Curhat

Ketika aku bimbang karena suamiku menolak akan anak ini, aku ingin sekali bercerita kepada seseorang. Bercerita kepada kedua orang tuaku, itu tak mungkin aku lakukan karena sama saja aku menanggung beban mereka. Sebisanya aku akan bertahan, bila aku sudah tak sanggup, maka aku akan pergi.

Satu-satunya seseorang yang tahu kondisiku adalah Bu Sinta. Bu Sinta bukan hanya teman kerja suamiku, dia juga merupakan tetanggaku. Walaupun rumah kami berjarak cukup jauh 10 rumah dari rumahku. Aku membuat kue agar aku punya alasan untuk bersilaturahmi ke rumah Bu Sinta.

Tok tok tok

Aku mengetuk pintu rumah Bu Sinta.

"Assalamu'alaikum," ucap salahku.

"Waalaikumsalam." Seorang anak membukakan pintu untukku, dia adalah Sisi anak satu-satunya Bu Sinta.

"Anak cantik, Ibumu ada?" tanyaku kepada Sisi.

"Oh Mama Cia, masuk Mama Cia. Aku panggil Ibu dulu yah," ucap Sisi.

Tidak lama Bu Sintapun keluar.

"Bu Kaila, mari silahkan duduk" sapa Bu Sinta.

"Bu, ini tadi saya baru membuat kue, iseng-iseng," ucapku, sambil memberikan bungkusan kue.

"Wah, Bu Kaila repot-repot banget," ucap Bu Sinta.

"Ini Bu Sinta, tujuan saya datang ke rumah Ibu. Saya mau curhat," ucapku.

"Iya Bu Kaila, kebetulan suami saya lagi keluar. Ceritalah Bu, semoga setelah Ibu Kaila cerita hati akan berkurang bebannya," ucap Bu Sinta.

"Hmm...saya hamil lagi Bu," ucapku.

"Alhamdulilah, rezeki Bu. Saya mau tambah belum Allah izinkan," ucap Bu Sinta, antusias.

"Permasalahannya suami saya tidak mau mengakui anak ini, tidak mau merawat anak ini Bu," ucapku, menceritakan kepada BU Sinta.

"Astagfirullah, Pak Rangga keterlaluan sekali Bu," ucap Bu Sinta geram kepada Rangga.

"Saya tidak habis pikir Bu, suami saya itu tidak mau merawat darah dagingnya," ucapku.

"Laki-laki gak punya perasaan, buatnya mau setelah jadi dicampakkan. Laki-laki macam apa Pak Rangga itu. Kenapa Bu Kaila tidak melaporkan saja perselingkuhan mereka?" Tanya Bu sinta.

"Saya takutnya jika saya laporkan, sangsi yang berat yaitu pemecatan. Jika suami saya gak bekerja, nanti yang biayai anak saya bagaimana?" tanyaku.

"Memangnya Pak Rangga akan membiayai anak-anaknya, yang masih dalam kandungan Ibu aja dia gak perduli. Saya perhatikan juga Pak Rangga gak memikirkan anak Bu," ucap Bu Sinta.

"Suami saya seperti kena pelet Bu, jadi apapun yang Bu Sukma ucapkan, dia nurut aja," ucapku.

"Banyak doa Bu, semoga Allah melindungi Ibu dan Anak-anak. Lebih baik Ibu pulang ke orang tua Ibu. Perut Ibu makin lama semakin membesar, kalau dengan orang tua 'kan jadi ada yang memperhatikan Ibu," saran Bu Sinta.

"Aku takut jadi beban Bu, Abah saya hanya pedagang Es Kemong. Ibu tahu sendiri 'kan anak saya 3," ucapku.

"Lebih baik Bu daripada Ibu tersiksa seperti itu. Ibu pendidikannya S1 'kan. Universitas negeri lagi, ibu bisa cari kerja. Ibu masih muda loh..." saran Bu Sinta.

"Yah paling saya ngajar jadi guru Bu, karena ijasah saya S.Pd," ucapku.

"Alhamdulilah Bu, Ibu bisa cari sekolah swasta yang gajinya lumayan. Lalu Ibu juga bisa jualan makanan di online misalkan untuk tambah-tambahan. Tinggalin aja Bu laki-laki gak bertanggung jawab. Ngapain pertahanin suami seperti itu. Makan hati terus Bu. Kita sebagai wanita harus kuat Bu," ucap Bu Sinta penuh semangat.

