BAB 19. BAPAK, SUAMI DAN MANTAN KEKASIH

"Gue mau tanya untuk yang terakhir kalinya sama elo," kata Tara. Gadis itu entah sudah yang keberapa kalinya ke kamar Azmi hari ini.

"Apalagi si Taraa?" tanya Azmi. Meskipun dia tau apa yang ingin dibahas oleh adiknya.

"Lo serius mau nikah sama Clara?" 

"Elo udah tanya ini puluhan kali loh Tar, dan hari pernikahan gue udah deket. Lo masih nggak yakin kalo gue serius sama Clara?" tanya Azmi, Tara menggeleng pelan. "Atau elo masih berharap Kayra cerai sama bang Iqbal dan nikah sama gue?" 

Gadis itu menganggukan kepalanya. "Jahat banget ya gue?" tanyanya entah pada siapa.

Azmi tersenyum tipis, sebenarnya bukan hanya Tara yang menginginkan hal itu. Tapi dirinya juga sangat ingin hal itu terjadi. "Lo nggak boleh gitulah Tar," 

"Nggak usah munafik deh lo," jawab Tara. "Elo juga ngaminin do'a gue kan?" tanya gadis itu lagi.

"Tapikan nggak gitu juga caranya kan?" 

"Elo udah yakin banget sama Clara kak?" 

"Yakin lah," jawab Azmi. "Dia juga cewek baik kok Tar, sama baiknya kaya elo," jawab pemuda itu terkekeh pelan.

"Itu namanya nggak baik bego,"

"Jadi elo nggak baik?"

"Ya kalo gue belum si,"

"Tapi setidaknya dia juga lagi belajar buat lebih baik lagi Tar," jawab Azmi. "Sama kaya gue kan? Sama-sama masih belajar untuk lebih baik lagi," kata Azmi lagi.

"Ya ya ya," jawab Tara. "Gue nggak ada pilihan lain selain do'ain yang terbaik buat elo si kak," kata Tara sebelum gadis itu keluar dari kamarnya.

Senyum di bibir Azmi kembali turun begitu adiknya keluar dari kamarnya, dia sendiri tuxka menyangka jika dirinya benar akan menikah dengan Clara. 

Pemuda itu menutup kembali pintu kamarnya. Dia mengambil gulungan kertas yang dia temukan di depan rumahnya tadi. Beruntungnya dia karena dialah orang pertama yang menemukan kertas ini, kertas yang sama seperti yang ditemukan dulu di rumah Acha. Di tulis dengan tinta berwarna merah, seperti ancaman. Apa Kayra dan Iqbal juga dapat hak serupa seperti dirinya? itulah yang sejak tadi memenuhi kepala Azmi.

"AKHIRNYA KITA BERTEMU LAGI TUAN AZMI BAGASKARA. APA KABAR PEMUDA PINTAR? SAYA YAKIN KAMU SEDANG TIDAK BAIK-BAIK SAJA KARENA DITINGGAL MENIKAH. TAPI KEPUTUSAN KAMU UNTUK MENIKAH DENGAN ****** ITU BUKANLAH KEPUTUSAN YANG SALAH. SELAMAT MENIKMATI HIDANGAN YANG KAMU SAJIKAN,"

Azmi meremas kertas yang ada ditangannya, apakah sekarang dirinya yang diincar oleh orang itu. Dan apa tadi yang dia katakan? ******? Maksudnya Cara? Dan dia menyebutkan kami, artinya mereka lebih dari satu orang?

Kenapa orang itu kembali disaat dirinya sedang berusaha kembali menata hidupnya. Dan terakhir yang dia ingat, Mr. X ini sangat mengincar Kayra. Sedangkan sekarang dirinya sangat jauh dengan gadis itu, dan Iqbal? Apakah Iqbal bisa melindungi Kayra sebaik dia melindungi gadis itu?

*****

"Kamu cerita sama bi Surti pak?" tanya Kayra. Meski hubungan mereka berdua sudah bisa dibilang jauh lebih baik tapi Kayra masih memanggil Iqbal dengan panggilan bapak, seperti ketika mereka berdua sedang berada di kampus.

"Nggak cerita banyak, cuma bilang kalau kamu lagi hamil,"

"Bi Surti nggak tanya kan anak siapa ini?"

"Ya nggak mungkin lah Kay," jawab Iqbal. "Ngapain juga bi Surti tanya-tanya itu?" tanya pemuda itu lagi.

"Ya kan siapa tau loh pak,"

"Nggak ko, saya nggak cerita apapun dan bu Surti juga nggak tanya apa-apa. Cuma bilang kenapa kamu nggak bilang kalo lagi hamil," 

Kayra menghembuskan nafas lega. "Alhamdulillah," 

"Kenapa kamu berani melakukan kalo kamu sendiri takut ketahuan Kay?" tanya Iqbal.

Kayra menoleh cepat ke arah Iqbal, dia sendiri tidak tahu jika pertanyaan seperti itu yang akan ditanyakan Iqbal untuknya. "Aku boleh nggak jawab kan?" tanya Kayra. 

Iqbal mengangguk paham. "Boleh," jawabnya.

Karena Kayra akan selalu menjadi Kayra, gadis cantik, pintar dan berani menyuarakan pendapatnya. Seperti saat ini, jika dia tidak ingin menjawab pertanyaan maka dia tidak akan menjawabnya. Tempo hari juga seperti itu, jika saat itu dia tidak ingin menceritakan kejadian yang sebenarnya pada Iqbal, maka tidak akan keluar satu katapun dari gadis itu yang akan menjawab rasa penasaran Iqbal.

"Mau jadi ke rumah bapak ibu?" tanya Iqbal. Mengingat hari sudah semakin sore dan Kayra berkeinginan membawa Raissa untuk bertemu orang tuanya.

Kayra mengangguk kecil. "Nggak papa pak?" 

"Nggak papa dong," jawab Iqbal. Pemuda itu lalu beranjak dari duduknya. "Saya pakai kamar mandi duluan ya? Biar nanti gantian yang jaga Raissa," lanjut Iqbal.

Kayra mengangguk kecil. "Iya pak," 

Gadis itu memainkan jemari kecil milik Raissa. "Terima kasih banyak ya sayang, karena ada kamu sikap ayah kamu jadi nggak begitu dingin ke bunda Kay," kata Kayra.

*****

"Masya Allah, anak siapa ini gemes banget," kaya ibu. Iqbal menepati janjinya untuk membawa serta Raissa sesuai keinginan Kayra. "Ini benar-benar duplikat Acha ya pak," kata ibu lagi. Sejak Kayra sampai di rumahnya, ibu langsung mengambil alih Raissa dan hampir berebutan sama bapak.

"Iya ini mirip banget kaya Acha ya," jawab bapak yang tidak kalah antusiasnya dengan ibu. "Kalian nginep disini kan?" tanya bapak.

Kayra menggeleng pelan. "Ya enggak lah pak, Kay aja nggak bawa bajunya Icha," jawab Kayra.

"Kan masih ada bajunya Amel waktu masih kecil Mbak," jawab ibu, seolah memang mendukung bapak agar mereka menginap disini.

"Bi Surti di rumah sendirian ibu, kasian," kata Kayra lagi, masih menolak ajakan ibunya meskipun dirinya sangat ingin.

"Kalo mas Iqbal gimana?" tanya bapak. Seolah tidak memperdulikan suaranya.

"Kalo Iqbal nggak papa si pak, malem ini juga pak Kusnan pulang jadi bi Surti ada temannya,"

"Tuh kan, mas Iqbal juga nggak masalah ko. Kamu aja yang udah nggak mau tidur di rumah," kata bapak lagi.

"Buka gitu pak," jawab Kayra. "Pak Iqbal kan juga takutnya nggak bisa tidur karena nggak biasa disini," kata Kayra lagi.

"Udah nggak papa ko," jawab Iqbal.

"Ya sudah sana kamu beresin kamar kamu, biar mas Iqbal bisa istirahat," kata ibu tanpa mengangkat wajahnya dari Raissa.

Kayra mendesah pelan, meskipun pada akhirnya gadis itu juga tetap beranjak dari duduknya.

Sudah hampir tiga puluh menit Kayra menghabiskan waktu untuk merapikan kamarnya yang sudah cukup lama tidak dia pakai. Meskipun dia yakin, adik-adiknya pasti sering memakai kamarnya. Terutama Artar, karena barang di kamarnya banyak yang berpindah tempat. Kamarnya yang memang kedap suara membuat gadis itu tidak bisa mendengar apapun yang terjadi di luar. 

"Mandinya di kamar mandi kamar aja ya pa-," kalimat Kayra terputus ketika dia mendapati ada tamu lain di rumahnya. Gadis itu menundukkan kepalanya ketika dia mendapati calon pengantin yang sedang mengobrol dengan bapaknya.

"Iqbal masuk dulu ya pak, bu," kata Iqbal yang sadar akan situasi yang terjadi. "Gue masuk dulu ya Mi," katanya lagi. Tanpa menunggu jawaban Azmi, Iqbal masuk ke dalam dan menggandeng tangan Kayra.

"Are you okay?" 

Episodes
1 BAB 1. BUKAN PERNIKAHAN IMPIAN
2 BAB 2 RESIKO MENIKAH TANPA CINTA
3 BAB 3. SEMUA AFA HARGANYA
4 BAB 4. BARANG TITIPAN
5 BAB 5. KUNCI SEORANG ISTRI
6 BAB 6. HUBUNGAN KOPI DAN HIDUP
7 BAB 7. RANJANG YANG SAMA
8 BAB 8. SALAM UNTUK TUHAN
9 BAB 9. RAISSA KECIL
10 BAB 10. HE'S BACK
11 BAB 11. KUNJUNGAN KE MERTUA YANG GAGAL
12 BAB 12. GADIS BERMATA HAZEL
13 13. PERTEMUAN AZMI DAN CLARA
14 BAB 14. RENCANA PERNIKAHAN
15 BAB 15. RAHASIA AZMI
16 BAB 16. TESTPACK
17 BAB 17. BERCERITA MASA LALU
18 BAB 18. KUNJUNGAN KE YOGYAKARTA
19 BAB 19. BAPAK, SUAMI DAN MANTAN KEKASIH
20 BAB 20. OBROLAN LELAKI
21 BAB 21. MR X IS BACK
22 BAB 22. TETANGGA BARU
23 BAB 23. KEDATANGAN BIMA
24 BAB 24. PERNIKAHAN YANG GAGAL
25 BAB 25. PERNIKAHAN YANG GAGAL 2
26 BAB 26. RAJA YANG GUGUR
27 BAB 27. PERTENGKARAN DUA BERSAUDARA
28 BAB 28. AWAL PERPECAHAN
29 BAB 29. ISTRI DIMAS?
30 BAB 30. ISYARAT RISSA
31 BAB 31. KEMIRIPAN KAYRA DAN RAISSA
32 BAB 32. WEJANGAN BAPAK
33 BAB 33 TETANGGA MASA GITU
34 BAB 34. KABAR KEHAMILAN
35 BAB 35. JODOH SEPERTI APA?
36 BAB 36. KEDATANGAN CLARA
37 BAB 37. BERITA DARI CLARA
38 BAB 38. ACARA TUJUH BULANAN
39 BAB 39. MAKANAN BASI
40 BAB 40. MASA LALU CLARA
41 BAB 41. GARA-GARA SAMYANG
42 BAB 42. SARAPAN DI BOGOR
43 BAB 43. ALERGI IQBAL?
44 BAB 44. KECELAKAAN
45 BAB 45. SUAMI MANJA
46 BAB 46. BACK HUG
47 BAB 47. PASTA KUAH
48 BAB 48. A DAY WITH IQRA
49 BAB 49. A DAY WITH IQRA PART 2
50 BAB 50. SHILLA DAN SEGALA PERMASALAHANNYA
Episodes

Updated 50 Episodes

1
BAB 1. BUKAN PERNIKAHAN IMPIAN
2
BAB 2 RESIKO MENIKAH TANPA CINTA
3
BAB 3. SEMUA AFA HARGANYA
4
BAB 4. BARANG TITIPAN
5
BAB 5. KUNCI SEORANG ISTRI
6
BAB 6. HUBUNGAN KOPI DAN HIDUP
7
BAB 7. RANJANG YANG SAMA
8
BAB 8. SALAM UNTUK TUHAN
9
BAB 9. RAISSA KECIL
10
BAB 10. HE'S BACK
11
BAB 11. KUNJUNGAN KE MERTUA YANG GAGAL
12
BAB 12. GADIS BERMATA HAZEL
13
13. PERTEMUAN AZMI DAN CLARA
14
BAB 14. RENCANA PERNIKAHAN
15
BAB 15. RAHASIA AZMI
16
BAB 16. TESTPACK
17
BAB 17. BERCERITA MASA LALU
18
BAB 18. KUNJUNGAN KE YOGYAKARTA
19
BAB 19. BAPAK, SUAMI DAN MANTAN KEKASIH
20
BAB 20. OBROLAN LELAKI
21
BAB 21. MR X IS BACK
22
BAB 22. TETANGGA BARU
23
BAB 23. KEDATANGAN BIMA
24
BAB 24. PERNIKAHAN YANG GAGAL
25
BAB 25. PERNIKAHAN YANG GAGAL 2
26
BAB 26. RAJA YANG GUGUR
27
BAB 27. PERTENGKARAN DUA BERSAUDARA
28
BAB 28. AWAL PERPECAHAN
29
BAB 29. ISTRI DIMAS?
30
BAB 30. ISYARAT RISSA
31
BAB 31. KEMIRIPAN KAYRA DAN RAISSA
32
BAB 32. WEJANGAN BAPAK
33
BAB 33 TETANGGA MASA GITU
34
BAB 34. KABAR KEHAMILAN
35
BAB 35. JODOH SEPERTI APA?
36
BAB 36. KEDATANGAN CLARA
37
BAB 37. BERITA DARI CLARA
38
BAB 38. ACARA TUJUH BULANAN
39
BAB 39. MAKANAN BASI
40
BAB 40. MASA LALU CLARA
41
BAB 41. GARA-GARA SAMYANG
42
BAB 42. SARAPAN DI BOGOR
43
BAB 43. ALERGI IQBAL?
44
BAB 44. KECELAKAAN
45
BAB 45. SUAMI MANJA
46
BAB 46. BACK HUG
47
BAB 47. PASTA KUAH
48
BAB 48. A DAY WITH IQRA
49
BAB 49. A DAY WITH IQRA PART 2
50
BAB 50. SHILLA DAN SEGALA PERMASALAHANNYA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!