Bab 12

Di dalam keheningan, Syah tengah mengoperasikan laptopnya yang sedang sibuk karena melakukan pekerjaannya.

Kali ini, Syah mendapatkan pekerjaan dengan bayaran yang tinggi itu sebabnya Syah mengambil tawaran dari salah seorang kliennya tersebut.

Sebelumnya Syah tidak pernah melakukan pekerjaan kotor seperti meretas sistem hanya untuk kepentingan pribadinya, hanya saja sekarang berbeda.

Karena kliennya memberikan bayaran sebesar lima miliar, dia tidak mungkin menolak uang yang ada di depan matanya itu.

Hanya berlangsung beberapa saat, Syah memasuki sistem milik Bank Swiss hanya dengan mengandalkan dirinya yang berada jauh dari negara Swiss.

Biasanya, seorang peretas akan memulai aksinya bukan hanya mengandalkan komputer, tapi karena jaringan nirkabel yang tertutup tidak bisa dibobol oleh mereka, maka dari itu seorang peretas harus memasuki tempat bernaung dari sistem yang akan dia retas.

Contohnya saja sistem Bank Swiss yang sangat terkenal dengan keamanannya yang super duper canggih, seharusnya Syah membobol sistem tersebut harus pergi ke Swiss agar bisa memasuki sistem keamanan tersebut.

Hanya saja Syah bisa melakukannya dari jarak jauh, bukan karena dia sangat jenius sehingga bisa memasuki sistem itu dengan mudah.

Sebenarnya Syah memiliki sebuah kelompok dengan pemimpin dari kelompok itu adalah Syah, Syah meretas apapun yang dia mau dengan bantuan dari kelompoknya itu.

Disisi lain, seorang pria dengan mengenakan topeng putih memasuki area sebuah ruangan di Bank Swiss.

Dia membawa sebuah koper dengan diikuti satu orang gadis bersamanya.

"Sky, apakah kamu sudah menemukan ruangan itu? Apakah semuanya sudah siap? USB? Flashdisk? Dan lainnya?" tanya panik seorang gadis itu.

"Tenang saja, Ren! Bukankah kita kemari karena sudah mempersiapkan segalanya?" tanya tenang dari Sky yang ternyata menyebutkan bahwa nama dari gadis itu adalah Ren.

Sky dan Ren sedang berada di salah satu ruangan di dalam Bank Swiss.

Ponsel milik Sky bergetar, Sky mengambil ponsel yang disimpan disaku celananya itu dan langsung menatap layar ponselnya.

Melihat nama dari si pemanggil, Sky menerima panggilan masuk dari Syah dengan langsung menaruh ponsel itu di atas meja ruangan yang ada disana dan tidak lupa untuk menyalakan speaker ponsel miliknya.

Karena setiap ruangan di Bank Swiss memiliki keamanan yang terjamin, bukan hanya keamanan tentang sistem saja, bahkan setiap ruangannya memiliki peredam suara yang sangat baik sehingga siapapun tidak bisa mendengar sesuatu meskipun ada teriakan dari salah satu ruangan disana.

"Apakah disana terdapat sebuah komputer?" tanya Syah yang didengar dari ponsel milik Sky.

Sky dan Ren segera melihat ke segala arah, setelah mendapati sebuah komputer yang berada disana mereka menjawab, "Ada Syah!"

"Nyalakan panggilan video!" seru Karma mendesak Sky dan Ren.

Setelah panggilan video itu dinyalakan, kamera ponsel Sky di sodorkan kepada komputer yang akan mereka gunakan.

Setelah mendapatkan arahan dan petunjuk untuk memulai menyalakan komputer dari Syah, Sky dan Ren perlahan mengikuti arahan dari Syah dengan serius.

Dua jam pun berlalu, setelah semua selesai akhirnya mereka mendapatkan apa yang mereka cari, yaitu data dari salah seorang pengusaha terkenal dunia.

Data seorang pengusaha terkenal di dunia memang benar adanya di dalam keamanan Bank Swiss, karena Bank Swiss merupakan Bank yang bisa menyimpan segala harta, mau itu harta yang legal dan ilegal mereka bisa menyimpan semuanya.

Setelah komputer itu dibersihkan jejak pemakaiannya, Sky dan Ren mematikan komputer itu.

Mereka senang karena tidak perlu mengambil resiko untuk memasuki ke ruangan sistem pengumpulan data yang memiliki keamanan super ketat.

Karena hari masih terang, Sky dan Ren sangat mudah untuk berbaur dengan khalayak umum dan keluar dari Bank Swiss tanpa adanya kecurigaan dari pihak sana.

Tiba-tiba saja, lengan Sky dipegang oleh salah seorang petugas keamanan Bank Swiss, bulu kuduk Sky berdiri karena takut akan ditangkap oleh pihak Bank Swiss.

"Setelah ini, kalian mendapatkan hari libur selama satu bulan dari ketua!" bisik seru dari petugas keamanan itu kepada Sky.

"Li...Liburan apa?" tanya Sky kebingungan.

