Waktu telah menunjukkan pukul 18.00 WIB. Setelah aku membersihkan diriku, aku melakukan aktifitas rutin. Yaitu makan malam. Kemudian dilanjutkan dengan mengaji.
Hingga pukul 08.30 WIB. Aku beranjak tidur dengan teman kos ku.
"Hei, hari ini kenapa kamu pulang telat?" tanya temanku.
"Seperti biasa, aku memanjat menara air tadi" jawabku.
"Kau ini, apa tidak takut dimarahi?" tanya temanku.
"Asal tidak ada yang tahu pasti tidak akan dimarahi hehe" jawabku.
"Dasar! si pendiam yang banyak tingkah" kata temanku.
Setelah sedikit berbincang dengan teman kos ku, kami beranjak tidur. Mematikan lampu kamar dan mengenakkan selimut untuk tidur.
Begitulah aktiftas rutinku.
...****************...
Setelah mataku terpejam semalaman.
Sinar itu berhasil masuk di celah-celah jendela kamar kos ku. Menembus dengan lurus dan terpantul di tembok tepat sebelah ranjangku.
Di setengah kantukku, Aku membuka mataku pelan-pelan dan melihatnya.
Melihat sinar itu mataku langsung melotot.
"Jam berapa ini?" teriakku.
Aku langsung meraih ponselku. Dan mengeceknya.
Di sana jam telah menunjukkan pukul 06.15 WIB.
"Hei, bangun Rit. Sekarang sudah siang" kataku membangunkan teman kosku yang bernama Rita itu.
Aku langsung mengambil handuk menuju ke kamar mandi.
Berhubung aku tahu ini kesiangan, proses mandiku aku percepat.
"Jbyuuurr!!"
Jebyuuur!! "
Jebyuuurrrr!!!"
Dengan otomatis tanganku meraih sesuatu dengan cepat dan keras. Termasuk saat menciduk air di bak mandi. Suaranya seperti orang yang sedang menguras bak.
Disusul dengan ketukan dari Rita. Dia menyuruhku untuk cepat keluar dari kamar mandi.
" Tok, tok, tok!"
"Mil, cepetan!!!" katanya.
"Iya sebentar lagi selesai" jawabku.
Segera ku percepat semuanya. Memakai seragam, dan memoles bedak secukupnya pada wajahku. Serta memberi sedikit lip ice di bibirku. Untuk pemberian vitamin padanya.
Setelah semua selesai, kali ini aku langsung berangkat bersama temanku tanpa sarapan. Dengan jalan cepat dan berlari.
Terlihat gerbang akan ditutup saat itu.
Kami segera mempercepat lari kami untuk melewati gerbang yang akan ditutup itu dan berhasil.
"Ha,,, kalian itu cewek-cewek kok kesiangan" kata pak Satpam.
Mendengar ocehan itu kami tak ingin menanggapinya. Yang terpenting kami tidak termasuk murid yang terlambat hehe,,,
Di lapangan sekolah kami berpisah. Karena aku dan Rita beda jurusan. Aku jurusan IPA dan Rita adalah jurusan IPS.
"Dah,, Mil" katanya.
Dengan belok kanan ke arah kelasnya.
"Iya Rit, hati-hati awas kesandung batu!" candaku.
Mendengar candaku Rita mengacungkan jempolnya seraya berlari menuju kelasnya.
Sedangkan aku masih berjalan lurus ke depan menuju kelasku.
"Hei, bukankah dia cewek yang gatel itu?" bisik-bisik murid lainnya yang sedang bergerombol di sana.
"Semua laki-laki dia deketin. Dia cewek yang gatel sekali" ghibah yang mereka lontarkan.
Tepat di depan UKS mereka duduk dengan berseragam olahraga. Kebetulan pelajaran mereka sedang outdoor.
Dan terdengar di telingaku.
"Haduh... Rasanya kupingku memanas mendengar ghibah dari mereka" gumamku.
Mereka itu murid seangkatanku tapi lain kelas denganku.
Bahkan aku saja tidak tahu nama mereka sama sekali. Tapi dengan mudahnya mereka mengomentariku sedemikian rupa berdasarkan opini dari sudut pandangnya.
Walau aku sedikit geram mendengarnya, aku tetap berusaha menyetabilkan emosiku. Yah,,, kalian tahu sendiri, hal yang paling sulit adalah mengontrol emosi perempuan. Dengan 9 nafsunya diiringi dengan 1 akalnya. Sangat sering sekali jika wanita yang pendiam lebih banyak berperang dalam diamnya. Yaitu menormalkan pikiran dan hatinya sendiri.
"Mungkin karena mereka belum mengenalku"
Pikiran penenangku.
...****************...
Di kelasku, terdiri dari 5 siswa cewek dan 25 siswa cowok. Jadi tak aku pingkiri jika temenku memang banyak cowoknya.
Tapi meski aku supel, aku juga memiliki prinsip dan memasang pagar di sekelilingku. Bersiap-siap ada garangan yang akan menyerangku.
Jadi, meski temanku banyak laki-laki, aku juga tetap berjaga diri demi harga diriku.
"Triiiinggg!!!"
Bel istirahat berbunyi. Seperti biasa, kami berkelompok pergi ke kantin bersama-sama. Dan makan di sana bersama.
"Ke kantin yuk!" ajak salah satu temen cewek kelasku.
"Ayo perutku lapar sekali" jawabku. Teringat jika aku tak sempat sarapan hari ini.
Dengan menunggu satu sama lain, akhirnya kami berjalan bareng. Berjajar dengan 8 anggota hingga memenuhi jalan sekolah.
Saat tiba di kantin, terlihat di sana sangat ramai. Jika dibandingin ini lebih ramai daripada pasar. Tak ada tempat duduk dimanapun. Tempat duduknya telah dipenuhi oleh murid kelas lain.
"Bagaimana? Tempatnya penuh" kata salah teman cowokku.
"Kita pesan saja, lalu kita makan di kelas" jawab teman cewekku.
"Bagaimana Mil?" tanya Cung teman cowok kelasku satunya.
"Iya itu ide yang bagus" jawabku.
Akhirnya kami memesan dan membawanya untuk dimakan di kelas.
...****************...
"Triiiiinggg!!!"
Tak terasa bel berikutnya telah berbunyi.
Bel yang kedua ini menunjukkan jika jam pelajaran semua telah selesai hari itu.
Waktu ini menunjukkan pukul 15.30 WIB.
Semua siswa yang tidak mengikuti kegiatan extrakulikuler beberapa ada yang langsung pulang. Beberapa juga masih ada yang duduk dengan ponselnya dan Laptopnya mereka masing-masing. Mereka sedang memanfaatkan layanan wifi sekolah gratis.
Sedangkan aku, anak yang suka mengikuti kegiatan-kegiatan extrakulikuler.
Saat ini aku telah mengikuti 5 kegitan extrakulikuler. Dan itu hampir 6 hari full selalu ada jadwal pertemuan.
Kebetulan pada hari ini adalah jadwal kegiatanku mengikuti extra PMR. Karena aku anggota baru, jadi perkenalan itu dilakukan.
"Halo, namaku adalah Milanie. Aku dari jurusan IPA 4" kataku memperkenalkan diri.
Saat aku mengenalkan diriku di semua anggota PMR, di sudut pojok aku melihat kakak kelas yang ada di menara air kemarin. Lagi-lagi dia tampak menyendiri dari teman lainnya. Beda dengan kak Micky. Kak Micky membaur ke semua anggota. Bahkan dia suka sekali bercanda.
Melihat kakak kelas itu diam dan seperti terasing membuatku ingin menariknya agar dia juga membaur bersama yang lain.
Akhirnya aku bercakap dan memanggilnya.
"Kak Luck, awas ada kecoak di sebelahmu!" candaku.
Dia langsung tersontak, dan melihat ke sebelah tubuhnya. Dia mencari kecoak yang aku maksud tapi tidak menemukannya.
"Ha, ha, ha, kakak ketipu" candaku lagi.
Lalu dia hanya mengernyitkan alisnya dengan wajah yang sedikit kesal. Melihat dia kakak senior yang dapat dibohongi oleh junior kecil sepertiku.
Saat aku bercanda seperti itu. Seketika semua anggota terdiam. Sebagian besar dari Mereka menatapku. Aku menangkap, mereka berfikir betapa beraninya aku kepada senior.
Melihat situasi ini nyaliku menjadi menciut seketika. Namun, kak Micky langsung mencari bahan pembicaraan lain. Dia sengaja mengalihkan pembicaraan agar semua tak melihatku lagi.
Setelah kegiatan extra berlangsung, aku telah memiliki 1 teman baru. Namanya adalah Kiki.
"Milanie" kataku.
"Kiki" kata kiki.
Kami berkenalan dan saling berjabat tangan.
Saat extra telah selesai. Aku berjalan bersama Kiki menuju gerbang keluar sekolah.
Dengan langkah kaki yang santai kami saat itu saling berbincang.
"Apakah kamu kenal dengan Senior kak Lucky?" tanya Kiki.
"Tidak terlalu kenal sih, tapi aku pernah melihatnya" jawabku.
"Aku dengar, Dia adalah senior yang telah mendapat 5 penghargaan dari luar kota dan berhasil mendapat 3 piala sekaligus dalam 1 tahun menjadi anggota PMR. Dia termasuk senior yang berhasil membawa nama sekolah kita" kata Kiki.
"Benarkah?" tanyaku tak menyangka.
"Iya, aku diberitahu oleh kak Ratna" kata Kiki.
Yah,,, sekarang aku tahu alasan kenapa para anggota lain menatapku seperti itu. Saat aku berhasil membohongi senior kak Lucky. Siapa sangka jika dia Senior yang paling dibanggakan oleh sekolah. Tatapan mereka terlihat sangat terkejut.
Rasanya ingin membalikkan waktu dan memilih untuk diam saja tadi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
tambahan bonus bunga karena sudah mau berteman dengan myako
2023-03-15
2
Sunmei
2like hadir kaka semangat
mampir y
2023-01-31
1
auliasiamatir
biarkan mulut tukang gosep bicara apa tetap lah jadi dirimu sendiri melanie
2023-01-04
1