Memang Ada yang Mau Menerima Kami.

Namaku Kaila Nur Azizah, baru resmi berstatus janda aku. Anakku banyak lagi, gak tanggung-tanggung ada 4. Siapa yang mau menikah dengan janda beranak 4. Kalau ada laki-laki yang mau menikahiku dengan anak 4 dan ia mau merawat anakku. Aku doakan setiap sepertiga malamku surga tempatnya.

Ayah biologis dari keempat anakku tidak mau bertanggung jawab, ah sudah cukuplah aku yang gila dan harus minum obat sepanjang hidupku. Jika aku menuntut mantan suamiku itu, maka serangan halus pastilah menyapaku. Aku lelah berurusan dengan ilmu hitam hanya gara-gara laki-laki berengsek itu.

Menyesal memang selalu belakangan yah, aku sangat menyesal menikah dengan dia. Doyan goyang lagi dan menghasilkan 4 karya. Aku bersyukur punya anak 4, masih banyak di luar sana yang belum mempunyai anak walaupun sudah menikah bertahun-tahun.

Aku jalani saya hidupku sekarang, tanpa suami tak berguna. Alhamdulillah aku sudah bekerja menjadi seorang guru SD islam di daerah tangerang, teman-temanku banyak yang bantu. Terutama kerjaan aku ini. Menjadi guru SD yang harus mempunyai kesabaran yang extra.

"De, mau Mba kenalin dengan seseorang gak?" tanya mba Tina.

"Cewe Mba?" tanyaku.

"Cowo lah, masa aku kenalin cewe. Sudah banyak teman cewe kamu," jawab Mba Tina.

"Buat apa Mba? comblangin aku? yah Mba mana ada sih yang mau dengan janda beranak 4," ucapku.

"Kalau ada bagaimana? coba dulu, siapa tahu cocok dan berjodoh," ucapnya.

"Entar dulu Mba, hatiku masih sangat sakit kalau ingat Rangga memperlakukanku," ucapku.

"Yah, elah De, kalau nunggu hati kamu gak sakit lagi, kapan?" sudah 1 tahun loh kamu sendirian," ucap mba Tina.

Aku mencoba usulan dari Mba Tina, aku mulai membuka hatiku untuk laki-laki lain. Tapi tidak bisa dibohongi diriku ada rasa takut ketika laki-laki lain mendekati diriku. Trauma akan rumah tanggaku yang hancur masih aku ingat sangat jelas. Tapi tidak ada salahnya jika aku mau mencoba.

"Maaf, aku kenalannya Mba Tina. Kamu Kaila?" ucap seorang pria yang tiba-tiba menghampiri meja ku. Kami sebelumnya sudah berkomunikasi lewat pesan singkat WA untuk bertemu tatap muka di sebuah cafe kecil.

"Iya, aku Kaila. Ini...Mas...Rafi?" tanyaku karena mengingat-ingat namanya.

Aku sudah menjalani komunikasi 1 minggu, aku rasa pria ini baik ketika aku saling membalas pesan singkat dan akhirnya kita sepakat untuk bertemu untuk penjajakan berikutnya.

"Sudah lama menunggu?" tanya Rafi.

"Sekitar 15 menit menunggu." jawabku.

"Ah maaf, sudah lama berarti. Maaf yah...tadi ban motor aku tiba-tiba bocor," ucap Rafi.

"Oh iya gak apa-apa Mas," ucapku.

Baru bertemu tapi hati aku sudah merasa tidak cocok, moodku entahlah tiba-tiba kendor. Karena dari percakapan Rafi tidak bisa membuat hatiki nyaman. Apalagi ketika Aku membahas tentang ke empat anakku, sepertinya dia tidak suka dengan anak-anak.

Aku tidak mau hanya sekedar dekat lalu pacaran seperti anak ABG, karena aku sadar bahwa diriku adalah seorang janda. Jika aku sering berjalan dengan banyak laki-laki maka aku akan mendapatkan omongan pedas untuk menilai diriku. Untuk itu aku tak mau itu terjadi, karena aku juga menjaga perasaan anak-anakku tentang orang baru yang akan masuk dalam keluarga kami.

