Jatuh Talak

Usia kehamilanku kini sudah menginjak 35 minggu, pinggangku sudah terasa panas, tulang belakangku sudah terasa sakit. Tidurku sudah serba salah, aku menahan ini sendiri. Suamiku benar-benar tidak memperdulikan aku. 

Rumah ini seperti villa bagi suamiku, hanya untuk tidur di malam hari dan pagi harinya dia pergi. Aku butuh topangan ketika kondisiku seperti ini. Tidak mungkin aku nanti sendirian untuk persalinan anakku ini. Di Bandung, aku hanya seorang diri. Aku ingin pulang ke rumah kedua orang tuaku, akan tetapi aku takut akan menambah beban mereka. Karena pastinya aku akan memboyong ketiga anakku. Ah bagaimana ini? Jika aku menceritakan kepada kedua orang tuaku, pasti mereka akan bersedih. Bunda, Abah maafkan Kaila.

Dengan perutku yang semakin membesar, aku masih mengantar Cia untuk pergi ke sekolah. Aku memegang pinggangku, alhamdulilah Caca bisa mengajak main Adam. Anak-anakku lah yang membantu aku selama ini, kadang Cia mengurut kakiku ketika malam, Caca mengusap pinggangku. Bersyukur aku mempunyai mereka, aku berjalan bergandengan tangan dengan Cia. Sesekali ia memberikan senyuman menatapku.

“Mamah, hari ini aku senang. Bisa berduaan dengan Mamah,” ucap Cia.

“Memangnya kemarin-kemarin tidak senang?” tanyaku.

“Senang juga sih Mah, tapi hari ini aku lebih senang lagi. Apalagi aku bisa menggandeng tangan Mamah,” ucap Cia, dengan wajah berseri-seri.

“Kamu bisa menggandeng tangan Mamah, sampai kamu dewasa dan menikah,” ucapku dengan memberi senyuman kepada Cia.

“Masih lama Mah, aku mau sama Mamah aja dulu. Aku gak mau menikahi cowo seperti Ayah. Yang selalu marah-marah, membuat Mamah nangis terus.” Celotehannya membuat aku tersedak, anak sekecil ini sudah berpikir sejauh itu.

“Mamah doakan kamu, agar kamu nantinya mempunyai pasangan yang sempurna dimata Allah. Kadang sempurna dimata kita belum tentu sempurna dimata Allah,” ucapku menasehati Cia.

Cia mempunyai pemikiran yang lebih dewasa daripada teman-teman seusianya. Dia akan paham kata-kataku, Cia anak pertamaku yang cantik dan cerdas. Wajahnya begitu ayu, aku tidak menyangka mempunyai anak secantik Cia. 7 tahun lalu aku memegang tangan kecilnya, hari ini aku menggandeng tangan kecil itu. Waktu terasa cepat berlalu.

“Mamah nanti Cia pulang sendiri aja, aku bisa kok,” pinta Cia.

“Jangan Cia, Mamah jemput aja,” ucapku.

“Mah, percaya aku, hanya 10 menit kok jalan kaki. Aku gak mau Mamah sama dede bayi kepanasan. Aku pulang sendiri aja yah Mah,” pinta Cia.

“Beneran kamu bisa pulang sendiri?” tanyaku.

“Iya Mah, Insha Allah aku bisa,” jawab Cia.

💔💔💔

Sesampainya dirumah setelah aku mengantar Cia, suamiku ada di rumah. Aku mencoba untuk mendekatinya.

“Ayah, kamu bisa mengantar aku check up?” tanyaku kepada suamiku.

“Kan udah gue bilang, gue gak perduli dengan anak itu,” ucap Rangga.

“Ini anakmu juga, kamu belum pernah mengantar aku check up dan melihat hasil USG,” ucapku.

“Buat apa gue nganter loe, gue males nganter loe,” ucap Rangga penuh emosi.

Aku mencoba menyentuh tangannya, dia menangkis tanganku.

“Jangan sentuh-sentuh gue lagi, loe emang budek hah! gue gak perduli sama anak itu, loe aja yang urusin,” dia berteriak kepadaku.

“Ini anakmu, darah dagingmu. Segitunya kah kamu tidak menginginkan anak ini. Kamu ini laki-laki yang tidak bertanggung jawab, gara-gara wanita tua itu. Otakmu sudah dicuci, dan dirasuki setan. Sehingga sikap kamu seperti setan sekarang. Aku dan anak-anak adalah keluargamu bukan orang lain,” ucapku penuh emosi.

