Athalla menyetujui makan malam bersama esok hari itu. Dia ingin tahu tujuan dari kedua orang tuanya. Athalla tidak ingin langsung mengambil kesimpulan jika orang tuanya akan menjodohkan dirinya. Siapa tahu hanya sekedar siraturahmi.
"Pulang dari kerja aku akan langsung ke sini. Apa aku boleh membawa teman?" tanya Athalla.
Athalla ingin mengajak Kania dan ingin mengenalkan pada kedua orang tuanya. Jika memang pertemuan itu untuk menjodohkan dirinya, maka Athalla bisa langsung menjawab jika dia telah ada pilihan.
"Boleh, tapi jangan lupa makan malamnya jam tujuh. Kamu jangan datang telat."
"Mami sangat berharap kamu menyempatkan waktumu kali ini. Jangan sampai kamu beralasan ada rapat lagi!" ucap Mami.
Sudah beberapa kali Mami mengundang temannya dengan putri mereka buat makan malam, dengan maksud mengenalkan pada Athalla. Namun, pria itu selalu mangkir datang dengan alasan rapat atau lupa.
"Baik, Mi. Kali ini aku akan datang. Mami jangan kuatir."
Setelah makan malam Athalla pamit. Dia memang tinggal terpisah dari kedua orang tuanya sejak bekerja.
Athalla bukan kembali ke apartemen, pria itu justru mampir membeli makanan dan mampir ke kos Kania. Jangan di tanya dari mana Athalla tahu letak kamar kos-nya. Tentu saja dari orang suruhannya.
Athalla mengetok sebuah kamar kos yang sangat sederhana. Dia tahu di tempat kos Kania tidak ada berlaku jam malam sehingga dia bebas datang kapan saja.
Kania yang sedang menonton webseries CINTA ALBIRRU di Genflix, diadaptasi dari novel karya mama reni yang berjudul NODA MERAH PERNIKAHAN kaget mendengar suara ketukan.
Tidak pernah ada tamu sejak dia tinggal di kos ini. Apa lagi bertamu di malam hari. Kania melihat jam di dinding telah menunjukan pukul sembilan malam.
Awalnya Kania mengacuhkan, wanita itu pikir pasti orang iseng yang ingin mengerjainnya. Tapi setelah beberapa ketukan dan terdengar suara memanggil namanya, Kania akhirnya berjalan untuk membukakan pintu.
Kania membuka pintu di saat Athalla akan melangkah pergi. Hanya terlihat punggungnya saja. Kania memanggilnya.
"Ada apa? Apa anda yang tadi memgetuk pintu rumahku?" tanya Kania.
Athalla membalikan badannya. Melihat siapa orang yang mengetuk pintu rumahnya tadi adalah atasannya, Kania menjadi kaget. Dari mana pria itu tahu kos-nya.
"Mas Atha, aku kira siapa!" ucap Kania.
Athalla berjalan kembali menuju kos Kania. Pria itu tersenyum dengan manisnya. Tampak wajahnya memerah menahan malu. Atha tidak mengerti kenapa kakinya ingin melangkah ke sini.
"Aku hanya ingin mengantar ini!" ucap Athalla mengangkat kantong plastik yang berisi makanan yang tadi dibelinya.
"Mas bawa apa?" tanya Kania masih dengan raut wajah keheranan.
"Tadi aku kebetulan aku melewati penjual martabak telur, aku ingat kamu. Jadi aku beli."
"Merepotkan Mas aja. Mas mau masuk. Tapi ya kos aku nggak ada kursi. Atau duduk di bawah pohon itu aja. Aku ambil piring dan minum dulu."
Kania menunjuk ke sebuah pohon depan kos-nya. Ada bangku kayu di bawah pohon tersebut. Tempat biasa anak-anak duduk melepaskan lelah seharian bekerja.
Kania juga tidak mungkin mengajak Athalla masuk ke kamar kos, selain karena tidak ada kursi, juga tidak enak dengan tetangga lain. Saat ini telah pukul setengah sepuluh malam.
Kania keluar membawa dua piring dan dua gelas air putih. Athalla telah duduk dibangku itu menunggu Kania. Wanita itu menyalin martabak ke piring dan menyerahkan pada Athalla.
"Mas dari mana tadi? Kenapa bisa lewat tempat ini?" tanya Kania.
"Aku baru dari rumah orang tuaku, dan sengaja ke sini untuk menemui kamu. Besok malam aku ingin mengajak kamu makan malam di rumah orang tuaku," ucap Athalla.
