Dua hari berlalu telah berlalu sejak video mesumnya beredar, Kania akhirnya memutuskan untuk bekerja. Tidak akan ada perubahan jika dia terus menangisi kejadian itu. Dia berharap dengan bekerja dapat melupakan semua masalah dalam hidupnya. Dyra harus menghadapi semuanya dengan semangat.
Saat menghadapi tantangan hidup, sebagai manusia biasa kita terkadang mengeluh. Belum apa-apa, namun sudah merasa tak sanggup untuk memikul beban yang Tuhan berikan kepada kita. Kita seolah tak memiliki kekuatan dan keberanian untuk menghadapinya. Padahal, pencobaan yang diberikan Tuhan tak akan melebihi kekuatan kita.
Dengan begitu, sebaiknya kita tak memperbanyak keluhan. Sebaliknya, menerimanya dengan syukur dan menjalaninya sampai semua persoalan berlalu dengan keberanian, pikiran positif, dan berserah diri. Tetap bertahan. Semuanya akan baik-baik saja. Mungkin tidak hari ini, atau besok, tapi pada akhirnya.
"Apa pun yang terjadi, sesuatu yang baik selalu ada di dekatmu dan matahari akan selalu bersinar lagi," gumam Kania.
Kania duduk di meja kerja tempat biasanya. Kania heran melihat teman yang biasa duduk di sampingnya berdiri dan pindah ke meja yang lain. Semua mata karyawan melihat Kania dengan pandangan jijik.
"Tanti, kenapa kamu pindah duduknya," sapa Kania akhirnya.
"Aku pindah di meja ini aja."
"Bukankah itu meja kerjanya Mbak Intan."
"Kami gunakan berdua aja," ucap Tanti.
"Sempitlah, Tanti. Meja ini kosong, kenapa harus berdesakan berdua."
"Nggak apa-apa Kania. Aku di sini aja! Lagi pula Mbak Intan tidak keberatan."
"Terserah kamu aja."
"Kenapa semua karyawan di devisi ini menjadi pendiam. Biasanya selalu heboh," batin Kania.
Hingga jam makan siang tidak ada teman yang mau mendekati Kania. Wanita itu masih heran. Saat masuk kantin, banyak yang menghindar dari Kania, begitu juga saat dia mau duduk di sebuah meja, para karyawan yang telah lebih dahulu duduk langsung berdiri saat Kania ingin makan bersama mereka di satu meja yang sama.
Kania makin bertanya-tanya ada apa gerangan? Kenapa semua teman seolah menjauh darinya?"
Kania yang tidak enak hati melihat temannya berdiri dan menjauh karena dirinya duduk di meja yang sama, akhirmya memilih mengalah. Kania minta dibungkuskan dan membawa nasi itu ke taman.
Sambil menyuap nasi, air mata Kania jatuh membasahi pipinya dan turun membasahi nasinya. Kania mulai mengerti mengapa teman-temannya menghindari dirinya. Tadi Kania sempat memdengar salah seorang dari karyawan yang mengatakan dirinya wanita yang menjijikan dan murahan. Pasti semua karena video mesum-nya yang beredar.
"Tuhan, aku tahu semua ini salahku. Kenapa aku melakukan hal yang di larang. Aku ikhlas menerima semua ini. Mungkin ini dapat mengurangi dosaku," gumam Kania dengan dirinya sendiri.
Kania melihat jam di tangannya. Telah menunjukan pukul satu lewat. Wanita itu melangkah masuk ke kantor. Kania berusaha tersenyum pada semua karyawan. Dia langsung mengerjakan tugasnya tanpa pedulikan yang lain.
Ketika sedang asyik mengerjakan tugasnya, seseorang menyampaikan jika atasan memanggilnya.
"Kania, Pak Hendra meminta kamu menemuinya di ruang kerja," ucap sekretaris Pak Hendra.
"Baik, Mbak." Kania berjalan menuju ruang kerja atasannya. Mengetuk pintu ruangan itu.
"Masuk," ucap Pak Hendra dari dalam ruangan. Kania membuka pintu dan tersenyum ke arah atasannya itu.
"Silakan duduk!" perintah Pak Hendra.
"Terima kasih, Pak."
"Kamu pasti kaget karena saya memanggil kamu?"
"Iya, Pak. Apa saya ada melakukan kesalahan?" tanya Kania dengan gugup.
"Kamu nggak tidak ada salah. Namun, saya harus melakukan ini demi kenyaman kerja karyawan yang lain. Dan juga demi nama baik perusahaan ini!" ucap Pak Hendra.
