Ibunya Melati pun tersadar dan melihat anak nya sudah ada di hadapan nya dia sambil terisak.
"Mel, kamu datang nak?" tanya Zoya Ibunya, mengelus tangan Melati.
"Maafin Mel bu, gak bisa jagain ibu dan gak jadi anak yang baik untuk Ibu Mel menyesal." ujar nya terisak.
Melati masih terisak dia menyesal telah meninggalkan orang tua nya selama ini hanya karna tidak mau di jodoh kan dia kabur dan tak pulang-pulang.
Hingga Ayah nya pun meninggal dunia karna serangan jantung, Melati semakin. bersalah mengingat hal itu.
"Kamu pulang ya ikut Ibu kerumah, sekarang sudah tidak ada lagi yang kamu takutkan, Ayah kamu sudah tidak ada sudah tenang di alam sana dan lupakan perjodohan itu nak," bujuk Ibu nya.
Melati masih ragu untuk pulang namun dia juga tak tega melihat ibu nya, dia hanya mengangguk pasrah.
"Iya bu Melati akan pulang dan tinggal bersama ibu di rumah, Melati akan pulang demi ibu," ucap nya dan Ibu nya pun mengangguk
Melati pun ikut tidur di ruang rawat ibunya itu hingga pagi tiba, Melati berbangun saat merasakan lapar di perut nya.
Saat dia akan di baranjak dari tempat duduk nya dia melihat seorang laki-laki paruh baya masuk ke ruangan tersebut.
"Zoya bagaimana keadaanmu?" tanya pria itu melihat ibu nya Melati sedang duduk.
"Loh Mas Bimo kok bisa ada di sini?" tanya Ibunya melati, ya meraka saling mengenal.
"Maafkan anak buah ku dia tak sengaja menabrak mobil kamu," ucap laki-laki itu.
Malati tahu kalo Ibunya mengenal baik laki-laki itu, karna dulu saat remaja sudah beberapa kali bertemu dengan pria tersebut namun dia hanya diam tak berkata apa-apa.
"Tidak apa-apa itu cuma kecelakaan, O yah Mas ini Melati," ujar nya mengenalkan Melati persi dewasa.
"Ya Tuhan kamu sudah dewasa sekarang nak, tanbah cantik" ujar nya menjabat tangan Melati sambil tersenyum.
"Iya, Om apa kabar?" tanya Melati tersenyum kaku.
Melati sedikit risi dengan tatapan mata Bimo yang sedari tadi memperhatikan ibu nya.
"Sangat baik, kamu kemana saja Om tidak pernah bertemu kamu lagi setelah pemakaman Ayah mu itu," ujar nya.
Memang benar setelah kejadian itu Bimo tak pernah sekali pun bertemu dengan Melati.
"Saya emmm.. " belum sempat dia menjawab Ibu nya angkat bicara.
"Dia bekerja Mas, dan jarang pulang ke rumah karna lelah kamu tahu kan pekerjaan kantor sangat menguras tenaga," ujar Ibunya membela.
"Oh pantas saja, kamu kerja dimana?" tanya Bimo penasaran.
"Di Perushaan Xx Om," jawabnya dan Bimo pun mengangguk.
"Ya sudah Mel ke luar bentar ya Bu, Om titip ibu bentar ya," ujar nya dan Bimo pun mengangguk.
Setelah kepergian Melati Bimo pun mulai bicara serius padanya.
"Bagaimana dengan perjodohan itu, Mas Arya dan Mas Bima sudah tidak ada sekarang, keponakan ku sudah dewasa sekarang," ucap Bimo memulai pembicaraan nya.
Arya adalah Ayah nya melati, dan Bima adalah kakak nya Bimo, anak Bima lah yang akan di jodohkan dengan Melati.
"Melati kekeh tidak mau menerima perjodohan itu, aku tidak bisa memaksa nya Mas aku takut dia akan semakin menjauh dariku," ujar nya sendu.