"Terima kasih Bu, rasanya perasaan saya lebih tenang sekarang. Kalau begitu saya pamit pulang dulu yah Bu," ucapku.

"Jangan sungkan-sungkan Bu Kaila, jika mau curhat sama saya. Pintu rumah saya selalu terbuka untuk Ibu. Kalau ada apa-apa hubungi saya yah Bu," ucap Bu Sinta.

Aku hanya menganggukan kepalaku.

"Assalamu'alaikum," ucap salamku.

"Wa'alaikumsalam."

💔💔💔

Setelah berbincang dengan Bu Sinta, perasaanku sedikit lebih ringan. Tapi bukan berarti apa yang ada di benakku berkurang. Tentu tidak. Aku bercerita dengan Bu Sinta untuk melepas kedongkolan hatiku saja.

Permasalahannya itu tidak semudah apa yang diucapkan karena aku yang merasakannya sendiri. Aku yang mengalaminya sendiri, bagiamana suamiku itu memperlakukan aku seperti orang lain. Suamiku sekarang bukanlah suamiku.

Ku usap perutku yang sudah tampak terlihat sedikit. Walaupun kandunganku sudah 4 bulan, perutku tampak tak terlihat sedang hamil.

"Nak, ayahmu tak menginginkanmu. Tapi sungguh Mamah sayang kamu, kita berjuang sama-sama yah. Bantu Mamah agar Mamah bisa hamil kamu dengan mudah. Karena di Bandung ini Mamah gak ada yang perduli. Ayahmu tak mengakui kamu, biarlah yah Nak, ada Mamah yang akan selalu menemanimu." Aku selalu berkomunikasi dengan bayi yang ada di dalam kandunganku. Agar ia bisa belajar sentuhanku.

Ku keluar rumah, hanya di teras. Bandung ini sebenarnya sangat sejuk, udaranya masih terasa fresh karena masih banyak pohon. Karena situasi rumah tanggaku yang panas menyebabkan aku tak merasakan sejuknya udara kota Bandung. Seperti saat ini aku yang sedang berdiri di teras dikejutkan dengan adegan tak senonoh dari rumah Bu Sukma.

Aku mendengar suara desahhan di dalam rumah Bu Sukma, ku coba mendekat. Terkejutnya aku karena mendengar suara suamiku, mereka sedang melakukan hubungan intim? berani sekali mereka di sore hari. Terdengar sangat menikmati sekali mereka berdua di dalam. Aku tak kuat untuk yang satu ini. Ku gedor-gedor pintu Bu Sukma, tapi mereka tak perduli.

"Bu Sukma, keluar kamu. Saya tahu suami saya ada di dalam, Bu Sukma," teriakku memanggil nama Bu Sukma.

Mereka tidak keluar juga, mereka tidak memperdulikan aku. Aku lihat sekeliling rumah, ah sepi sekali rumah dinas ini. Jika ramai para warga akan memergoki mereka biar mereka di arak.

Mereka jika hari libur hampir semua pergi untuk tamasya bersama keluarga mereka. Geram aku jadinya, ku coba ketuk kembali pintu rumah Bu Sukma.

"Bu Sukma keluar, saya tahu suami saya ada di dalam," teriakku.

Setelah 30 menit Bu Sukma membukakan pintunya.

"Apa-apaan sih kamu, gedor- gedor rumah orang. Perempuan hamil stress gak dipedulikan sama suaminya," ucap ketus Bu Sukma.

"Suami saya ada di dalam 'kan? kalian lagi berbuat kotor!" ucapku emosi.

"Apa-apa kamu? halu? suamimu ada di rumahku. Aku lagi tidur, kamu ganggu-ganggu. Sadar gak ganggu istirahat orang?" Bu Sukma berteriak kepadaku.

Aku langsung menerobos masuk kedalam rumah Bu Sukma. Aku cari setiap kamar, aku cari setiap sudut. Aku tidak menemukan suamiku di dalam rumah Bu Sukma.

"Tidak ada 'kan, puas kamu? nuduh-nuduh orang. Ganggu istirahat orang. Sana pulang jangan buat onar di rumah orang." Bu Sukma mendorong tubuh ku agar aku keluar dari rumahnya.