"Aku ..? Mas mau ajak aku makan malam di rumah orang tua, Mas?" tanya Kania kaget.
"Ya. Dan sebelumnya kita bisa ke butik jika kamu ingin membeli baju."
"Mas, kita baru kenal. Dan baru ingin mencoba dekat untuk saling mengenal satu sama lain. Apa tidak terlalu cepat jika aku harus makan malam di rumah kamu?"
"Siraturahmi tidak harus menunggu hingga akrab. Bukankah tujuannya untuk saling mengenal?"
"Baiklah. Tapi nggak perlu beli pakaian baru. Aku ada kok baju. Atau Mas malu jika aku berpakaian biasa saja?" tanya Kania. Dia ingin menguji keseriusan pria itu untuk mengenalnya dan menerima semua kelebihan dan kekurangan dirinya. Jika saja dia bermaksud serius, pasti akan menerima Kania apa adanya.
"Kenapa aku harus malu, Kania? Jika kamu ada baju, nggak apa. Biasanya wanita yang aku kenal selalu membeli pakaian baru setiap pergi kemanapun!"
"Itu bagi mereka yang ekonominya tinggi. Bagi aku lebih baik uangnya di tabung untuk masa depan. Aku nggak tahu apa yang akan terjadi di masa yang akan datang!"
"Itu lebih bagus. Aku suka wanita yang berpikiran ke depan. Sepertinya aku harus pamit. Aku takut digerebek warga dan kita dikawin paksa!" ucap Athalla becanda.
"Mas bisa aja."
"Tapi kalau emang kita di paksa kawin,aku sih mau aja. Mumpung gratis," ucap Athalla lagi. Kania jadi tertawa mendengar ucapan Athalla. Ternyata pria itu bisa becanda juga di balik wajahnya yang dingin.
Kania mengantar Atha hingga ke ujung gang dan masuk ke mobil. "Hati-hati, Mas! Sudah malam," ucap Kania.
"Kamu juga hati-hati di rumah seorang diri," ujar Athalla sebelum menjalankan mobilnya.
***
Pagi harinya seperti biasa, Kania membuatkan kopi buat Athalla dan menyiapkan di meja sebelum atasannya itu datang. Saat di paintry Kania bertemu Ratih. Namun, temannya itu hanya diam tidak seperti biasa yang selalu saja menyindir dirinya.
Kania masuk ruangan juga tanpa menyapa. Dia sudah tidak ingin berurusan dengan orang-orang seperti itu lagi.
"Selamat Pagi, Pak," sapa Kania. Ternyata Athalla telah berada di ruangan.
"Selamat Pagi, Kania. Apa kamu nyenyak tidurnya tadi malam?"tanya Athalla.
"Nyenyak banget, Pak. Perutnya kenyang jadi tidurnya nyenyak."
"Kalau begitu, tiap malam aku datang membawa makanan untuk kamu santap, biar tidurnya nyenyak!"
"Jangan, Pak!"
"Kenapa? Apa ada larangan untuk datang setiap malam ke kos kamu?" tanya Athalla.
"Tidak ada, Pak. Maksud aku tadi sih jangan ragu, dan jangan tidak jadi Bapak datang bawa makanannya!" ucap Kania tersenyum.
"Kamu ini! Aku udah serius. Nanti kamu pulang lebih awal saja. Kamu siap-siap dan dandan yang cantik. Aku jemput jam setengah tujuh."
"Oke, Bos!" ucap Kania dengan gerakan hormat. Athalla jadi tertawa. Itu yang di suka Athalla dari Kania. Dia tampil apa adanya dan selalu ceria, membuat orang di sekitar dirinya ikut bahagia.
***
Jam empat sore Kania telah pulang ke rumah. Dia ingin bersiap akan makan malam di rumah Athalla.
Dalam hatinya Kania masih takut dan gugup bertemu kedua orang tua Athalla. Apa yang ada dalam pikiran mereka jika melihat Athalla datang dengan dirinya.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Sri Puryani
semoga lancar mkn mlmnya
2025-01-22
0
Lusiana_Oct13
aku jadi dag dig duuuuuuuggggggg
2024-08-27
0
⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️
haiiissshhh ..... mam Reni modus banget niiiiy ....
curi2 adegan .... 🤭
tapi ya kapan lagi ya thooorrr ... mumpung ada kesempetan .....
🤣🤣🤣👍👍👍
2023-03-11
0