part 2

Ibunya Melati pun tersadar dan melihat anak nya sudah ada di hadapan nya dia sambil terisak.

"Mel, kamu datang nak?" tanya Zoya Ibunya, mengelus tangan Melati.

"Maafin Mel bu, gak bisa jagain ibu dan gak jadi anak yang baik untuk Ibu Mel menyesal." ujar nya terisak.

Melati masih terisak dia menyesal telah meninggalkan orang tua nya selama ini hanya karna tidak mau di jodoh kan dia kabur dan tak pulang-pulang.

Hingga Ayah nya pun meninggal dunia karna serangan jantung, Melati semakin. bersalah mengingat hal itu.

"Kamu pulang ya ikut Ibu kerumah, sekarang sudah tidak ada lagi yang kamu takutkan, Ayah kamu sudah tidak ada sudah tenang di alam sana dan lupakan perjodohan itu nak," bujuk Ibu nya.

Melati masih ragu untuk pulang namun dia juga tak tega melihat ibu nya, dia hanya mengangguk pasrah.

"Iya bu Melati akan pulang dan tinggal bersama ibu di rumah, Melati akan pulang demi ibu," ucap nya dan Ibu nya pun mengangguk

Melati pun ikut tidur di ruang rawat ibunya itu hingga pagi tiba, Melati berbangun saat merasakan lapar di perut nya.

Saat dia akan di baranjak dari tempat duduk nya dia melihat seorang laki-laki paruh baya masuk ke ruangan tersebut.

"Zoya bagaimana keadaanmu?" tanya pria itu melihat ibu nya Melati sedang duduk.

"Loh Mas Bimo kok bisa ada di sini?" tanya Ibunya melati, ya meraka saling mengenal.

"Maafkan anak buah ku dia tak sengaja menabrak mobil kamu," ucap laki-laki itu.

Malati tahu kalo Ibunya mengenal baik laki-laki itu, karna dulu saat remaja sudah beberapa kali bertemu dengan pria tersebut namun dia hanya diam tak berkata apa-apa.

"Tidak apa-apa itu cuma kecelakaan, O yah Mas ini Melati," ujar nya mengenalkan Melati persi dewasa.

"Ya Tuhan kamu sudah dewasa sekarang nak, tanbah cantik" ujar nya menjabat tangan Melati sambil tersenyum.

"Iya, Om apa kabar?" tanya Melati tersenyum kaku.

Melati sedikit risi dengan tatapan mata Bimo yang sedari tadi memperhatikan ibu nya.

"Sangat baik, kamu kemana saja Om tidak pernah bertemu kamu lagi setelah pemakaman Ayah mu itu," ujar nya.

Memang benar setelah kejadian itu Bimo tak pernah sekali pun bertemu dengan Melati.

"Saya emmm.. " belum sempat dia menjawab Ibu nya angkat bicara.

"Dia bekerja Mas, dan jarang pulang ke rumah karna lelah kamu tahu kan pekerjaan kantor sangat menguras tenaga," ujar Ibunya membela.

"Oh pantas saja, kamu kerja dimana?" tanya Bimo penasaran.

"Di Perushaan Xx Om," jawabnya dan Bimo pun mengangguk.

"Ya sudah Mel ke luar bentar ya Bu, Om titip ibu bentar ya," ujar nya dan Bimo pun mengangguk.

Setelah kepergian Melati Bimo pun mulai bicara serius padanya.

"Bagaimana dengan perjodohan itu, Mas Arya dan Mas Bima sudah tidak ada sekarang, keponakan ku sudah dewasa sekarang," ucap Bimo memulai pembicaraan nya.

Arya adalah Ayah nya melati, dan Bima adalah kakak nya Bimo, anak Bima lah yang akan di jodohkan dengan Melati.

"Melati kekeh tidak mau menerima perjodohan itu, aku tidak bisa memaksa nya Mas aku takut dia akan semakin menjauh dariku," ujar nya sendu.

Zoya sangat takut kalo dia memaksakan kehendak nya Melati akan pergi menjauhi nya dan dia tidak mau itu sampai terjadi, cukup kejadian itu saja yang memisahkan mereka.

Zoya tahu Melati hidup susah di luaran sana, karna terlalu malu untuk meminta bantuan nya selama ini.

"Baiklah kalo begitu, bagaimana dengan lamaran ku apa kamu sudah mempertimbangkan nya?" tanya Bimo penuh harap.

Ya setelah Arya meninggal beberapa tahun silam Bimo lah yang menemani Zoya selama di terpuruk, Bimo sangat baik dan juga menyayangi Zoya sedari dulu karna meraka dulu berteman baik.

"Aku harus bertanya dulu kepada anak ku Mas aku tidak mau membuat nya kecewa," ujar nya.

"Baiklah aku akan menunggu sampai kapan pun," ujar nya sambil menggenggam tangan Zoya.

Bimo sudah lama menduda setelah istri nya selingkuh, alasan istri nya selingkuh karna mereka tak mempunyai anak Bimo pun mencerai kan nya.

Bimo memang mencintai Zoya sedari dulu namun cinta nya harus kandas karna Zoya menikah dengan sahabat nya.

Dan saat Arya meninggal Bimo semakin gencar mendekati Zoya dia ingin menjadikan nya istri.

.

Di sisi lain Melati duduk di salah satu Cafe yang ada di sana, dia terus memikirkan apa yang Ibu nya katakan.

"Apa aku terima saja ya perjodohan itu, aku tidak mungkin terus menunggu Rian yang tak tahu ada di mana sekarang, lagian gak salah juga kan kalo aku coba membuka hati untuk orang lain." gumannya.

Ya dia harus bisa ngubur masalalu nya dia tak mungkin begini terus, lagian kasian ibu nya kalo harus mwnuruti terus keinginan nya.

Setelah sedikir rilex, Melati pun kembali ke ruang rawat Ibunya ternyata Bimo sudah tak ada di sana.

"Mel sini dulu nak," ucap Ibunya.

Melati pun mendekat dan duduk di dekat Ibunya, dia ingin tahu apa yang mau ibu nya katakan.

"Pulanglah dulu nak biar nanti Bibi yang menggantikan mu, kamu pasti lelah kan semalaman menunggu ibu di sini," ujar nya.

"Tapi Bu..

"Ibu tidak apa-apa, pulang lah dulu dan ganti baju, biar Mas Bimo yang antar kamu pulang ya," ujarnya.

Mau tak mau Melati pun menuruti apa keinginan Ibunya itu, memang benar dia dari semalam belum pulang.

Bimo pun kembali membawakan makanan untuk mereka namun Melati memutuskan untuk pulang setelah menyuapi ibu nya.

"Maaf ya Mas merepotkan," ucap Zoya merasa tak enak karna dia meminta Bimo mengantar Melati pulang.

"Tidak apa-apa santai saja, aku pergi dulu ya nanti aku kembali lagi," ucap nya dan Zoya pun mengangguk.

Melati bisa melihat kalo Bimo suka terhadap ibu nya itu namun dia hanya diam saja tak mau ikut campur masalah orang tua.

Melati pun di antar sampai di depan rumah orang tua nya, rumah yang sangat di rindukan nya rumah yang sudah lama di tinggalkan nya.

Ada rasa haru saat dia akan melangkah menuju gerbang, dia teringat saat-saat dia meninggalkan rumah itu.

Rasa sesak mulai terasa mata nya pun mengembun dia sangat sedih mengingat kejadian itu, namun dia tak mau memperlihatkan rasa sedih nya kepada Bimo.

Dia berusaha tenang menghirup udara sebanyak-banyak nya dan menghembuskan nya berusaha menetralkan perasaan nya.

Sedangkan Bimo bisa melihat ada kesedihan di mata Melati, dia bisa merasakan kalo Melati sangat sedih apalagi mengingat sosok ayah nya yang sudah tidak ada.

Episodes
1 Awal
2 part 2
3 part 3
4 part 4
5 part 5
6 part 6
7 part 7
8 part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 part 26
27 part 27
28 part 28
29 Part 29
30 part 30
31 part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Paet 72
73 pArt 73
74 pArt 74
75 Part 75
76 Part 76
77 part 77
78 Part 78
79 part 79
80 part 80
81 Part 81
82 pArt 82
83 Part 83
84 part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 part 92
93 Part 93
94 part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 part 100
102 Part 102
103 part 103
104 Part 104
105 part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 109
110 Part 110
111 Part 111
112 Part 112
113 Part 113
114 Part 114
115 Part 115
116 Part 116
117 part 117
118 Part 118
119 part 119
120 Part 120
121 part 121
122 Part 122
123 Part 123
124 part 124
125 Part 125
126 part 126
127 part 127
128 Part 128
129 Part 129
130 Part 130
131 Part 131
132 Part 132
133 part 133
134 Part 134
135 Part 135
136 Part 136
137 Part 137
138 Part 138
139 Part 139
140 Part 140
141 Part 141
142 Part 142
143 Part 143
144 Part 144
145 Part 145
146 Part 146
147 Part 147
148 part 148
149 Part 149
150 Part 150
151 part 151
152 pArt 152
Episodes

Updated 152 Episodes

1
Awal
2
part 2
3
part 3
4
part 4
5
part 5
6
part 6
7
part 7
8
part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
part 26
27
part 27
28
part 28
29
Part 29
30
part 30
31
part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Paet 72
73
pArt 73
74
pArt 74
75
Part 75
76
Part 76
77
part 77
78
Part 78
79
part 79
80
part 80
81
Part 81
82
pArt 82
83
Part 83
84
part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
part 92
93
Part 93
94
part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
part 100
102
Part 102
103
part 103
104
Part 104
105
part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 109
110
Part 110
111
Part 111
112
Part 112
113
Part 113
114
Part 114
115
Part 115
116
Part 116
117
part 117
118
Part 118
119
part 119
120
Part 120
121
part 121
122
Part 122
123
Part 123
124
part 124
125
Part 125
126
part 126
127
part 127
128
Part 128
129
Part 129
130
Part 130
131
Part 131
132
Part 132
133
part 133
134
Part 134
135
Part 135
136
Part 136
137
Part 137
138
Part 138
139
Part 139
140
Part 140
141
Part 141
142
Part 142
143
Part 143
144
Part 144
145
Part 145
146
Part 146
147
Part 147
148
part 148
149
Part 149
150
Part 150
151
part 151
152
pArt 152

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!