"Saya makin tidak mengerti maksud dari Bapak!" ucap Kania. Dalam hatinya berharap ini tidak ada hubungan dengan videonya.
"Begini, saya mendapat banyak aduan jika karyawan merasa tidak nyaman atas keberadaan kamu." Pak Hendra tampak berhati-hati dalam mengucapkan kata-kata. Sebenarnya pria itu tidak sampai hati untuk mengatakan semua ini.
"Saya melakukan apa? Saya rasa tidak pernah mengganggu mereka!"
"Kamu memang tidak mengganggu, tapi mereka merasa takut dan tidak nyaman atas kehadiran kamu. Mereka takut nama baik ikut tercemar karena video mesum itu. Mereka tidak mau dikatakan berteman dengan orang yang tidak menjaga norma agama!"
"Saya mengerti, Pak. Tapi apa saya tidak bisa tetap bekerja. Saya tahu itu salah dan memalukan. Tapi saya bersumpah, Pak, saya tidak pernah dengan sengaja menyebarkannya. Itu perbuatan seseorang yang ingin memjatuhkan saya."
"Saya juga tidak bisa berbuat apa-apa Kania. Mereka mengancam akan mogok kerja. Dari pada saya kehilangan banyak karyawan, jadi saya meminta kamu yang mengundurkan diri. Saya akan beri pesangon lima kali gaji kamu. Itu bisa kamu gunakan untuk biaya hidup menjelang dapat pekerjaan baru. Aku harap kamu mengerti dengan keputusan saya."
"Saya mengerti, Pak. Ini mungkin balasan atas perbuatan saya yang memang sangat memalukan dan menjijikan. Tapi apakah Bapak tahu, saya juga merasa tertekan dengan semua ini. Bukan mau saya jika video itu beredar."
"Coba kamu berada di posisi saya. Pasti kamu akan melakukan hal yang sama."
"Saya mengerti. Dan apakah mereka juga mengerti, bagaimana perasaan saya saat ini. Semua mengucilkan saya. Saya juga tertekan dengan semua ini!"
Pak Hendra terdiam. Pria itu tahu, pasti berat menjadi Kania. Dikucilkan seluruh orang karena video yang beredar itu.
"Baiklah, Pak. Saya rasa tidak ada yang bisa saya lakukan di sini. Saya pamit." Kania bersalaman
sebelum meninggalkan ruangan itu.
Pak Hendra telah mentransfer uang ke rekening Kania sebanyak enam kali lipat gajinya. Kania merapikan meja kerjanya dan membawa barang miliknya. Tanpa pamit dengan siapapun Kania pergi.
Sebelum berjalan lebih jauh, Kania berbalik dan berkata,"Semoga tidak ada yang mengalami nasib seperti yang saya alami ini. Semoga kalian semua bahagia selalu dengan orang-orang tersayang. Jika kalian menjadi aku, belum tentu kalian akan kuat."
Kania kembali melangkahkan kakinya meninggalkan ruang kerjanya. Sampai di halaman gedung kantor, tangis Kania pecah. Dadanya terasa sesak menahan tangis dari tadi. Wanita itu berjalan menuju taksi yang akan membawanya pulang.
Kania mencoba mencari pekerjaan dari internet. Satu perusahaan menerimanya bekerja dan memintanya datang untuk wawancara besok pagi. Kania merasa sangat senang karena akan diterima bekerja kembali.
Terkadang kita harus bersabar dan mengikhlaskan semua yang kita lakukan jika tidak sesuai dengan apa yang telah kita rencanakan. Mengeluh tidak akan pernah bisa memperbaiki keadaan, bersemangatlah dalam menjalani hidupmu dengan ikhlas dan kesabaran. Sebuah masalah merupakan tamu yang tak diundang didalam kehidupan kita, dan kita harus perlakukan dia sebaik mungkin, maka kita juga akan diperlakukan dengan baik olehnya.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Akbar Razaq
Smua orqng PASTI pernah berbuat salah hanya aibnya di tutup oleh Allah.Paling tidak dg kejadian ini kamu semakin kuat dan bs jafi pelajaran hidup yg sangat berharga.
2024-08-22
0
ſᑎ🎐ᵇᵃˢᵉ
terkadang jalan kehidupan tidak bisa ditentukan oleh diri sendiri...
2023-05-06
0
⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️
sekarang yg penting kamu memperbaiki diri, Kania ..
bertobat ...
jangan mengulangi kesalahan yg sama. ...
jangan gampang tergoda utk melakukan s3x sebelum nikah.
tunjukkan pada orang2 bahwa kamu bisa berprestasi ...
ayo bangkit, Kania !! 💪
2023-03-10
0