Keterpurukan Kaila

POV Mba Tina

Kring…kring suara benda pipih Tina berbunyi. Lalu tina mengangkat telepon.

Tina\= ["Hallo, Assalamu'alaikum."]

Albi \= ["Wa'alaikumsalam, mba Tina ini Albi."]

Tina \= ["Albi siapa yah?"]

Albi \= ["Adiknya teh Kaila, Mba."]

Tina \= [" Oh iya, ada apa Lagi?"]

Albi \= ["Mba bisa bantu teh Kaila, dia butuh dukungan dari dari teman-temannya."]

Tina \= ["Memang Kaila kenapa Dek?"]

Albi  \= ["Teh Kaila seperti tidak mengingat dengan dirinya Mba. Teh Kaila makan kancing?"]

Tina \= [" Astagfirullah…ada apa dengan Kaila memangnya Dek?"]

Albi \= ["Teh Kaila ditalak sama kak Rangga waktu Teh Kaila hamil 8 bulan. Teh Kaila jiwanya terguncang setiap malam dia selalu berbicara sendiri dan berbicara ada yang bisikan menyuruh dia mati."]

Tina \= ["Astagfirullah, ini aku sedang di rumah sakit. Anakku sedang di rawat. Kemungkinan gak bisa datang secepatnya untuk support Kaila. Bagaimana saya share dengan teman 1 angkatannya. Boleh?"]

Albi \= ["Boleh Mba yang penting Teh Kaila dapat dukungan, sangat mengkhawatirkan Teh Kaila saat ini."]

Tina \= ["Baik aku akan menghubungi teman-teman 1 angkatan."]

Albi \= ["Terima kasih Mba, Assalamu'alaikum."]

Tina \= ["Wa'alaikumsalam."]

"Ya Allah Kaila gak menyangka kamu seperti itu. Aku pikir kamu sudah balikkan lagi karena kemarin aku melihat foto profile fbmu sudah ganti menjadi foto keluargamu. Masya Allah kamu baru lahiran lagi, nasib anak-anakmu bagaimana?" gumam hatiku.

 

Aku langsung menginfokan ke salah satu teman Kaila yaitu Vira, aku mengirim pesan singkat kepada Vira dan menceritakan akan kondisi Kaila saat ini.

💔💔💔

POV Lili

Aku mendadak mendapat berita buruk mengenai salah satu teman kuliahku. Aku tidak menyangka akan takdirnya  yang sangat memprihatinkan. Baru 1 minggu yang lalu aku bertemu dengan Kaila dan melihat bayi yang baru saja dia lahirkan.

Vira menghubungiku, dia menceritakan akan kondisi Kaila.

Kami berjanji untuk bertemu, dia akan datang ke rumahku lalu kami akan pergi bersama-sama ke rumah Kaila. Karena jarak rumahku dan rumah Kaila tidaklah berjauhan hanya 15 menitan jika mengendarai sepeda motor.

Vira datang menjemputku, kami langsung berangkat menuju rumah Kaila. Sesampainya kami sampai di rumah Kaila, kami bertemu dengan kedua orang tua Kaila dan kami pun masuk menemui Kaila.

Hatiku terkejut melihat keadaan Kaila yang sangat mengkhawatirkan. Kaila menyisir rambutnya yang panjang dan mengambil rambut-rambut yang rontok. Dia hitung rambu-rambut yang rontok itu. Tatapan matanya begitu kosong, dia terus mensisir rambutnya yang panjang terurai. Kami mendekati Kaila dan memanggil namanya. Dia melihat kami tapi tiba-tiba Kaila menarik tanganku dan mengajak ke tempat yang lebih sepi.

“Lili, waktu kamu ke Rumahku minggu yang lalu. Kamu janjian yah dengan Rangga. Memangnya Rangga bilang apa denganmu?” Tanya Kaila.

“Aku tidak janjian dengan Rangga ketika ke rumah kamu. Niat aku hanya ingin bersilaturahmi aja, karena sebelumnya kita janjian untuk ngumpul-ngumpul bersama Vira dan Titi tapi kamu membatalkannya. Jadi aku aja yang datang ke rumahmu, mumpung kamu berada di Tangerang,” ucapku.

“Bohong!” ucap Kaila.

“Demi Allah Kaila, untuk masalah kamu dengan Rangga aku pun tidak tahu, dan kamu hamil pun aku tak tahu. Aku terkejut minggu lalu, bahwa kamu mempunyai bayi yang baru kamu lahirkan,” ucapku.

Aku meyakinkan Kaila, karena yang aku lihat jiwa Syifa sedang terguncang. 

“Oh, ya sudah kita kedalam lagi yuk," ajak Kaila.

Aku berjalan di belakang Kaila, aku menatap vira.

“Vira…Kaial sudah berbeda, seperti bukan dirinya lagi,” ucapku kepada Vira.

Kami menangis menatap Kaila. Tiba-tiba Kaila merancu, dia berkata.

“Denger gak, ada suara tahu. Dia berbisik ditelingaku. Katanya dikit lagi aku mati, terus orang-orang gak akan sedih karena kematianku,” ucap Kaila.

Wajah Kaila sangat berbeda, Kaila seperti mengalami gejala gangguan jiwa. Aku tidak tahu seberat apa yang Kaila alami ketika di Bandung. Dari penglihatan aku sekarang, kemungkinan rasa sakit Kaila sudah banyak dipendam sehingga menumpuk dan meledak ketika Rangga mengucapkan talak untuk Kaila.

Aku tidak menyangka Kaila akan mengalami penderitaan seperti ini. Begitu berat masalah yang dia pikul sendiri, seberapa besar hati yang sakit karena Rangga. Sungguh aku tidak menyangka Rangga akan sekejam itu dengan Kaila.

Tidak mau menatap anak keempatnya, padahal itu darah daging Rangga. Seorang anak dilahirkan ke dunia itu tanpa dosa, tidak ada salah yang dia perbuat kenapa sang ayah tega menghukumnya seperti itu.

Istri masih ada kata mantan istri, akan tetapi anak tidak ada kata mantan anak. Sekeras apa hati Rangga saat ini? apa sekeras batu? Sungguh tega membiarkan Kaila seperti itu dan anak-anaknya tidak ada yang diperhatikan. 

“Kaila…” aku memanggil Kaila secara perlahan, aku tidak bisa menanyakan apa-apa kepadanya dan aku melihat wajah Kaila yang tampak berbeda. Seperti orang gangguan jiwa. Syukurlah dia masih mengendaliku dan Vira, itu artinya Kaila masih bisa di rawat di rumah.

“Iya Lili.” Kaila masih menjawab ketika aku memanggil namanya.

“Kami pulang dulu yah.” Kaila hanya menganggukan kepalanya. Ketika aku melangkahkan kakiku untuk keluar ternyata Kaila mengantar kami ke depan pintu. Memang kebiasaan Kaila dari dulu ketika temannya mau pulang akan mengantarkan ke depan pintu. Tapi setelah di depan pintu dia menyisir kembali rambutnya dan menghitung rambut rontoknya.

Aku mengendarai motorku dan Vira ada dijok belakang motorku. Di atas motor kami berbincang membicarakan tentang Kaila.

“Ya Allah Lili, aku tidak menyangka Kaila kehidupannya seperti ini, kamu lihat tadi Kaila seperti orang gila tingkah lakunya. Apa yang dilakukan Rangga berengsek itu kepada Kaila sehingga Kaila seperti orang gila,” ucap Vira.

“Vira, aku sedih melihat Kaila seperti itu. Aku pikir Rangga baik orangnya, karena diakan pendiam banget waktu kuliah,” ucapku.

“Berjalannya waktu manusia bisa aja berubah Lili. Gila banget Rangga, Kaila temenin Rangga dari nol. Lulus kuliah langsung nikah, Kaila juga sempat menjadi guru SMKN tapi dia lepas untuk mengajar di sana setelah menikah dengan Rangga. Dan rela pindah ke Bandung berjauhan dengan keluarganya karena Rangga keterima menjadi PNS,” ucap Vira.

“Iya benar vira, Rangga gak punya hati banget buat Kaila seperti itu. Anaknya masih kecil-kecil banget lalu keadaan Kaila seperti itu lalu bagaimana Kaila memberi ASI kepada bayinya?” tanyaku.

“Aku pun gak tahu Lili, gak bisa ngomong apa-apa mengenai Kaila,” ucap Vira.

Kami menangis diatas motor, ketika mengingat kondisi Kaila saat menjenguknya. 

Akhirnya kami tiba di rumahku. 

