Beraktivitas kembali

Bulan madu telah usai, Rayden dan Safira sudah kembali ke aktivitas masing-masing.

Rayden yang kembali bekerja menjadi CEO di salah perusahaan Armadja. Sementara induk perusahaan masih dipegang ayahnya. Safira kembali ke aktivitasnya yaitu kuliah. Terlebih ia sudah memasuki semester akhir, dimana itu adalah momen yang membuat dirinya sangat sibuk.

Namun, hal yang diprediksi Safira pun terjadi. Banyak media yang meliput dirinya ketika baru turun dari mobil yang mengantarnya.

Berbondong pertanyaan menghalangi langkahnya. Mereka ada belasan orang. Membuat pengawal yang diutus untuk menjaganya langsung turun tangan. Semua pengawal membentuk lingkaran di sekeliling Safira agar para wartawan tidak melukainya dengan kerumunan yang berdesak-desakan.

"Nona, apakah Anda dan Tuan Rayden dijodohkan?"

"Benar, media tidak pernah melihat Tuan Rayden bersama seorang wanita, apakah kalian dijodohkan atau melakukan ta'aruf?"

"Dulu pernah beredar sebuah rumor yang mengatakan bahwa Tuan Rayden adalah seorang Guy, apakah kalian menikah untuk menutupinya?"

Mendengar pertanyaan salah satu wartawan wanita itu, Safira mengepal erat tangannya. Jantungnya berdebar kencang. Pertanyaan itu sukses membuat dirinya teringat kejadian seminggu yang lalu, dimana Rayden hampir saja memperkosa dirinya karena ia bilang bahwa Rayden tidak normal. Padahal, Rayden itu sangat normal.

"Nona, jika dilihat dari segi materi, kami mengetahui bahwa Anda anak dari seorang pengusaha kecil yang berkali-kali goyah karena persaingan bisnis, apakah pernikahan Anda dan Tuan Rayden untuk membantu perekonomian Anda dan keluarga Anda?"

"Nona, jika sebelumnya kalian menjalin hubungan, bagaimana Anda dan Tuan Rayden bertemu?"

Safira hanya diam, ia terus berjalan mengikuti arahan pengawal yang berusaha melindunginya.

Hingga saat sudah sampai di gerbang kampus, para Wartawan pun berhenti karena pengawal menghalangi jalan mereka. Terlebih lagi, kampus melarang orang yang tak berkepentingan atau yang belum mendapatkan izin untuk masuk, meskipun yang kuliah di sana adalah artis atau semacamnya.

"Aku menyesal tidak mendengarkan kata sopir. Seharusnya aku iyakan saja saat dia menawarkan untuk mengantarkan aku ke dalam kampus," gumam Safira.

"Safira!!!" Seseorang yang ada di belakangnya memanggil.

Safira menoleh, dan ternyata ia adalah Felly, teman satu jurusannya.

Felly segera menghampiri Safira, lalu berjalan bersama menuju kelas mereka di lantai atas.

"Selamat atas pernikahan mu, ya. Maaf aku tidak datang, karena ibuku sedang sakit."

"Tidak apa-apa, Felly, aku mengerti. Semoga ibumu cepat sembuh, ya." Safira tersenyum sembari merangkul pundak Felly.

Mereka memang sudah berteman sejak duduk di bangku SMA, dan juga, hanya Felly teman satu-satunya Safira yang mau berteman dengannya yang dari kalangan orang biasa. Sedangkan teman-teman yang lain adalah anak dari pejabat dan pengusaha besar.

"Aku masih penasaran dengan pernikahan mu dengan Rayden. Maksud ku, kita sering menghabiskan waktu bersama. Bagaimana kalian bisa,,,,,,"

"Kami memang menyembunyikan hubungan kami. Untuk menghindari dosa, kami memutuskan untuk tidak bertemu. Kami saling mengenal setelah dia melihat ku di acara Tilawatil Qur'an. Katanya dia sangat suka suaraku, jadi dia ingin melakukan ta'aruf denganku," jelas Safira.

'Maafkan aku karena berbohong Ya Allah,' batin Safira. Itu memang jawaban yang sudah disiapkan Rayden untuk mereka katakan jika ada teman yang bertanya. Tapi untuk wartawan, Rayden melarang Safira berkata apapun.

"Wah, kau sangat beruntung. Mendapatkan pria yang tampan dan kaya seperti Rayden. Mimpi pun mungkin aku tak akan bisa, hahaha." Felly tergelak sendiri. Memangnya pengusaha mana yang mau meminangnya? Ia hanyalah seorang anak tiri dari manager yang doyan selingkuh sehingga membuat ibunya sakit-sakitan. Setiap hari selalu mendengar pertengkaran dan tangis ibunya saja.

"Kau sangat cantik dan pintar, suatu saat kau akan mendapatkan jodoh yang baik pula." Safira mencoba menghibur Felly.

"Safira!!!" Terdengar seseorang memanggilnya. Saat ia menoleh, ternyata itu adalah tiga wanita terpopuler di kampus yang dulu sering merendahkan Safira.

Mereka menghampiri Safira, mendekatinya seperti seorang sahabat dekat.

"Safira, apa kabar? Sepulang kuliah mau kemana? Bagaimana kalau ikut kami ke mall jalan-jalan," ajak Risa yang merupakan ketua dari geng tidak jelas itu.

"Maaf, aku tidak bisa." Safira berusaha melepas pegangan tangan Risa pada tangannya.

"Padahal sedang ada trend terbaru di sana, pasti kau suka."

"Maaf, tapi aku sudah berjanji akan pergi bersama Felly untuk penelitian."

"Hah? Untuk apa kau pergi dengan anak broken home ini!" Risa melirik Felly dengan sinis.

"Apa? Broken home katamu? Kenapa kau tidak berkaca pada dirimu sendiri? Ayahmu saja istrinya sampai empat." Felly membalas.

"Ya, tapi setidaknya hidupku sangat mewah dan bergelimang harta. Daripada hidupmu yang pas-pasan. Ayah tiri mu hanya seorang manager rendahan."

"Seharusnya kau jaga mulutmu yang sudah pernah operasi plastik itu!" Felly menatap tajam.

Risa terkejut karena Felly mengetahui rahasianya.

"Kau tidak punya bukti menuduh ku."

"Apa perlu aku tunjukan surat mu yang hilang saat di bandara?"

Mendengar ucapan Felly, Risa langsung ciut. Ia pun segera pergi meninggalkan mereka bersama teman-temannya.

Safira yang sejak tadi mendengar pertengkaran mereka hanya mempu menutup mulut dengan kedua tangannya.

"Kenapa kau tahu rahasia Risa?"

"Dia teman sekolahku ketika SMP. Dia itu memang sejak dulu suka membully orang."

Safira mengangguk mengerti.

"Oh ya, katakan, bagaimana bulan madumu dengan suamimu?" bisik Felly.

Wajah Safira pun memerah karena malu ditanyai seperti itu. Ia belum melakukan apapun dengan Rayden tapi rasanya sangat malu jika ditanya begitu.

"Itu bukan hal yang harus aku jelaskan pada seorang gadis yang belum menikah. Ayo masuk kelas saja." Safira menarik tangan Risa menuju kelas.

*****

Rayden sedang berjalan menuju ruangannya. Sepanjang berjalan, ia terus mendapatkan tundukan dan salam hormat dari semua pegawainya.

Namun, dirinya yang memang cuek, hanya diam saja. Tak sedikitpun memberi senyum sekadar membalas mereka.

"Padahal Tuan Reyza orang yang sangat ramah dan hangat, tetapi kenapa anaknya dingin begitu, bagaimana sikapnya dengan istrinya, ya?" tanya seorang pegawai wanita kepada temannya.

"Kalau kepada istri sudah pasti perlakuannya beda."

"Benar juga, ya. Aku tidak dapat membayangkan bagaimana rasanya punya suami kaya dan macho seperti itu."

Rayden sudah sampai di ruangannya. Tak berselang lama, sekretarisnya memberi laporan jadwal rapat hari ini.

"Pagi ini Anda akan meeting dengan Tuan Kaysan, kemudian makan siang dengan Tuan Gibran sekaligus menandatangani kontrak, dan malamnya adalah pertemuan sekaligus tanda tangan kerja sama dengan model Clarissa."

"Astaga, mimpi apa aku semalam. Hari ini aku akan bertemu dengan semua orang yang menyebalkan." Rayden memijat pelipisnya. Tak diduga hari ini akan terjadi.

Kaysan yang merupakan Abang iparnya sangatlah menyebalkan dan tak pernah akur dengannya. Gibran yang selalu bersaing kesuksesan dengannya, dan Clarissa, model terkenal yang dulu pernah hampir dijodohkan dengannya.

"Tuan, Tuan Kaysan sudah datang." Sekretarisnya mengingatkan.

"Baik, aku mengerti." Rayden pun bangkit dari duduknya, pergi ke ruang meeting.

Saat pintu terbuka, aura menyebalkan pun menyeruak di sana. Terlebih lagi, saat ini, Kaysan tengah tersenyum sembari merentangkan tangannya lebar-lebar.

"Selamat datang, adik ipar."

"Hentikan tingkah mu itu, benar-benar menjijikkan!" Rayden menepis tangan Kaysan. Menyisakan tawa geli dari Kaysan sendiri.

"Aku sedang mencoba untuk ramah, tapi kau terlalu menyebalkan!"

"Baiklah, ayo kita mulai meetingnya. Tapi setelah itu mari kita bicarakan kegiatan setelah menikah."

"Aku bersumpah akan memukulmu jika kau mengatakan hal ini lagi!" Menatap Kaysan dengan sangat kesal.

"Hahaha, aku suka mengganggu orang tensian seperti mu." Kaysan tertawa sembari membuka beberapa berkas yang ia bawa.

Sedangkan Rayden hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah menyebalkan kakak iparnya itu.

Terpopuler

Comments

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

spt nya semua orang emang menyebalkan di mata Rayden .... yg perfecto cuma Hana, yg cuma tinggal tulang2 aja di makam nya ... 🤪🤪

2023-08-22

0

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

tiati Safira ... mereka gerombolan penjilat .... pasti ada mau nya lah ...

2023-08-22

0

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

jiah Rayden ... pake ngarang cerita ..
bilang aja emang suka dan kagum sama Safira ..
gengsi mo ngaku ya ?
🤪🤪

2023-08-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!