Aku merasa tidak cocok dengan Rafi, tanpa aku mengatakan sesuatu, pria tersebut menjauhkan dirinya dari ku.

"Mamah..." teriak Cia, ketika melihatku pulang dengan Adam.

Adam sudah sekolah, ia kelas 1 di sekolah tempat Kaila mengajar. Asam manis menjadi single parent yang harus berjuang untuk memenuhi kebutuhan ke empat anakku. Aku merasa bersyukur karena aku tidak mengontrak rumah. Aku tinggal bersama kedua orang tuaku.

Gaji sebagai guru itu sangat kecil untuk memenuhi kebutuhan anak-anakku aku harus menjual makanan frozen. Bahkan aku sering dibantu oleh kedua adik-adikku bahkan abahku yang paling banyak membantuku. Ah aku tidak tahu sampai kapan hidupku seperti ini. Aku hanya menjalankan hidupku saja dari hari demi hari.

Hari ini merupakan hari libur, aku bisa bercengkrama dengan ke empat anakku. Cia merupakan anakku yang pertama. Pemikiran dia lebih dewasa daripada adik-adiknya.

Aku mulai berbicara dengan Cia.

"Kak, jika Mamah nikah lagi dan kamu akan mempunyai papah baru. Bagaimana pendapat kakak?" tanyaku terhadap Cia.

"Hmm memang Mamah yakin ingin menikah lagi? harus seleksi ketat Mah. Memang ada yang mau menerima aku dan adik-adik yang memberikan kasih sayangnya. Ayah aja yang ayah aku Mah, gak sudi dengan kami apalagi dengan orang lain yang tidak mempunyai ikatan darah," ucap Cia dengan pemikirannya.

Aku tertegum dengan apa yang Cia utarakan kepadaku, pemikirannya sangat dewasa dan apa yang dikatakan sangat benar. Cia saat ini sudah kelas 5, 1 tahun lagi ia akan kelas 6. lalu akan masuk ke jenjang SMP. Wajahnya yang cantik membuat aku takut jika suatu saat ada laki-laki yang berengsek mau dengan Cia. Aku sebagai ibunya akan sangat menjaga Cia dengan ketat.

"Jadi Cia gak setuju jika Mamah menikah lagi?" tanyaku.

"Bukan gak setuju sih Mah, hanya saja Mamah harus mencari laki-laki yang menerima keadaan Mamah dan juga ke empat anak Mamah yang masih kecil-kecil penuh Biaya. Cia juga memikirkan bagaimana membantu Mamah agar Cia bisa mendapatkan uang agar bisa bantu Mamah," ucap Cia.

"Cia belajar aja jangan pikirkan yang enggak-enggak. Cia belajar rajin juga itu sudah membantu Mamah." Aku memeluk Cia dengan erat, aku bersyukur mempunyai anak seperti Cia yang sangat dewasa pemikirannya.

💖💖💖

Libur 2 hari tak berasa, hari sudah berganti hari senin. Aku memulai aktifitasku seperti biasa yaitu mengajar, menjadi guru bagi murid-muridku. Aku berangkat dengan Adam anakku. Aku memang sengaja menyekolahkan nya di tempat aku mengajar agar aku lebih mudah untuk anatar dan jemput Adam. Adam berangkat denganku dan ketika pulang ia menunggu aku sampai jam mengajakku selesai.

"Kaila, bagaimana dengan Rafi?" tanya Mba Tina.

"Dah kabur Mba, dia tidak berani lagi mendekatiku karena aku menceritakan ke empat anakku. Lagi pula jarang Mba yang akan menerima ke empat anak-anakku yang masih sangat kecil sedang banyaknya biaya yang harus dikeluarkan," ucapku tersenyum getir.

"Jarang bukan berarti gak ada 'kan, justru yang jarang itu yang akan setia De. Allah itu Maha Baik di balik cobaan pasti ada kenikmatan yang Allah akan berikan kepada kamu," ucap Mba Tina.