“Vira bagaimana kita sebar ke grup? Kaila butuh dana untuk berobat. Bagaimana jika kita kumpulkan dana kepada teman-teman seangkatan kita?” tanyaku.

“Iya, ide yang bagus. Karena orang tuanya pasti butuh uang untuk berobat Kaila,” ucap Vira.

“Kamu yah yang sebarkan semua, nanti suruh transfer ke rekening aku. Jika sudah terkumpul kita datang lagi ke rumah Kaila untuk memberikan dana yang terkumpul kepada kedua orang tua Kaila,” ucapku.

“Oke aku akan menyebarkan ke group tentang kondisi Kaila,” ucap Vira.

Vira pun pulang ke rumah, aku menunggu kabar dari teman-temanku untuk mengumpulkan dana dengan tema Kami sayang Kaila.

 

Bersambung

 

 Hai reader part ini percakapan asli teman-teman Kaila.

***

Hai teman-teman dukung novel ini dengan komen yang banyak, like, SUBSCRIBE dan follow.

Novel ini aku ikut sertakan lomba penghianatan. Jika menang uang nya akan aku sisihkan untuk anaknya Kaila.

Baca Novel ku yang lain

5 tahun menikah tanpa cinta

Salah lamar

Berteman di sosmed sama aku yuk

fb @Farida (R)

ig @kak_farida

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Terpopuler

Comments

Dewi Dama

Dewi Dama

cerita nya bagus...tpi baca nya mbingungkan...

2024-12-28

0

Meta Lia

Meta Lia

aaaaah si nenek sihir kapan kena karmanya,,,?

2023-03-13

0

Kar Genjreng

Kar Genjreng

semoga Tuhan masih memberikan kepercayaan kepada Kaila untuk membesar Anak Anak...dan jangan pikirkan lagi tentang mantan suaminya..nafkah yang di berikan tidak seberapa...semoga Tuhan selalu melindungi nya.. Amin 🙏🙏

