Bab 12 . Makan Malam Bersama.

Athalla menyetujui makan malam bersama esok hari itu. Dia ingin tahu tujuan dari kedua orang tuanya. Athalla tidak ingin langsung mengambil kesimpulan jika orang tuanya akan menjodohkan dirinya. Siapa tahu hanya sekedar siraturahmi.

"Pulang dari kerja aku akan langsung ke sini. Apa aku boleh membawa teman?" tanya Athalla.

Athalla ingin mengajak Kania dan ingin mengenalkan pada kedua orang tuanya. Jika memang pertemuan itu untuk menjodohkan dirinya, maka Athalla bisa langsung menjawab jika dia telah ada pilihan.

"Boleh, tapi jangan lupa makan malamnya jam tujuh. Kamu jangan datang telat."

"Mami sangat berharap kamu menyempatkan waktumu kali ini. Jangan sampai kamu beralasan ada rapat lagi!" ucap Mami.

Sudah beberapa kali Mami mengundang temannya dengan putri mereka buat makan malam, dengan maksud mengenalkan pada Athalla. Namun, pria itu selalu mangkir datang dengan alasan rapat atau lupa.

"Baik, Mi. Kali ini aku akan datang. Mami jangan kuatir."

Setelah makan malam Athalla pamit. Dia memang tinggal terpisah dari kedua orang tuanya sejak bekerja.

Athalla bukan kembali ke apartemen, pria itu justru mampir membeli makanan dan mampir ke kos Kania. Jangan di tanya dari mana Athalla tahu letak kamar kos-nya. Tentu saja dari orang suruhannya.

Athalla mengetok sebuah kamar kos yang sangat sederhana. Dia tahu di tempat kos Kania tidak ada berlaku jam malam sehingga dia bebas datang kapan saja.

Kania yang sedang menonton webseries CINTA ALBIRRU di Genflix, diadaptasi dari novel karya mama reni yang berjudul NODA MERAH PERNIKAHAN kaget mendengar suara ketukan.

Tidak pernah ada tamu sejak dia tinggal di kos ini. Apa lagi bertamu di malam hari. Kania melihat jam di dinding telah menunjukan pukul sembilan malam.

Awalnya Kania mengacuhkan, wanita itu pikir pasti orang iseng yang ingin mengerjainnya. Tapi setelah beberapa ketukan dan terdengar suara memanggil namanya, Kania akhirnya berjalan untuk membukakan pintu.

Kania membuka pintu di saat Athalla akan melangkah pergi. Hanya terlihat punggungnya saja. Kania memanggilnya.

"Ada apa? Apa anda yang tadi memgetuk pintu rumahku?" tanya Kania.

Athalla membalikan badannya. Melihat siapa orang yang mengetuk pintu rumahnya tadi adalah atasannya, Kania menjadi kaget. Dari mana pria itu tahu kos-nya.

"Mas Atha, aku kira siapa!" ucap Kania.

Athalla berjalan kembali menuju kos Kania. Pria itu tersenyum dengan manisnya. Tampak wajahnya memerah menahan malu. Atha tidak mengerti kenapa kakinya ingin melangkah ke sini.

"Aku hanya ingin mengantar ini!" ucap Athalla mengangkat kantong plastik yang berisi makanan yang tadi dibelinya.

"Mas bawa apa?" tanya Kania masih dengan raut wajah keheranan.

"Tadi aku kebetulan aku melewati penjual martabak telur, aku ingat kamu. Jadi aku beli."

"Merepotkan Mas aja. Mas mau masuk. Tapi ya kos aku nggak ada kursi. Atau duduk di bawah pohon itu aja. Aku ambil piring dan minum dulu."

Kania menunjuk ke sebuah pohon depan kos-nya. Ada bangku kayu di bawah pohon tersebut. Tempat biasa anak-anak duduk melepaskan lelah seharian bekerja.

Kania juga tidak mungkin mengajak Athalla masuk ke kamar kos, selain karena tidak ada kursi, juga tidak enak dengan tetangga lain. Saat ini telah pukul setengah sepuluh malam.

