeda tujuan, Yan Luo akan menuju Kota Zhing Nan dan mereka berdua akan menginap sementara di kota Nan Ning, sebelum melanjutkan ke pusat kekaisaran Han.
"Maafkan aku sayang, harus capek seperti ini. Untung saja Feng Xin, bayi yang anteng dan tidak rewel sepanjang perjalanan. Feng Xin terus tertidur pulas." Wong Kam Fung memeluk Zhu Zhi dan mengelus lembut rambutnya.
Di tengah kondisi seperti ini pun, Wong Kam Fung masih bisa memberikan keromantisan untuk istrinya tersebut.
Walau Wong Kam Fung tidak punya harta, tapi Zhu Zhi yang cukup cantik, tidak pernah mengkhianati suaminya itu. Alasannya Wong Kam Fung sangat romantis dan lembut. Bahkan selama menikah, belum pernah sama sekali Wong Kam Fung marah atau membentaknya.
Benar-benar rumah tangga modal cinta dan bisa membuat bahagia.
Dia atas pohon ada dua orang pembunuh bayaran dari Asosiasi Kalajengking Merah yang terkenal di Kekaisaran Han sebagai Asosiasi pembunuh bayaran profesional nomor satu.
Tentu saja harga yang dibayarkan juga mahal, tapi hasil kerjanya selalu sesuai dan tak meninggalkan bukti.
Kedua pembunuh bayaran yang memakai pakaian ninja hitam saling berhadapan dan mengangguk.
Wong Kam Fung merasakan firasat buruk, karena artefak yang ia bawa di dalam bajunya bergetar dan menyalurkan hawa panas di dadanya, "Sayang, ayo! Sepertinya kita sedang dikejar!" ajak Wong Kam Fung sambil menegakan badan Zhu Zhi, lalu menggendong tubuh Zhu Zhi ala bridal style.
Sebagai lelaki, walaupun bukan kultivator, Wong Kam Fung mempunyai badan yang tegap dan kekar. Zhu Zhi yang mempunyai berat badan 55 kg tersebut bukan masalah untuk di angkatnya, walau ditambah dengan Feng Xin.
"Sayang, tunggu! Darimana kamu tahu kalau kita dikejar?" Zhu Zhi ragu dengan pemberitahuan suaminya.
"Artefak di dalam bajuku yang memberitahukan. Hal ini pernah terjadi sewaktu aku belum menikah denganmu dan aku membawa artefak ini ke dalam hutan. Benar saja artefak ini memberi sinyal bahaya dengan bergetar dan mengeluarkan hawa panas. Lebih baik kita bergegas!" jelas Wong Kam Fung.
Setelah mengatakan itu ia berlari masuk ke dalam hutan Han Ku, hutan yang sangat lebat dan melenceng dari jalurnya menuju kota Nan Ning.
Setelah masuk lebih dalam ke dalam hutan Han Ku, dan merasa jika dua pembunuh fase Foundation 1 itu tak mengejar lagi. Mereka berdua beristirahat dekat air terjun.
"Hosh ... hosh ... hosh ..., sayang kita bermalam disini saja. Sebentar lagi hari semakin senja." Wong Kam Fung menaruh Zhu Zhi di batu besar berpermukaan datar.
Sementara mereka aman. Tapi Feng Xin tiba-tiba bangun, karena efek artefak di dalam baju Wong Kam Fung.
Jiwa Yosep mulai perlahan hilang, karena tiba-tiba artefak berbentuk bola kristal merah darah itu beresonansi dan keluar dari dalam baju Wong Kam Fung.
Bola kristal merah darah tersebut masuk ke dalam dada Feng Xin dan membuat menjerit, "Eaaaa ... eaaa ...."
Jeritannya sangat keras, hingga dua pembunuh itu mendengar suara Feng Xin.
"Mereka disana, ayo!" Salah satu pembunuh bayaran melambaikan tangan ke arah utara, dimana jeritan Feng Xin terdengar.
Dengan aura hitam yang menyelimuti tubuhnya. Dua pembunuh bayaran melesat cepat, secepat peluru ke arah Feng Xin yang sedang menangis.
"Gawat!" Wong Kam Fung melebarkan mata karena panik, takut ketahuan oleh dua pembunuh yang mengejar dan menyuruh istrinya untuk pergi seorang diri, "Sayang bawa Feng Xin pergi. Dia anak kita yang paling berharga. Jangan sampai tertangkap!"
"Tapi ...."
"Sudah, sayang cepat pergi!" Wong Kam Fung mendorong paksa tubuh Zhu Zhi agar bergegas pergi.
Hanya dalam tiga hembusan nafas, salah satu pembunuh tersebut datang dan langsung menebas leher Wong Kam Fung.
ZRASH!
Wong Kam Fung masih bisa reflek cepat dan memundurkan badan. Hanya lengan kanannya yang tertebas dengan darah memuncrat.
"Tuan, aku mohon jangan bunuh kami. Jika ingin mutiara Qi, aku akan memberikannya." Wong Kam Fung berlutut dan bersujud pada salah satu pembunuh bayaran. Sudah mengeluarkan kantung kain hitam berisi 3000 mutiara Qi.
"Aaaakh ...!" Zhu Zhi memekik keras, perutnya telah di tusuk oleh pembunuh bayaran yang satunya lagi.
Wong Kam Fung yang mendengarnya geram dan langsung bangkit untuk mengambil token bertuliskan 'Wong' yang selama ini ia simpan rapi. "Semoga kalian menemukan kami, walau kami berdua sudah tiada dan membalaskan dendamku dan istriku," gumamnya mengeraskan rahang.
KRAK!
Token klan Wong dipecahkan dan melepaskan pilar energi ke udara hingga menjulang ke langit.
"Ha-ha-ha ... percuma saja kau memanggil bantuan. Kau akan mati sekarang!" Pembunuh yang berada di depan Wong Kam Fung mengayunkan belatinya ke lehernya.
ZRASH!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
🔵🍾⃝Ɲͩᥲᷞⅾͧเᥡᷠᥲͣh❤️⃟Wᵃf࣪𓇢𓆸
waww nama author nya jadi pemeran juga wkwk
2023-03-05
0
Cantik Jelita
wah ternyata author juga salah satu pemeran novel
2023-03-05
0
Mommy Lingling
penyelamat maanaaa😭
2023-03-05
0