BAB 7. RANJANG YANG SAMA

Kayra menatap pantulan dirinya di cermin, setelah memasukkan semua pakaiannya ke lemari yang ada di kamar Iqbal, gadis itu tidak lantas merebahkan badannya. Melainkan duduk diam di depan cermin yang melukiskan wajah cantiknya.

Senang? Entahlah apa yang Kayra rasakan kini. Nyatanya semua terasa begitu tiba-tiba untuknya, dia yang tiba-tiba harus menikah dengan Iqbal, dan kini Iqbal yang entah kerasukan apa tiba-tiba memintanya untuk pindah ke kamar atas. Kamar yang pasti masih dipenuhi kenangan pemuda itu dengan Acha.

Tapi jika boleh jujur Kayra saat ini sudah amat bersyukur. Dia tidak berharap banyak untuk hubungan mereka berdua, namun dengan sikap baik yang Iqbal tunjukan sudah selangkah lebih baik untuk hubungan mereka berdua. Meskipun Kayra tidak tahu apakah ada tujuan lain dari Iqbal atau tidak.

"Sudah dibawa semua Kay?" tanya Iqbal yang baru keluar dari toilet yang ada di kamar ini.

Kayra menganggukkan kepalanya, gadis itu menunduk pelan begitu melihat Iqbal yang keluar dengan keadaan rambut basah. "Sudah pak, baju saya nggak banyak kok,"

"Oh masih banyak yang di rumah ya?" tanya pemuda itu.

Kayra kembali menganggukkan kepalanya, gadis itu berdiri tanpa mengatakan apapun pada Iqbal yang juga terlihat acuh.

"Mau kemana Kay?"

"Mau ke dapur pak, mau bantu bi Surti,"

Iqbal berdehem pelan. "Kapan saya boleh ketemu bapak sama ibu Kay?"

Gadis itu mengangkat satu alisnya. Bingung dengan pertanyaan suaminya yang terdekat aneh di telinganya. Untuk apa Iqbal ingin bertemu bapaknya?

"Ada perlu sama bapak pak?"

Iqbal terkekeh pelan mendengar apa yang ditanyakan Kayra. Gadis itu memanggil suami dan juga ayahnya dengan panggilan yang sama. Bapak.

"Semenjak kita menikah saya belum pernah sama sekali ketemu sama bapak sama ibu," kata Iqbal. "Meskipun mereka pasti paham apa alasannya, tapi kayaknya kurang etis aja," lanjut pemuda itu.

"Pak Iqbal tau sendiri, bapak sama ibu ada di rumah terus. Dan kalaupun lagi nggak ada di rumah pasti ada di toko," jawab Kayra. "Mereka bisa ditemu kapan aja,"

"Besok bisa?"

Kayra mengangguk. "Bisa," jawabnya. "Ada hal penting yang mau diobrolin sama bapak pak?" tanya Kayra yang sudah begitu penasaran dengan maksud dan tujuan Iqbal.

"Ada," jawab Iqbal singkat, padat dan jelas. "Kamu ikut ya,"

"Aku?"

"Iya,"

"Kenapa?"

"Biar tetangga nggak ada yang gosipin lagi," jawab Iqbal. "Kasihan kan bapak sama ibu kalo dapet gosip yang nggak bener,"

"Gosip apa yang nggak bener?"

"Kamu tau sendiri lah Kay," jawab Iqbal.

Ah iya, akhirnya pemuda itu sadar jika Kayra menjadi bahan gunjingan tetangganya. Apalagi jika bukan karena menikah dengan mantan suami sahabatnya sendiri. Dan apa kabar ibu? Apa ibu juga masih mendapatkan cibiran itu ketika ikut pengajian?

Terakhir kali Kayra mendapat kabar dari adik laki-lakinya, Artar. Dia mengatakan jika ibu menangis sepulang dari pengajian karena tetangga mereka menggosipkan Kayra tepat di hadapan ibu.

"Kenapa nggak pernah cerita sama saya Kay?"

"Cerita apa?"

"Kalo ibu sama bapak jadi bahan gunjingan tetangga," jawab Iqbal hati-hati.

"Emang bapak mau tau?"

Skak mat. Satu kalimat yang meluncur dari bibir Kayra tepat mengenai ulu hati Iqbal. Ya, awalnya dia juga sama sekali tidak ingin tau menahu mengenai apa yang terjadi dengan Kayra. Catat, hanya dengan Kayra. Tapi jika sudah menyangkut keluarga, Iqbal pasti akan luluh juga. Terlebih ini ibu, perempuan yang juga sudah dianggap ibu sendiri oleh mendiang istrinya.

*****

Untuk pertama kalinya, semenjak pernikahan mereka yang digelar satu bulan yang lalu mereka tidur di ruangan yang sama dan juga berbagi ranjang yang sama. Keduanya saling memunggungi satu sama lain, bahkan Kayra dengan sengaja meletakkan guling di tengah-tengah mereka sebagai batasnya.

"Aku boleh matiin lampunya?" tanya Kayra. Karena gadis itu tidak bisa tidur jika lampunya terlalu terang.

Tanpa membuka matanya Iqbal mengangguk pelan. "Silahkan," jawabnya.

Hening, hanya hening yang menyelimuti mereka berdua. Kayra memejamkan matanya, tapi gadis itu berkali-kali membuka matanya juga. Dia melirik Iqbal pelan, apakah pemuda itu sudah tertidur dengan mudahnya?

"Saya boleh tanya?" Suara Iqbal benar-benar mengejutkan Kayra yang sedang menatapi pemuda itu. "Saya tahu kamu belum tidur Kay,"

"Tanya apa?"

"Hubungan kamu sama Azmi gimana?" tanya Iqbal.

"Saya nggak ada hubungan apa-apa sama Azmi,"

"Anak kecil aja tau kalo kalian ada sesuatu," jawab Iqbal.

Kayra diam, membiarkan Iqbal mengatakan apapun yang pemuda itu inginkan.

"Dia juga nggak dateng ke pernikahan kita kan?" tanya Iqbal lagi. Dia ingin sekali menanyakan hal ini dari lama pada Kayra. Tapi selalu diiringi karena dia yang sudah di terlanjur tidak menyukai gadis yang saat ini sedang berbaring di sampingnya, tempat yang dulu diisi oleh Acha.

"Dia nggak tau kalo kita nikah," kata Kayra. "Aku nggak kasih tau dia,"

"Saya yang kasih tau dia Kay," jawab Iqbal cepat. Pandangan mereka bertemu dengan Kayra yang mengerutkan keningnya bingung. "Aku yang ngasih tau dia kalo kita mau nikah, dengan harapan dia bisa menggagalkan pernikahan kita," jawab Iqbal jujur. "Tapi ternyata dia malah pergi entah kemana,"

"Pergi?"

Iqbal mengangguk. "Jangan bilang kamu juga nggak tau?" tanya Iqbal.

Kayra mengangguk pelan. "Pergi kemana?" tanyanya ingin tau. Sedangkan baru saja beberapa Minggu yang lalu Amel bilang kalo Azmi baru saja berkunjung ke rumah mereka.

"Saya nggak tau, dan nggak ada yang tau," jawab Iqbal.

"Tapi kata bapak dia ke rumah?"

"Ke rumah?" tanya Iqbal membeo.

"Iya," jawab Kayra. "Bahkan kata ibu juga dia sempet pergi sana Artar sama Amel,"

Iqbal menggeleng pelan. "Aku boleh tanya satu pertanyaan lagi?"

"Silahkan,"

"Kalau suatu saat nanti Azmi balik lagi gimana?"

"Gimana apanya?" tanya Kayra bingung sendiri. Sebenarnya apa yang diinginkan Iqbal. Pemuda itu terus saja menanyakan perihal Azmi. "Aku sama dia udah berbeda jalan, keadaan udah nggak sama lagi. Jadi apa yang harus aku bingungin?" tanya Kayra balik bertanya.

"Saya tahu kamu masih cinta sama dia Kay,"

"Saya cinta atau tidak sama dia itu urusan saya," jawab Kayra tegas. "Saya aja nggak pernah mempermasalahkan apakah bapak masih mencintai Acha atau tidak. Terus apa sekarang perasaan saya ke Azmi jadi permasalahan juga?" tanya Kayra sebelum gadis itu benar-tidaknya membalikan badannya dan memejamkan matanya. Air matanya meluruh, mengingat kenangan yang pernah mereka habiskan bersama. Siapa sangka dia yang dulu mendambakan Azmi untuk jadi teman hidupnya ternyata kini tidur di ranjang yang sama dengan mantan suami sahabatnya. Bahkan dia kini tidur di tempat dimana Acha biasa merebahkan tubuhnya.

"Maaf Kay,"

Episodes
1 BAB 1. BUKAN PERNIKAHAN IMPIAN
2 BAB 2 RESIKO MENIKAH TANPA CINTA
3 BAB 3. SEMUA AFA HARGANYA
4 BAB 4. BARANG TITIPAN
5 BAB 5. KUNCI SEORANG ISTRI
6 BAB 6. HUBUNGAN KOPI DAN HIDUP
7 BAB 7. RANJANG YANG SAMA
8 BAB 8. SALAM UNTUK TUHAN
9 BAB 9. RAISSA KECIL
10 BAB 10. HE'S BACK
11 BAB 11. KUNJUNGAN KE MERTUA YANG GAGAL
12 BAB 12. GADIS BERMATA HAZEL
13 13. PERTEMUAN AZMI DAN CLARA
14 BAB 14. RENCANA PERNIKAHAN
15 BAB 15. RAHASIA AZMI
16 BAB 16. TESTPACK
17 BAB 17. BERCERITA MASA LALU
18 BAB 18. KUNJUNGAN KE YOGYAKARTA
19 BAB 19. BAPAK, SUAMI DAN MANTAN KEKASIH
20 BAB 20. OBROLAN LELAKI
21 BAB 21. MR X IS BACK
22 BAB 22. TETANGGA BARU
23 BAB 23. KEDATANGAN BIMA
24 BAB 24. PERNIKAHAN YANG GAGAL
25 BAB 25. PERNIKAHAN YANG GAGAL 2
26 BAB 26. RAJA YANG GUGUR
27 BAB 27. PERTENGKARAN DUA BERSAUDARA
28 BAB 28. AWAL PERPECAHAN
29 BAB 29. ISTRI DIMAS?
30 BAB 30. ISYARAT RISSA
31 BAB 31. KEMIRIPAN KAYRA DAN RAISSA
32 BAB 32. WEJANGAN BAPAK
33 BAB 33 TETANGGA MASA GITU
34 BAB 34. KABAR KEHAMILAN
35 BAB 35. JODOH SEPERTI APA?
36 BAB 36. KEDATANGAN CLARA
37 BAB 37. BERITA DARI CLARA
38 BAB 38. ACARA TUJUH BULANAN
39 BAB 39. MAKANAN BASI
40 BAB 40. MASA LALU CLARA
41 BAB 41. GARA-GARA SAMYANG
42 BAB 42. SARAPAN DI BOGOR
43 BAB 43. ALERGI IQBAL?
44 BAB 44. KECELAKAAN
45 BAB 45. SUAMI MANJA
46 BAB 46. BACK HUG
47 BAB 47. PASTA KUAH
48 BAB 48. A DAY WITH IQRA
49 BAB 49. A DAY WITH IQRA PART 2
50 BAB 50. SHILLA DAN SEGALA PERMASALAHANNYA
Episodes

Updated 50 Episodes

1
BAB 1. BUKAN PERNIKAHAN IMPIAN
2
BAB 2 RESIKO MENIKAH TANPA CINTA
3
BAB 3. SEMUA AFA HARGANYA
4
BAB 4. BARANG TITIPAN
5
BAB 5. KUNCI SEORANG ISTRI
6
BAB 6. HUBUNGAN KOPI DAN HIDUP
7
BAB 7. RANJANG YANG SAMA
8
BAB 8. SALAM UNTUK TUHAN
9
BAB 9. RAISSA KECIL
10
BAB 10. HE'S BACK
11
BAB 11. KUNJUNGAN KE MERTUA YANG GAGAL
12
BAB 12. GADIS BERMATA HAZEL
13
13. PERTEMUAN AZMI DAN CLARA
14
BAB 14. RENCANA PERNIKAHAN
15
BAB 15. RAHASIA AZMI
16
BAB 16. TESTPACK
17
BAB 17. BERCERITA MASA LALU
18
BAB 18. KUNJUNGAN KE YOGYAKARTA
19
BAB 19. BAPAK, SUAMI DAN MANTAN KEKASIH
20
BAB 20. OBROLAN LELAKI
21
BAB 21. MR X IS BACK
22
BAB 22. TETANGGA BARU
23
BAB 23. KEDATANGAN BIMA
24
BAB 24. PERNIKAHAN YANG GAGAL
25
BAB 25. PERNIKAHAN YANG GAGAL 2
26
BAB 26. RAJA YANG GUGUR
27
BAB 27. PERTENGKARAN DUA BERSAUDARA
28
BAB 28. AWAL PERPECAHAN
29
BAB 29. ISTRI DIMAS?
30
BAB 30. ISYARAT RISSA
31
BAB 31. KEMIRIPAN KAYRA DAN RAISSA
32
BAB 32. WEJANGAN BAPAK
33
BAB 33 TETANGGA MASA GITU
34
BAB 34. KABAR KEHAMILAN
35
BAB 35. JODOH SEPERTI APA?
36
BAB 36. KEDATANGAN CLARA
37
BAB 37. BERITA DARI CLARA
38
BAB 38. ACARA TUJUH BULANAN
39
BAB 39. MAKANAN BASI
40
BAB 40. MASA LALU CLARA
41
BAB 41. GARA-GARA SAMYANG
42
BAB 42. SARAPAN DI BOGOR
43
BAB 43. ALERGI IQBAL?
44
BAB 44. KECELAKAAN
45
BAB 45. SUAMI MANJA
46
BAB 46. BACK HUG
47
BAB 47. PASTA KUAH
48
BAB 48. A DAY WITH IQRA
49
BAB 49. A DAY WITH IQRA PART 2
50
BAB 50. SHILLA DAN SEGALA PERMASALAHANNYA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!