Jangan mengawasi orang lain, jangan mengintai gerakannya, jangan membuka aibnya, jangan menyelidikinya, sibuklah dengan diri kalian. Perbaiki aibmu, karena kamu akan ditanya (Allah) tentang dirimu, bukan tentang orang lain." - Ali bin Abi Thalib R.A
***
Satu bulan lamanya Kania telah bekerja di perusahaan milik Athalla. Pria itu makin memperlihatkan ketertarikannya dengan Kania. Bahkan saat ini Kania telah diangkat menjadi sekretarisnya.
Hal ini membuat banyak karyawan iri terutama karyawan wanita. Kania makin dijauhi. Padahal Athalla mengangkat Kania sebagai aekretaris bukan semata ingin dekat dengan wanita itu, tapi setelah melihat kinerja wanita itu yang bagus.
Kania melangkah menuju lift yang akan membawanya ke kantin untuk makan siang. Semua karyawan telah lebih dahulu menuju lift. Hanya tersisa Kania dan tiga temannya yang lain, Ratih, Dinda dan Talita.
Kania tidak tahu mengapa ketiga rekan kerjanya itu belum menuju kantin. Padahal Kania sengaja terlambat. Apakah mereka sengaja menunggu Kania.
"Enak ya, satu bulan kerja langsung jadi sekretaris. Pakai jurus apa sih buat taklukan bos?" tanya Dinda. Kania hanya tersenyum tanpa menjawab pertanyaan Dinda.
"Jangan-jangan Pak Athalla salah satu korbanmu di ranjang!" ucap Ratih.
Kania menutup mulutnya kaget dengan omongan Ratih. Mengapa dia berpikir sejauh itu. Seandainya Pak Athalla mendengar, pasti akan jadi masalah.
"Ratih, selama ini bukannya aku nggak tahu kamu selalu menyindir aku. Tapi kali ini kamu keterlaluan. Kenapa harus bawa Pak Athalla. Jika kamu tidak suka aku, cukup dengan diriku. Pak Athalla tidak ada kaitannya dengan masalahku."
"Aku cuma bertanya. Siapa tahu kamu mengenal Pak Atha sebelum bekerja di sini dan dia salah satu pria yang tidur denganmu. Wanita seperti kamu pasti akan melakukan apa saja untuk mencapai tujuannya."
Kania menarik napas dalam. Dia harus bisa menahan diri agar tidak emosi dalam menghadapi orang seperti Ratih. Kania menyesal mengapa kemarin pernah dekat dengan wanita seperti Ratih.
"Dengar Ratih, aku memang salah dan berdosa pernah melakukan itu. Namun, kamu jangan lupa, tidak ada manusia yang tidak memiliki dosa. Mungkin saja saat ini Tuhan masih menutup aibmu. Maka dari itu bersyukurlah karena masih ditutupi. Jika kamu berada di posisi aku, belum tentu sekuat aku."
Kania keluar dari lift saat pintu terbuka. Baru beberapa langkah, dia kembali berhenti karena mendengar teriakan Ratih.
"Apa aib aku? Kamu jangan sombong karena dekat dengan Pak Athalla. Jika memang bukan dia pria yang bersamamu,maka bersiaplah saat Pak Athalla tahu temtang video mesummu. Pasti kau juga akan di pecat seperti saat di perusahaan lama!"
Kania membalikkan badannya menghadap Ratih. Kesabarannya mulai berkurang. Dia mendekati wanita itu.
"Tidak harus mencela orang lain, jangan mengumbar aib orang lain, hanya untuk membuktikan bahwa kita lebih baik. Biar saja Tuhan yang menilai, kita sebagai manusia hanya bisa menjalani tanpa harus menghakimi. Antara tanda seseorang itu penuh dengan aib ialah dia suka buka aib orang lain. Dia coba menutup aibnya yang banyak dengan cara menyebarkan aib orang lain," ucap Kania lantang.
Setelah mengucapkan itu Kania kembali berjalan. Dia memang telah mengetahui satu rahasia Ratih. Cuma Kania tidak ingin mengumbarnya.
Tanpa Kania minta dan cari tahu,seseorang mendatanginya dan mengatakan siapa Ratih sebenarnya. Dia lahir dari seorang ibu yang bekerja sebagai wanita malam. Hanya saja Ratih diadopsi oleh seorang wanita yang saat ini diakuinya sebagai ibu kandung.
Ratih yang masih tidak terima dengan ucapan Kania menarik pakaiannya dan menghentikan langkahnya. Dinda dan Tania telah berusaha membujuk agar Ratih jangan mencari masalah, karena Kania yang dekat dengan Pak Athalla.
"Katakan apa aibku? Jangan fitnah. Jika aku sebarkan video mesum kamu ini, apa kamu masih punya muka untuk tetap bekerja!" teriak Ratih.
Bersyukur saat ini semua karyawan sedang istirahat di kantin atau di ruangan. Sehingga sunyi. Ratih kwmabki tersenyum dan berbisik di telinga Ratih.
"Aku tahu tentang ibu kandungmu. Namun jangan takut, aku bukan kamu yang suka membuka aib orang. Aku sadar jika aku juga banyak dosa dan kekurangan."
Ratih melepaskan pegangannya di baju Kania. Dia kaget kenapa Kania bisa tahu tentang ibu kandungnya. Seluruh teman kerja di sini hanya mengenal ibu angkatnya. Hanya ada satu orang yang tahu asal usulnya. Petugas kebersihan perusahaan ini.
Apa mungkin wanita itu yang mengatakan pada Kania? Apa Kania dekat dengan wanita itu? Ratih jadi bertanya dalam hatinya. Dinda dan Tania mendekati mereka berdua.
"Ratih, udahlah. Percuma berdebat dengan orang seperti Kania. Apa kamu mau di pecat Pak Athalla jika Kania mengatakan kamu sering mengganggunya," ucap Dinda.
"Jangan takut Dinda. Aku bukan orang yang suka mengadu!"
Dinda dan Tania heran melihat Ratih yang terdiam. Berpikir apa yang Kania bisikan sehingga Ratih tampak syok begitu. Tania menyentuh lengan Ratih yang masih saja membisu.
"Ratih, ayo ke kantin. Jam istirahat udah hampir habis. Nanti nggak jadi makan!" ucap Tania.
"Apa yang kamu katakan? Kenapa Ratih jadi syok begini. Kamu mengancam Ratih? Kamu ingin mengadukan ini pada Pak Atha?" tanya Dinda beruntun. Ratih tampak pucat dan matanya berkaca-kaca menahan tangis.
Dinda dan Kania berpikir pasti ada sesuatu yang Kania katakan sehingga membuat Ratih ketakutan seperti itu.
"Hhhmmm ...." Deheman seseorang membuat Kania dan ketiga orang lainnya memandang kearah asal suara. Kempat orang itu kaget saat tahu Pak Athalla yang bersuara.
"Pak Athalla ...." Serempak keempatnya bersuara memanggil Athalla.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️
cakeeeeeppp Kania ... 👏👏👏👍👍👍
2023-03-11
0
⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️
pengen lempar petasan ke mulut Ratih ... 😤
fitnah itu wooooi ....
tiati Ratih ... di kantor, dinding pun punya telinga ..
2023-03-11
0
Musniwati Elikibasmahulette
Ratih Ratih ,baru di bisikin aja udah mau jantungan
apalagi kalau semuanya tau
2023-01-19
1