Part 9

Satu minggu berlalu Melati tak pernah bertemu lagi dengan sahabat kecil yang di anggap nya adik itu, Mita memutuskan berhenti bekerja dan memilih serius dengan kuliah nya.

Melati kembali lagi seperti dulu tak mempunyai teman, namun Bayu nampak sering menyapa nya bahkan Bayu juga meminta nya untuk menjadi sekertaris pribadi nya menggantikan Agata yang harus berhenti bekerja demi mengurus keluarga kecil nya.

"Melati kamu di panggil oleh Pak Bayu," ucap Bu Risa menghampiri nya.

"Ada apa ya Bu, apa saya punya kesalahan dalam bekerja?" tanya Melati bingung jujur saja dia kaget ada apa dengan Bos nya itu.

Jujur saja dia sangat takut, karna terakhir kali dia masuk ke ruangan itu dia di marahi oleh Bayu, sampai dia menangis karna dia di fitnah oleh sesama karyawan yang tak menyukai nya.

Setelah kepergian Bu Lisa, Melati pun menguatkan diri nya dia yakin semua akan baik-baik saja karna dia merasa sudah bekerja dengan baik.

Dia pun mengetuk pintu ruangan Bayu da lansung terdengar suara dari dalam.

"Masuk," ucap nya.

Melati pun masuk dengan tangan bergetar."Maaf Bapa memanggil saya?"

Bayu pun langsung menatap nya dan kemudian dia tersenyum.

"Duduk lah Melati, saya mau bicara serius kepada mu," ucap nya membuat Melati semakin gugup.

"Iya Pak silahkan," ucap nya.

"Mel saya sudah melihat kinerja kamu selama ini dan kamu pantas naik jabatan dari posisi kamu itu, dan saat ini posisi nya sangat pas Agata mengundurkan diri dia mencalonkan kamu untuk menjadi penggantinya," tegas Bayu.

Melati pun melebarkan mata nya dia sangat kaget sekali mendengar nya.

"Apa Bapa serius?" tanya Melati dengan wajah yang berbinar.

"Tentu saja, bagaimana apa kamu siap menggantikan Agata?"

Melati pun nampak diam sebentar kemudian dia menganggukan kepala nya.

"Ya Pak saya siap, tapi saya mohon bimbingan nya," ucap Melati.

"Baik lah mulai besok kamu bisa menempatk ruang kerja baru kamu," ucap nya dan Melati pun mengangguk.

"Terimakasih Pak, kalo begitu saya permisi," ucap nya.

"Ya silahkan."

Melati pun kembali ke ruangan nya dengan wajah yang berbinar dia sangat bahagia sekali.

.

Malam ini Melati sudah siap bertemu dengan calon suami nya itu, ibu nya juga sudah sehat dan beraktifitas seperti biasa.

"Bu apa harus ya aku berdandan kaya gini," ucap Melati meneliti penampilan nya yang menurut nya berbeda.

Zoya mengajak Melati ke salon untuk perawatan tubuh dan wajah nya, setelah itu Zoya juga mendandani anak nya dengan membelikan sebuah gaun mewah dari butik terkenal.

"Kamu cantik kalo kaya gini sayang, udah yuk berangkat om Bimo udah nunggu kita di depan," ujar nya.

Melati pun melangkah mengikuti Ibu nya, kini mereka naik mobil Bimo, Bimo sengaja menjemput mereka agar tidak terlambat.

"Maaf mas lama ya," ucap Zoya tak enak.

"Tidak masalah, santai saja," jawab Bimo menoleh ke belakang sambil tersenyum.

Bimo duduk di depan bersama supir sedangkan Melati dan Ibunya duduk di belakang.

Hanya lima belas menit mereka sampai di sebuah Restoran berbintang yang sengaja Bayu pesan.

"Ayo masuk dia sudah di dalam," ujar Bimo.

Melati pun mengangguk dan menggenggam erat tangan ibu nya seolah meminta kekuatan, Melati sangat gugup sekali.

"Kamu tenang semua akan baik-baik saja," bisik Bu Zoya memberi semangat.

Mereka pun naik kelantai dua Bayu sengaja memesan ruang Vip agar bisa bicara dengan bebas tanpa gangguan pengunjung yang lain.

Mereka pun masuk dan di sambut senyuman oleh Bayu yang sudah sampai di sana.

"Kamu sudah lama?" tanya Om Bimo.

Bayu pun memperhatikan sambil menyunggingkan senyum nya dan Melati seperti nya dia tidak berani melihat ke arah nya, sebab dari pertama masuk dia hanya menunduk.

Baru pertama kali dia melihat Melati tanpa kacamata, dia sangat cantik sekali dengan gaun model simpel tapi sangat elegan wajah nya pun cantik sekali dengan riasan natural.

"Aku juga baru sampai om mari silahkan duduk," ujar nya.

Melati yang merasa tak asing pun memberanikan diri mengangkat wajah nya menatap siapa orang tersebut.

Deg

Deg

"Pa Ba-yu ngapain di sini?" tanya Melati terbata dia heran melihat bos nya ada di sana sedangkan Bayu nampak tersenyum.

"Sayang kamu sudah kenal dengan Bayu, dia calon suami kamu nak," jelas bu Zoya.

