Melati segera keluar dari kantor dia bergegas masuk ke dalam mobil nya dan langsung tancap gas.
Hanya tiga puluh menit waktu yang dia tempuh saat sampai di rumagh waktu sudah mulai gelap, dia segera masuk ke dalam rumah dan di sambut oleh Mbo Darmi yang membuka kan pintu rumah.
"Sore bi," ucap nya kepada Mbo Darmi Art nya.
"Sore juga, baru pulang non?" tanya nya tersenyum senang karna Melati bisa tinggal lagi di sana.
"Iya bi tadi lumayan macet," jawab nya langsung masuk ke dalam rumah.
Melati pun lantas bertanya."Oyah bi gimana kabar ibu apa sudah membaik?"
"Nyonya sudah membaik," jawab nya.
"Apa mau makan sekarang non biar bibi siapakan?"
"Tidak usah bi nanti saja," jawab nya.
"Ya sudah kalo begitu saya kebelakang duku Non," ujar nya.
Melati pun mengangguk dan berjalan masuk ke dalam kamar nya, setelah mandi dan segar dia menghampiri ibu nya di kamar nya.
Ternyata ibu nya sedang duduk dan mengupas buah apel, Melati pun mendekati nya sambil tersenyum.
Mendengar pintu terbuka Ibu nya pun menoleh."Melati kamu sudah pulang nak?" tanya ibunya menepuk kasur agar Melati duduk di sebelah nya.
"Iya bu, maaf Melati gak jadi keluar dari perusahaan karna masih terikat kontrak, tapi Melati janji akan selalu bersama ibu," ujar nya.
Ibu nya pun menyimpan apel itu dan mengusap tangan Melati pelan dia tidak masalah kalo Melati mau bekerja juga.
"Tidak apa-apa sayang yang penting kamu pulang ke rumah, itu sudah membuat ibu senang," ujar nya sambil menatap wajah anak kesayang nya itu.
"Oyah masalah perjodohan itu apa ibu sudah bicara dengan om Bimo?" tanya Melati dan ibunya pun mengangguk.
Melati pun menghela nafas."Jadi kapan aku akan bertemu dengan calon suami ku itu bu?" tanya Melati penasaran.
"Secepat nya, apa kamu benar-benar sudah siap nak?" tanya Ibu nya memastikan.
Dan Melati pun mengangguk pasrah namun dia berharap semoga ini yang terbaik untuk nya.
"Syukur lah kita akan secepatnya bertemu dengan calon suami mu itu, dia orang nya baik dan bertanggung jawab Ibu yakin kamu akan aman dan yaman bila menikah dengan nya." ujar Ibu nya meyakinkan dan Melati pun hanya tersebyum samar.
"Samoga saja apa yang aku lakukan ini benar dan orang yang akan menjadi suami ku kelak adalah orang baik aku akan berusaha mencintai nya."batinnya.
"Iya bu do'akan saja yang terbaik, semoga dia mau menerima ku dan mau memaafkan kesalahan ku di masalalu," ucap nya sendu.
Ibu nya pun sangat paham kalo Melati sangat takut bila calon suami tak menerimanya.
Setelah keluar dari kamar ibu nya dia bergabung dengan Mbo Darmi yang sedang menyiapkan makan malam untuk nya.
Dia makan sendiri di sana karna ibu nya sudah makan di kamar karna harus minum obat, sedangkan Mbo Darmi harus pulang karna dia tidak pernah menginap di rumah itu.
Mbo Darmi akan datang pagi-pagi dan pulang setelah isya, begitu setiap hari nya maka nya Zoya merasa sangat kesepian bila berada di rumah.
Mungkin jika Melati menikah dan punya anak Zoya akan bahagia dan rumah akan nampak ramai dengan kehadiran cucu di rumah nya.
Setelah selesai makan Melati kembali ke kamar nya dan mengerjakan beberapa file yang di kirimkan oleh Mita pada nya.
Setelah selesai di pun merentangkan tubuhnya di tempat tidur Melati menatap langit-langit kamar nya mengingat hari dimana dia diam-diam meninggalkan rumah.
Flasback
Malam itu ayah Melati mengatakan akan menjodohkan nya dengan anak sahabat nya saat itu Melati baru saja lulus kuliah dia masih ingin melanjutkan karir nya.
Apalagi kala itu dia sudah mempunyai kekasih yang sudah bertahun-tahun menemani nya.
Meski orang tua nya tak merestui namun Melati nekat mempunyai hubungan diam-diam dengan Rian teman satu kampus nya.
Rian adalah seorang yatim piatu dia datang dari kota kecil, namun dia sangat tampan dan juga pintar Melati pun sangat mencintai nya kala itu.
Bahkan dia rela kehilangan harta dan juga orang tua nya agar bisa hidup bahagia bersama Rian.
Namun kenyataan nya berbeda setelah Melati kabur dari rumah nya Rian tiba-tiba hilang tanpa kabar dan sampai saat ini pun Melati masih bingung apa sebenarnya yang terjadi dengan kekasih nya itu.
Flasback of.
Melati pun mengusap air mata nya dia bingung dengan hatinya namun dia akan berusaha melupakan Rian dalam hidup nya.
"Rian apa yang terjadi padamu, setelah aku menunggu hampir lima tahun kenapa kamu tidak pernah kembali, maaf kan jika aku harus menikah dengan orang lain." guman nya tak sanggup manahan air matanya namun dia berjanji ini air mata yang terakhir yang dia tumpahkan untuk pria di masalalu nya itu.
"Jujur saja aku masih penasaran kenapa kamu tak pernah memberi kan ku keputusan yang jelas, aku menunggu mu Rian," lanjutnnya.
Dia mengingat terakhir kali nya bertemu dengan Rian kala itu dia memakai baju yang sangat rapi bahkan Melati pun sangat bangga bisa memiliki kekasih yang sangat tampan seperti Rian.
Ya kalo di banding Bayu mereka sama-sama tampan namun soal harta mereka berbeda jauh yakni seperti langit dan bumi namun Melati sangat mencintai Rian orang yang selalu membuat nya nyaman kala itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments