KITA HANYA PUNYA DUA TANGAN, TIDAK AKAN DAPAT MAMPU MENUTUP SEMUA MULUT ORANG YANG MEMBICARAKAN KEJELEKAN KITA. TAPI DENGAN KEDUA TANGAN ITU KITA DAPAT MENUTUP TEELINGA KITA DARI MENDENGAR OMONGAN MEREKA.
Anggapan orang terhadap diri anda bukanlah kenyataan diri anda sebenarnya. Jangan rendah diri karena anggapan negatif, jangan tumbang karena cacian dan terbang (sombong) karena pujian. Tetaplah percayalah diri bahwa anda memiliki potensi dahsyat dan berusaha untuk mengoptimalkan potensi anda.
***
Kania membalas senyuman Athalla. Bagaimanapun dia harus menghormati pria itu sebagai atasannya.
"Selamat sore, Pak Athalla," sapa Kania ramah ketika berada dihadapan Athalla.
"Selamat sore, Kania. Kamu mau pulang?" tanya Athalla.
"Jika Bapak mengizinkan!"
"Kok jika saya mengizinkan?" tanya Athalla tidak mengerti.
"Bukankah Bapak atasan saya. Jadi jika Bapak mengizinkan, saya akan pulang.Jika di minta lembur, saya akan lembur."
"Jangan panggil Bapak dan Saya. Aku dan Kamu aja. Biar lebih akrab. Jika di dalam ruangan dan waktu jam kerja bolehlah formal."
"Tapi ini masih di gedung tempat saya bekerja dan Bapak atasannya. Jika ada yang mendengar dikira saya kurang sopan lagi!" Kania tersenyum dengan manisnya membuat Athalla terpana.Pria itu terdiam sejenak terpesona dengan wajah Kania.
"Pak, Pak Athalla ...," ucap Kania melambaikan tangannya di depan wajah Athalla. Pria itu tersenyum menyadari dirinya yang melamun.
"Aku ingin kamu temani aku makan malam. Ini merupakan perintah. Kamu nanti di hitung lembur!" ucap Athalla.
"Dari mana pula konsep ini, Pak?" tanya Kania.
Kania sebenarnya senang dapat kenalan dan berteman dengan Athalla. Yang menjadi masalahnya saat ini adalah ternyata Athalla atasannya. Apa yang akan di katakan orang- orang jika dia terlalu dekat dengan atasan. Pasti akan lebih banyak berita miring tentangnya.
"Maaf Pak, untuk hari ini saya tidak bisa makan malam dengan Bapak. Tapi lain kali pasti saya akan temani. Di rumah ada beberapa yang harus saya kerjakan."
"Kamu tinggal dengan orang tua?"
"Saya tinggal sendiri. Kedua orang tua saya telah tiada."
"Maaf, saya tidak bermaksud membuat kamu sedih."
"Tidak apa, Pak. Saya juga telah terbiasa. Saya boleh pamit?"
"Kalau gitu saya antar kamu?"
"Nggak usah ,Pak. Saya naik ojek aja."
"Beruntung banget tukang ojeknya," gumam Athalla ,tapi suaranya masih dapat di dengar dan ditangkap telinga Kania. Wanita itu jadi mengerutkan dahi tak mengerti.
"Saya pamit, Pak," ucap Kania lagi dan melangkah pergi meninggalkan Pak Athalla. Tanpa mereka sadari banyak pasang mata memperhatikan.
Athalla masuk ke mobilnya dan mengendarai mobil meninggalkan gedung perusahaan miliknya.
***
Pagi hari ini, seperti biasa Kania masuk kerja. Saat naik lift banyak yang memandangi dirinya dengan mata menyelidiki. Kania hanya berpura-pura tidak tahu.
Sampai di ruang kerjanya, lagi-lagi Kania menjadi pusat perhatian dan bahan omongan Wanita itu hanya tersenyum mennaghapi semuanya. Kania tetap bekerja menyelesaikan tugasnya.
Saat jam makan siang, Kania langsung menuju kantin yang berada di samping perusahaan. Kania yang cantik banyak menyita perhatian karyawan pria. Kania memiliki tubuh tinggi semampai dengan mata biru. Kania tersenyum dengan semua yang memandangi dirinya.
Kania memilih satu meja yang masih ada kursi kosong. Di sana duduk dua orang pria dan satu orang wanita. Seorang karyawan pria memdekati dan bertanya, "Mau duduk di sini?" tanya salah seorang dari mereka.
"Iya, Mas," jawab Kania dengan tetap tersenyum.
"Kamu karyawan yang kemarin di ajak makan bareng sama Pak Athalla? Di devisi apa ya. Kok baru keliatan?" tanya pria yang lain.
"Aku baru dua minggu bekerja di sini!" jawab Kania lagi.
"Pantas jarang keliatan," ucap pria yang lain.
"Maaf Mas, aku makan dulu," ucap Kania.
"Silakan Mbak."
Suasana kantin sangat riuh karena semua sedang asyik makan sambil bersenda gurau. Namun, suasana berubah tenang seketika saat Athalla masuk ke kantin. Semua mata menunduk, tidak berani menatap atasan mereka. Mereka kaget dan juga heran, seorang atasan mau makan di kantin.
Athalla menatap ke sekeliling dan melihat Kania makan di meja dekat jendela. Pria itu berjalan dengan tegap menuju meja Kania. Satu karyawan berdiri mempersilakan Athalla duduk.
"Silakan duduk, Pak," ucap karyawan itu. Kania memandangi dengan dahi berkedut.
Melihat Athalla yang berjalan menuju meja di mana Kania berada, seorang karyawan yang berada di samping gadis itu langsung berdiri. Kania yang sedang asyik menyantap makanannya, mendongakan kepalanya dan kaget melihat Athalla yang berjalan menuju ke arah dirinya berada.
"Silakan duduk, Pak," ucap karyawan itu. Kania memandangi Athalla dengan dahi berkedut.
"Terima kasih," ucap Athalla ramah. Karyawan yang berada di sekitar itu melihat tidak percaya dengan apa yang sedang terjasi. Athalla, seorang atasan tersenyum semringah kepada seluruh karyawann yang ada di kantin.
"Kamu makan apa?" tanya Athalla.
"Nasi, Pak!" ucap Kania dengan tersenyum.
Senyuman Kania membuat karyawan wanita menjadi iri.Mereka ingin berada di posisi dirinya saat ini.
"Aku tau itu nasi. Maksudnya kamu makan dengan lauk apa?"
"Ayam kecap dan sambal terasi."
"Enak nggak?" tanya Attalla lagi.
"Enak itu tergantung selera, Pak. Nanti aku katakan enak, siapa tau bagi Bapak tidak enak. Dikatakan tidak enak, namun ternyata sesuai selera Bapak!" jawab Kania
Athalla tampak berpikir sejenak, sebelum melanjutkan ucapannya."Aku mau coba makan dengan lauk seperti kamu ini."
"Bapak mau saya ambilkan?" tanya Kania.
"Boleh, kalau kamu tidak keberatan!"
"Astaga, mana mungkin aku keberatan mengambilkan buat atasanku. Yang aku keberatan itu sebenarnya, Bapak duduk didekatku. Apa kata karyawan yang melihatnya? Pasti akan menjadi santapan gosip," ucap Kania dalam hati.
"Bapak becanda, mana mungkin saya keberatan." Kania mengucapkan sambil tersenyum simpul. Athalla tahu pastilah Kania kesal karena didekati di depan karyawan lain. Kania telah berpesan agar mereka menjaga jarak saat berada di kantor.
Kania meletakan nasi dan lauk yang dipesannya ke hadapan Athalla. Pria itu langsung menyantapnya tanpa basa-basi dengan karyawan lainnya.
"Bapak lapar apa doyan?" tanya Kania melihat Athalla yang menyantap makanan seperti orang kalap.
"Dua-duanya," jawab Athalla. Karyawan yang lain tertawa mendengar jawaban Athalla.
Setelah menghabiskan makanannya, Athalla mengajak Kania untuk kembali ke kantor bersama. Banyak karyawan wanita yang memandang iri dengan Kania. Merasa wanita itu mendapatkan perlakuan istimewa.
***
Pulang kerja, Athalla kembali mengajak Kania pulang bareng. Namun wanita itu menolak, karena tidak ingin menjadi bahan gosip di kantor.
"Aku naik bus aja, Pak."
"Kamu tau, naik bus itu akan memakan waktu lama. Jam berapa kamu nanti sampai di rumah."
"Nggak apa, Pak. Aku nggak enak kalau karyawan yang lain melihat."
"Kania, jangan terlalu memikirkan ucapan dan omongan orang. Kita tidak akan maju jika hanya mendengar ucapan dari orang sekitar."
"Bapak Athalla, kita itu tetap harus mendengar omongan orang sekitar karena kita hidup bersosial. Kita hidup bukan di hutan."
"Emang benar Kania Sayang, tapi jangan terlalu di ambil pusing."
Dahi Kania berkedut saat Athalla memanggil namanya dengan sebutan Sayang. Dia memandangi wajah Athalla tanpa kedip. "Pak Athalla tidak salah makan?"
"Emang kenapa?" tanya Athalla.
"Kenapa panggil Sayang?" tanya Kania.
"Aku ini atasan yang baik. Yang menyayangi semua karyawannya. Jadi jangan salah sangka dulu. Aku memanggil sayang dengan semuanya," ucap Athalla ngeles karena keceplosan tadi memanggil sayang.
"Oh begitu, ya? Aku pamit dulu, Pak. Sampai jumpa. Terima kasih." Kania berjalan meninggalkan Athalla. Pria itu memandangi kepergian Kania hingga wanita itu menghilang. Athalla menarik napasnya setelah kepergian Kania. Entah mengapa Athalla begitu tertarik dengan wanita itu.
Mungkin karena ketulusannya membantu Athalla saat pria itu sangat membutuhkan pertolongan. Padahal mereka tidak saling kenal.
"Kenapa aku begitu mudah akrab dengan Kania. Aku ingin selalu dekat dengannya. Aku selalu ingin bersamanya. Perasaan apa ini. Padahal baru kemarin aku berkenalan. Tidak mungkin jika aku menyukai wanita itu. Terlalu dini jika mengartikan begitu," gumam Athalla pada dirinya sendiri.
Athalla masuk mobilnya dan mengendarai kendaraan itu perlahan meninggalkan halaman kantor.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Windarti08
haishh... udah panggil sayang aja nih Pak Bos ke Kania...
sepertinya Pak Bos udah jatuh cinta dari saat pertama kali ketemu Kania deh🥰
2023-06-05
0
⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️
ahahaha .... bisa aja ngeles nya, pak bos ...
kalo kedengeran karyawan lain, apalagi Ratin n d'gank ... bisa pada kejang2 mereka ... 🤣🤣🤣
2023-03-11
0
⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️
Athalla ini cuek aja ya, nunjukkin perasaan suka nya ke Kania ...
dan dia juga cuek2 aja segitu diliatin sama banyak karyawan ..
deeeuuuh ... pak booossss ... ngerti gak siiiii ..
dgn sikap bapak itu, Kania dimusuhin sama pasukan penggemar mr. Athalla ...
kasian Kania, paaaakkkk ..... 🤭🤭
2023-03-11
0