Kehamilan yang Tidak di Rencanakan

Aku melihat pintu dibuka, ternyata suamiku pulang hari ini. Aku berusaha tersenyum ketika menatap dia tapi dia membalasku dengan tatapan datar. Aku hanya menarik nafas, entah apa yang ada di pikirannya. Mungkin dia sudah bosan dengan diriku. Atau dia mendapat kenyamanan dari pelakor. Tapi bukankah setiap pasangan saling melengkapi? menutup kekurangan dari kelebihan yang dia miliki? Kenapa dia malah mencari kekuranganku.

Hari ini aku berniat untuk memberitahu bahwa aku sedang hamil anak keempatnya. Aku tetap melayani suamiku, aku buat teh hangat untuknya, kusiapkan air untuk dia mandi setelah itu kusiapkan makanan untuk suamiku. Dia meminum teh hangat buatanku, lalu membersihkan tubuhnya kemudian dia makan masakanku. 

Setelah selesai makan aku menghampiri dirinya, aku ucapkan bismillah di dalam hatiku.

"Ayah..." ku panggil dia lalu kuambil benda pipih panjang dengan tanda bergaris 2. Dia melirik ke wajahku dan mengambil benda pipih garis 2 yang aku berikan kepadanya.

"Kok bisa hamil? Kenapa hamil terus hah!" Suamiku berteriak dan menatapku dengan amarah.

Deg

Bagai tersambar petir hatiku ini, dia berbicara kenapa aku bisa hamil. 

“Apa kamu bilang? kenapa bisa hamil? Kamu yang menyentuh aku, kamu yang membuat aku hamil tapi kamu bertanya kenapa aku bisa hamil?” suaraku mulai meninggi menatapnya dengan tatapan tajam.

“Pokoknya gue gak mau tahu sama anak yang ada di dalam kandungan loe. Jangan minta gue ngejagain loe ketika hamil, jangan cari gue ketika loe nanti pusing atau muntah-muntah. Gue gak mau tahu anak itu, gue masa bodo kalau loe hamil lagi.” Dia berucap seolah-olah anak ini bukan anaknya.

“What? Kamu tidak mau tahu tentang anak ini? Ini buah hati kita, Allah menitipkan anak ini. Kamu suamiku, ayah dari anak yang aku kandung. Kenapa kamu bersikap seperti itu. Wanita tua itu sudah mencuci otakmu hah? keterlaluan sekali kamu, membuang keluarga yang kita bangun dari nol, membuang anak-anak kita, demi wanita itu?" Aku berteriak penuh amarah dan emosi.

“Jangan bawa-bawa orang lain. Anak itu menambah pengeluaran gue, loe aja yang urusin anak itu. Kalau loe gak mau urusin yah gampang gugurin aja. Beres 'kan!” Kejam sekali dia berkata seperti itu.

"Iya dia memang orang lain yang menghancurkan rumah tangga kita dan mencuci otakmu. Kamu gila menyuruh aku menggugurkan kandungan ini, ini anakmu! kamu mau membunuh anak ini hah!" dadaku mulai gemuruh.

"Bodo amat, gue gak mau pusing. Loe aja yang urus anak yang ada di dalam perut loe. Pulang bukannya nyaman, malah denger ocehan loe lagi." Suamiku yang baru sampai rumah, dia pergi kembali meninggalkan rumah dengan mobil hitamnya. Dia membanting pintu ketika menutup pintu.

Bayangkan, aku hamil anaknya, tapi dia tidak memperdulikan anak ini. Ini darah dagingnya. Mataku memerah menahan amarah dan dada terasa panas. Dia benar-benar sudah dicuci otaknya. 

Aku bertahan demi anak-anakku, jika ada orang lain yang mengetahui kondisiku saat ini pasti orang itu akan berkata, 'bodoh kamu mau saja bertahan, sudah disakiti seperti ini. Kamu berhak bahagia lebih bahagia dari saat ini sudah cerai.'

Bayangkan aku punya 3 anak dan sekarang aku sedang mengandung anak keempat. Bagaimana kehidupan ku selanjutnya? bicara mudah tapi menjalankan susah. Akupun tidak tahan dengan situasi ini, rumah tanggaku semakin lama semakin hancur. Aku mencari kesalahan diriku. Apakah aku tidak cantik? berdiri di depan cermin, aku bertanya kepada diriku sendiri. Tapi wajahku lumayan jika dipandang, akupun masih muda. Menikah umur 23 tahun, kini umurku baru 31 tahun. Umurku jauh lebih muda dari pelakor, umur pelakor 41 tahun jauh selisihnya 10 tahun. Jika orang lain bercerai karena masalah tidak punya anak, aku melahirkan 3 anak untuk suamiku dengan proses normal. Betapa sakitnya saat-saat proses melahirkan, tulang punggungku seperti ditarik, pinggang terasa terbakar.