"Iya Mba, aku menunggu waktu aja kapan Allah akan memberikan kenikmatan hari-hariku," ucapku.

Bab ini sudah mulai imajinasi author.

Bersambung

***

Novel ini ikut lomba, mohon dukungannya. Jika memang sebagian uangnya akan aku kasih kepada anaknya Kaila.

***

Hai reader dukung novel ini dengan komen yang banyak, like, SUBSCRIBE dan follow agar novel ini banyak yang lihat.

Baca Novel ku yang lain

5 tahun menikah tanpa cinta

Salah lamar

Berteman di sosmed sama aku yuk

fb @Farida (R)

ig @kak_farida

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Terpopuler

Comments

Meta Lia

Meta Lia

si nenek sihir apa kabarnya,,,? dia lagi tiarap dulu kali ya,,,?

2023-03-13

0

Hasrie Bakrie

Hasrie Bakrie

Hanya doa yg terbaik tukmu Kaila,semua akan indah pada waktunya yakin deh akan ada pelangi setelah hujan.Tetap semangat ya Kaila jadi single mom💪🤗

2023-02-26

1

erike Erike

erike Erike

klw bisa jgn nikah lg ,fokus aja sama anak,

2023-02-11

0

lihat semua
Episodes
1 Lipstik di Kemeja Suamiku
2 Bentakkan Suamiku
3 Struk Belanja di Saku
4 Mobil Bergoyang
5 Labrak Pelakor
6 Malam Panas yang Tidak Aku Inginkan
7 POV Sukma
8 Garis Merah 2
9 Kehamilan yang Tidak di Rencanakan
10 Curhat
11 Jatuh Talak
12 Pulang ke Rumah Orang Tua
13 POV Bunda Kaila
14 Suami selingkuh
15 Keterpurukan Kaila
16 POV Lili
17 Jeritan Isi Hati Kaila
18 Nasib Kehidupan Kaila Saat ini
19 Memang Ada yang Mau Menerima Kami.
20 Pembullian di Sekolah
21 Undangan
22 Pendekatan
23 Minta Ibu
24 Jadilah Ibuku
25 Permintaan Andi
26 Lamaran
27 Jawaban Kaila
28 Pernikahan
29 Satu Ranjang
30 Ciuman Pertama
31 Rindu
32 Biar Aku Peluk kamu
33 Bertemu Mantan
34 Mantan Janda dan Duda bersiap MP
35 Puncak Singgasana
36 Rasa Sesal
37 Membuka Hati
38 Membungkam tukang gosip dengan undangan
39 Resepsi
40 Cemas
41 Kebahagiaan
42 Kenyamanan
43 Pengantin Alam Gaib
44 Bucin Akut
45 Curhatan Anak Sambung
46 Cinta Monyet
47 Sensitif
48 Persalinan
49 Kepulangan
50 Kak Amanda
51 Belajar Masak
52 Caca di Culik
53 Pengobatan Caca
54 Kesembuhan Caca
55 Kekesalan Sukma
56 Masalah Anak Remaja
57 Cia dan Juna
58 Cinta Pertama
59 Perasaan Cia
60 Menolak Juna
61 Gara-gara Facebook
62 Salah Paham
63 Juna mengiris lengannya
64 Cinta monyet bersemi kembali
65 Suka tapi nggak mau pacaran
66 Amanda ketahuan
67 Wejangan seorang Ibu
68 Kelulusan
69 Aku Rindu Kamu
70 Gaya pacaran Cia dan Juna
71 1 mobil dengan Juna
72 Lampu Hijau
73 Rasa trauma Cia
74 Cia sekeluarga ke Jogja
75 Cinta itu tak mudah
76 Balasan perbuatan masa lalu
77 Kena guna guna
78 Prambanan
79 Perpisahan
80 Tak ada kabar dari Emir
81 Pindah ke lain hati
82 Temui Ayahku
83 Mempertanyakan Amanda
84 Lamaran untuk Amanda
85 Bertemu Mantan?
86 I love you so much
