Kania melepaskan pelukan Athalla yang begitu erat ditubuhnya. Kania tersenyum, takut Athalla berpikir lain.
"Mas, sebaiknya Mas masuk dulu. Pasti Mas capek dan mengantuk. Setelah hilang rasa kantuknya, sebaiknya Mas pulang, iatirahat. Mata Mas merah, menahan ngantuk!"
Tanpa menjawab ucapan Kania, Athalla masuk ke kamar kos Kania. Wanita itu merasa tidak enak melihat Athalla yang seorang atasannya hanya duduk di lantai.
"Maaf, Mas. Harus duduk di lantai. Aku nggak ada sofa. Mas nggak apa begitu?"
"Jangan sungkan begitu, Kania. Aku nggak apa duduk begini."
"Aku buatkan teh hangat dulu."
Kamar kos Kania hanya terdiri dari ruang tamu yang kecil, satu kamar dan dapur yang mungil.
Kania meletakkan satu gelas teh dihadapan Athalla, dan mengambil biskuit yang biasa buat cemilan baginya.
"Mas ... minumlah! Setelah merasa enakan, Mas bisa pulang!" ucap Kania.
"Kamu mengusirku?" tanya Athalla.
"Aku bukan mengusirmu, Mas. Kamu itu butuh istirahat. Lihat kondisimu saat ini. Tampak sekali kamu kelelahan."
"Kalau begitu, pinjam aku bantal. Aku mau tidur sebentar. Setelah ngantukku hilang, kita pergi jalan."
"Tapi ... Mas!"
"Berarti kamu mengusirku?" tanya Athalla lagi.
Kania menarik napasnya. Tidak percaya jika seorang CEO yang pintar bisa melakukan hal bodoh seperti ini. Kania tersenyum, dan mengambil bantal. Lantai yang hanya beralaskan karpet tipis itu menjadi alas tidur seorang CEO.
Setelah memberikan bantal pada Athalla, pria itu langsung membaringkan tubuhnya dan rasa kantuk membuat dia langsung memejamkan mata.
Kania yang melihat pria itu tertidur, keluar dari kos dan pergi ke warung terdekat. Membeli sayur bayar, dan cabe serta ayam hanya sepotong.
Kania masak buat makan Athalla. Dia memandangi wajah Athalla yang tenang saat tertidur. Sangat tampan. Pantas saja Mami-nya tidak merestui hubungan mereka. Anaknya pasti bisa mencari jauh lebih dari Kania. Wanita itu bertanya, apa yang membuat seorang Athalla bisa mencintainya.
Setelah semua masak dan siap di santap, Kania membangunkan Athalla. Mengguncang tubuhnya pelan.
"Mas, bangunlah!" Beberapa kali memanggil akhirnya Athalla membuka matanya dan tersenyum melihat Kania. Athalla melihat kesekeliling. Dia langsung bangun dan duduk.
"Aku ketiduran? Sudah berapa lama aku tertidur? Enak banget tidurku. Nyenyak!" ucap Athalla.
Kania tersenyum, bagaimana mungkin tidur di lantai di katakan enak dan nyaman.
"Mas bisa aja. Mata Mas itu ngantuk. Jadi tidur di mana saja pasti nyenyak."
"Tapi aku memang merasa nyaman. Mungkin karena aku ditemani kamu!" ucap Athalla pelan.
"Mas bisa juga gombal. Sekarang Mas cuci muka. Setelah itu makan. Aku telah masak. Kamar mandi ada di sebelah kiri. Maklum kamar mandi kamar kos. Seadanya saja."
Athalla bangun dan mengacak rambut Kania sebelum mekangkah ke dapur. Kamar mandinya berada di samping dapur. Setelah menbasuh wajahnya, Athalla tampak lebih segar. Dia duduk kembali. Melihat telah tersedia lauk dan nasi.
Kania memasak bening bayam, ayam goreng, tempe goreng dan sambal terasi. Kania masuk. Dengan membawa sebungkus kerupuk. Ternyata wanita itu keluar untuk membeli kerupuk di warung.
"Makanlah, Mas! Seadanya. Aku hanya mampu masak itu buat, Mas!" ucap Kania. Dia duduk dihadapan Athalla dan mengambilkan pria itu nasi beserta lauknya.
Athalla makan dengan lahapnya membuat Kania heran. Pria itu menambah nasi dan lauk. Kania tersenyum melihatnya. Apakah Athalla begitu laparnya?
Dua piring nasi habis di santap Athalla. Dia merubah duduknya bersandar ke dinding kos Kania. Pintu sengaja Kania buka lebar agar tidak terjadi fitnah.
Kania membereskan semua sisa makan. Meletakkan di dapur. Kania kembali duduk di depan Athalla.
"Masakanmu enak banget. Aku makan banyak tadi!"
"Bukan masakanku yang enak tapi semua itu karena Mas yang lapar!" ucap Kania tertawa.
"Tapi emang enak, Kania. Aku nggak pernah makan sebanyak itu. Apa lagi masih jam sepuluh pagi seperti ini."
"Pastinya karena Mas lapar!" ucap Kania tertawa. Athalla juga ikutan tertawa melihat Kania yang bisa tertawa lepas, hatinya bahagia.
"Mas, aku boleh tanya sesuatu?" tanya Kania. Wajahnya tampak serius.
"Jangankan satu, seribu pertanyaanpun boleh kamu ajukan!" jawab Athalla.
"Mas ... aku serius!"
"Aku juga serius, Kania. Kamu bisa mengajukan sebanyak apapun pertanyaan. Aku akan menjawabnya."
"Mas, bagaimana bisa kamu mengatakan suka, padahal kita baru satu bulan kenalan. Lagi pula, banyak wanita yang lebih dari aku dan pasti akan mengejarmu!"
"Kania, Cinta bukan tentang berapa hari, minggu, atau bulan kamu telah bersama. Itu semua tentang seberapa besar kalian saling mencintai setiap hari. Cinta bukan jam alarm. Kamu tidak dapat membuatnya berdering pada waktu tertentu ketika itu tepat dan nyaman. Cinta hanya dapat hadir di antara dua orang sampai tiba saatnya."
"Tapi tidak masuk akal jika kamu tiba-tiba menyukai aku. Masih banyak wanita di luar sana yang memiliki kelebihan yang mau denganmu. Kenapa aku?"
"Cinta bukan tentang menemukan orang yang sempurna. Ini tentang menyadari bahwa orang yang tidak sempurna dapat membuatmu sempurna."
"Mas, kamu belum tahu siapa aku. Masa laluku begitu jelek. Aku takut kamu akan menyesal setelah tahu semuanya. Sebelum kita melangkah lebih lanjut aku mau Mas tahu semuanya."
"Dari awal aku udah katakan jika aku tidak peduli tentang masa lalumu. Kita hidup untuk masa depan. Setiap manusia memiliki kekurangan dan dosa. Aku menyukai kamu apa adanya. Pertama kali aku melihatmu, aku tahu itu benar. Bahwa aku akan mencintaimu selamanya dan itulah yang akan aku lakukan. Cinta adalah saat Anda menatap mata seseorang dan melihat semua yang Anda butuhkan."
Kania tidak bisa menjawab apa yang diucapkan Athalla. Sebetulnya, Kania juga memiliki perasaan suka. Namun, dia sadar jika perbedaan di antara dirinya dan Athalla begitu jauh. Sehingga Kania mencoba mengubur dalam-dalam perasaan sukanya.
Athalla menggenggam tangan Kania sambil menatap wajahnya. "Kania, aku mencintaimu. Aku ingin kita menjalin hubungan. Aku mau kita saling berbagi rasa."
"Aku merasa tidak pantas untukmu, Mas. Aku dan kamu bagai langit dan bumi. Kita jauh berbeda. Apa lagi masa laluku, membuat aku tidak percaya diri!"
"Cinta itu bukan berarti mencintai seseorang yang sempurna tapi bagaimana mencintai seseorang yang tidak sempurna dengan cara sempurna. Cinta sebenarnya tak memandang materi dan perbedaan. Tapi perjuangan untuk mempertahankan."
"Apakah aku pantas buat mendampingi kamu, Mas?"
"Tuhan tidak pernah keliru memberikan anugerah cinta kepada hamba-Nya, karena sebuah cinta yang datang itu pasti ada makna dan alasannya. Jika kamu juga memiliki perasaan yang sama, kita bisa memulai hubungan ini dengan saling mengenal satu sama lain lebih dekat lagi."
"Baiklah, Mas. Aku dan kamu akan mencoba menjalin hubungan ini. Walau aku sadar pasti hubungan yang akan kita jalin ini tidak akan mudah. Pasti akan banyak yang menentang terutama dari keluargamu, Mas."
"Kita berdua akan berjuang bersama," ucap Athalla dengan senyuman.
...****************...
Sebagian quote di kutip dari google.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Lusiana_Oct13
masa lalu mu hanya melakukan sex di luar nikah aja kania zaman now dah byk gaya pacaran begitu bahakan ank SMP aja gaya pacaran ny begitu jd santai aja lah buka sesuatu yg gimana wlpn kesalahan vidoe km kesebar kemana2 tp kan bukan km yg neyebarkan (pacaran berikutny jgn ehm2 dulu ok )
2024-08-27
1
Windarti08
bisa aja jawabnya si Athalla ini...
2023-06-05
0
⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️
Athalla dan Kania memulai hubungan dgn sikap terbuka dan dgn cara yg dewasa. Masing2 menunjukkan keseriusan, bukan cuma semata-mata nafsu..
kerrreennn .... 💙💙💝💝🌹🌹
2023-03-12
0