Bab 18. Pergi Ke Pantai.

"Baiklah, Mas. Aku dan kamu akan mencoba menjalin hubungan ini. Walau aku sadar pasti hubungan yang akan kita jalin ini tidak akan mudah. Pasti akan banyak yang menentang terutama dari keluargamu, Mas."

Athalla sangat bahagia mendengarnya. Dia mengecup tangan Kania yang berada di genggaman. "Aku akan terus memupuk cinta ini setiap hari dengan kebaikan, agar cinta kita kekal dan abadi." Athalla kembali mengecup tangan Kania.

"Sayang, mulai hari ini aku yang akan mengantar jemput kamu."

"Jangan, Mas. Nanti karyawan yang lain pasti akan curiga. Aku bisa gunakan ojek seperti biasanya."

"Aku tidak peduli. Jika perlu aku akan mengumumkan hubungan kita. Mana mungkin aku membiarkan kamu naik ojek dengan pria lain."

"Jangan umumkan, Mas. Aku malu. Biar aja jadi rahasia kita berdua hubungan ini, jangan ada orang tau."

"Kania, aku menjalin hubungan denganmu bukan untuk main-main. Aku serius. Aku juga ingin hubungan ini hingga ke jenjang pernikahan, jadi buat apa menyembunyikan ini semua. Jika aku menjalin hubungan secara diam-diam itu sama saja aku tidak serius. Hanya untuk main-main."

"Menikah?" tanya Kania kaget.

"Ya, aku juga ingin menikah denganmu, Kania. Aku yakin kamu adalah wanita yang pantas mendampingi hidupku. Aku ingin kita berdua, bersama hingga menua."

Kania memandangi wajah Athalla dengan mata berkaca. Athalla adalah pria kedua yang hadir dalam hidupnya setelah Adit. Dia tidak pernah berpikir akan mendapatkan pria sebaik Athalla setelah Adit menghancurkan hidupnya.

Kania memandangi wajah Athalla tanpa kedip. Dia tidak percaya dengan apa yang diucapkan Athalla. Kania berpikir, apakah pendengarannya salah.

"Aku takut ini semua hanya mimpi. Saat aku terbangun, semua telah berlalu. Jika ini memang mimpi, biarkan aku tidur selamanya," gumam Kania namun, masih dapat di dengar Athalla.

Athalla mengacak rambut Kania dengan penuh kasih sayang. "Ini bukan mimpi, tapi aku akan mewujudkan semua impianmu. Aku akan membuat kamu menjadi ratu dalam hidupku seperti yang kamu impikan."

Athalla mengecup pucuk kepala Kania. Pria itu mengajak Kania untuk makan malam dan juga keliling kota merayakan hari jadi mereka.

Athalla pulang buat istirahat dan akan menjemput Kania malam jam tujuh. Makan malam pengganti makan malam yang gagal bersama orang tuanya.

***

Jam tujuh tepat Athalla menjemput Kania dan langsung menyetir mobil membelah jalanan.

Saat makan malam, ternyata tanpa Kania ketahui, Athalla telah memesan satu meja yang sangat romantis. Restoran yang berada di tepi pantai itu menambah keromantisan.

Meja hanya diterangi lilin, begitu juga suasana sekitarnya hanya diterangi dengan bola lampu kecil. Kania merasa sangat terharu atas perlakuan istimewa dari Athalla, yang saat ini telah menjadi kekasihnya.

"Sayang, usia kita saat ini tidak muda lagi. Aku juga tidak ingin main-main dalam berhubungan. Dalam waktu dekat, aku akan mengumumkan hubungan kita. Aku akan mengatakan niatku untuk menikahimu."

"Apa tidak terlalu dini mengatakan semua ini, Mas. Bukankah kedua orang tuamu belum bisa menerimaku?"

"Ini sebagai bukti keseriusanku."

"Aku takut di saat aku telah menyayangi kamu sepenuhnya, ternyata keluarga kamu tidak bisa terima hubungan ini."

"Jangan terlalu memikirkan hal yang belum terjadi. Semua kita jalani saja apa adanya. Aku akan ngomong dulu dengan Mami, jika aku telah memilih kamu untuk menjadi pendamping hidupku. Akan aku lihat reaksi Mami. Apakah masih belum menerima atau bahkan telah merestuinya setelah melihat keseriusan kita."

Setelah makan malam, Athalla membawa wanita itu berjalan ke tepi pantai dengan bertelanjang kaki. Melihat bintang bertaburan di Langit. Senyum keduanya tampak selalu terkembang.

Kania berlari mengejar ombak, malam ini dia merasakan kebahagiaan yang tiada tara. Semenjak video pornonya beredar baru kali Kania merasa sebebas ini dan tertawa selepas ini.