Zoya sangat takut kalo dia memaksakan kehendak nya Melati akan pergi menjauhi nya dan dia tidak mau itu sampai terjadi, cukup kejadian itu saja yang memisahkan mereka.
Zoya tahu Melati hidup susah di luaran sana, karna terlalu malu untuk meminta bantuan nya selama ini.
"Baiklah kalo begitu, bagaimana dengan lamaran ku apa kamu sudah mempertimbangkan nya?" tanya Bimo penuh harap.
Ya setelah Arya meninggal beberapa tahun silam Bimo lah yang menemani Zoya selama di terpuruk, Bimo sangat baik dan juga menyayangi Zoya sedari dulu karna meraka dulu berteman baik.
"Aku harus bertanya dulu kepada anak ku Mas aku tidak mau membuat nya kecewa," ujar nya.
"Baiklah aku akan menunggu sampai kapan pun," ujar nya sambil menggenggam tangan Zoya.
Bimo sudah lama menduda setelah istri nya selingkuh, alasan istri nya selingkuh karna mereka tak mempunyai anak Bimo pun mencerai kan nya.
Bimo memang mencintai Zoya sedari dulu namun cinta nya harus kandas karna Zoya menikah dengan sahabat nya.
Dan saat Arya meninggal Bimo semakin gencar mendekati Zoya dia ingin menjadikan nya istri.
.
Di sisi lain Melati duduk di salah satu Cafe yang ada di sana, dia terus memikirkan apa yang Ibu nya katakan.
"Apa aku terima saja ya perjodohan itu, aku tidak mungkin terus menunggu Rian yang tak tahu ada di mana sekarang, lagian gak salah juga kan kalo aku coba membuka hati untuk orang lain." gumannya.
Ya dia harus bisa ngubur masalalu nya dia tak mungkin begini terus, lagian kasian ibu nya kalo harus mwnuruti terus keinginan nya.
Setelah sedikir rilex, Melati pun kembali ke ruang rawat Ibunya ternyata Bimo sudah tak ada di sana.
"Mel sini dulu nak," ucap Ibunya.
Melati pun mendekat dan duduk di dekat Ibunya, dia ingin tahu apa yang mau ibu nya katakan.
"Pulanglah dulu nak biar nanti Bibi yang menggantikan mu, kamu pasti lelah kan semalaman menunggu ibu di sini," ujar nya.
"Tapi Bu..
"Ibu tidak apa-apa, pulang lah dulu dan ganti baju, biar Mas Bimo yang antar kamu pulang ya," ujarnya.
Mau tak mau Melati pun menuruti apa keinginan Ibunya itu, memang benar dia dari semalam belum pulang.
Bimo pun kembali membawakan makanan untuk mereka namun Melati memutuskan untuk pulang setelah menyuapi ibu nya.
"Maaf ya Mas merepotkan," ucap Zoya merasa tak enak karna dia meminta Bimo mengantar Melati pulang.
"Tidak apa-apa santai saja, aku pergi dulu ya nanti aku kembali lagi," ucap nya dan Zoya pun mengangguk.
Melati bisa melihat kalo Bimo suka terhadap ibu nya itu namun dia hanya diam saja tak mau ikut campur masalah orang tua.
Melati pun di antar sampai di depan rumah orang tua nya, rumah yang sangat di rindukan nya rumah yang sudah lama di tinggalkan nya.
Ada rasa haru saat dia akan melangkah menuju gerbang, dia teringat saat-saat dia meninggalkan rumah itu.
Rasa sesak mulai terasa mata nya pun mengembun dia sangat sedih mengingat kejadian itu, namun dia tak mau memperlihatkan rasa sedih nya kepada Bimo.
Dia berusaha tenang menghirup udara sebanyak-banyak nya dan menghembuskan nya berusaha menetralkan perasaan nya.
Sedangkan Bimo bisa melihat ada kesedihan di mata Melati, dia bisa merasakan kalo Melati sangat sedih apalagi mengingat sosok ayah nya yang sudah tidak ada.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments