Bab 6

Operasi pun dimulai dan dosen itu sangat berterima kasih kepada Alam.

"Namamu siapa?" tanya dosen itu penasaran dengan salah seorang mahasiswanya.

"Hehe... Nama saya Alam, Bu!"

"Perkenalkan, nama ibu adalah Mala! Ibu adalah dosen dari fakultas sastra dan budaya!"

Obrolan pun terus berlanjut, karena Alam ingin menghindari kecemasan dari dosennya itu.

❣️❤️❣️❤️❣️❤️❣️❤️❣️❤️❣️❤️❣️❤️❣️❤️

Di sebuah restoran, Kia dan Hani sedang makan bersama dengan Yaya yang baru saja pergi ke toilet.

"Ternyata kamu sangat cerdas ya? Kamu pasti mengikuti les privat semenjak kecil ya?" tanya Hani penasaran.

"Oh tidak Kak! Sebenarnya, sewaktu aku kecil. Aku tidak mau belajar sama sekali, sudah banyak guru les yang mencoba untuk mengajariku, hanya saja aku tidak mau. Hehe..." jawab Kia dengan sedikit ragu-ragu.

"Jadi, kenapa kamu bisa sepintar ini?" tanya Hani lagi.

"Yang ku tahu, Kakakku adalah jenius sesungguhnya. Dia bisa segala hal, bukan hanya menguasai matematika. Tapi, kakakku itu gimana ya?" jawab Kia yang juga ikut bingung dengan apa yang dipikirkannya.

"Ternyata, kamu sayang kepada Kakakmu ya?"

"Ya Kak! Selain dia adalah satu-satunya keluargaku, dia juga adalah satu-satunya orang yang paling kucintai dan kusayangi!" seru Kia langsung menatap layar ponselnya.

Di layar ponselnya, terdapat fotonya bersama dengan Alam.

(Bahh, author jadi cemburu 😠 )

"Mungkin satu hari, Kakak bisa bertemu dengan jeniusmu itu ya?"

Yaya yang baru saja selesai dari toilet, kembali ke meja makan mereka bertiga.

"Bu Yaya sudah kembali?" tanya Kia yang langsung menuangkan air untuk Yaya.

"Eh... Kok masih Bu?" tanya Yaya yang tidak senang karena dirinya masih dipanggil 'Ibu' oleh Kia.

❣️❤️❣️❤️❣️❤️❣️❤️❣️❤️❣️❤️❣️❤️❣️❤️

Hari pun berlalu, di rumah Alam. Alam sedang mengoperasikan komputernya.

"Halo teman-teman, kali ini aku akan memainkan game Mobile Legends Bang Bang"

"Kalian pasti sudah tahu, kalo aku juga bermain permainan ini kan?"

"Baiklah, mari kita mulai dengan pertandingan pertama!"

Alam sedang melakukan siaran langsung permainan Mobile Legends dengan visual karakternya adalah kartun Jepang yang sangat keren.

Banyak sekali pengikut yang menonton siarannya. Selain pengikutnya, karena popularitas Alam yang sangat besar, banyak orang-orang yang belum mengikutinya juga bisa untuk ikut menonton siarannya.

Biasanya, penonton Alam tidak seramai seperti saat ini. Karena ini adalah pertama kalinya Alam melakukan siaran di malam hari pada saat semua orang selesai melakukan segala aktifitasnya.

Penonton Alam mencapai hingga lima ratus ribu penonton. Alam tentu sangat senang, berbeda dari kebanyakan orang.

Mereka lebih senang dengan banyaknya orang yang memberi hadiah, tidak seperti Alam. Dia hanya senang karena bisa menghibur orang lain.

"Baik! Karena musuhnya memilih draft pick seperti ini, itu artinya aku bisa menggunakan Fanny!" seru Alam dengan tertawa kencang.

Fanny merupakan salah satu karakter game di Mobile Legends.

Para penonton pun berkomentar di tempat komentar yang sudah tersedia di YouTube.

"Hei! Itu salah! Dasar V-Tuber idi*t!"

"Eh.. kamvr*t malah ngetroll!"

"Astaga! Gabisa main kah?"

Itu adalah komentar dari para haters, mereka belum menyaksikan kemampuan Alam tapi sudah menjelek-jelekkannya dengan begitu mudahnya. Berbeda dengan komentar para pengikutnya.

"Wah! Ini lucu! Ayo lakukan lagi!"

