Bab 5

Yaya terkejut dengan kedatangan Hani, dia merasa cemas dengan kehadirannya.

"Aku kemari ingin memberikan kabar baik, aku tau betul kamu adalah pembimbing dari peserta perlombaan matematika nanti di kampusku!" seru Hani yang langsung dengan topik pembicaraannya.

"Oh gitu ya Han? Hhe ..." jawab Yaya dengan malu karena telah berpikiran yang tidak-tidak pada Hani.

"Kebetulan, yang mengantarmu adalah salah satu perwakilan dari perlombaan nanti!" seru Yaya yang menunjukkan anak muridnya, Kia.

"Jadi begitu, ternyata kamu adalah satunya"

"Iya, nama saya Zaskia, Kak" sopan Kia menjawab pertanyaan dari Hani.

"Eh ... Kok Kak? Padahal dia lebih tua dariku!" kesal Yaya karena Hani temannya itu dipanggil kak, sedangkan dirinya dipanggil Bu, oleh Zaskia.

Keributan pun terjadi, Hani dan Yaya mulai akrab seperti pada masa saat mereka dibangku sekolah menengah.

❣️❤️❣️❤️❣️❤️❣️❤️❣️❤️❣️❤️❣️❤️❣️

Alam tengah berada di beranda kamarnya, melihat suasana komplek tempat tinggalnya dari sana.

Dia teringat dengan kelembutan dari bibir dosennya itu, dia benar-benar puas. Namun, ada satu hal yang dia pikirkan.

"Kenapa Bu Hani tidak mau aku membongkar rahasia itu? Bukankah wajar saja jika dia ingin menyelamatkan seseorang dan memberikan nafas buatan? Apa ada alasan lain dia ingin menyembunyikannya?" batin Alam bertanya-tanya tentang alasan sebenarnya dosennya itu menyembunyikan hal yang sepele.

"Alam! Ada penelpon dari Slay Esport! Katanya dia ingin menawar—" teriak Bi Alin yang langsung dipotong oleh penolakan dari Alam.

"Aku tidak tertarik, Bi. Katakan saja pada mereka!"

"Baik, Lam"

Alam merupakan seorang YouTuber terkenal dalam kontennya seputar permainan moba, karena kemampuannya itu dia selalu mendapatkan tawaran dari segala macam Esport.

Alam menolak mereka semua dikarenakan, Alam tidak kekurangan uang sama sekali. Hasil jerih payah dalam konten YouTube nya pun belum dia gunakan sepeserpun meski dia sudah mendapatkan uang lebih dari sepuluh miliar lebih.

Karena Alam merupakan anak seorang dari keluarga terkaya di kota B. Hanya saja, setelah kematian orang tuanya, Alam memang sudah biasa hidup sederhana semenjak kecil karena didikan dari kedua orang tuanya itu.

Berbeda dengan Zaskia, adiknya. Dia selalu dimanja karena Kia memiliki sifat yang egois dan memiliki banyak sekali permintaan. Meski begitu, mereka sekeluarga tetap menyayangi Kia karena di balik sifat egois Kia, dia memiliki sifat yang penuh perhatian.

Semenjak kematian orang tua mereka, Kia menjadi lebih manja daripada sebelumnya kepada Alam, kakaknya.

Alam tidak merasa risih sama sekali, lebih tepatnya Alam menjadi semakin senang karena bisa memanjakan adiknya itu.

Waktu kuliah di depan mata, Alam bergegas pergi ke kampusnya menggunakan motornya.

Meski Alam memiliki harta yang berlimpah, tetapi Alam pergi ke kampusnya hanya dengan motor N-Max nya yang memiliki harga sangat murah di dompetnya itu.

Jika dikatakan, harga N-Max adalah pemasukan Alam dengan waktu yang sedikit.

Setelah sampai di kampus, seseorang memanggil Alam dengan begitu ramahnya.

"Alam! Apa kabar?" tanya sapa seseorang yang tidak dikenal oleh Alam.

"Uhm, baik?"

"Hehe... Aku temanmu satu jurusan! Namaku Zakaria, kamu bisa memanggilku Zack!" serunya sambil menarik tangan Alam dan mulai bersalaman.

Mereka pun memasuki kampus bersama-sama hingga saat di dalam kampus, Zack melihat seorang gadis yang cantik.

Melihatnya, Zack memutuskan untuk pergi meninggalkan Alam dengan berkata, "Sepertinya dia sesuai dengan seleraku, aku mau meminta nomornya dulu, Alam. Kamu deluan saja ke kelas, do'akan aku!"