Kania keluar membawa dua piring dan dua gelas air putih. Athalla telah duduk dibangku itu menunggu Kania. Wanita itu menyalin martabak ke piring dan menyerahkan pada Athalla.

"Mas dari mana tadi? Kenapa bisa lewat tempat ini?" tanya Kania.

"Aku baru dari rumah orang tuaku, dan sengaja ke sini untuk menemui kamu. Besok malam aku ingin mengajak kamu makan malam di rumah orang tuaku," ucap Athalla.

"Aku ..? Mas mau ajak aku makan malam di rumah orang tua, Mas?" tanya Kania kaget.

"Ya. Dan sebelumnya kita bisa ke butik jika kamu ingin membeli baju."

"Mas, kita baru kenal. Dan baru ingin mencoba dekat untuk saling mengenal satu sama lain. Apa tidak terlalu cepat jika aku harus makan malam di rumah kamu?"

"Siraturahmi tidak harus menunggu hingga akrab. Bukankah tujuannya untuk saling mengenal?"

"Baiklah. Tapi nggak perlu beli pakaian baru. Aku ada kok baju. Atau Mas malu jika aku berpakaian biasa saja?" tanya Kania. Dia ingin menguji keseriusan pria itu untuk mengenalnya dan menerima semua kelebihan dan kekurangan dirinya. Jika saja dia bermaksud serius, pasti akan menerima Kania apa adanya.

"Kenapa aku harus malu, Kania? Jika kamu ada baju, nggak apa. Biasanya wanita yang aku kenal selalu membeli pakaian baru setiap pergi kemanapun!"

"Itu bagi mereka yang ekonominya tinggi. Bagi aku lebih baik uangnya di tabung untuk masa depan. Aku nggak tahu apa yang akan terjadi di masa yang akan datang!"

"Itu lebih bagus. Aku suka wanita yang berpikiran ke depan. Sepertinya aku harus pamit. Aku takut digerebek warga dan kita dikawin paksa!" ucap Athalla becanda.

"Mas bisa aja."

"Tapi kalau emang kita di paksa kawin,aku sih mau aja. Mumpung gratis," ucap Athalla lagi. Kania jadi tertawa mendengar ucapan Athalla. Ternyata pria itu bisa becanda juga di balik wajahnya yang dingin.

Kania mengantar Atha hingga ke ujung gang dan masuk ke mobil. "Hati-hati, Mas! Sudah malam," ucap Kania.

"Kamu juga hati-hati di rumah seorang diri," ujar Athalla sebelum menjalankan mobilnya.

***

Pagi harinya seperti biasa, Kania membuatkan kopi buat Athalla dan menyiapkan di meja sebelum atasannya itu datang. Saat di paintry Kania bertemu Ratih. Namun, temannya itu hanya diam tidak seperti biasa yang selalu saja menyindir dirinya.

Kania masuk ruangan juga tanpa menyapa. Dia sudah tidak ingin berurusan dengan orang-orang seperti itu lagi.

"Selamat Pagi, Pak," sapa Kania. Ternyata Athalla telah berada di ruangan.

"Selamat Pagi, Kania. Apa kamu nyenyak tidurnya tadi malam?"tanya Athalla.

"Nyenyak banget, Pak. Perutnya kenyang jadi tidurnya nyenyak."

"Kalau begitu, tiap malam aku datang membawa makanan untuk kamu santap, biar tidurnya nyenyak!"

"Jangan, Pak!"

"Kenapa? Apa ada larangan untuk datang setiap malam ke kos kamu?" tanya Athalla.

"Tidak ada, Pak. Maksud aku tadi sih jangan ragu, dan jangan tidak jadi Bapak datang bawa makanannya!" ucap Kania tersenyum.

"Kamu ini! Aku udah serius. Nanti kamu pulang lebih awal saja. Kamu siap-siap dan dandan yang cantik. Aku jemput jam setengah tujuh."

"Oke, Bos!" ucap Kania dengan gerakan hormat. Athalla jadi tertawa. Itu yang di suka Athalla dari Kania. Dia tampil apa adanya dan selalu ceria, membuat orang di sekitar dirinya ikut bahagia.

***

Jam empat sore Kania telah pulang ke rumah. Dia ingin bersiap akan makan malam di rumah Athalla.

Dalam hatinya Kania masih takut dan gugup bertemu kedua orang tua Athalla. Apa yang ada dalam pikiran mereka jika melihat Athalla datang dengan dirinya.

...****************...

Terpopuler

Comments

Sri Puryani

Sri Puryani

semoga lancar mkn mlmnya

2025-01-22

0

Lusiana_Oct13

Lusiana_Oct13

aku jadi dag dig duuuuuuuggggggg

2024-08-27

0

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

haiiissshhh ..... mam Reni modus banget niiiiy ....
curi2 adegan .... 🤭
tapi ya kapan lagi ya thooorrr ... mumpung ada kesempetan .....
🤣🤣🤣👍👍👍

2023-03-11

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Video Beredar
2 Bab 2. Diberhentikan Kerja.
3 Bab 3. Diusir Tante
4 Bab 4. Pekerjaan Baru.
5 Bab 5. Pertemuan Pertama
6 Bab 6. Pimpinan Baru.
7 Bab 7. Bertemu Kembali.
8 Bab 8. Makan Siang di Kantin
9 Bab 9. Masa Lalu Ratih
10 Bab 10. Makan Siang
11 Bab 11. Athalla dan Kania
12 Bab 12 . Makan Malam Bersama.
13 Bab 13. Rumah Orang Tua Athalla
14 Bab 14. Perjodohan Athalla
15 Bab 15. Perdebatan Athalla dan Mami
16 Bab 16. Kamar Kos Kania
17 Bab 17. Sehari Bersama.
18 Bab 18. Pergi Ke Pantai.
19 Bab 19. Ke Luar Kota.
20 Bab 20. Bertemu Adit.
21 Bab 21. Rapat
22 Bab 22. Perkelahian Athalla dan Adit.
23 Bab 23. Makan Malam.
24 Bab 24. Bos dan Sekretaris.
25 Bab 25. Bertemu Stefani
26 Bab 26. Kehamilan
27 Bab 27. Apartemen Athalla
28 Bab 28. Karma
29 Bab 29. Bertemu Alex
30 Bab 30. Alex dan Stefani
31 Bab 31. MENCIUM BAU-BAU PERCINTAAN PUTRANYA
32 Bab 32. Dua Pilihan dari Papa
33 Bab 33. Mengetahui Sosok Kania
34 Bab 34. Wanita-wanita Hebat
35 Bab 35. Pilihan Stefani
36 Bab 36. Apakah Aku Harus Pergi?
37 Bab 37. Kepergian Stefani
38 Bab 38. Kepulangan Jenazah Stefani.
39 Bab 39. Pemakaman Stefani
40 Bab 40. Antara Kota Pekanbaru dan Batam
41 Bab 41. Masa Lalu Athalla.
42 Bab 42. Permohonan Maaf Athalla.
43 Bab 43. Batam, aku datang.
44 Bab 44. Papi yang kritis.
45 Bab 45. Kania dan Pekerjaan Baru.
46 Bab 46. Suasana Kerja Baru.
47 Bab 47. Hati Athalla.
48 Bab 48. Kedatangan Kania.
49 Bab 49. Pertunangan Athalla
50 Bab 50. Athala dan Kania.
51 Bab 51. Melepaskanmu, Ternyata Tidak Mudah.
52 Bab 52. Permintaan Syafa
53 Bab 53. Perkenalan Kania dan Syafa.
54 Bab 54. Ungkapan Cinta Athalla
55 Bab 55. Rapat Di rumah Sakit
56 Bab 56. Pembatalan Pertunangan
57 Bab 57. Bertemu Ibunya Syafa.
58 Bab 58. Kecelakaan
59 Bab 59. Rumah Sakit
60 Bab 60. Pendonor Darah.
61 Bab 61. Bertemu Kania
62 Bab 62. Pertemuan Mami dan Kania
63 Bab 63. Penyesalan Mami
64 Bab 64. Korban Kecelakaan
65 Bab 65. Memaafkan
66 Bab 66. Restu Mami
67 Bab 67. Pulang Dari Rumah Sakit.
68 Bab 68. Lamaran Athalla
69 Bab 69. Kembali Ke Singapura dan Pertunangan.
70 Bab 70. Persiapan Pernikahan.
71 Bab 71. Pernikahan Kania dan Athalla
72 Promo Novel DENDAM (Anak) ISTRI TERBUANG
73 Bab 72. Menjadi Milikku Seutuhnya
74 Bab 73. Bertemu Adit.
75 Ucapan Terima Kasih
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Bab 1. Video Beredar
2
Bab 2. Diberhentikan Kerja.
3
Bab 3. Diusir Tante
4
Bab 4. Pekerjaan Baru.
5
Bab 5. Pertemuan Pertama
6
Bab 6. Pimpinan Baru.
7
Bab 7. Bertemu Kembali.
8
Bab 8. Makan Siang di Kantin
9
Bab 9. Masa Lalu Ratih
10
Bab 10. Makan Siang
11
Bab 11. Athalla dan Kania
12
Bab 12 . Makan Malam Bersama.
13
Bab 13. Rumah Orang Tua Athalla
14
Bab 14. Perjodohan Athalla
15
Bab 15. Perdebatan Athalla dan Mami
16
Bab 16. Kamar Kos Kania
17
Bab 17. Sehari Bersama.
18
Bab 18. Pergi Ke Pantai.
19
Bab 19. Ke Luar Kota.
20
Bab 20. Bertemu Adit.
21
Bab 21. Rapat
22
Bab 22. Perkelahian Athalla dan Adit.
23
Bab 23. Makan Malam.
24
Bab 24. Bos dan Sekretaris.
25
Bab 25. Bertemu Stefani
26
Bab 26. Kehamilan
27
Bab 27. Apartemen Athalla
28
Bab 28. Karma
29
Bab 29. Bertemu Alex
30
Bab 30. Alex dan Stefani
31
Bab 31. MENCIUM BAU-BAU PERCINTAAN PUTRANYA
32
Bab 32. Dua Pilihan dari Papa
33
Bab 33. Mengetahui Sosok Kania
34
Bab 34. Wanita-wanita Hebat
35
Bab 35. Pilihan Stefani
36
Bab 36. Apakah Aku Harus Pergi?
37
Bab 37. Kepergian Stefani
38
Bab 38. Kepulangan Jenazah Stefani.
39
Bab 39. Pemakaman Stefani
40
Bab 40. Antara Kota Pekanbaru dan Batam
41
Bab 41. Masa Lalu Athalla.
42
Bab 42. Permohonan Maaf Athalla.
43
Bab 43. Batam, aku datang.
44
Bab 44. Papi yang kritis.
45
Bab 45. Kania dan Pekerjaan Baru.
46
Bab 46. Suasana Kerja Baru.
47
Bab 47. Hati Athalla.
48
Bab 48. Kedatangan Kania.
49
Bab 49. Pertunangan Athalla
50
Bab 50. Athala dan Kania.
51
Bab 51. Melepaskanmu, Ternyata Tidak Mudah.
52
Bab 52. Permintaan Syafa
53
Bab 53. Perkenalan Kania dan Syafa.
54
Bab 54. Ungkapan Cinta Athalla
55
Bab 55. Rapat Di rumah Sakit
56
Bab 56. Pembatalan Pertunangan
57
Bab 57. Bertemu Ibunya Syafa.
58
Bab 58. Kecelakaan
59
Bab 59. Rumah Sakit
60
Bab 60. Pendonor Darah.
61
Bab 61. Bertemu Kania
62
Bab 62. Pertemuan Mami dan Kania
63
Bab 63. Penyesalan Mami
64
Bab 64. Korban Kecelakaan
65
Bab 65. Memaafkan
66
Bab 66. Restu Mami
67
Bab 67. Pulang Dari Rumah Sakit.
68
Bab 68. Lamaran Athalla
69
Bab 69. Kembali Ke Singapura dan Pertunangan.
70
Bab 70. Persiapan Pernikahan.
71
Bab 71. Pernikahan Kania dan Athalla
72
Promo Novel DENDAM (Anak) ISTRI TERBUANG
73
Bab 72. Menjadi Milikku Seutuhnya
74
Bab 73. Bertemu Adit.
75
Ucapan Terima Kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!