Bab 4: Persiapan Diklat

Setelah turun dari menara. Selalu ada sesuatu yang telah Aku dapatkan dari sana. Sesuatu yang tak bisa dibeli dengan uang, Yaitu obat hati.

Setelah Aku berada dari ketinggian, Hatiku selalu merasa senang dan tenang setelahnya.

Setelah turun dari tangga menara air. Saat ini kami berjalan bertiga menuju masjid.

Waktu ini menunjukkan akan datangnya petang. Suasana saat ini terlihat gelap kemerahan. Bersama angin yang sedikit dingin dibandingkan dengan sebelumnya. Pohon-pohon menggoyangkan tangannya. Bersamaan dengan menggugurkan daun yang telah usang dan kering dari sarangnya. Waktu ini telah mendekati akan maghrib.

Aku menoleh kesana kemari. Tampaknya sekolah saat ini sedang sepi.

Hanya tersisa kami bertiga dan beberapa siswa pencari wifi sekolah. Mereka duduk di bawah pohon dengan laptop dan hp mereka masing-masing.

Melihat situasi yang menjelang gelap dan Aku hanya perempuan saat itu. Aku merasa tidak nyaman. Membuat ku untuk memutuskan segera pulang.

"Kak Mick, Aku pulang duluan ya? Terimakasih untuk hari ini" kataku.

"Tidak sholat maghrib sekalian?" tanya kak Micky.

"Tidak, Aku sholat di kos saja" jawabku.

"Ayo Aku antar!" kata kak Micky.

Aku menoleh ke arah kak Lucky. Jika kak Micky mengantarku nanti kak Lucky sendirian.

Di tengah perbincanganku dengan kak Micky, kak Lucky melanjutkan langkahnya ke teras masjid. Kemudian Dia duduk di teras itu. Seperti menunggu waktu maghrib tiba sekalian.

"Tidak usah kak, Aku pulang sendiri saja" jawabku.

Aku langsung berlari dan melambaikan tangan kananku.

"Dah" kataku.

"Jangan lupa besok Minggu ikut diklat" kata kak Micky.

"Iya" jawabku.

...****************...

"Ting!"

Ponselku yang sedang terletak di meja belajarku. Saat ini sedang menyalakan layarnya. Menandakan jika ada notifikasi yang masuk ke dalam ponselku.

Ditengah proses pengerjaan PR ku, Aku meraihnya dan memeriksanya.

Malam ini nomer ponselku telah dimasukkan di grub generasi PMR.

Terdapat tulisan sedang mengetik di layar bagian atas.

Beberapa detik disusul dengan sebuah pesan masuk dari kak Riris. Kakak Riris merupakan ketua PMR senior tingkat 2. Bisa dibilang, dia adalah penerus dari kak Lucky. Selaku kakak Ketua Senior tingkat 3.

Pesan itu bertulis pemberitahuan jika hari Minggu besok akan dilaksanakan Diklat anggota baru. Diklat dimulai pada pukul 08.00 WIB. Harap kepada semua anggota junior tingkat 1 wajib menyiapkan kertas bifalo putih 3 lembar, 1 buah spidol, dan tali rafia 2 meter.

"Kenapa mendadak sekali pengumumannya? " gumamku.

Sekilas Aku mengerti saat perkumpulan terakhir PMR, para kakak senior nampak rapat dengan serius. Kemungkinan Mereka membahas tentang hal ini saat itu.

Kemudian Aku iseng melihat nomer-nomer anggota dalam grub itu. Dalam grub itu terdapat 75 anggota. Merupakan jumlah dari seluruh anggota PMR tingkat 1, 2 dan 3. Di grub tersebut, ada 2 Admin yang memegang kendali grub. Yang 1 jelas itu adalah kak Riris. Tapi Admin yang satunya Aku masih belum tahu karena gambar profilnya sebuah kartun yang gelap.

Karena Aku penasaran, Aku mengeklik nomer tersebut. Lalu melihat Profilnya agar gambar terlihat lebih besar dan jelas.

Di situ ada tulisan deskripsinya.

"Semua orang memiliki keistimewaannya sendiri. Dan tujuan hidup masing-masing"

Tak sengaja jariku menekan layar panggil di Whats up nomer itu.

"Astaga, apa yang telah Aku lakukan?" gumamku.

Langsung Aku menekan tombol merah untuk mengakhiri panggilan.

"Ting!"

Tiba-tiba ada pesan yang masuk pada Whats Up ku.

"Ada apa?" tanyanya.

"Maaf, tadi saya hanya kepencet" jawabku.

Lalu nomer itu hanya membaca pesanku tanpa membalasnya.

Kemudian Aku meletakkan ponselku dan melanjutkan menyelesaikan PR ku lagi.

...****************...

Hari esoknya, setelah pulang sekolah. Aku mempersiapkan barang-barang yang perlu digunakan untuk diklat.

Aku pergi ke toko fotocopy sebelah dan toko sembako terdekat.

Dengan membawa uang Rp 5.000,- Aku telah mendapatkan semuanya. Yaitu kertas bifalo putih 3 lembar, 1 buah spidol snowman, dan tali rafia 2 meter.

"Hm,,, kalau sudah siap semua. Aku jadi tidak khawatir lagi" gumamku.

Bulan telah mendatangi bumi. Waktu dimana Aku harus membaringkan badanku di ranjang telah tiba.

"Rasanya tidur itu sangat nikmat" gumamku dengan tersenyum bersama memeluk guling di sebelahku.

"Iya nikmat, asal jangan sampai membuat peta Indonesia saat tidur" sahut Rita teman sekamarku.

"Iya, iya, Aku membuat peta kan hanya saat Aku lelah saja" kataku.

"Tetap saja itu jorok tahu" kata Rita.

"Jorok apa sih, toh juga langsung Aku cuci jika terjadi" kataku membela diri.

"Ha, ha, ha, iya deh iya. Biar kamu seneng" jawab Rita.

"Ih, apa'an sih!" jawabku dengan mengernyit.

"Sudah cepet tidur. Bahaya kalo kamu kesiangan saat diklat" kata Rita.

"Iya good night" jawabku.

"Good night too" kata Rita.

Setelah berbincang, lampu kamar itu segera dimatikan. Dan Kami tidur.

...****************...

Matahari mulai menyinari Bumi. Sinarnya itu mampu menembus pori-pori tirai jendela di kamarku.

Hari ini adalah hari minggu. Rita teman sekamarku, hari ini berencana untuk pulang ke rumah.

Sedangkan Aku harus ke sekolah dan melakukan diklat anggota baru.

"Dah, Mil!"

"Aku pulang dulu! Semangat diklatnya" kata Rita.

"Iya, kamu hati-hati juga di jalan Rit" kataku.

Dengan membawa beberapa bajunya Rita telah menghilang melangkah keluar dari kamar Kos.

Sedangkan Aku disibukkan dengan persiapanku. Aku segera mandi dan segera pergi ke sekolah.

Butuh waktu hanya 5 menit, Aku dapat masuk ke lapangan sekolah.

Di bagian Barat sekolah. Ada sebuah perkumpulan yang sudah ramai. Karena jarak mereka cukup jauh dariku. Mataku tak jelas mereka anggota PMR atau bukan.

Aku mengecek ponselku. Khususnya di grub generasi PMR.

Ternyata ada pesan dari kak Riris. Jika perkumpulan diklat kali ini berada di lapangan basket. Tepat di barat gedung sekolah.

"Iya,,, pasti kumpulan itu adalah mereka" gumam ku.

Segera Aku berlari ke arah sana dan berkumpul dengan anggota PMR lainnya.

Terlihat mereka sedang sibuk mencerna barang bawaan diklat.

Aku yang baru datang tak mengerti apapun dan bertanya kepada Kiki.

"Apa yang sedang kamu lakukan?" tanyaku.

"Hei, cepat keluarkan peralatanmu. Dan tulis namamu di kertas bifalo. Lalu buat 2 sisa bifalo lainnya untuk mahkota di kepala. Lalu buat lubang di pojok kertas nama itu dan ditali dengan rafia" kata Kiki dengan mempratikkan tangannya untuk segera cepat menyelesaikan pekerjaannya.

Aku yang baru datang, langsung mengikuti arahan dari Kiki temanku.

Bersama kak Riris yang berdiri diantara 2 anggota senior tingkat 2 lainnya.

"Brrrmmmm, brmmm, brmmm"

Setelah itu, terlihat dari kejauhan ada sebuah motor hitam yang sedang menuju parkiran. Dia memakai helm jadi Aku tak tahu dia siapa.

Saat motor itu telah terparkir, dari kejauhan aku melihat Dia melepaskan helmnya. Dan ternyata dia adalah kak Lucky.

Melihat kedatangannya membuatku sedikit gemetar.

"Apa yang akan dia lakukan kepada anak yang kecil seperti ku nanti?" batinku.

Terpopuler

Comments

Bilqies

Bilqies

seru ceritanya thor

2024-04-27

1

Kumbang 🐞

Kumbang 🐞

seru nih!
tapi.... mohon feddback nya ya buat cerita amatir ku/Smile/

2024-01-26

1

꧁☠︎𝕱𝖗𝖊𝖊$9𝖕𝖊𝖓𝖉𝖔𝖘𝖆²꧂

꧁☠︎𝕱𝖗𝖊𝖊$9𝖕𝖊𝖓𝖉𝖔𝖘𝖆²꧂

cerita yang seru kak 😍😍

2023-03-06

1

lihat semua
Episodes
1 Aku adalah Milanie
2 Bab 1 Hari Pertama Mengikuti Extrakulikuler
3 Bab 2 Menghindari Pertemuan
4 Bab 3 Naik ke Menara
5 Bab 4: Persiapan Diklat
6 Bab 5: Diklat
7 Bab 6: Resmi menjadi Anggota PMR
8 Bab 7: Makan di Kantin
9 Bab 8: Peduli tapi Tak ingin dilihat
10 Bab 9: Memetik Mangga Kasturi
11 Bab 10: Sikap yang tak Biasa
12 Bab 11: Mereka menganggap hubunganku apa?
13 Bab 12: Dia Menerorku
14 BAB 13: Dia mengajakku Pergi
15 Bab 14: Mendadak menjadi Singa
16 Bab 15: Dia Cemburu pada Mereka
17 Bab 16: Bertengkar dengan diri sendiri
18 Bab 17: Rindu yang mulai melambai-lambai
19 Bab 18: Keputusanku
20 Bab 19: Kuputuskan, Aku tak memilih siapapun
21 Bab 20: Aku kabur dari Rumah
22 Bab 21: Bertemu dengannya
23 Bab 22: Bermimpi
24 Bab 23: Jawaban yang Menggantung
25 Bab 24: Menyambut Kedatangan Tamu
26 Bab 25: Mencari Pekerjaan
27 Bab 26: Hari Pertama Aku Bekerja
28 Bab 27: Ternyata Dia Bozku
29 Bab 28: Laporan Salah
30 Bab 29: Meeting
31 Bab 30: Memilih Design yang Terbaik
32 Bab 31: Design Rumah Persyaratan
33 Bab 32: Menyukai Pekerjaan
34 Bab 33: Akhirnya bertemu
35 Bab 34: Kustomer yang Menyebalkan
36 Bab 35: Rencananya yang Gagal
37 Bab 36: Pulang Malam
38 Bab 37: Sedikit ucapan Terimakasih
39 Bab 38: Dia Kembali
40 Bab 39: Dia Menculikku
41 Bab 40: Dia Ingin Menolongku
42 Bab 41: Dia Menyelamatkanku Lagi
43 Bab 42: Pertimbangan
44 Bab 43: Dia Datang Bertamu
45 Bab 44: Rasa Jengkel dan Takut yang sedang Menyelimuti
46 Bab 45: Dia Menyuruhku Lembur
47 Bab 46: Makan Malam di Dini hari
48 Bab 47: Syarat yang Dipenuhi
49 Bab 48: Berunding
50 Bab 49: Bertemu Calon Mertua
51 Bab 50: Bentakan yang Menusuk
52 Bab 51: Aku Tidak Memiliki Pilihan
53 Bab 52: Cokelat Misterius
54 Bab 53: Kecewa
55 Bab 54: Dia Melampiaskan Amarahnya
56 Bab 55: Rasa Bersalah dan Terimakasih
57 Bab 56: Deal
58 Bab 57: Pernikahan
59 Bab 58: Berkemas dan Pindah
60 Bab 59: Melampiaskan Marah
61 Bab 60: Fitnah
62 Bab 61: Adaptasi
63 Bab 62: Rasa Syukur dan Menghargai
64 Bab 63: Kembali Bekerja
65 Bab 64: Ibuku Marah
66 Bab 65: Derita Fitnah
67 Bab 66: Pelaku Terungkap
68 Bab 67: Bunga yang Mendatangi Taman
69 Bab 68: Ibu Mertua Berkunjung
70 Bab 69: Pesta Perayaan Adik Ipar
71 Bab 70: Kesiangan
72 Bab 71: Cemburu
73 Bab 72: Mengandung
74 Bab 73: Saat menjadi Satu Atap
75 Bab 74: Sarapan Bersama
76 Bab 75: Selalu menjadi Tempat Salah
77 Bab 76: Mati Rasa
78 Salam dari Penulis
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Aku adalah Milanie
2
Bab 1 Hari Pertama Mengikuti Extrakulikuler
3
Bab 2 Menghindari Pertemuan
4
Bab 3 Naik ke Menara
5
Bab 4: Persiapan Diklat
6
Bab 5: Diklat
7
Bab 6: Resmi menjadi Anggota PMR
8
Bab 7: Makan di Kantin
9
Bab 8: Peduli tapi Tak ingin dilihat
10
Bab 9: Memetik Mangga Kasturi
11
Bab 10: Sikap yang tak Biasa
12
Bab 11: Mereka menganggap hubunganku apa?
13
Bab 12: Dia Menerorku
14
BAB 13: Dia mengajakku Pergi
15
Bab 14: Mendadak menjadi Singa
16
Bab 15: Dia Cemburu pada Mereka
17
Bab 16: Bertengkar dengan diri sendiri
18
Bab 17: Rindu yang mulai melambai-lambai
19
Bab 18: Keputusanku
20
Bab 19: Kuputuskan, Aku tak memilih siapapun
21
Bab 20: Aku kabur dari Rumah
22
Bab 21: Bertemu dengannya
23
Bab 22: Bermimpi
24
Bab 23: Jawaban yang Menggantung
25
Bab 24: Menyambut Kedatangan Tamu
26
Bab 25: Mencari Pekerjaan
27
Bab 26: Hari Pertama Aku Bekerja
28
Bab 27: Ternyata Dia Bozku
29
Bab 28: Laporan Salah
30
Bab 29: Meeting
31
Bab 30: Memilih Design yang Terbaik
32
Bab 31: Design Rumah Persyaratan
33
Bab 32: Menyukai Pekerjaan
34
Bab 33: Akhirnya bertemu
35
Bab 34: Kustomer yang Menyebalkan
36
Bab 35: Rencananya yang Gagal
37
Bab 36: Pulang Malam
38
Bab 37: Sedikit ucapan Terimakasih
39
Bab 38: Dia Kembali
40
Bab 39: Dia Menculikku
41
Bab 40: Dia Ingin Menolongku
42
Bab 41: Dia Menyelamatkanku Lagi
43
Bab 42: Pertimbangan
44
Bab 43: Dia Datang Bertamu
45
Bab 44: Rasa Jengkel dan Takut yang sedang Menyelimuti
46
Bab 45: Dia Menyuruhku Lembur
47
Bab 46: Makan Malam di Dini hari
48
Bab 47: Syarat yang Dipenuhi
49
Bab 48: Berunding
50
Bab 49: Bertemu Calon Mertua
51
Bab 50: Bentakan yang Menusuk
52
Bab 51: Aku Tidak Memiliki Pilihan
53
Bab 52: Cokelat Misterius
54
Bab 53: Kecewa
55
Bab 54: Dia Melampiaskan Amarahnya
56
Bab 55: Rasa Bersalah dan Terimakasih
57
Bab 56: Deal
58
Bab 57: Pernikahan
59
Bab 58: Berkemas dan Pindah
60
Bab 59: Melampiaskan Marah
61
Bab 60: Fitnah
62
Bab 61: Adaptasi
63
Bab 62: Rasa Syukur dan Menghargai
64
Bab 63: Kembali Bekerja
65
Bab 64: Ibuku Marah
66
Bab 65: Derita Fitnah
67
Bab 66: Pelaku Terungkap
68
Bab 67: Bunga yang Mendatangi Taman
69
Bab 68: Ibu Mertua Berkunjung
70
Bab 69: Pesta Perayaan Adik Ipar
71
Bab 70: Kesiangan
72
Bab 71: Cemburu
73
Bab 72: Mengandung
74
Bab 73: Saat menjadi Satu Atap
75
Bab 74: Sarapan Bersama
76
Bab 75: Selalu menjadi Tempat Salah
77
Bab 76: Mati Rasa
78
Salam dari Penulis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!