Tepat pukul enam Kania telah bersiap-siap untuk kerja di tempat baru. Kania berharap kantor tempatnya bekerja saat ini tidak tahu tentang video dirinya.
Kania ditempati di bagian pemasaran. Semua rekan kerja menyambut kehadiran Kania dengan tangan terbuka. Kania menjadi senang.
Sepulang dari kantor Kania mencari Kos yang dekat dengan perusahaan untuk memudahkan dirinya pergi kerja.
Setelah mendapat tempat, Kania mencoba menghubungi tante Meri. Walau bagaimanapun dia adalah satu-satunya keluarga Kania.
Ketika sambungan telepon diangkat, Kania langsung bicara,"Tante, aku telah bekerja lagi. Aku saat ini kos di dekat kantor. Agar aku tidak susah nanti saat pergi kerja. Tante bisa gunakan motorku buat bepergian kemana aja," ucap Kania.
"Apa kamu menghubungi aku hanya untuk menanyakan keberadaan motormu?" tanya Tante Meri.
"Bukan begitu, Tante. Aku hanya ingin mengatakan jika aku telah dapat tempat tinggal baru yang dekat kantor, jadi tidak begitu membutuhkan motor!"
"Syukurlah jika kamu sadar. Hanya motor butut itu aja yang kamu omongin. Kamu nggak rela itu dipakai Oom buat ngojek. Dengar ya, Kania. Kamu tinggal di rumahku telah puluhan tahun. Anggap saja motor itu sebagai bayarannya!" ucap Tante Meri dengan ketus.
Kania tidak menjawab ucapan tante Meri. Motor itu dibelinya dengan hasil kerja kerasnya. Haruskah dia melepaskan motor itu yang merupakan harta satu-satunya.
"Jangan hubungi Tante lagi. ini terakhir kalinya. Aku malu memiliki ponakan murahan seperti kamu. Aku tidak mau nanti anak-anakku jadi ikutan jejakmu!"
Tante Meri mematikan sambungan ponsel mereka. Dan ketika Kania mencoba menghubungi kembali tidak bisa, sepertinya telah di blokir.
***
Telah seminggu Kania bekerja di perusahaan yang baru ini. Karyawan di sini dapat menerima Kania dengan baik. Wanita itu merasa hidup kembali. Setelah mengalami hal-hal sedih akhirnya dia bisa merasa lega karena dihargai.
Kania dan teman satu divisi janjian menonton. Setiap sabtu mereka bekerja hanya setengah hari hingga pukul dua belas siang. Sampai di mal mereka makan terlebih dahulu sebelum melanjutkan dengan menonton.
"Kita menonton film apa nanti, nih?" tanya Ratih.
"Bagaimana kalau film horor?" tanya Talita.
"Aku lebih suka film romantis," ujar Kania.
"Kalau begitu kita ambil suara terbanyak," ucap Dinda.
Akhirnya mereka mengadakan vote, dan yang banyak peminatnya romantis. Kania tertawa bahagia karena keinginannya terkabul. Mereka berenam pergi ke bioskop dengan riang, sambil bersenda gurau. Saat antri membeli tiket bioskop, Ratih dikagetkan dengan seseorang yang menyapa dirinya.
"Apa kabar Ratih? Lama ya nggak ketemu."
"Ira, aku kira siapa. Kamu mau menonton juga. Sama siapa?" tanya Ratih. Ternyata Ratih dan Ira kenalan lama. Mereka pernah satu kantor.
"Aku dengan calon suamiku. Kamu sama siapa?"
"Aku dengan teman-teman satu kantor. Itu semuanya?" tunjuk Ratih. Ira melihat kearah yang Ratih tunjuk. Dia kaget melihat ada Kania, temannya sekantor yang di pecat karena video mesumnya yang beredar.
"Kania itu teman satu kantor kamu?" tanya Ira. Wanita itu merasa perlu melindungi Ratih temannya.
"Kania itu juga teman kantornya. Baru seminggu ini dirinya di pecat.Kamu tahu apa sebabnya Kania dipecat?" tanya Ira.
"Emangnya karena apa?" tanya Ratih.
Ira mengajak Ratih ke sudut ruangan dan mengatakan semua tentang video mesumnya Kania. Bahkan dia juga menyimpannya dan mengirim pada Ratih.
"Aku tidak menyangka ternyata Kania wanita murahan dan liar. Wajahnya kelihatan lugu."
"Kami sekantor awalnya juga tidak percaya, tapi setelah melihat langsung baru yakin jika itu Kania. Dan parahnya bukan satu video. Aku yakin itu dengan pria-pria yang berbeda," ucap Ira.
"Aku nggak mau malu dan terbawa sial jika dekat dengan wanita pendosa seperti Kania. Terima kasih ya sudah mengatakan semua ini. Aku harus mengajak temanku menjauhinya. Nanti kami juga dikira murahan jika dekat dengannya."
"Itu pasti. Aku saja tidak mau lagi berteman dengannya. Malu!" ucap Ira.
"Aku pamit ya, sekali lagi terima kasih atas informasinya!" Ratih meninggalkan Ira dan berjalan mendekati Kania dan teman lainnya.
Ratih membisikan sesuatu ke telinga Dinda dan Talita. Kedua sahabat-nya itu menutup mulut karena kaget. Bertiga mereka memandangi Kania.
"Maaf, Nia. Sepertinya kami nggak jadi menonton. Lain kali aja. Kami bertiga ada keperluan mendadak," ucap Ratih dan menarik tangan Dinda dan Talita untuk pergi tanpa menunggu jawaban dari Kania.
Kania merasa heran dan hanya dapat melihat kepergian teman-temannya dengan perasaan sedih. Baru saja dia akan menikmati hidup, tapi sudah langsung batal.
Kania memilih duduk di bangku yang tersedia di gedung bioskop itu. Air matanya tanpa bisa ditahan jatuh membasahi pipi.
"Ya Tuhan, apa ini hukuman buatku yang telah mempermainkan agama-Mu. Berbuat dosa tanpa berpikir akibatnya. Maafkan aku Tuhan. Aku tahu ini tidak seberapa dengan dosa yang aku lakukan. Aku memang pantas menerima semua ini."
Seandainya aku terlahir kembali, akan kuperbaiki kesalahan dan penyesalanku di masa-masa itu. Menangisi penyesalanku, aku tahu ini mungkin karma, ya aku terima karma ini, kenyataan jika waktu nggak akan bisa kembali lagi. Dosa itu perlu dibakar, entah itu dengan sakitnya rasa penyesalan di dunia ini ataukah dengan api neraka di akhirat kelak. Dosa-dosamu boleh jadi sebesar kapal, tapi jangan pernah lupa bahwa rahmat Allah lebih besar daripada lautan. Aku percaya itu.
Kania menghapus air matanya. Dia berdiri dari duduknya ingin pulang ke kos. Baru akan melangkah Kania mendengar suara yang tidak asing lagi ditelinganya.
"Kania, dua minggu tidak bertemu kamu tambah cantik aja."
Kania membalikkan badannya, tampak Adit dan seorang wanita yang Kania kenal sedang bergandengan tangan. Wanita itu tidak lain Ira, teman sekantornya.
Kania dan Ira saling berpandangan. Keduanya kaget karena sama-sama mengenal Adit. Kania mengacuhkan Adit dan ingin berjalan tapi suara Adit selanjutnya membuat Kania berhenti.
"Aku dengar dari Ira, kamu telah di pecat karena beredarnya video mesummu itu."
Adit baru saja dibisikan Ira jika dia juga mengenal Kania rekan kerjanya yang dipecat karena video mesumnya. Ira tidak tahu jika Adit-lah pria yang bersama Kania, karena pria itu telah mengedit sebelum mengedarkannya.
"Aku harap suatu saat kamu akan mendapat balasan atas apa yang kamu lakukan. Kamu bisa saja bersembunyi dari kesalahanmu tapi tidak dengan karmamu."
Orang yang menyakiti Anda adalah seseorang yang bersedia menerima rasa sakit lebih dari Anda sendiri suatu hari nanti. Karma pasti akan membayar. Waspadalah terhadap hati yang kau lukai. Anda tidak tahu apa yang dia keluhkan kepada pencipta-Nya.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
LENY
DASAR ADIT LAKI2 BIADAB PENJAHAT KRLAMIN. IRA TUNGGU AJA NNT KAMU JG DIBUAT BEGITU SAMA ADIT
2025-01-12
0
Sri Puryani
kania bertobatlah....msk pesantren dan hijrahlah krn dosa" yg kamu lakukan
2025-01-22
0
⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️
diiih .. itu omongan gada bagus2nya ...
pengen banget ngabaledog mulut tante Meri pake ulekan .. biar semua gigi nya rontok kan auto mingkem 😠
2023-03-10
0