Dulu ketika anakku lahir, suamiku yang menggenggam tanganku dalam proses melahirkan. Kini aku hamil anak keempat siapa yang menggenggam tanganku kelak? Ya Rabb, dosa apa yang aku perbuat dimasa laluku. Maafkan lah ya rabb.

 

Anakku Caca dan Adam mengintip di dalam kamar, mereka takut keluar kamar karena suara bentakan dari suamiku. Mata Caca sudah berembun, ah sakit hati ini melihat anak-anakku melihat pertengkaran kami. Aku perlahan melangkahkan kakiku menuju kamar mereka, aku buka perlahan handle pintu, ku tersenyum kepada mereka. Mereka berlari ke arahku lalu memeluk aku dengan sangat erat. Caca yang masih berumur 5 tahun dipaksa memahami kondisi kedua orang tuanya.

“Mamah…” ucap Caca dengan tangisan didekap pelukanku. Adam pun ikut memelukku, anak yang berumur 3 tahun dengan sorotan mata yang jernih menusuk jantungku. Mereka masih polos, mereka masih kecil, kenapa mereka mengalami ini semua.

“Caca, Adam, anak Mamah yang cantik dan tampan. Jangan menangis yah.” Ku hapus air mata mereka.

“Ayah jahat Mamah, ayah selalu marah-marah sama Mamah, ayah jahat!” Caca menangis sesegukan.

“Sudah tidak apa-apa, Mamah baik-baik aja. Jangan nangis dong nanti Mamah ikutan nangis.” Aku mencoba menenangkan Caca, ia tidak berhenti menangis. Ku gendong Adam, Caca masih menangis memeluk kakiku.

“Caca sayang, jangan menangis yah. Ini adik kamu Adam jadi minta gendong. Nanti adik kamu yang ada di perut Mamah jadi berat gara-gara gendong abang Adam,” Caca langsung menghapus air matanya.

“Adam, turun. Kasian Mamah, di dalam perut Mamah ada dede bayi," bujuk Caca kepada Adam adiknya.

“Nda mau, mau diendong ama Mamah,”  tolak Adam dengan celotehan cadelnya.

“Kakak punya permen nih, mau gak? Kalau mau turun dulu, nanti Kakak kasih.”

Adam pun turut dari gendonganku, Sikap Caca terlihat lebih dewasa dari seumurannya. Mungkin karena kondisi yang membuat Caca bersikap lebih dewasa dan sifat pengertian akan kondisi mamahnya. Jadi dia bisa membujuk Adam.

Aku tersenyum, hilang sejenak masalahku. Melihat senyum anak-anakku ini membuat hatiku damai. Ah polosnya wajah mereka, lucunya tingkah mereka. Semoga Allah selalu menjaga anak-anakku sampai mereka dewasa.

💔💔💔

Sudah 4 bulan kandunganku, walaupun suamiku tetap pulang dan tidur bersamaku akan tetapi setiap di ranjang tubuhnya membelakangi aku. Dia tidak mau melihatku, lebih lagi ketika ia melihat perutku yang semakin membesar. Aku selalu melihat punggungnya ketika dia tertidur, kenapa kamu berubah drastis.

Andai aku tahu kamu seperti ini, aku tidak akan mau menerima lamaranmu. Akupun tidak tahu kenapa aku bisa jatuh cinta sama kamu, cinta pada pandangan pertama, cinta pertamaku. Ternyata aku salah telah jatuh cinta.

Aku terbangun ketika aku mendengar suara azan. Lalu aku langsung mengambil air wudhu, tadinya aku berniat untuk membangunkan suamiku tapi aku urungkan. Lebih baik aku salat subuh terlebih dahulu setelah itu aku bangunkan suamiku untuk salat subuh.

“Ayah…Ayah…bangun, sudah subuh. Salat Ayah,” aku menggoyangkan tubuhnya agar dia bangun.

“Apa-apaan sih, masih ngantuk. Gak usah bangun-bangunin gue buat salat,” ucapnya.

“Salat wajib Ayah, Ayahkan gak pernah tinggalin salat,” ucapku pelan.