"Ini sangat menarik! Semangat Karma!"

"Hahaha .. Karma memang sangat hebat, bisa membunuh banyak lawan meskipun dengan pemilihan karakter yang aneh!"

Karma merupakan nama channel YouTube milik Alam, pengikutnya sudah mencapai jutaan.

Berlalu cukup lama, tak sadar Alam sudah bermain permainan dan melakukan siaran selama dua jam. Waktu pun menunjukkan pukul 23.30.

Alam melakukan pamitan untuk siaran kali ini, para pengikutnya merasa kecewa karena tidak bisa menonton permainan Alam lagi, berbeda dengan para haters yang tentu mengusir Alam untuk segera selesaikan siaran.

Sungguh tidak ada kerjaan bagi para haters, jika tidak senang. Maka tidak perlu ditonton, itu mudah bukan?

Alam merapikan semua alat siarannya, selanjutnya dia pun merebahkan tubuhnya di atas kasur empuk.

Tidak berlangsung lama, Alam pun tertidur.

❣️❤️❣️❤️❣️❤️❣️❤️❣️❤️❣️❤️❣️❤️❣️❤️

Kelas matematika adalah kelas yang Alam tunggu-tunggu. Bukan karena senang pelajarannya maupun karena ingin belajar matematika.

Karena Alam, semenjak SMA saja dia sudah menguasai pelajaran matematika di tingkat sarjana.

Alam menunggu kelas itu tentu saja karena dosen cantik yang dia senangi itu yang akan mengajarkannya.

Saat setelah Hani memasuki kelas, bukan hanya Alam yang terpesona dengan kecantikan dan penampilan tubuh indah milik Hani. Melainkan seluruh mahasiswa pria lainnya juga terpesona.

Ada yang begitu perhatian kepada Hani, seorang pria itu membukakan pintu untuk Hani dan juga merapikan mejanya serta mengelap kursi yang akan diduduki oleh Hani.

Hanya saja, Hani seperti tidak menganggap keberadaannya. Dia tidak duduk ataupun pergi ke mejanya, Hani langsung memulai untuk memberi pelajaran kepada para mahasiswanya itu.

Karena Alam yang terus melihat dan memperhatikan gerak gerik Hani, Hani merasa risih. Dia pun memiliki rencana yang cukup jahat.

Tapi rencana itu hanya karena pemikiran Hani yang sempit. Dia memberikan sebuah soal tingkat SMA yang sangat mudah kepada Alam.

"Hanya soal seperti ini? Ini mudah!" pikir Alam yang yang lanjut terkejut pemikiran lainnya, "Eh... Bukankah dia hanya mengetahui bahwa aku masuk lewat jalur belakang?"

Dengan Alam yang memang jenius itu, dia berencana untuk mengikuti apa kemauan dari dosennya tersebut.

"Emm, maaf! Saya tidak mengerti!" jawab Alam sambil berdiri.

Semua mahasiswa lainnya tertawa, dikarenakan Alam yang tidak bisa menjawab soal yang begitu mudah.

"Hehe? Bukankah itu adalah soal dasar dari matrix? Kamu tidak bisa? Bagaimana kamu bisa lolos ujian universitas ini?" tanya salah seorang mahasiswa pria yang sepertinya tidak senang dengan kehadiran Alam.

Berbeda dengan salah seorang gadis yang duduk dipojokan, dia terus saja melihat Alam dengan rasa penasarannya.

"Bukankah dia adalah si jenius matematika dari Kota A?" pikirnya karena dia adalah salah seorang peserta yang berpartisipasi dalam lomba matematika tingkat nasional saat SMA dulu.

Dia pun berdiri, "Aku tidak percaya kamu tidak bisa mengisi soal tersebut!" serunya membantah semua orang dan mendukung Alam.

Bukan merasa didukung, Alam malah menjadi shok saat menyadari bahwa seseorang yang membantahnya itu adalah seseorang yang dia kenal.

"Alam? Itu namamu kan? Apakah kamu masih mengingatku? Namaku —" katanya yang langsung dipotong oleh Alam.

"Loty! Aku baru ingat ada urusan denganmu! Apakah kamu mau ikut aku sebentar keluar?" tanya Alam yang ragu dan menyebutkan nama dari gadis yang dia kenal bernama Loty.

Alam langsung menarik lengan Loty dan meminta izin untuk keluar kelas sebentar saja kepada Hani.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!