Setelah turun dari menara. Selalu ada sesuatu yang telah Aku dapatkan dari sana. Sesuatu yang tak bisa dibeli dengan uang, Yaitu obat hati.
Setelah Aku berada dari ketinggian, Hatiku selalu merasa senang dan tenang setelahnya.
Setelah turun dari tangga menara air. Saat ini kami berjalan bertiga menuju masjid.
Waktu ini menunjukkan akan datangnya petang. Suasana saat ini terlihat gelap kemerahan. Bersama angin yang sedikit dingin dibandingkan dengan sebelumnya. Pohon-pohon menggoyangkan tangannya. Bersamaan dengan menggugurkan daun yang telah usang dan kering dari sarangnya. Waktu ini telah mendekati akan maghrib.
Aku menoleh kesana kemari. Tampaknya sekolah saat ini sedang sepi.
Hanya tersisa kami bertiga dan beberapa siswa pencari wifi sekolah. Mereka duduk di bawah pohon dengan laptop dan hp mereka masing-masing.
Melihat situasi yang menjelang gelap dan Aku hanya perempuan saat itu. Aku merasa tidak nyaman. Membuat ku untuk memutuskan segera pulang.
"Kak Mick, Aku pulang duluan ya? Terimakasih untuk hari ini" kataku.
"Tidak sholat maghrib sekalian?" tanya kak Micky.
"Tidak, Aku sholat di kos saja" jawabku.
"Ayo Aku antar!" kata kak Micky.
Aku menoleh ke arah kak Lucky. Jika kak Micky mengantarku nanti kak Lucky sendirian.
Di tengah perbincanganku dengan kak Micky, kak Lucky melanjutkan langkahnya ke teras masjid. Kemudian Dia duduk di teras itu. Seperti menunggu waktu maghrib tiba sekalian.
"Tidak usah kak, Aku pulang sendiri saja" jawabku.
Aku langsung berlari dan melambaikan tangan kananku.
"Dah" kataku.
"Jangan lupa besok Minggu ikut diklat" kata kak Micky.
"Iya" jawabku.
...****************...
"Ting!"
Ponselku yang sedang terletak di meja belajarku. Saat ini sedang menyalakan layarnya. Menandakan jika ada notifikasi yang masuk ke dalam ponselku.
Ditengah proses pengerjaan PR ku, Aku meraihnya dan memeriksanya.
Malam ini nomer ponselku telah dimasukkan di grub generasi PMR.
Terdapat tulisan sedang mengetik di layar bagian atas.
Beberapa detik disusul dengan sebuah pesan masuk dari kak Riris. Kakak Riris merupakan ketua PMR senior tingkat 2. Bisa dibilang, dia adalah penerus dari kak Lucky. Selaku kakak Ketua Senior tingkat 3.
Pesan itu bertulis pemberitahuan jika hari Minggu besok akan dilaksanakan Diklat anggota baru. Diklat dimulai pada pukul 08.00 WIB. Harap kepada semua anggota junior tingkat 1 wajib menyiapkan kertas bifalo putih 3 lembar, 1 buah spidol, dan tali rafia 2 meter.
"Kenapa mendadak sekali pengumumannya? " gumamku.
Sekilas Aku mengerti saat perkumpulan terakhir PMR, para kakak senior nampak rapat dengan serius. Kemungkinan Mereka membahas tentang hal ini saat itu.
Kemudian Aku iseng melihat nomer-nomer anggota dalam grub itu. Dalam grub itu terdapat 75 anggota. Merupakan jumlah dari seluruh anggota PMR tingkat 1, 2 dan 3. Di grub tersebut, ada 2 Admin yang memegang kendali grub. Yang 1 jelas itu adalah kak Riris. Tapi Admin yang satunya Aku masih belum tahu karena gambar profilnya sebuah kartun yang gelap.
Karena Aku penasaran, Aku mengeklik nomer tersebut. Lalu melihat Profilnya agar gambar terlihat lebih besar dan jelas.
Di situ ada tulisan deskripsinya.
"Semua orang memiliki keistimewaannya sendiri. Dan tujuan hidup masing-masing"
Tak sengaja jariku menekan layar panggil di Whats up nomer itu.
"Astaga, apa yang telah Aku lakukan?" gumamku.
Langsung Aku menekan tombol merah untuk mengakhiri panggilan.
"Ting!"
Tiba-tiba ada pesan yang masuk pada Whats Up ku.
"Ada apa?" tanyanya.
"Maaf, tadi saya hanya kepencet" jawabku.
Lalu nomer itu hanya membaca pesanku tanpa membalasnya.
Kemudian Aku meletakkan ponselku dan melanjutkan menyelesaikan PR ku lagi.
...****************...
Hari esoknya, setelah pulang sekolah. Aku mempersiapkan barang-barang yang perlu digunakan untuk diklat.
Aku pergi ke toko fotocopy sebelah dan toko sembako terdekat.
Dengan membawa uang Rp 5.000,- Aku telah mendapatkan semuanya. Yaitu kertas bifalo putih 3 lembar, 1 buah spidol snowman, dan tali rafia 2 meter.
"Hm,,, kalau sudah siap semua. Aku jadi tidak khawatir lagi" gumamku.
Bulan telah mendatangi bumi. Waktu dimana Aku harus membaringkan badanku di ranjang telah tiba.
"Rasanya tidur itu sangat nikmat" gumamku dengan tersenyum bersama memeluk guling di sebelahku.
"Iya nikmat, asal jangan sampai membuat peta Indonesia saat tidur" sahut Rita teman sekamarku.
"Iya, iya, Aku membuat peta kan hanya saat Aku lelah saja" kataku.
"Tetap saja itu jorok tahu" kata Rita.
"Jorok apa sih, toh juga langsung Aku cuci jika terjadi" kataku membela diri.
"Ha, ha, ha, iya deh iya. Biar kamu seneng" jawab Rita.
"Ih, apa'an sih!" jawabku dengan mengernyit.
"Sudah cepet tidur. Bahaya kalo kamu kesiangan saat diklat" kata Rita.
"Iya good night" jawabku.
"Good night too" kata Rita.
Setelah berbincang, lampu kamar itu segera dimatikan. Dan Kami tidur.
...****************...
Matahari mulai menyinari Bumi. Sinarnya itu mampu menembus pori-pori tirai jendela di kamarku.
Hari ini adalah hari minggu. Rita teman sekamarku, hari ini berencana untuk pulang ke rumah.
Sedangkan Aku harus ke sekolah dan melakukan diklat anggota baru.
"Dah, Mil!"
"Aku pulang dulu! Semangat diklatnya" kata Rita.
"Iya, kamu hati-hati juga di jalan Rit" kataku.
Dengan membawa beberapa bajunya Rita telah menghilang melangkah keluar dari kamar Kos.
Sedangkan Aku disibukkan dengan persiapanku. Aku segera mandi dan segera pergi ke sekolah.
Butuh waktu hanya 5 menit, Aku dapat masuk ke lapangan sekolah.
Di bagian Barat sekolah. Ada sebuah perkumpulan yang sudah ramai. Karena jarak mereka cukup jauh dariku. Mataku tak jelas mereka anggota PMR atau bukan.
Aku mengecek ponselku. Khususnya di grub generasi PMR.
Ternyata ada pesan dari kak Riris. Jika perkumpulan diklat kali ini berada di lapangan basket. Tepat di barat gedung sekolah.
"Iya,,, pasti kumpulan itu adalah mereka" gumam ku.
Segera Aku berlari ke arah sana dan berkumpul dengan anggota PMR lainnya.
Terlihat mereka sedang sibuk mencerna barang bawaan diklat.
Aku yang baru datang tak mengerti apapun dan bertanya kepada Kiki.
"Apa yang sedang kamu lakukan?" tanyaku.
"Hei, cepat keluarkan peralatanmu. Dan tulis namamu di kertas bifalo. Lalu buat 2 sisa bifalo lainnya untuk mahkota di kepala. Lalu buat lubang di pojok kertas nama itu dan ditali dengan rafia" kata Kiki dengan mempratikkan tangannya untuk segera cepat menyelesaikan pekerjaannya.
Aku yang baru datang, langsung mengikuti arahan dari Kiki temanku.
Bersama kak Riris yang berdiri diantara 2 anggota senior tingkat 2 lainnya.
"Brrrmmmm, brmmm, brmmm"
Setelah itu, terlihat dari kejauhan ada sebuah motor hitam yang sedang menuju parkiran. Dia memakai helm jadi Aku tak tahu dia siapa.
Saat motor itu telah terparkir, dari kejauhan aku melihat Dia melepaskan helmnya. Dan ternyata dia adalah kak Lucky.
Melihat kedatangannya membuatku sedikit gemetar.
"Apa yang akan dia lakukan kepada anak yang kecil seperti ku nanti?" batinku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Bilqies
seru ceritanya thor
2024-04-27
1
Kumbang 🐞
seru nih!
tapi.... mohon feddback nya ya buat cerita amatir ku/Smile/
2024-01-26
1
꧁☠︎𝕱𝖗𝖊𝖊$9𝖕𝖊𝖓𝖉𝖔𝖘𝖆²꧂
cerita yang seru kak 😍😍
2023-03-06
1