'Apakah pendengaran ku salah tadi? apakah aku halu?' batinku bertanya.

Bersambung

***

Hai teman-teman dukung novel ini dengan komen yang banyak, like, SUBSCRIBE dan follow.

Novel ini aku ikut sertakan lomba penghianatan. Jika menang uang nya akan aku sisihkan untuk anaknya Kaila.

Baca Novel ku yang lain

5 tahun menikah tanpa cinta

Salah lamar

Berteman di sosmed sama aku yuk

fb @Farida (R)

ig @kak_farida

 

 

 

 

Terpopuler

Comments

Kar Genjreng

Kar Genjreng

30 menit buat berpakaian beras kamar pasti langsung ngacirrr...mirip musang pencuri daging alot tua...sudah ikuti saran Bu Sinta...tidak usah banyak nunda...rezeki jodoh umur Tuhan sudah atur ..untuk apa cari penyakit justru menambah sakit coba seperti itu sakit bukan...😭😭😭🤰🤰🤰🤰😚😚😚

2023-02-24

1

erike Erike

erike Erike

kmbali km menunjukan kebodohanmu

2023-02-11

0

Rahayu Desrisya

Rahayu Desrisya

pasti suami kamu udah kabur lewat pintu belakang.
yah sebaiknya cari kerja utk bisa hidupin anak2 Krn suami udah ga peduli PELET MAHA KEJAM sulit diruqiah Krn suami akan marah jika diajak ruqiah.
hanya kekuatan doa saja berharap suami bisa sembuh dari pelet tapi itu hanya keajaiban dari Allah SWT Krn suami terus menerus di pelet jd sulit.
lebih baik cari kerja agar kebutuhan anak2 terpenuhi

2022-12-07

1

lihat semua
Episodes
1 Lipstik di Kemeja Suamiku
2 Bentakkan Suamiku
3 Struk Belanja di Saku
4 Mobil Bergoyang
5 Labrak Pelakor
6 Malam Panas yang Tidak Aku Inginkan
7 POV Sukma
8 Garis Merah 2
9 Kehamilan yang Tidak di Rencanakan
10 Curhat
11 Jatuh Talak
12 Pulang ke Rumah Orang Tua
13 POV Bunda Kaila
14 Suami selingkuh
15 Keterpurukan Kaila
16 POV Lili
17 Jeritan Isi Hati Kaila
18 Nasib Kehidupan Kaila Saat ini
19 Memang Ada yang Mau Menerima Kami.
20 Pembullian di Sekolah
21 Undangan
22 Pendekatan
23 Minta Ibu
24 Jadilah Ibuku
25 Permintaan Andi
26 Lamaran
27 Jawaban Kaila
28 Pernikahan
29 Satu Ranjang
30 Ciuman Pertama
31 Rindu
32 Biar Aku Peluk kamu
33 Bertemu Mantan
34 Mantan Janda dan Duda bersiap MP
35 Puncak Singgasana
36 Rasa Sesal
37 Membuka Hati
38 Membungkam tukang gosip dengan undangan
39 Resepsi
40 Cemas
41 Kebahagiaan
42 Kenyamanan
43 Pengantin Alam Gaib
44 Bucin Akut
45 Curhatan Anak Sambung
46 Cinta Monyet
47 Sensitif
48 Persalinan
49 Kepulangan
50 Kak Amanda
51 Belajar Masak
52 Caca di Culik
53 Pengobatan Caca
54 Kesembuhan Caca
55 Kekesalan Sukma
56 Masalah Anak Remaja
57 Cia dan Juna
58 Cinta Pertama
59 Perasaan Cia
60 Menolak Juna
61 Gara-gara Facebook
62 Salah Paham
63 Juna mengiris lengannya
64 Cinta monyet bersemi kembali
65 Suka tapi nggak mau pacaran
66 Amanda ketahuan
67 Wejangan seorang Ibu
68 Kelulusan
69 Aku Rindu Kamu
70 Gaya pacaran Cia dan Juna
71 1 mobil dengan Juna
72 Lampu Hijau
73 Rasa trauma Cia
74 Cia sekeluarga ke Jogja
75 Cinta itu tak mudah
76 Balasan perbuatan masa lalu
77 Kena guna guna
78 Prambanan
79 Perpisahan
80 Tak ada kabar dari Emir
81 Pindah ke lain hati
82 Temui Ayahku
83 Mempertanyakan Amanda
84 Lamaran untuk Amanda
85 Bertemu Mantan?
86 I love you so much
87 Emir menteror Amanda
88 Lamaran yang di tolak
89 Cia Kabur
90 Curahan hati Cia kepada Kaila
91 Penyesalan
92 Rangga ingin bertemu anak-anaknya
93 Kaila ke rumah Rangga
94 Pelecehan terhadap Amanda
95 Cia jadi Tumbal
96 Cia
97 Permohonan keluarga Emir
98 Tumbal yang berbalik
99 2 couples
100 Pengantin Baru Cia dan Juna
101 Melepas Mahkota
102 Sesuatu yang tertunda
103 Kebencian Cia
104 Penyakit mematikan
105 Extra part- Karma bagi selingkuhan (Tamat)
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Lipstik di Kemeja Suamiku
2
Bentakkan Suamiku
3
Struk Belanja di Saku
4
Mobil Bergoyang
5
Labrak Pelakor
6
Malam Panas yang Tidak Aku Inginkan
7
POV Sukma
8
Garis Merah 2
9
Kehamilan yang Tidak di Rencanakan
10
Curhat
11
Jatuh Talak
12
Pulang ke Rumah Orang Tua
13
POV Bunda Kaila
14
Suami selingkuh
15
Keterpurukan Kaila
16
POV Lili
17
Jeritan Isi Hati Kaila
18
Nasib Kehidupan Kaila Saat ini
19
Memang Ada yang Mau Menerima Kami.
20
Pembullian di Sekolah
21
Undangan
22
Pendekatan
23
Minta Ibu
24
Jadilah Ibuku
25
Permintaan Andi
26
Lamaran
27
Jawaban Kaila
28
Pernikahan
29
Satu Ranjang
30
Ciuman Pertama
31
Rindu
32
Biar Aku Peluk kamu
33
Bertemu Mantan
34
Mantan Janda dan Duda bersiap MP
35
Puncak Singgasana
36
Rasa Sesal
37
Membuka Hati
38
Membungkam tukang gosip dengan undangan
39
Resepsi
40
Cemas
41
Kebahagiaan
42
Kenyamanan
43
Pengantin Alam Gaib
44
Bucin Akut
45
Curhatan Anak Sambung
46
Cinta Monyet
47
Sensitif
48
Persalinan
49
Kepulangan
50
Kak Amanda
51
Belajar Masak
52
Caca di Culik
53
Pengobatan Caca
54
Kesembuhan Caca
55
Kekesalan Sukma
56
Masalah Anak Remaja
57
Cia dan Juna
58
Cinta Pertama
59
Perasaan Cia
60
Menolak Juna
61
Gara-gara Facebook
62
Salah Paham
63
Juna mengiris lengannya
64
Cinta monyet bersemi kembali
65
Suka tapi nggak mau pacaran
66
Amanda ketahuan
67
Wejangan seorang Ibu
68
Kelulusan
69
Aku Rindu Kamu
70
Gaya pacaran Cia dan Juna
71
1 mobil dengan Juna
72
Lampu Hijau
73
Rasa trauma Cia
74
Cia sekeluarga ke Jogja
75
Cinta itu tak mudah
76
Balasan perbuatan masa lalu
77
Kena guna guna
78
Prambanan
79
Perpisahan
80
Tak ada kabar dari Emir
81
Pindah ke lain hati
82
Temui Ayahku
83
Mempertanyakan Amanda
84
Lamaran untuk Amanda
85
Bertemu Mantan?
86
I love you so much
87
Emir menteror Amanda
88
Lamaran yang di tolak
89
Cia Kabur
90
Curahan hati Cia kepada Kaila
91
Penyesalan
92
Rangga ingin bertemu anak-anaknya
93
Kaila ke rumah Rangga
94
Pelecehan terhadap Amanda
95
Cia jadi Tumbal
96
Cia
97
Permohonan keluarga Emir
98
Tumbal yang berbalik
99
2 couples
100
Pengantin Baru Cia dan Juna
101
Melepas Mahkota
102
Sesuatu yang tertunda
103
Kebencian Cia
104
Penyakit mematikan
105
Extra part- Karma bagi selingkuhan (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!