Dua hari berlalu Melati bolak balik ke rumasakit menjaga ibu nya dia di antar oleh supir Ibunya.
"Mel kamu sudah datang nak?" tanya Ibu nya melihat Melati membawakan makanan untuknya.
"Iya bu, aku udah tanya sama dokter ibu sudah boleh pulang sore ini," ucap nya merasa senang karna keadaan ibu nya sudah membaik dan juga bisa segera pulang.
Ibu nya pun tersenyum bahagia bisa cepat kembali lagi ke rumah, walau pun dia masih lemah tapi dia tidak betah berada di sana.
"Makasih ya Mel, maaf kan ibu merepotkan kamu," ujar nya sendu.
"Udah lah bu jangan sedih gitu, aku malah senang bisa merawat ibu maafkan aku bu belum bisa jadi yang terbaik," ujar nya.
Mereka pun akhirnya keluar dari rumasakit sore itu mereka di jemput oleh Pak Usman, Melati terus mengenggam tangan Ibunya yang terasa hangat.
Tak sampai 15 menit mereka pun sampai di depan rumah Melati, dia membantu Ibu nya berjalan sedangkan Pa Usman membawa tas Bu Zoya.
"Ibu istirahat ya biar Melati siapkan makan malam," ujar nya mengenarik selimut menyelimuti ibu nya.
Ibunya pun mengangguk dan membaringkan tubuhnya di kasur.
Melati pun memasak untuk ibu nya di bantu Mbo Darmi, setelah selesai dia menyuapi ibu nya makan.
Melati bingung harus bicara atau tidak kepada ibu nya dia tidak tahu harus bagaimana sekarang, sedangkan dia harus kembali ke kantor untuk bekerja.
Dia hanya izin dua hari kepada HRD, mana mungkin dia terus di rumah.
Melati duduk di balkon kamar nya, merenungi apa yang telah dia lewati lima tahun belakangan ini, dia jauh dari orang tuanya.
"Apa aku keluar aja ya dari kantor gak enak rasanya harus ninggalin ibu, apalagi masih sakit gini," ujar nya.
Melati pun berniat mengundurkan diri besok, dia akan izin kepada ibu nya untuk mengambil barang-barang ny yang masih ada di kosan.
***
Keesokan harinya dia menemani Ibu nya makan, dia meminta Izin keluar hari ini.
"Bu aku mau ke kantor sebentar ya aku mau mengurus pengunduran diri sekalian mau ngambil barang-barang aku di kosan," ucap nya seraya membenarkan kacamata nya.
Dan jangan di tanya kemeja nya longgar membuat badan ideal nya tak terlihat, Zoya sendiri heran melihat nya.
"Kamu ke kantor dengan penampilan seperti ini?" tanya Bu Zoya heran dia tak bisa mengenali Melati jika berpenampilan seperti itu.
"Ya emang kaya gini bu, udah ya bu aku pamit sudah telat," ujar nya mengecup pipi Ibu nya.
Melati terpaksa membawa mobil dari sana agar lebih cepat.
Melati pun akhir nya sampai di kantor untung saja tak ada yang melihat dia keluar dari mobil mewah.
Melati pun masuk ke ruang HRd untuk memberikan surat pengunduran diri nya.
"Maaf Bu Mel tapi anda di suruh langsung ke ruangan Pa Bayu kalo mau mengundurkan diri," ucap HRD itu.
"Loh kok bisa gitu sih Pak?" tanya Melati heran.
"Saya gak tahu Bu saya cuma menjalankan tugas saja," jawab nya.
Melati pun langsung keluar dari sana dan menaiki lift menuju ruangan bos nya.
"Semoga saja Pak Bayu ada di ruangan nya sehingga aku dengan mudah keluar dari perusahaan ini," gumannya.
Melati pun sampai di depan ruangan Bayu, sungguh dia sangat gugup sekali dia pun menetralkan detak jantung nya yang tiba-tiba mulai gugup.
Dia pun mengetuk pintu, dan terdengar suara Bayu di dalam sana.
"Masuk,"
"Permisi Pak maaf mengganggu," ujar nya menunduk.
Sedangkan Bayu nampak tersenyum melihat Melati ada di sana, dia mengingat poto yang dulu di kirimkan om nya pada nya poto Melati yang tampak cantik dan modis berbeda dengan sekarang.
Ya Bayu sudah menyelidiki siapa yang di jodoh kan dengan nya, awal nya dia tak percaya kalo Melati selama ini bekerja di perusahaan nya karna tak pernah satu kali pun dia bertemu gadis dalam poto itu.
Namun saat om nya memberikan poto Melati yang sekarang Bayu yakin wanita yang berada di hadapan nya ini adalah orang sama.
Dia berpikir Melati sengaja mengubah penampilan nya agar orang tua nya tak menemukan nya.
"Iya ada apa?" tanya Bayu dengan wajah dingin membuat Melati merinding.
"Begini Pak saya mau mengundurkan diri," jawab nya.
"Kenapa, maksud saya alasan nya harus jelas," ujar Bayu.
"Saya mau menikah Pak jadi saya harus berhenti bekarja," ujar nya.
"Menikah ya," jawab Bayu tersenyum dalam hatinya ternyata benar yang di katakan paman nya kalo Melati menyetujui perjodohan itu.
"Iya pak, ini surat pengunduran diri saya," Melati pun memberikan surat itu kepada Bayu.
"Tapi gimana dong kamu masih terikat kontrak satu tahun lagi di sini," ucap Bayu, dia sengaja membuat keputusan seperti itu agar Melati selalu bekerja di sana.
"Tapi Pak gimana dengan suami saya nanti kalo tak mengizinkan saya bekerja," ujar Melati gugup.
"Kamu tenang saja saya yakin suami kamu pasti setuju, sekarang kamu kembali ke tempat kamu selesai kan pekerjaan kamu yang sudah tertunda," ucap Bayu.
Ingin sekali Melati mengatakan tidak namun dia tidak berani karna dia masih terikat kontrak dengan perusahaan.
"Baik Pak saya permisi dulu," jawab nya.
Melati pun kembali ke ruang kerja nya dengan wajah yang masam, dia sangat kesal kenapa sampai lupa kalo kontrak kerja nya masih satu tahun kedepan.
Sedangkan Bayu nampak senyum-senyum sendiri gemas sekali rasa nya melihat wajah calon istrinya jika sedang panik begitu.
Ternyata kalo jodoh gak akan kemana, untung saja dia menyetujui keinginan om nya menerima perjodohan itu kalo tidak dia akan menyesal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
martina melati
owalah... sdh tahu berarti...
2024-04-22
0