"Kalian telah melakukan tugas dengan baik, Ketua Syah memberikan kalian libur kepada kalian selama satu bulan, kalian boleh melakukan apapun yang kalian inginkan!" jawab petugas keamanan itu dengan kembali pergi melaksanakan tugasnya untuk menjaga keamanan di Bank Swiss.

Mata Sky melotot karena terkejut melihat petugas keamanan Bank Swiss merupakan salah satu bawahan dari Syah.

Ren yang tidak mendengar percakapan mereka, hanya bingung dengan ekspresi yang diberikan oleh Sky.

Perlu diketahui, menjadi seorang petugas keamanan di Bank Swiss sama halnya menjadi seorang yang memiliki nama. Karena jalur seleksinya yang super ketat dan dengan kualifikasi yang tidak biasa untuk bisa bekerja disana.

Sedangkan Syah, dia mampu memiliki seorang anak buah seperti itu membuat Sky menjadi sangat terkejut, karena tugasnya bisa lancar ternyata karena kemampuan Syah yang sangat hebat karena memiliki bawahan di dalam Bank Swiss ini.

🥱🥱🥱🥱🥱🥱🥱🥱🥱🥱🥱🥱🥱🥱🥱

Hani baru saja sampai di apartemen miliknya, mengganti pakaian yang sedikit seksi dia duduk di atas sebuah sofa.

Mengistirahkan dirinya, memikirkan tentang Alam yang dengan beraninya melawan para pengawal tadi dengan tangan kosong.

"Alam ya? Kamu sungguh pria hebat rupanya." gumam Hani dengan rona merahnya yang berkumpul di bagian pipinya.

Terus memikirkan Alam sampai dia kembali mengingat bekas ciuman Alam dengan memegang bibirnya menggunakan jari-jari cantik milik Hani.

"Rasanya—"

"Eh! Sialan! Kenapa aku harus memikirkan tentang bocah tengik itu? Sudahlah..." teriak Hani di dalam hatinya.

Hani berlalu ke kamar mandi dan mulai bermain.

Mulai mandi maksudnya.

😘🥰😘🥰😘🥰😘🥰😘🥰😘🥰😘🥰😘

Setelah membereskan kekacauan, Alam yang tadinya akan pulang ingat dengan pintu kamar salah satu pelanggannya yang dia rusak karena salah mendobrak kamar.

Berjalan dengan tenang dan sampailah di depan kamar Presiden Suit nomor enam puluh sembilan.

Tok Tok Tok

Suara ketukan pintu rusak itu terdengar, Syah keluar dari kamarnya dan segera bergegas menuju pintu karena ada suara ketukan.

Setelah sampai disana, ternyata Alam adalah seseorang yang mengetuk pintu kamarnya.

Syah tidak terkejut sama sekali, Syah menyambut hangat dengan kedatangan dari Alam itu.

Alam membawa dua orang tukang dengan dirinya yang terus rendah diri.

"Aku mohon maaf sekali lagi, namaku Alam! Aku juga adalah salah satu pelanggan disini. Apakah aku bisa mentraktirmu makan sebagai permohonan maaf?" tanya Alam kepada Syah.

"Hn... Baiklah, Kak! Aku akan menerima tawaran dari Kak Alam!" jawab Syah berseru.

"Kak? Memangnya umurmu berapa?" tanya Alam karena Syah terlihat seumuran dengannya.

"Aku masih SMA, kemarin aku baru pindah ke SMA Bintang Harapan di kota ini!"

"Oh! Begitu rupanya, ternyata kamu satu sekolah dengan adikku, sebenarnya aku juga alumni dari sana!" seru Alam senang.

"Ternyata Kakak Senior!"

Alam dan Syah pun pergi ke ruang makan yang ada di hotel Buckingham Palace ini yang berada di lantai bawah.

Terpopuler

Comments

📴🦋⃟🍾⃝ ʜͩᴀᷞᴍͧɪᷠᴅͣ✿᭄ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠ᴸᴷ

📴🦋⃟🍾⃝ ʜͩᴀᷞᴍͧɪᷠᴅͣ✿᭄ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠ᴸᴷ

Nah akur akur deh kamu sama calon kakak iparmu syah,,
biar jalanmu mulussss deketin adeknya😋😋

2022-11-21

5

📴🦋⃟🍾⃝ ʜͩᴀᷞᴍͧɪᷠᴅͣ✿᭄ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠ᴸᴷ

📴🦋⃟🍾⃝ ʜͩᴀᷞᴍͧɪᷠᴅͣ✿᭄ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠ᴸᴷ

Aiiideuuuhhhh.... cie cie cie hani kepikiran bocah tengik,, 😂
Eh, eh tapi Beneran tengik itu si alam,, ??🤔🤔
.
kalo ditempatku tengik itu bau makanan ringan yg udah kadaluwarsa,,
apa jangan2 👉👈 anu nya alam kadaluwarsa juga🤧🤧
.
hmmmm ntahlah, hanya hani yang tau karena sudah merasakaan dan menikmatinya😋😋
.
.
Astagfirulloh apa sih aku🤦‍♀️🤦‍♀️

2022-11-21

6

⚔️🧸🍁YULIANTY❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ🔱

⚔️🧸🍁YULIANTY❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ🔱

Ehhh mreka bertemu 🤭🤭🤭

2022-11-20

5

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!