Syah dan Alam sudah berada di beranda bawah, restoran mewah di hotel Buckingham Palace.
"Sebelumnya Kakak minta maaf kepadamu karena telah merusak pintu kamarmu, tapi mereka sedang memperbaikinya sih!" ujar Alam kepada Syah.
Syah hanya menjawab Alam dengan senyuman, mereka pun sedang menyantap hidangan yang ada di depan mata mereka.
Seseorang pun datang dan berkata, "Yo! Sudah lama tidak bertemu rupanya orang miskin ini menghabiskan sisa uangnya di hotel Buckingham Palace ini?"
Celoteh seorang pria dengan sambil memeluk gadis di sampingnya itu. Bukannya tidak senang, Alam dan Syah terlihat baik-baik saja.
Itu karena Alam mengenal dirinya sendiri yang seorang pemuda sukses, sedangkan Syah mengetahui identitas asli dari Alam.
Hanya saja, "Ck! Siapa yang menurutmu orang miskin!"
Syah berdiri dan berkata demikian dengan langsung menyodorkan dadanya tegap seakan-akan mengancam orang yang mengatai Alam tadi.
"Kau berani membuat kekacauan di hotel Buckingham Palace?" tanya pria yang tadi mengatai Alam dengan berteriak.
Manager Tari yang tidak jauh dari sana mendengarnya, dia pun menghampiri mereka.
Baru saja sampai, Manager Tari tahu bahwa pria yang sedang berdiri itu adalah pelanggan setia Hotel Buckingham Palace dan juga sedang bersama Syah, bosnya itu.
Sebelum menghentikan mereka, Manager Tari dari kejauhan meminta saran kepada Syah lewat ponselnya mengirimkan pesan teks.
"Kamu urus pria yang bukan bersamaku itu dan usir dia keluar dari sini!" balas Syah melalui pesan teks di ponselnya.
Dua petugas keamanan pun dikerahkan, pria yang mengatai Alam itu diarahkan untuk segera pergi dari hotel Buckingham Palace.
"Hei! Kenapa kalian mengusirku yang mampu membayar sedangkan orang miskin seperti mereka bisa makan disini?" teriak pria itu kesal.
"Mohon maaf, hotel kami hanya menerima manusia, bukan anj*ng seperti kalian!" seru salah seorang petugas keamanan dengan tegas.
Alam tersenyum puas saat melihat penampilan dari kedua petugas keamanan itu mengatakan kata 'anj*ing' itu.
Semua orang yang berada disana bersorak ria, "Keren Buckingham Palace! Tidak mencari siapa yang lebih kaya maupun siapa yang yang miskin tidak bisa makan! Mereka menilai dari sikap seseorang!" teriak salah seorang yang sedang duduk menikmati makanannya juga.
Karena teriakan itu, semua orang bergembira dan menambahkan kesan baik terhadap hotel Buckingham Palace.
Mereka sebenarnya tidak mengerti, siapa orang sedang dikatai miskin ini padahal adalah seorang yang memang bergelimang harta.
Setelah makan usai, Syah izin pamit kepada Alam karena akan kembali ke kamarnya dengan alasan akan mengurus pekerjaannya.
"Memangnya, apa pekerjaanmu?" tanya Alam penasaran, bagaimana pun juga Syah masih menginkak bangku sekolah.
"Aku adalah seorang YouTuber, Kak!" seru Syah membalas Alam.
"Benarkah? Itu hebat! Konten YouTube apa yang kamu buat?" tanya Alam kembali dengan rasa penasarannya itu.
"Sebenarnya, aku membuat konten seputar game yang sedang populer!" jawab Syah rendah hati.
Karena merasa cocok, Alam pun ingin ikut dengan Syah untuk melihat konten seperti apa itu.
Mereka pun berjalan bersama ke arah kamar milik Syah.
Setelah berada di dalam, Syah sudah menyalakan komputernya serta microphone untuk rekam suaranya.
Syah lalu mengambil sebuah topeng putih dan memperlihatkannya kepada Alam.
Alam langsung terkejut, "Ternyata kamu adalah si Ksatria Putih itu!" serunya.
"Benar, identitas YouTube ku baru Kak Alam saja yang mengetahuinya, jadi kumohon..." pinta Syah yang langsung dimengerti oleh Alam karena dia juga memang selalu menyembunyikan identitas dirinya.
"Sebenarnya ya? Kakak juga—" kata Alam yang menyodorkan ponselnya dan memperlihatkan sebuah akun game populer Mobile Legends itu kepada Syah.
"Ternyata aku bertemu dengan Karma! Wah! Keren!" seru Syah bergembira, mereka pun saling menambahkan pertemanan di dalam permainan itu.
Syah terkejut meskipun dia sebenarnya memang sudah mengetahui identitas sebenarnya dari akun populer yang bernama Karma itu.
Mereka pun mulai bermain bersama.
⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐
Keesokan harinya, Syah sedang makan dengan begitu bahagia di meja makannya karena dia akhirnya menemukan seorang teman untuk bermain game bersama.
Sedangkan Kia bahagia juga di meja makannya karena dia sedang memikirkan seorang pria tampan.
Mereka berdua tidak menyadari, bahwa mereka berdua senang terhadap satu orang, yaitu Syah.
"Kak! Apakah aku boleh berpacaran?" tanya Kia jujur kepada Alam.
Alam yang sedang menyantap hidangan itu terkejut dan langsung tersedak juga batuk karena mendengar ucapan adiknya itu.
Setelah minum air, Alam pun menjawab, "Tidak boleh! Kamu masih sekolah, lebih baik Kamu fokuskan dulu dengan pendidikanmu itu, yaa?" pintanya.
Zakia merajuk, tidak menghabiskan makannya dan berlalu pergi meninggalkan meja makan.
"Eh? Kia? Maksudnya, maksud Kakak boleh saja! Hanya saja, Kamu harus mengenalkannya pada Kakak!"
Kia berlari kembali menghampiri Alam, "Benarkah Kak?" tanya Kia yang dengan matanya yang berbinar-binar.
"Be—benar, tentu saja benar!" jawab terpaksa dari Alam karena tidak tega melihat adiknya itu.
"Kalo gitu, Kia pergi dulu ya Kak, dah!" pamit Kia melompat-lompat kegirangan karena mendapatkan izin untuk berpacaran dari Kakaknya itu.
Hanya bisa pasrah, Alam menghela nafasnya dan melanjutkan sarapan paginya.
"Pak Jun! Ayo kita berangkat!" kata Kia dengan nada riangnya yang membuat Pak Jun kaget karena biasanya, Kia tidak pernah terlihat segembira hari ini.
Alam juga bersiap-siap, karena dia juga ada kelas di pagi harinya.
Setelah sampai di kampusnya, Alam bertemu dengan Zack yang bersama dengan seorang wanita di sampingnya.
"Eh, Zack? ini?" tanya Alam penasaran.
"Oh kenalkan! Dia pacarku, Imah! Dan Sayang, dia temanku, Alam!" kata Zack yang memperkenalkan antara pacarnya dan temannya.
"Sejak kapan kalian berpacaran? Bukankah kemarin kalian belum saling mengenal?" tanya Alam yang penasaran.
"Oh! Bukankah aku sudah bilang? Aku tertarik dengannya pada pandangan pertama, jadi aku langsung menembaknya begitu saja!" seru Zack dengan menjelaskan alasannya.
"Sayang, aku harus kembali ke kelas, aku tinggal ya?" tanya Imah kepada Zack meminta izinnya untuk kembali ke kelasnya.
Setelah mendapatkan persetujuan dari Zack, Imah pun berlalu pergi meninggalkan mereka.
"Jadi, kapan kamu akan menembak Bu Hani?" tanya Zack nyengir.
Alam terkejut karena Zack mengetahuinya, "Sejak kapan kamu tahu?" tanya Alam penasaran.
"Sebenarnya, aku melihatmu berciuman di Cafe Ivela, karena aku adalah seorang pelayan yang membawakan minuman dan kue itu ke mejamu!" kata Zack yang langsung tertawa.
Alam terkejut ternyata ada seseorang yang melihatnya mencium dosennya itu, Alam menahan rasa malunya.
"Tenang saja! Aku pasti akan bisa mendapatkannya dengan pesonaku!" seru Alam menyombongkan dirinya.
"Apa itu? Apakah mendapatkan tamparan darinya?" tanya Zack meledek Alam dan langsung tertawa.
"Si*alan Kau!" kesal Alam yang ingin menarik kerah baju Zack.
Hanya saja Zack berlari meninggalkan Alam.
"Ayo cepat ada kelas! Haha! Mendapatkan tamparan!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
㊍㊍ ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔 CᷠIͦNͮTͤAᷝ❣️
Wah Alam ama Syah udah cocok dan nyambung juga ..semoga saja dg kedekatan mereka Syah jadi luluh dan gak jadi balas dendam lagi ma Alam .. karena kasihan yg akan di jadikan korban oleh Syah adalah Kia adek nya Alam ..next kak 👍👍
2022-11-26
0
📴🦋⃟🍾⃝ ʜͩᴀᷞᴍͧɪᷠᴅͣ✿᭄ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠ᴸᴷ
Cieee malu bangett itu si alam,,
😂
wkwkwk ga liat tempat sihh mau anu,, 😂
2022-11-26
3
📴🦋⃟🍾⃝ ʜͩᴀᷞᴍͧɪᷠᴅͣ✿᭄ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠ᴸᴷ
Hah ada zack sama imah🥺🥺,, jadi keinget kisah mereka kan
😔🥺
2022-11-26
2