“Oh jadi gue setan, terus loe suci gitu. Kalau gue setan jangan dekat-dekat lagi sama gue. Mulai hari ini gue talak loe, pulang loe sana ke rumah orang tua loe. Gue muak lihat muka loe. Gue udah males dekat-dekat sama loe,” ucapnya dengan wajah malas melihatku.

Mataku mulai meneteskan air mata, suamiku ini dengan enteng mengucapkan talak kepadaku. Jatuh sudah talak 1, itu artinya aku bukan istrinya lagi. Aku langsung ke dalam kamar, kumasukan semua pakaianku dan juga pakaian anak-anak. Kuambil uang tabunganku untuk perjalanan pulang kerumah orang tuaku.

Dalam hatiku masih tidak terima dengan perpisahan ini. Pikiran yang sudah menumpuk dan berkecamuk dihati menjadi satu. Terasa mimpi hari ini, mimpi buruk. Perjalanan cinta pertamaku selama 8 tahun hancur, sehancur-hancurnya. 

Cinta itu membuat seseorang menjadi bodoh, gila, bahkan melakukan dengan cara di luar syariat islam. Kalian pasti menganggap aku bodoh, coba kalian menjadi posisiku saat ini. Aku tidak mempunyai pekerjaan ataupun tabungan, aku dari keluarga yang sederhana, dan aku tidak mau membuat orang tuaku susah. Ah cukuplah mereka merawatku sampai aku menikah. Dan aku menikah atas pilihanku sendiri bukan sebuah perjodohan. Aku akhwat dan dia ikhwan, tapi jangan berpikir menikah tanpa pacaran itu tidak bagus. Ini hanya takdirku saja yang mendapatkan laki-laki yang tidak baik.

Sungguh benar hadits yang sudah aku pelajari tentang bahayanya berduaan dengan lawan jenis karena masuk diantaranya setan. Suamiku yang selalu berduaan dengan bu Sukma setiap pergi dan pulang ke kampusnya untuk belajar.

Mereka bukan hanya menambah ilmu tapi juga menambah dosa, ah mereka mana ingat dosa! Ketika nafsu sudah berbicara maka setanlah yang bertindak.

Kenapa tidak melaporkan tentang perselingkuhan mereka? mau tahu? karena wanita tua itu mengancamku akan membinasakan keluargaku dengan cara halus, sehalus-halusnya.

Aku tahu latar belakang pelakor ini yang bermain dan menari di dunia dengan menyekutukan Allah. Cinta tumbuh maka ilmu hitam yang bertindak.

Niatku melaporkan mereka aku urungkan karena ancaman si pelakor, tapi aku tidak ingin melepaskan suamiku. Tanpa akta cerai suamiku tidak bisa menikahi pelakor itu. Karena PNS dilarang berpoligami tanpa seizin istri sahnya. Aku putuskan hari ini aku pulang ke rumah kedua orang tuaku dengan pertimbangan yang sangat matang. Aku bawa ketiga anakku dengan perutku yang besar, kuseret koper ke terminal. Sebelum aku berangkat kukirim pesan singkat ke group whatsapp teman kuliahku.

Kaila \= |“Teman-teman, aku keluar group. I'm divorced 💔.” |

Kaila langsung memilik tanda keluar dari group.

💔💔💔

Putri \= ["Kaila, Kamu kenapa?"]

Ratna\= ["Yah guys, Kaila sudah keluar dari group,"]

Siti \= ["Ada apa sih Kaila? Cerai? masa sih? kan Rangga anaknya kalem. Ah becandaan kali ini,"]

Tiwi\= [" Eh guys, foto profile fb Kaila diganti. Statusnya galau banget. Coba deh kalian check,"]

Vira \= [“Iya nih, aku lihat statusnya Kaila. galau banget,”]

Lili \= ["Masa sih Kaila cerai, anak-anaknya masih kecil-kecil. Waktu aku ke Bandung sewa villa dari kantor Rangga mereka baik-baik aja. Tapi memang sedikit aneh, Kaila kan lagi gak di Bandung waktu itu, ia sudah pesan ‘Bilah pakai dapur aku aja buat masak, agar irit maaf yah. Aku tidak di Bandung waktu kamu ada di sana. Nanti bilang aja ke Rangga.’ tapi aneh guys Rangga gak balas whatsapp aku atau telepon aku untuk meminta izin pakai dapur Kaila. Padahal aku sudah bawa beras dan bahan-bahan yang lain. Yah kan sudah komunikasi sebelumnya dengan Kaila. Apa Rangga sudah main di belakang Kaila yah sejak itu,"]

Ratna ["Lili, kamu mau kemping bawa beras segala haha,"| balas Ratna.

Lili \=["Agar irit sob, kan bawa keluarga abangku juga. Memang sudah di rencanakan dari jauh hari untuk liburan bareng, rencananya aku hubungin Kaila agar dapat villa yang harganya miring, eh malah dikasih gratis yah walaupun pas hari terakhir kejadian gak enakin sih. Di suruh pindah kamar karena katanya kamar yang aku tempatkan ada yang sewa, sempat sebel aku. Moodku berubah karena waktu itu aku lagi hamil anak kedua. aku harap Kaila dan Rangga baik-baik aja. Kasian anak-anaknya masih kecil-kecil,"]

Vira \=["Haha maunya yang gratis terus sih, yang gratis gitu deh. Gak enak ujungnya,"]

Lili \= ["Haha tahu aja Vira, kita doakan mereka baik-baik aja yah,"]

Group whatsapp cecan(Cewe-cewe Cantik)  itu semakin ramai membahas Kaila dan Rangga. Karena keduanya merupakan mahasiswa yang tidak banyak tingkah. Kaila gadis yang pendiam dan tidak suka berdekatan dengan laki-laki. Sedangkan Rangga laki-laki yang kalem, tidak banyak bicara. Teman-teman tidak menyangka akan pasangan ini, perceraian karena orang ketiga.

Bersambung

 

 

Terpopuler

Comments

Sri Wahyuni

Sri Wahyuni

knp ga d bilangin sm suami y s sukma

2023-04-17

0

Kar Genjreng

Kar Genjreng

justru yang kalem manis kadang bikin miris dan hubungan tidak romantis..tapi ada juga yang baik' ... tanggung jawab sama keluarga bahkan hingga menua bersama hingga dapat julikan pasangan.. Keluarga pendiam tidak banyak ikut campur urusan orang lecuali di mintain saran 🤭🤭

2023-02-24

1

Dian Fitriana

Dian Fitriana

update

2022-12-08

0

lihat semua
Episodes
1 Lipstik di Kemeja Suamiku
2 Bentakkan Suamiku
3 Struk Belanja di Saku
4 Mobil Bergoyang
5 Labrak Pelakor
6 Malam Panas yang Tidak Aku Inginkan
7 POV Sukma
8 Garis Merah 2
9 Kehamilan yang Tidak di Rencanakan
10 Curhat
11 Jatuh Talak
12 Pulang ke Rumah Orang Tua
13 POV Bunda Kaila
14 Suami selingkuh
15 Keterpurukan Kaila
16 POV Lili
17 Jeritan Isi Hati Kaila
18 Nasib Kehidupan Kaila Saat ini
19 Memang Ada yang Mau Menerima Kami.
20 Pembullian di Sekolah
21 Undangan
22 Pendekatan
23 Minta Ibu
24 Jadilah Ibuku
25 Permintaan Andi
26 Lamaran
27 Jawaban Kaila
28 Pernikahan
29 Satu Ranjang
30 Ciuman Pertama
31 Rindu
32 Biar Aku Peluk kamu
33 Bertemu Mantan
34 Mantan Janda dan Duda bersiap MP
35 Puncak Singgasana
36 Rasa Sesal
37 Membuka Hati
38 Membungkam tukang gosip dengan undangan
39 Resepsi
40 Cemas
41 Kebahagiaan
42 Kenyamanan
43 Pengantin Alam Gaib
44 Bucin Akut
45 Curhatan Anak Sambung
46 Cinta Monyet
47 Sensitif
48 Persalinan
49 Kepulangan
50 Kak Amanda
51 Belajar Masak
52 Caca di Culik
53 Pengobatan Caca
54 Kesembuhan Caca
55 Kekesalan Sukma
56 Masalah Anak Remaja
57 Cia dan Juna
58 Cinta Pertama
59 Perasaan Cia
60 Menolak Juna
61 Gara-gara Facebook
62 Salah Paham
63 Juna mengiris lengannya
64 Cinta monyet bersemi kembali
65 Suka tapi nggak mau pacaran
66 Amanda ketahuan
67 Wejangan seorang Ibu
68 Kelulusan
69 Aku Rindu Kamu
70 Gaya pacaran Cia dan Juna
71 1 mobil dengan Juna
72 Lampu Hijau
73 Rasa trauma Cia
74 Cia sekeluarga ke Jogja
75 Cinta itu tak mudah
76 Balasan perbuatan masa lalu
77 Kena guna guna
78 Prambanan
79 Perpisahan
80 Tak ada kabar dari Emir
81 Pindah ke lain hati
82 Temui Ayahku
83 Mempertanyakan Amanda
84 Lamaran untuk Amanda
85 Bertemu Mantan?
86 I love you so much
87 Emir menteror Amanda
88 Lamaran yang di tolak
89 Cia Kabur
90 Curahan hati Cia kepada Kaila
91 Penyesalan
92 Rangga ingin bertemu anak-anaknya
93 Kaila ke rumah Rangga
94 Pelecehan terhadap Amanda
95 Cia jadi Tumbal
96 Cia
97 Permohonan keluarga Emir
98 Tumbal yang berbalik
99 2 couples
100 Pengantin Baru Cia dan Juna
101 Melepas Mahkota
102 Sesuatu yang tertunda
103 Kebencian Cia
104 Penyakit mematikan
105 Extra part- Karma bagi selingkuhan (Tamat)
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Lipstik di Kemeja Suamiku
2
Bentakkan Suamiku
3
Struk Belanja di Saku
4
Mobil Bergoyang
5
Labrak Pelakor
6
Malam Panas yang Tidak Aku Inginkan
7
POV Sukma
8
Garis Merah 2
9
Kehamilan yang Tidak di Rencanakan
10
Curhat
11
Jatuh Talak
12
Pulang ke Rumah Orang Tua
13
POV Bunda Kaila
14
Suami selingkuh
15
Keterpurukan Kaila
16
POV Lili
17
Jeritan Isi Hati Kaila
18
Nasib Kehidupan Kaila Saat ini
19
Memang Ada yang Mau Menerima Kami.
20
Pembullian di Sekolah
21
Undangan
22
Pendekatan
23
Minta Ibu
24
Jadilah Ibuku
25
Permintaan Andi
26
Lamaran
27
Jawaban Kaila
28
Pernikahan
29
Satu Ranjang
30
Ciuman Pertama
31
Rindu
32
Biar Aku Peluk kamu
33
Bertemu Mantan
34
Mantan Janda dan Duda bersiap MP
35
Puncak Singgasana
36
Rasa Sesal
37
Membuka Hati
38
Membungkam tukang gosip dengan undangan
39
Resepsi
40
Cemas
41
Kebahagiaan
42
Kenyamanan
43
Pengantin Alam Gaib
44
Bucin Akut
45
Curhatan Anak Sambung
46
Cinta Monyet
47
Sensitif
48
Persalinan
49
Kepulangan
50
Kak Amanda
51
Belajar Masak
52
Caca di Culik
53
Pengobatan Caca
54
Kesembuhan Caca
55
Kekesalan Sukma
56
Masalah Anak Remaja
57
Cia dan Juna
58
Cinta Pertama
59
Perasaan Cia
60
Menolak Juna
61
Gara-gara Facebook
62
Salah Paham
63
Juna mengiris lengannya
64
Cinta monyet bersemi kembali
65
Suka tapi nggak mau pacaran
66
Amanda ketahuan
67
Wejangan seorang Ibu
68
Kelulusan
69
Aku Rindu Kamu
70
Gaya pacaran Cia dan Juna
71
1 mobil dengan Juna
72
Lampu Hijau
73
Rasa trauma Cia
74
Cia sekeluarga ke Jogja
75
Cinta itu tak mudah
76
Balasan perbuatan masa lalu
77
Kena guna guna
78
Prambanan
79
Perpisahan
80
Tak ada kabar dari Emir
81
Pindah ke lain hati
82
Temui Ayahku
83
Mempertanyakan Amanda
84
Lamaran untuk Amanda
85
Bertemu Mantan?
86
I love you so much
87
Emir menteror Amanda
88
Lamaran yang di tolak
89
Cia Kabur
90
Curahan hati Cia kepada Kaila
91
Penyesalan
92
Rangga ingin bertemu anak-anaknya
93
Kaila ke rumah Rangga
94
Pelecehan terhadap Amanda
95
Cia jadi Tumbal
96
Cia
97
Permohonan keluarga Emir
98
Tumbal yang berbalik
99
2 couples
100
Pengantin Baru Cia dan Juna
101
Melepas Mahkota
102
Sesuatu yang tertunda
103
Kebencian Cia
104
Penyakit mematikan
105
Extra part- Karma bagi selingkuhan (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!