“Berisik banget sih loe, terserah gue. Mau salat kek, enggak kek. Itu urusan gue entar di akhirat. Kalau loe gak bisa diam gue sumpel mulut loe.” Dia malah memakiku.

Suamiku yang rajin salat, kini dia meninggalkan salat. Aku tidak percaya ini, sejak kuliah dulu dia sangat rajin salat bahkan selalu berjamaah. Semenjak sama pelakor itu suamiku sudah berani meninggalkan salat. Setan apa yang masuk dalam tubuh suamiku sampai-sampai salat ditinggalkan.

Aku meninggalkan suamiku di dalam kamar, dia melanjutkan tidurnya. Aku tidak mau membangunkan atau berdebat dengannya lagi. Aku takut anak-anakku mendengar perdebatanku. Aku buka kamar anak-anakku, Cia sudah terbangun dan aku menyuruhnya untuk salat subuh dan aku juga membangunkan Caca.

 

 Bersambung 

***

Hai teman-teman dukung novel ini dengan komen yang banyak, like, SUBSCRIBE dan follow.

Novel ini aku ikut sertakan lomba penghianatan. Jika menang uang nya akan aku sisihkan untuk anaknya Kaila.

Baca Novel ku yang lain

5 tahun menikah tanpa cinta

Salah lamar

Berteman di sosmed sama aku yuk

fb @Farida (R)

ig @kak_farida

 

 

 

 

Terpopuler

Comments

Eliani Elly

Eliani Elly

semangat thor 💪

2023-09-23

0

Putri Minwa

Putri Minwa

Putri mampir ya tor

2023-03-27

0

Kar Genjreng

Kar Genjreng

miris nasib Kaila...wanita yang menggunakan ilmu hitam suatu saat kena karma nya sendiri entah gila entah kecelakaan asti ada balasan nya.. suami padahal sholat rajin tapi namanya sering makan pemberian nya..ya itulah awal mulanya.... semoga Tuhan jamah .. orang yang jahat dan mendapatkan karma
🤰🤰🤰🤰😡😡

2023-02-23

0

lihat semua
Episodes
1 Lipstik di Kemeja Suamiku
2 Bentakkan Suamiku
3 Struk Belanja di Saku
4 Mobil Bergoyang
5 Labrak Pelakor
6 Malam Panas yang Tidak Aku Inginkan
7 POV Sukma
8 Garis Merah 2
9 Kehamilan yang Tidak di Rencanakan
10 Curhat
11 Jatuh Talak
12 Pulang ke Rumah Orang Tua
13 POV Bunda Kaila
14 Suami selingkuh
15 Keterpurukan Kaila
16 POV Lili
17 Jeritan Isi Hati Kaila
18 Nasib Kehidupan Kaila Saat ini
19 Memang Ada yang Mau Menerima Kami.
20 Pembullian di Sekolah
21 Undangan
22 Pendekatan
23 Minta Ibu
24 Jadilah Ibuku
25 Permintaan Andi
26 Lamaran
27 Jawaban Kaila
28 Pernikahan
29 Satu Ranjang
30 Ciuman Pertama
31 Rindu
32 Biar Aku Peluk kamu
33 Bertemu Mantan
34 Mantan Janda dan Duda bersiap MP
35 Puncak Singgasana
36 Rasa Sesal
37 Membuka Hati
38 Membungkam tukang gosip dengan undangan
39 Resepsi
40 Cemas
41 Kebahagiaan
42 Kenyamanan
43 Pengantin Alam Gaib
44 Bucin Akut
45 Curhatan Anak Sambung
46 Cinta Monyet
47 Sensitif
48 Persalinan
49 Kepulangan
50 Kak Amanda
51 Belajar Masak
52 Caca di Culik
53 Pengobatan Caca
54 Kesembuhan Caca
55 Kekesalan Sukma
56 Masalah Anak Remaja
57 Cia dan Juna
58 Cinta Pertama
59 Perasaan Cia
60 Menolak Juna
61 Gara-gara Facebook
62 Salah Paham
63 Juna mengiris lengannya
64 Cinta monyet bersemi kembali
65 Suka tapi nggak mau pacaran
66 Amanda ketahuan
67 Wejangan seorang Ibu
68 Kelulusan
69 Aku Rindu Kamu
70 Gaya pacaran Cia dan Juna
71 1 mobil dengan Juna
72 Lampu Hijau
73 Rasa trauma Cia
74 Cia sekeluarga ke Jogja
75 Cinta itu tak mudah
76 Balasan perbuatan masa lalu
77 Kena guna guna
78 Prambanan
79 Perpisahan
80 Tak ada kabar dari Emir
81 Pindah ke lain hati
82 Temui Ayahku
83 Mempertanyakan Amanda
84 Lamaran untuk Amanda
85 Bertemu Mantan?
86 I love you so much
87 Emir menteror Amanda
88 Lamaran yang di tolak
89 Cia Kabur
90 Curahan hati Cia kepada Kaila
91 Penyesalan
92 Rangga ingin bertemu anak-anaknya
93 Kaila ke rumah Rangga
94 Pelecehan terhadap Amanda
95 Cia jadi Tumbal
96 Cia
97 Permohonan keluarga Emir
98 Tumbal yang berbalik
99 2 couples
100 Pengantin Baru Cia dan Juna
101 Melepas Mahkota
102 Sesuatu yang tertunda
103 Kebencian Cia
104 Penyakit mematikan
105 Extra part- Karma bagi selingkuhan (Tamat)
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Lipstik di Kemeja Suamiku
2
Bentakkan Suamiku
3
Struk Belanja di Saku
4
Mobil Bergoyang
5
Labrak Pelakor
6
Malam Panas yang Tidak Aku Inginkan
7
POV Sukma
8
Garis Merah 2
9
Kehamilan yang Tidak di Rencanakan
10
Curhat
11
Jatuh Talak
12
Pulang ke Rumah Orang Tua
13
POV Bunda Kaila
14
Suami selingkuh
15
Keterpurukan Kaila
16
POV Lili
17
Jeritan Isi Hati Kaila
18
Nasib Kehidupan Kaila Saat ini
19
Memang Ada yang Mau Menerima Kami.
20
Pembullian di Sekolah
21
Undangan
22
Pendekatan
23
Minta Ibu
24
Jadilah Ibuku
25
Permintaan Andi
26
Lamaran
27
Jawaban Kaila
28
Pernikahan
29
Satu Ranjang
30
Ciuman Pertama
31
Rindu
32
Biar Aku Peluk kamu
33
Bertemu Mantan
34
Mantan Janda dan Duda bersiap MP
35
Puncak Singgasana
36
Rasa Sesal
37
Membuka Hati
38
Membungkam tukang gosip dengan undangan
39
Resepsi
40
Cemas
41
Kebahagiaan
42
Kenyamanan
43
Pengantin Alam Gaib
44
Bucin Akut
45
Curhatan Anak Sambung
46
Cinta Monyet
47
Sensitif
48
Persalinan
49
Kepulangan
50
Kak Amanda
51
Belajar Masak
52
Caca di Culik
53
Pengobatan Caca
54
Kesembuhan Caca
55
Kekesalan Sukma
56
Masalah Anak Remaja
57
Cia dan Juna
58
Cinta Pertama
59
Perasaan Cia
60
Menolak Juna
61
Gara-gara Facebook
62
Salah Paham
63
Juna mengiris lengannya
64
Cinta monyet bersemi kembali
65
Suka tapi nggak mau pacaran
66
Amanda ketahuan
67
Wejangan seorang Ibu
68
Kelulusan
69
Aku Rindu Kamu
70
Gaya pacaran Cia dan Juna
71
1 mobil dengan Juna
72
Lampu Hijau
73
Rasa trauma Cia
74
Cia sekeluarga ke Jogja
75
Cinta itu tak mudah
76
Balasan perbuatan masa lalu
77
Kena guna guna
78
Prambanan
79
Perpisahan
80
Tak ada kabar dari Emir
81
Pindah ke lain hati
82
Temui Ayahku
83
Mempertanyakan Amanda
84
Lamaran untuk Amanda
85
Bertemu Mantan?
86
I love you so much
87
Emir menteror Amanda
88
Lamaran yang di tolak
89
Cia Kabur
90
Curahan hati Cia kepada Kaila
91
Penyesalan
92
Rangga ingin bertemu anak-anaknya
93
Kaila ke rumah Rangga
94
Pelecehan terhadap Amanda
95
Cia jadi Tumbal
96
Cia
97
Permohonan keluarga Emir
98
Tumbal yang berbalik
99
2 couples
100
Pengantin Baru Cia dan Juna
101
Melepas Mahkota
102
Sesuatu yang tertunda
103
Kebencian Cia
104
Penyakit mematikan
105
Extra part- Karma bagi selingkuhan (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!