Satu minggu berlalu hari pernikahan itu tiba, Melati hanya bisa pasrah dengan keadaan namun di benar-benar bersyukur mempunyai suami yang perhatian.
Selama beberapa hari ini dia masih bekerja di perusahaan itu, pernikahan hanya di adakan di sebuah hotel milik keluarga dan hanya ada beberapa tamu saja yang hadir mereka akan menggelar pernikahan beberapa bulan yang akan datang.
"Tenang Mel semua akan baik-baik saja jangan tegang, Bayu pasti bisa mengucapkan ijab kabul dengan lancar," ucap Bu Zoya menenangkan nya sungguh Melati sudah deg-degan sekali dia merasa gugup.
Melati hanya tersenyum samar sambil meremas baju pengantin, jujur dia tak tahu kenapa hati nya sangat sakit sekali, apa karna ayah nya sudah tiada sehingga rasa penyesalan semakin dalam.
"Maafkan aku Ayah, aku sudah membuat mu kecewa, tapi Ayah bisa tenang sekarang aku menikah dengan pria pilihan Ayah," batin nya tak kuasa menahan air mata nya yang mengalir begitu saja.
Di sisi lain Bayu juga nampak gugup dia ini baru pertama kali dia duduk di depan penghulu, rasanya lumayan sekali bahkan keringat mulai membanjiri pelipis nya.
"Tenang lah Bay kamu pasti bisa," bisik Om Bimo menepuk pundak Bayu pelan.
Ijab kabul pun mulai terdengar Bayu bisa mengucapkan nya dengan satu kali tarikan nafas dia bisa menyebut nama Melati dengan lantang.
Dan terdengar Sah dari para tamu undangan membuat Bayu merasa lega, dia sangat bersyukur sekali akhir nya itu berakhir juga.
Dia pun bisa melihat wajah istri cantik nya itu dan mencium kening nya, Melati juga sangat bersyukur sekali semua berjalan lancar dia pun mencium tangan suami nya dengan takjim.
Acara pun selesai lebih cepat karna yang hadir hanya orang-orang terdekat saja.
Setelah ijab kabul Bayu mereka menginap di salah satu kamar di hotel itu mungkin besok mereka akan pulang.
"Kenapa kita gak pulang ke rumah ibu saja?" tanya Melati heran.
"Kita kan sudah menikah gak enak kalo kita merepotkan ibu, lagian ibu juga mengerti nama juga pengantin baru pasti butuh waktu berdua," ujar nya membuat Melati merona.
"Jujur aku lega sekarang udah jadi suami kamu, tidak ada lagi yang bisa memisahkan kita," ucap Bayu tersenyum nakal.
Melati pun menoleh melihat wajah suami nya yang duduk di samping nya sangat tampan sekali.
"Makasih sudah mau menikah dengan ku, dan maaf dulu pernah membuat mu kecewa," ujar nya Melati sangat menyesal telah membuat Bayu kecewa dulu.
"Lupakan saja, mungkin ini sudah jalan nya karna kalo jodoh mau seberapa pun kita menolak dan berlari ujung nya akan tetap menikah dengan pria yang sama," jawab nya.
Bayu memang sempat berpikir akan membalas dendam kepada Melati namun urung karna mendengar ucapan Mita, Melati orang yang baik dia pasti terpaksa meninggalkan nya dulu.
'Kasian mba Mel sangat kesepian selama ini ingin pulang namun tak berani karna dulu pernah buat salah sama orang tua nya, sudah cukup penderitaan nya selama 5 tahun ini dia terpuruk" ujar Mita kala itu.
Bayu pun bisa melihat pancaran kesedihan dan penyesalan yang besar dari diri Melati, dia jadi gak tega liat nya.
Bayu ingin sekali melindungi Melati, entah kenapa rasa cinta nya semakin besar pada wanita itu.
Melati pun masuk ke kamar mandi lebih dulu namun dia sangat kesusahan membuka kancing baju nya yang ada di belakang punggung nya.
Ingin meminta bantuan namun dia sangat malu sehingga dia hanya berdiam diri saja selama lima menit.
Terdengar suara gedoran pintu membuat Melati kaget dan reflek membuka nya.
"Ada apa Mas?" tanya Melati heran.
"Kamu bisa gak buka baju nya, maaf aku baru ingat kalo kancing nya ada di belakang pasti tangan kamu tak sampai," ujar nya.
Dan Melati pun menganggukan kepala nya untung saja Bayu sangat peka sehingga dia tidak perlu bicara.
"Boleh aku minta tolong bukakan?" tanya Melati memelas.
Bayu pun mengangguk." Ayo menghadap sana aku akan membuka nya perlahan," ujar nya.
Melati pun berdiri membelakangi nya dia gugup sekali saat tangan Bayu mulai meraba kancing.
Setelah menahan nafas Melati pun bisa bernafas lega kancing nya sudah terbuka namun berbeda dengan Bayu dirinya sampai menegang melihat punggung mulus Melati.
Melati sendiri langsung masuk ke kamar mandi karna sangat malu.
Setelah membersihkan diri mereka merebahkan tubuh nya di kasur.
Melati sangat canggung berada dalam kasur yang sama walau pun Bayu suami nya tapi dia belum mencintainya.
"Kenapa belum tidur apa kamu memikirkan sesuatu?" tanya Bayu melirik Melati yang tidur membelaka ngi nya.
"Aku tidak tahu kenapa aku gugup sekali malam ini, apa kita akan melakukan itu emm anu..?" tanya Melati membuat bulu kuduk nya meremang.
"Anu apa hemm?" tanya Bayu membuat Melati semakin tak karuan.
Bayu membalikan tubuh Melati agar menghadap nya."Anu apa?" ucap nya sekali lagi.
"Lupakan saja," jawab nya sudah tidak tahu bagai mana wajah nya saat ini sudah pasti merah seperti kepiting rebus.
Ingin sekali dia menghilang saja dari sana, rasa malu nya sampai ke ubun-ubun bagaimana bisa dia menanyakan hal intim seperti itu kepada Bayu yang notaben nya adalah Bos nya.
Walau pun mereka sudah menikah tapi mereka tidak tahu perasaan masing-masing, jujur saja Melati sangat gugup detak jantung nya pun serasa bergemuruh.
"Apa kamu yakin ingin melakukan itu dengan ku?" tanya Bayu menaik turun kan alis nya.
"Hah!! apa?" tanya Melati tidak fokus dia malah bertanya.
Bayu pun sangat tahu kalo istri nya itu sedang tidak nyaman dengan posisi seperti ini begitu juga dengan diri nya.
Bayu merasakan sedikit sesak kala nafas Melati menyapu leher nya, karna jarak mereka sangat dekat.
"Mel, apa boleh aku bicara serius padamu," ucap nya dengan suara berat.
Melati pun menatap wajah tampan suami nya itu, ini pertama kali bagi mereka bisa sedekat ini.
Pertemuan yang singkat membuat mereka tak ada waktu untuk berkencan, apa lagi mereka sama-sama sibuk di perusahaan.
Hampir satu minggu ini Melati yang menggantikan peran Agata yang mengundurkan diri beberapa waktu yang lalu mau tak mau Melati harus bekerja lebih keras lagi.
Dan itu membuat Melati kewalahan, di tambah bulyan dari teman-teman nya yang terus memojokan nya membuat nya tak nyaman.
"Mel aku bertanya padamu," ucap Bayu menjentikan tangan nya di depan wajah Melati dia menyadarkan Melati dari lamunan nya.
Entah apa yang ada di pikiran Melati dia pun tak bisa menebak nya karna Melati orang nya misterius.
"Mau tanya apa?" tanya Melati berusaha tenang, padahal sedari tadi dia sangat gugup dan takut berada di kasur dengan laki-laki ya walau pun sudah halal.
Jarak yang sangat dekat membuat nya tak bisa berkonsentrasi mendengar ucapan Bayu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments