Melati nampak tak bersemangat bekerja, dia benar-benar tidak bisa berkonsentrasi apalagi Mita sahabat baru nya tidak masuk kerja.
"Semangat Mel loe pasti bisa," gumannya pada diri nya sendiri.
Walau bagai mana pun perusahaan itu yang membuat nya bisa bertahan hidup sampai sekarang, dia juga tidak mau mengecewakan bos nya.
.
Di tempat lain Bayu nampak senyum-senyum sendiri mengingat kebersamaan nya dengan Melati walau pun waktu nya singkat namun itu membekas dalam pikiran nya.
"Gue gak nyangka kalo yang di jodohin sama gue itu loe Mel, wanita yang gue anggap sebelah mata karna penampilan loe yang seperti itu, tapi gue bersyukur karna gak akan ada yang liat kecantikan loe selain gue," gumannya.
Bayu adalah kaki tangan dari Tuan Ali, dia sudah di anggap anak oleh nya setelah orang tua nya meninggal dunia.
Sekarang Pa Ali dan istri nya sedang berada di luar negri mengurusi perusahaan milik nya jadi Bayu yang bertugas menghendle semua nya.
Jam istirahat pun tiba, Melati melangkah kan kaki nya menuju kantin dia tidak punya teman selain Mita jadi dia akan makan siang sendiri seperti dulu.
Melati pun memesan makanan nya dan duduk di salah satu kursi yang ada di sana, sambil memainkan ponsel nya menanyakan kabar sahabat nya.
Terdengar riuh para karyawan tak membuat Melati menoleh dia masih serius dengan ponsel nya, sehingga suara deheman membuat nya sadar kalo ada seseorang yang duduk di samping nya.
Melati pun kaget, untung saja ponsel nya tidak sampai terjatuh dia pun heran kenapa bos nya itu bisa berada di san.
"Pak Bayu kenapa ada di sini?" tanya Melati heran.
Bayu pun tersenyum."Emang gak boleh ya saya duduk di sini sama kamu," jawab nya santai.
"Ahh tidak bukan seperti itu Pak saya cuma aneh saja, apa Bapak mau makan di sini bersama saya?" ucap Melati sambil melihat sekeliling yang memperhatikan mereka.
"Memang tidak boleh ya saya makan siang dengan karyawan saya di sini," jawab nya sedikit ketus.
"Bukan begitu kalo Bapa mau ya silahkan," jawab Melati gugup.
Makanan mereka pun akhirnya datang dua mangkuk mie ayam pake baso dan dua gelas jus jeruk.
Melati nampak bingung kenapa pesanan mereka sama, apa cuma kebetulan pikirnya.
"Kamu kenapa bengong ayo makan jangan di liatin terus," ujar nya tersenyum.
Melati hanya tersenyum kaku, sungguh dia sangat malu bisa makan satu meja dengan bos nya itu.
Melati pun makan dengan pelan dia sangat gugup sekali rasa lapar yang tadi di rasakan nya kini hilang begitu saja berganti dengan rasa gugup.
"Nanti pulang nya sama siapa?" tanya Bayu tiba-tiba membuyarkan lamunan nya.
"Bapak tanya saya?" tanya Melati membenarkan kacamatanya sambil melihat kanan kiri.
"Iya siapa lagi, kan cuma ada kamu di depan saya," ujar nya sambil memperhatikan Melati yang nampak salah tingkah.
"Ya Tuhan gemes banget gue liat nya rasanya pengen cepet cepet halalin." batin Bayu.
"Maaf saya kira Bapa bertanya pada yang lain, saya hari ini kebetulan bawa mobil," jawab nya masih gugup.
"Ohh," Bayu pun mengurungkan niat nya ingin mengantar Melati pulang.
"Saya sudah selesai Pak apa saya boleh pergi duluan," izin nya.
"Kamu tunggu sampai saya selesai, kita bisa bareng nanti ke dalam nya," sambil terus mengunyah makan nya.
Melati pun hanya pasrah dia tidak bisa membantah bos nya.
Mereka pun berjalan bersama menuju ruang kerja Melati, setelah Melati masuk Bayu pun melanjutkan perjalanan nya menuju ruangan nya.
Sungguh Bayu sangat senang bisa makan siang dengan Melati, sebelum mengetahui Melati calon istri nya dia sudah mulai menyukai Melati.
Sifat nya yang penurut dan pendiam membuat nya semakin tertarik pada wanita itu.
Jam pulang pun akhirnya tiba, Melati sudah menyelesaikan semua pekerjaan nya dia pun segera membereskan tas nya dan segera keluar dari ruangan nya.
Dia berpapasan dengan Bu Dina atasan nya, biasanya Dina akan menyuruhnya lembur namun kali ini dia selamat karna Dina hanya melewati nya begitu saja.
"Syukurlah," gumannya mengelus dada.
Dia tidak menyangka kalo Bu Dina akan melewati nya begitu saja karna sering sekali dia di minta untuk lembur bahkan sampai malam.
Namun dia tidak pernah mengeluh karna selama ini tak ada yang berani membantah Bu Dina apalagi Melati dia sering sekali di tindas dan di manfaatkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
martina melati
iylah... sdh 5th ker lho
2024-04-22
0
Mbok Pah
semangat thor
2022-12-22
1