Melati tercengang dia menggelengkan keala nya jujur dia sangat kaget sekali dia pun nampak gugup dan tak mengeluarkan sepatah kata pun dia nampak syok dengan kenyataan yang harus dia hadapi.

Lulucon macam apa ini selama lima tahun dia menghindari perjodohan itu tapi apa dia sendiri bekerja di tempat calon suami nya itu.

Makanan pun datang hanya mereka yang berbicara sedangkan Melati nampak diam dan hanya menjawab 'iya dan 'tidak saja sungguh dia merasa malu sekali kenapa harus Bayu yang akan menjadi suami nya itu.

"Ayo makan dulu nanti kita lanjutkan perbincangan kita," ucap Bimo.

Sedangkan Bayu nampak mencuri-curi kesempatan melirik calon istri nya yang berbeda malam ini.

"Bagaimana Bay apa kamu sudah menyiapkan hari bahagia itu?" tanya Bimo sedangkan Melati dan Zoya nampak menyimak.

"Bagaimana kalo minggu depan saja om," jawab nya sambil tersenyum.

"Uhuk-uhuk...

Melati nampak tersedak makanan nya mendengar ucapan Bayu, dia pun mengambil gelas yang di berikan ibunya.

"Kamu gak papa kan sayang, pelan-pelan ya makan nya," ucap Zoya mengusap pelan punggung nya.

"Gak papa Ma, maaf," ucap nya lirih.

"Kalo kami terserah kalian saja," jawab Zoya, membuat Melati menggerutu dalam dada nya.

'Kenapa sih buru-buru banget seminggu itu kan waktu nya cepet," batinnya.

"Lebih cepat lebih baik," ujar Bayu seolah mengerti apa yang ada di pikiran Melati.

'Sial apa dia tahu apa yang aku pikirkan," batinnya.

Mereka pun menyetujui nya, namun Melati ingin pernikahan biasa saja tanpa harus ada pesta atau yang lain nya, dia tidak mau teman-teman kantor nya tahu kalo dia menikah dengan bos mereka.

"Om juga mau nya seperti itu bagaimana dengan kamu Mel kamu setuju? seperti nya kalian sudah kenal dekat," ucap Bimo.

Melati pun menghela nafas dia meyakin kan dirinya agar bisa tenang dan dia juga sudah bertekad menerima calon suami nya siapa pun itu.

"Iya Om saya ngikut saja," jawab nya.

Dan itu membuat Bayu tersenyum dia bahagia ternyata Melati sudah berubah sekarang lebih dewasa.

Setelah menghabiskan makanan nya, Bimo mengajak Zoya keluar membiarkan mereka ngobrol dari hati ke hati.

Episodes
1 Awal
2 part 2
3 part 3
4 part 4
5 part 5
6 part 6
7 part 7
8 part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 part 26
27 part 27
28 part 28
29 Part 29
30 part 30
31 part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Paet 72
73 pArt 73
74 pArt 74
75 Part 75
76 Part 76
77 part 77
78 Part 78
79 part 79
80 part 80
81 Part 81
82 pArt 82
83 Part 83
84 part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 part 92
93 Part 93
94 part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 part 100
102 Part 102
103 part 103
104 Part 104
105 part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 109
110 Part 110
111 Part 111
112 Part 112
113 Part 113
114 Part 114
115 Part 115
116 Part 116
117 part 117
118 Part 118
119 part 119
120 Part 120
121 part 121
122 Part 122
123 Part 123
124 part 124
125 Part 125
126 part 126
127 part 127
128 Part 128
129 Part 129
130 Part 130
131 Part 131
132 Part 132
133 part 133
134 Part 134
135 Part 135
136 Part 136
137 Part 137
138 Part 138
139 Part 139
140 Part 140
141 Part 141
142 Part 142
143 Part 143
144 Part 144
145 Part 145
146 Part 146
147 Part 147
148 part 148
149 Part 149
150 Part 150
151 part 151
152 pArt 152
Episodes

Updated 152 Episodes

1
Awal
2
part 2
3
part 3
4
part 4
5
part 5
6
part 6
7
part 7
8
part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
part 26
27
part 27
28
part 28
29
Part 29
30
part 30
31
part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Paet 72
73
pArt 73
74
pArt 74
75
Part 75
76
Part 76
77
part 77
78
Part 78
79
part 79
80
part 80
81
Part 81
82
pArt 82
83
Part 83
84
part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
part 92
93
Part 93
94
part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
part 100
102
Part 102
103
part 103
104
Part 104
105
part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 109
110
Part 110
111
Part 111
112
Part 112
113
Part 113
114
Part 114
115
Part 115
116
Part 116
117
part 117
118
Part 118
119
part 119
120
Part 120
121
part 121
122
Part 122
123
Part 123
124
part 124
125
Part 125
126
part 126
127
part 127
128
Part 128
129
Part 129
130
Part 130
131
Part 131
132
Part 132
133
part 133
134
Part 134
135
Part 135
136
Part 136
137
Part 137
138
Part 138
139
Part 139
140
Part 140
141
Part 141
142
Part 142
143
Part 143
144
Part 144
145
Part 145
146
Part 146
147
Part 147
148
part 148
149
Part 149
150
Part 150
151
part 151
152
pArt 152

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!