"Mas Athalla, kamu telah mengganti mimpi burukku dengan mimpi indah, kekhawatiranku dengan kebahagiaanmu mungkin memegang tanganku untuk sementara waktu, tetapi kamu memegang hatiku selamanya."

"Aku senang melihatmu bahagia. Aku janji akan selalu mengukir senyum di bibir mungilmu. Hidup hanya datang sekali, jadi lakukan apa yang membuatmu bahagia, dan berada di sekitar orang yang membuatmu tersenyum. Senyuman terbaik datang setelah saat-saat tersulit. Jangan pernah biarkan kesedihan masa lalumu membuatmu merusak kebahagiaan saat ini."

Athala yang berdiri dibelakang Kania memeluk pinggangnya. Berbisik ditelinga wanita itu. "Aku ingin bisa memelukmu setiap saat, dan terutama aku ingin saat aku membuka mata, orang pertama yang aku lihat adalah kamu."

Kania membalikkan tubuhnya menghadap Athala, "Aku juga ingin saat aku membuka mata, ada tubuhmu yang memeluk badanku."

Athalla mempererat pelukannya di pinggang Kania. Athalla tahu ini salah. Dia tidak seharusnya menyentuh wanita ini sebelum halal namun dia janji hanya sebatas pelukan.

Angin malam yang makin kencang, membuat tubuh Kania merasa kedinginan. Athalla membuka jaket miliknya dan memasangkan ke tubuh Kania. Pria itu mengajak Kania duduk.

"Besok kita akan ke luar kota. Sebaiknya kita pulang saja. Biar kamu bisa istirahat."

"Terserah Mas Atha aja. Apa aku harus ikut?" ucap Kania dengan suara gemetar menahan dingin.

"Tentu saja Kania, sebagai sekretarisku kamu harus ikut. Kita mungkin menginap satu malam. Jangan lupa bawa pakaianmu.

Athalla memeluk tubuh Kania menuju mobil. Kania masih tampak kedinginan. "Kamu nggak tahan udara dingin?" tanya Athalla.

"Nggak, aku akan demam dan flu kalau kedinginan apa lagi kehujanan."

"Kenapa tak ngomong dari tadi?" tanya Athalla kuatir.

"Aku suka suasana pantai. Tapi aku nggak tahan udara dingin. Jadi aku harus gimana?"

"Jika ingin bermain di pantai pada malam hari berarti kamu harus berpelukan denganku terus. Biar nggak kedinginan."

"Maunya kamu!" ucap Kania mencubit lengan Athalla.

Athalla mengendarai mobil sambil menggenggam tangan kanan Kania sepanjang perjalanan menuju kost-nya wanita itu. Sesekali Athalla mengecup tangan Kania.

Sampai di halaman kos-nya Kania, Athalla menarik Kania ke dalam pelukannya. "Aku nggak pernah jatuh cinta hingga sedalam ini dengan wanita manapun. Aku nggak tahu, apa yang membuat aku begitu menyayangimu. Yang jelas aku begitu takut kehilangan kamu. Entah mengapa, untuk berpisah kali ini aja, aku merasa keberatan."

Kania membiarkan Athalla memeluk tubuhnya erat, hingga pria itu sendiri yang melonggarkan pelukan mereka.

"Jangan lupa besok pagi-pagi aku jemput kamu. Langsung tidur ya. Jangan begadang. Jangan mikirin aku. Jangan bayangkan kejadian di pantai." Athalla sengaja menggoda Kania, karena pria itu sangat senang melihat wajah cemberut kekasihnya itu.

Kania langsung masuk ke kamar dan melompat ke kasur. Kania tampak kegirangan. Dia teringat semua kejadian dari siang hingga malam. Semua begitu indah dikenang dan diingat.

"Ya, Tuhan. Ini semua terasa mimpi. Aku tidak pernah membayangkan atau memimpikan semua ini. Aku pikir, tidak akan ada pria yang mau menjalin hubungan denganku.”

“Namun, Tuhan begitu baiknya. Mengirimkan seorang pria tampan nan baik hati mengisi hari-hariku. Semoga semua ini bukan mimpi atau hanya kebahagiaan sesaat seperti waktu bersama Adit"

Kania memamdangi langit kamarnya. Seperti televisi yang menyiarkan cerita hidupnya. Kania masih teringat saat ibu dan ayahnya di tabrak orang tak dikenal. Dimana orang tidak bertanggung jawab itu tidak pernah menemui dirinya sama sekali.

Saat itu, Kania dan kedua orang tuanya akan pergi ke pasar. Dengan mengendarai motor mereka berangkat. Sebelum berangkat, Ayah dan Ibunya seperti memiliki firasat.

Ayah dan Ibunya memeluk erat Kania. Ayah berpesan,"Jika suatu hari, Ayah pergi dan tidak pernah kembali, kamu jangan bersedih. Jadilah wanita yang kuat. Raih semua cita-citamu. Jangan pernah menyerah."

Kania kecil yang tidak mengerti dengan ucapan ayah, bertanya, "Emang ayah mau pergi jauh kemana? Aku mau ikut. Kenapa ayah meninggalkan aku? Aku tidak akan jahat. Aku akan ikuti apa yang ayah katakan!" ucap Kania kecil dengan suara serak menahan tangis.

Saat itu, ibu juga ikutan memeluk tubuh Kania, sambil berkata, "Tidak ada yang akan meninggalkan kamu, cuma kita nggak tahu umur seseorang, Nak. Ingatlah, walau kami pergi meninggalkan kamu bukan berarti kami sudah tidak menyayangi kamu lagi. Kita hanya terpisah sementara, suatu saat pasti bertemu lagi."

Kania menghapus air matanya mengingat saat terakhir dia merasakan pelukan kedua orang tuanya. Sampai hari ini pelukan itu masih terasa dan Kania sangat merindukan.

"Siapapun orang yang menabrak kedua orang tuaku, aku hanya bisa mendoakan semoga keluarganya tetap utuh. Agar tidak merasakan kesedihan yang aku rasakan."

...****************...

Terpopuler

Comments

Nenk Jelita

Nenk Jelita

jgn bilang yg nabrak ortu Athalla
duh Serem jadinya

2023-06-08

0

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

jangan2 yg nabrak ortu Kania tuh ..... ortu Atha, ortu Fitri, atau malah Fitri ??? 🤔

2023-03-12

0

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

hati2 Athalla .... pelukan membuat kamu nyaman, ntar nambah lagi deh ...dan terus memaklumi ...
setan ada dimana-mana ...
apalagi dedemit ulet keket ... 😅😅

2023-03-12

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Video Beredar
2 Bab 2. Diberhentikan Kerja.
3 Bab 3. Diusir Tante
4 Bab 4. Pekerjaan Baru.
5 Bab 5. Pertemuan Pertama
6 Bab 6. Pimpinan Baru.
7 Bab 7. Bertemu Kembali.
8 Bab 8. Makan Siang di Kantin
9 Bab 9. Masa Lalu Ratih
10 Bab 10. Makan Siang
11 Bab 11. Athalla dan Kania
12 Bab 12 . Makan Malam Bersama.
13 Bab 13. Rumah Orang Tua Athalla
14 Bab 14. Perjodohan Athalla
15 Bab 15. Perdebatan Athalla dan Mami
16 Bab 16. Kamar Kos Kania
17 Bab 17. Sehari Bersama.
18 Bab 18. Pergi Ke Pantai.
19 Bab 19. Ke Luar Kota.
20 Bab 20. Bertemu Adit.
21 Bab 21. Rapat
22 Bab 22. Perkelahian Athalla dan Adit.
23 Bab 23. Makan Malam.
24 Bab 24. Bos dan Sekretaris.
25 Bab 25. Bertemu Stefani
26 Bab 26. Kehamilan
27 Bab 27. Apartemen Athalla
28 Bab 28. Karma
29 Bab 29. Bertemu Alex
30 Bab 30. Alex dan Stefani
31 Bab 31. MENCIUM BAU-BAU PERCINTAAN PUTRANYA
32 Bab 32. Dua Pilihan dari Papa
33 Bab 33. Mengetahui Sosok Kania
34 Bab 34. Wanita-wanita Hebat
35 Bab 35. Pilihan Stefani
36 Bab 36. Apakah Aku Harus Pergi?
37 Bab 37. Kepergian Stefani
38 Bab 38. Kepulangan Jenazah Stefani.
39 Bab 39. Pemakaman Stefani
40 Bab 40. Antara Kota Pekanbaru dan Batam
41 Bab 41. Masa Lalu Athalla.
42 Bab 42. Permohonan Maaf Athalla.
43 Bab 43. Batam, aku datang.
44 Bab 44. Papi yang kritis.
45 Bab 45. Kania dan Pekerjaan Baru.
46 Bab 46. Suasana Kerja Baru.
47 Bab 47. Hati Athalla.
48 Bab 48. Kedatangan Kania.
49 Bab 49. Pertunangan Athalla
50 Bab 50. Athala dan Kania.
51 Bab 51. Melepaskanmu, Ternyata Tidak Mudah.
52 Bab 52. Permintaan Syafa
53 Bab 53. Perkenalan Kania dan Syafa.
54 Bab 54. Ungkapan Cinta Athalla
55 Bab 55. Rapat Di rumah Sakit
56 Bab 56. Pembatalan Pertunangan
57 Bab 57. Bertemu Ibunya Syafa.
58 Bab 58. Kecelakaan
59 Bab 59. Rumah Sakit
60 Bab 60. Pendonor Darah.
61 Bab 61. Bertemu Kania
62 Bab 62. Pertemuan Mami dan Kania
63 Bab 63. Penyesalan Mami
64 Bab 64. Korban Kecelakaan
65 Bab 65. Memaafkan
66 Bab 66. Restu Mami
67 Bab 67. Pulang Dari Rumah Sakit.
68 Bab 68. Lamaran Athalla
69 Bab 69. Kembali Ke Singapura dan Pertunangan.
70 Bab 70. Persiapan Pernikahan.
71 Bab 71. Pernikahan Kania dan Athalla
72 Promo Novel DENDAM (Anak) ISTRI TERBUANG
73 Bab 72. Menjadi Milikku Seutuhnya
74 Bab 73. Bertemu Adit.
75 Ucapan Terima Kasih
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Bab 1. Video Beredar
2
Bab 2. Diberhentikan Kerja.
3
Bab 3. Diusir Tante
4
Bab 4. Pekerjaan Baru.
5
Bab 5. Pertemuan Pertama
6
Bab 6. Pimpinan Baru.
7
Bab 7. Bertemu Kembali.
8
Bab 8. Makan Siang di Kantin
9
Bab 9. Masa Lalu Ratih
10
Bab 10. Makan Siang
11
Bab 11. Athalla dan Kania
12
Bab 12 . Makan Malam Bersama.
13
Bab 13. Rumah Orang Tua Athalla
14
Bab 14. Perjodohan Athalla
15
Bab 15. Perdebatan Athalla dan Mami
16
Bab 16. Kamar Kos Kania
17
Bab 17. Sehari Bersama.
18
Bab 18. Pergi Ke Pantai.
19
Bab 19. Ke Luar Kota.
20
Bab 20. Bertemu Adit.
21
Bab 21. Rapat
22
Bab 22. Perkelahian Athalla dan Adit.
23
Bab 23. Makan Malam.
24
Bab 24. Bos dan Sekretaris.
25
Bab 25. Bertemu Stefani
26
Bab 26. Kehamilan
27
Bab 27. Apartemen Athalla
28
Bab 28. Karma
29
Bab 29. Bertemu Alex
30
Bab 30. Alex dan Stefani
31
Bab 31. MENCIUM BAU-BAU PERCINTAAN PUTRANYA
32
Bab 32. Dua Pilihan dari Papa
33
Bab 33. Mengetahui Sosok Kania
34
Bab 34. Wanita-wanita Hebat
35
Bab 35. Pilihan Stefani
36
Bab 36. Apakah Aku Harus Pergi?
37
Bab 37. Kepergian Stefani
38
Bab 38. Kepulangan Jenazah Stefani.
39
Bab 39. Pemakaman Stefani
40
Bab 40. Antara Kota Pekanbaru dan Batam
41
Bab 41. Masa Lalu Athalla.
42
Bab 42. Permohonan Maaf Athalla.
43
Bab 43. Batam, aku datang.
44
Bab 44. Papi yang kritis.
45
Bab 45. Kania dan Pekerjaan Baru.
46
Bab 46. Suasana Kerja Baru.
47
Bab 47. Hati Athalla.
48
Bab 48. Kedatangan Kania.
49
Bab 49. Pertunangan Athalla
50
Bab 50. Athala dan Kania.
51
Bab 51. Melepaskanmu, Ternyata Tidak Mudah.
52
Bab 52. Permintaan Syafa
53
Bab 53. Perkenalan Kania dan Syafa.
54
Bab 54. Ungkapan Cinta Athalla
55
Bab 55. Rapat Di rumah Sakit
56
Bab 56. Pembatalan Pertunangan
57
Bab 57. Bertemu Ibunya Syafa.
58
Bab 58. Kecelakaan
59
Bab 59. Rumah Sakit
60
Bab 60. Pendonor Darah.
61
Bab 61. Bertemu Kania
62
Bab 62. Pertemuan Mami dan Kania
63
Bab 63. Penyesalan Mami
64
Bab 64. Korban Kecelakaan
65
Bab 65. Memaafkan
66
Bab 66. Restu Mami
67
Bab 67. Pulang Dari Rumah Sakit.
68
Bab 68. Lamaran Athalla
69
Bab 69. Kembali Ke Singapura dan Pertunangan.
70
Bab 70. Persiapan Pernikahan.
71
Bab 71. Pernikahan Kania dan Athalla
72
Promo Novel DENDAM (Anak) ISTRI TERBUANG
73
Bab 72. Menjadi Milikku Seutuhnya
74
Bab 73. Bertemu Adit.
75
Ucapan Terima Kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!