Berjalan seorang diri menuju kelasnya, Alam pun disapa kembali oleh seorang gadis yang juga bisa dikatakan cantik.

"Hai! Uhm .. Bolehkah kita berkenalan?" tanya gadis itu yang ingin berkenalan dengan Alam.

"Alam."

"Namaku Memey, panggil saja aku Mey!" ujarnya lalu mengambil lengan Alam dan mulai bersalaman.

"Jurusan apa?" tanya Alam yang tidak sengaja bertanya tentang jurusan Mey.

"Aku mengambil kedokteran!"

"Hmm .." deheman Alam membalas Mey agar obrolan cepat selesai.

Alam berpamitan setelah dirinya dimintai nomor ponselnya oleh Mey.

❣️❤️❣️❤️❣️❤️❣️❤️❣️❤️❣️❤️❣️❤️❣️

Waktu berlalu begitu cepat, akhirnya kelas terakhir usai. Alam yang ingin pulang ke rumahnya tiba-tiba mengubah haluan karena melihat dosennya itu seperti sedang mengalami suatu masalah.

"Bu? Apa yang terjadi?" tanya Alam yang memanggil salah satu dosennya itu yang sedang kesulitan saat mengecek kondisi mobilnya itu.

"Hm, saya ingin pergi ke rumah sakit untuk melihat kondisi adik saya yang kecelakaan, kamu bawa motorkan? Bolehkah, antar saya? Nanti, saya bayar deh ongkosnya!" seru dosen itu yang sejak tadi gelisah.

"Baik, Bu!"

Alam pergi ke parkiran dengan membawa motornya untuk menjemput Bu dosen, akhirnya mereka pergi dari kampus menuju ke rumah sakit.

Setibanya di rumah sakit, dosen itu langsung membayar uang seratus ribu dan pergi berlari ke dalam rumah sakit dengan mengabaikan Alam.

Alam yang penasaran, masuk ke dalam rumah sakit mengikuti dosennya itu ke suatu ruang pasien.

Saat setibanya disana, dokter yang sedang mengatasi kondisi pasien berkata kepada dosen itu, "Apakah anda kerabat dari korban kecelakaan?"

"Benar, Dok! Apa adik saya masih bisa diselamatkan?" tanya dosen itu panik.

"Hanya ada satu pilihan, yaitu segera melakukan operasi di bagian otaknya, jika tidak—" baru saja memaparkan sejumlah detail kondisi pasien, perkataannya dipotong oleh dosen itu.

"Segera lakukan Dokter! Saya akan bayar berapapun itu!"

"Hanya saja biayanya sedikit besar"

"Berapa Dok?" tanya dosen itu tidak sabaran.

"Seratus tiga puluh juta saja untuk biaya operasi belum dengan hal lainnya."

Mendengar biayanya sangat tinggi, dosen itu bingung karena dia juga tidak memiliki banyak uang.

Mendengar biaya dan melihat ekspresi raut wajah dosennya itu, Alam masuk ke dalam bangsal pasien dengan menampilkan dirinya di depan dokter itu.

Dengan kedatangan Alam, dokter itu terkejut karena melihat sosok bos mudanya ada di depan matanya.

"Tu—" belum saja selesai bicara, Alam sudah menyuruh dokter itu untuk menutup mulutnya.

Alam membuka ponselnya, mengirimkan pesan kepada dokter itu secara pribadi dengan isi pesannya.

"Berikan dia potongan lima puluh persennya! Dan jangan membongkar identitasku!"

"Baik" jawab dokter itu dalam pesan teks.

"Begini Ibu, apakah yang dibelakang adalah temanmu?" tanya dokter itu kepada dosennya Alam.

Alam memunculkan diri dan maju, "Pak ketemu lagi, saya adalah temannya!" seru Karma menganggap dosen itu temannya, karena dosen itu sendiri masih awet muda.

"Begitu, karena teman Nona pernah membantuku, aku akan memberikan anda muka dengan hanya membayarnya setengahnya saja!" ujar dokter itu dengan dibalas anggukan oleh Alam.

"Yes, pasti dapet bonus dari Bos!" dalam hati dokter tersebut.

"Benarkah? Benar hanya perlu membayar setengah, cepat dokter segera laksanakan operasinya!" pinta dosen itu yang masih saja cemas.

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

RMH SAKIT ITU JUGA MILIK ALAM, SUNGGUH YATIM PIATU TAJIR..

2023-06-28

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!