87 Emir menteror Amanda
88 Lamaran yang di tolak
89 Cia Kabur
90 Curahan hati Cia kepada Kaila
91 Penyesalan
92 Rangga ingin bertemu anak-anaknya
93 Kaila ke rumah Rangga
94 Pelecehan terhadap Amanda
95 Cia jadi Tumbal
96 Cia
97 Permohonan keluarga Emir
98 Tumbal yang berbalik
99 2 couples
100 Pengantin Baru Cia dan Juna
101 Melepas Mahkota
102 Sesuatu yang tertunda
103 Kebencian Cia
104 Penyakit mematikan
105 Extra part- Karma bagi selingkuhan (Tamat)
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Lipstik di Kemeja Suamiku
2
Bentakkan Suamiku
3
Struk Belanja di Saku
4
Mobil Bergoyang
5
Labrak Pelakor
6
Malam Panas yang Tidak Aku Inginkan
7
POV Sukma
8
Garis Merah 2
9
Kehamilan yang Tidak di Rencanakan
10
Curhat
11
Jatuh Talak
12
Pulang ke Rumah Orang Tua
13
POV Bunda Kaila
14
Suami selingkuh
15
Keterpurukan Kaila
16
POV Lili
17
Jeritan Isi Hati Kaila
18
Nasib Kehidupan Kaila Saat ini
19
Memang Ada yang Mau Menerima Kami.
20
Pembullian di Sekolah
21
Undangan
22
Pendekatan
23
Minta Ibu
24
Jadilah Ibuku
25
Permintaan Andi
26
Lamaran
27
Jawaban Kaila
28
Pernikahan
29
Satu Ranjang
30
Ciuman Pertama
31
Rindu
32
Biar Aku Peluk kamu
33
Bertemu Mantan
34
Mantan Janda dan Duda bersiap MP
35
Puncak Singgasana
36
Rasa Sesal
37
Membuka Hati
38
Membungkam tukang gosip dengan undangan
39
Resepsi
40
Cemas
41
Kebahagiaan
42
Kenyamanan
43
Pengantin Alam Gaib
44
Bucin Akut
45
Curhatan Anak Sambung
46
Cinta Monyet
47
Sensitif
48
Persalinan
49
Kepulangan
50
Kak Amanda
51
Belajar Masak
52
Caca di Culik
53
Pengobatan Caca
54
Kesembuhan Caca
55
Kekesalan Sukma
56
Masalah Anak Remaja
57
Cia dan Juna
58
Cinta Pertama
59
Perasaan Cia
60
Menolak Juna
61
Gara-gara Facebook
62
Salah Paham
63
Juna mengiris lengannya
64
Cinta monyet bersemi kembali
65
Suka tapi nggak mau pacaran
66
Amanda ketahuan
67
Wejangan seorang Ibu
68
Kelulusan
69
Aku Rindu Kamu
70
Gaya pacaran Cia dan Juna
71
1 mobil dengan Juna
72
Lampu Hijau
73
Rasa trauma Cia
74
Cia sekeluarga ke Jogja
75
Cinta itu tak mudah
76
Balasan perbuatan masa lalu
77
Kena guna guna
78
Prambanan
79
Perpisahan
80
Tak ada kabar dari Emir
81
Pindah ke lain hati
82
Temui Ayahku
83
Mempertanyakan Amanda
84
Lamaran untuk Amanda
85
Bertemu Mantan?
86
I love you so much
87
Emir menteror Amanda
88
Lamaran yang di tolak
89
Cia Kabur
90
Curahan hati Cia kepada Kaila
91
Penyesalan
92
Rangga ingin bertemu anak-anaknya
93
Kaila ke rumah Rangga
94
Pelecehan terhadap Amanda
95
Cia jadi Tumbal
96
Cia
97
Permohonan keluarga Emir
98
Tumbal yang berbalik
99
2 couples
100
Pengantin Baru Cia dan Juna
101
Melepas Mahkota
102
Sesuatu yang tertunda
103
Kebencian Cia
104
Penyakit mematikan
105
Extra part- Karma bagi selingkuhan (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!