2023-02-26

2

lihat semua
Episodes
1 Lipstik di Kemeja Suamiku
2 Bentakkan Suamiku
3 Struk Belanja di Saku
4 Mobil Bergoyang
5 Labrak Pelakor
6 Malam Panas yang Tidak Aku Inginkan
7 POV Sukma
8 Garis Merah 2
9 Kehamilan yang Tidak di Rencanakan
10 Curhat
11 Jatuh Talak
12 Pulang ke Rumah Orang Tua
13 POV Bunda Kaila
14 Suami selingkuh
15 Keterpurukan Kaila
16 POV Lili
17 Jeritan Isi Hati Kaila
18 Nasib Kehidupan Kaila Saat ini
19 Memang Ada yang Mau Menerima Kami.
20 Pembullian di Sekolah
21 Undangan
22 Pendekatan
23 Minta Ibu
24 Jadilah Ibuku
25 Permintaan Andi
26 Lamaran
27 Jawaban Kaila
28 Pernikahan
29 Satu Ranjang
30 Ciuman Pertama
31 Rindu
32 Biar Aku Peluk kamu
33 Bertemu Mantan
34 Mantan Janda dan Duda bersiap MP
35 Puncak Singgasana
36 Rasa Sesal
37 Membuka Hati
38 Membungkam tukang gosip dengan undangan
39 Resepsi
40 Cemas
41 Kebahagiaan
42 Kenyamanan
43 Pengantin Alam Gaib
44 Bucin Akut
45 Curhatan Anak Sambung
46 Cinta Monyet
47 Sensitif
48 Persalinan
49 Kepulangan
50 Kak Amanda
51 Belajar Masak
52 Caca di Culik
53 Pengobatan Caca
54 Kesembuhan Caca
55 Kekesalan Sukma
56 Masalah Anak Remaja
57 Cia dan Juna
58 Cinta Pertama
59 Perasaan Cia
60 Menolak Juna
61 Gara-gara Facebook
62 Salah Paham
63 Juna mengiris lengannya
64 Cinta monyet bersemi kembali
65 Suka tapi nggak mau pacaran
66 Amanda ketahuan
67 Wejangan seorang Ibu
68 Kelulusan
69 Aku Rindu Kamu
70 Gaya pacaran Cia dan Juna
71 1 mobil dengan Juna
72 Lampu Hijau
73 Rasa trauma Cia
74 Cia sekeluarga ke Jogja
75 Cinta itu tak mudah
76 Balasan perbuatan masa lalu
77 Kena guna guna
78 Prambanan
79 Perpisahan
80 Tak ada kabar dari Emir
81 Pindah ke lain hati
82 Temui Ayahku
83 Mempertanyakan Amanda
84 Lamaran untuk Amanda
85 Bertemu Mantan?
86 I love you so much
87 Emir menteror Amanda
88 Lamaran yang di tolak
89 Cia Kabur
90 Curahan hati Cia kepada Kaila
91 Penyesalan
92 Rangga ingin bertemu anak-anaknya
93 Kaila ke rumah Rangga
94 Pelecehan terhadap Amanda
95 Cia jadi Tumbal
96 Cia
97 Permohonan keluarga Emir
98 Tumbal yang berbalik
99 2 couples
100 Pengantin Baru Cia dan Juna
101 Melepas Mahkota
102 Sesuatu yang tertunda
103 Kebencian Cia
104 Penyakit mematikan
105 Extra part- Karma bagi selingkuhan (Tamat)
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Lipstik di Kemeja Suamiku
2
Bentakkan Suamiku
3
Struk Belanja di Saku
4
Mobil Bergoyang
5
Labrak Pelakor
6
Malam Panas yang Tidak Aku Inginkan
7
POV Sukma
8
Garis Merah 2
9
Kehamilan yang Tidak di Rencanakan
10
Curhat
11
Jatuh Talak
12
Pulang ke Rumah Orang Tua
13
POV Bunda Kaila
14
Suami selingkuh
15
Keterpurukan Kaila
16
POV Lili
17
Jeritan Isi Hati Kaila
18
Nasib Kehidupan Kaila Saat ini
19
Memang Ada yang Mau Menerima Kami.
20
Pembullian di Sekolah
21
Undangan
22
Pendekatan
23
Minta Ibu
24
Jadilah Ibuku
25
Permintaan Andi
26
Lamaran
27
Jawaban Kaila
28
Pernikahan
29
Satu Ranjang
30
Ciuman Pertama
31
Rindu
32
Biar Aku Peluk kamu
33
Bertemu Mantan
34
Mantan Janda dan Duda bersiap MP
35
Puncak Singgasana
36
Rasa Sesal
37
Membuka Hati
38
Membungkam tukang gosip dengan undangan
39
Resepsi
40
Cemas
41
Kebahagiaan
42
Kenyamanan
43
Pengantin Alam Gaib
44
Bucin Akut
45
Curhatan Anak Sambung
46
Cinta Monyet
47
Sensitif
48
Persalinan
49
Kepulangan
50
Kak Amanda
51
Belajar Masak
52
Caca di Culik
53
Pengobatan Caca
54
Kesembuhan Caca
55
Kekesalan Sukma
56
Masalah Anak Remaja
57
Cia dan Juna
58
Cinta Pertama
59
Perasaan Cia
60
Menolak Juna
61
Gara-gara Facebook
62
Salah Paham
63
Juna mengiris lengannya
64
Cinta monyet bersemi kembali
65
Suka tapi nggak mau pacaran
66
Amanda ketahuan
67
Wejangan seorang Ibu
68
Kelulusan
69
Aku Rindu Kamu
70
Gaya pacaran Cia dan Juna
71
1 mobil dengan Juna
72
Lampu Hijau
73
Rasa trauma Cia
74
Cia sekeluarga ke Jogja
75
Cinta itu tak mudah
76
Balasan perbuatan masa lalu
77
Kena guna guna
78
Prambanan
79
Perpisahan
80
Tak ada kabar dari Emir
81
Pindah ke lain hati
82
Temui Ayahku
83
Mempertanyakan Amanda
84
Lamaran untuk Amanda
85
Bertemu Mantan?
86
I love you so much
87
Emir menteror Amanda
88
Lamaran yang di tolak
89
Cia Kabur
90
Curahan hati Cia kepada Kaila
91
Penyesalan
92
Rangga ingin bertemu anak-anaknya
93
Kaila ke rumah Rangga
94
Pelecehan terhadap Amanda
95
Cia jadi Tumbal
96
Cia
97
Permohonan keluarga Emir
98
Tumbal yang berbalik
99
2 couples
100
Pengantin Baru Cia dan Juna
101
Melepas Mahkota
102
Sesuatu yang tertunda
103
Kebencian Cia
104
Penyakit mematikan
105
Extra part- Karma bagi selingkuhan (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!