BAB 10. HE'S BACK

"Pak Iqbal nggak ke kampus bi?" tanya Kayra pada Bi Surti.

"Katanya nanti siangan mbak," jawab bi Surti yang sedang menyiram tanaman. Sedangkan Kayra, gadis itu tengah asyik bermain dengan Raissa yang terus tersenyum menatapnya.

"Kamu kenapa liatin bunda kaya gitu sayang?" tanya Kayra. Kayra ibunya, bayi harus sering diajak mengobrol, biar nanti ngomongnya juga cepet. Entah ibu dapat ilmu seperti itu dari mana, yang jelas dirinya hanya suka berinteraksi dengan Raissa. "Icha ini mirip banget ya sama bunda Acha, semuanya hampir sama sama kaya bunda Acha sayang. Nih bulu matanya lentik banget," kata Kayra.

"Icha siapa mbak?" tanya bi Surti, sepertinya kegiatan menyiram bunga di pagi hari sudah selesai. "Adek Raissa?" tanya bi Surti lagi.

Kayra mengangguk kecil. "Iya Bi, biar nggak kepanjangan jadi panggil Icha aja,"

"Acha dan Icha?"

Kayra mengangkat wajahnya. "Nama Acha juga aku yang kasih dulu bi," jawab Kayra. Wajahnya kembali terlihat sendu.

Bi Surti mengelus pundak Kayra. "Liat nih, adek Ichanya liatin bunda Kay sambil senyum senyum gitu," kata bi Surti. Berusaha mengalihkan topik yang mulai sensitif. "Cantik ya bunda kamu ya sayang," kata bi Surti yang mulai mengambil Icha dari gendongan Kayra.

Kayra tersenyum kecil, gadis itu membiarkan bi Surti menggendong Icha dan membawanya berkeliling taman rumah. Bibirnya berhenti menyunggingkan senyum ketika mata hazelnya beradu pandang dengan seseorang yang tidak asing baginya.

Hanya mata hitam legam itu yang bisa dia lihat karena si pemuda yang menggunakan topi dan juga masker yang menutupi hampir sebagian wajahnya.

Kayra beranjak, gadis itu berniat untuk mengecek siapakah pemuda yang terlihat mencurigakan itu.

"Mau kemana?" Iqbal yang tiba-tiba muncul mengagetkan Kayra.

Kayra mengerutkan keningnya bingung, pandangannya lalu beralih ke Iqbal yang kini sudah rapih bersiap ke kampus. "Tadi kaya ada orang disana pak," jawab Kayra jujur.

"Mana?" tanya Iqbal.

"Itu," jawab Kayra. "Tadi ada disana loh pak," kata Kayra lagi. Karena kini yang dia lihat adalah penjual sayur keliling dan beberapa ibu-ibu komplek yang sedang berbelanja.

"Nggak ada siapa-siapa Kay," kata Iqbal. "Udah yuk masuk dulu," Iqbal berjalan duluan, meninggalkan Kayra yang masih mencari keberadaan pemuda itu.

Dirinya begitu penasaran, apakah dia memang mengenal pemuda itu atau tidak. Dan kenapa dia harus merasakan senang dan sedih di waktu yang bersamaan?

"Karyawan," panggilan Iqbal kembali menghilangkan fokus Kayra. Membuat gadis itu bergegas masuk dan menutup pintu rumahnya.

"Ternyata kamu tetep sama ya Kay," kata seseorang yang sedari tadi mengawasi kediaman Iqbal dan Kayra. "Kamu masih cantik, meskipun udah jadi milik orang lain sekarang," lanjutnya lagi. Tersenyum getir mengingat kenyataan yang sebenarnya.

*****

"Lo dari mana aja si?" tanya seorang gadis pada kakaknya. "Mamah sama papah nungguin lo dari tadi dan lo entah pergi kemana," lanjutnya lagi.

"Cari angin sebentar," jawab Azmi singkat.

"Cari angin lo bilang?" tanyanya dengan nada menyindir. "Mana ada nyari angin sampe berjam-jam, nyari angin kemana lo?" tanya gadis itu lagi."

"Kepo ah lo, kaya monyet Dora," Azmi berjalan pelan, pemuda itu menyimpan topinya. "Lo ngapain si di rumah gue?" tanyanya.

"Jangan bilang lo habis dari rumah cewek itu?"

"Cewek itu siapa?" tanya Azmi.

"Cewek yang udah buat lo sampe kaya gini lah,"

"Yang lo bilang cewek itu, dia punya nama," kata Azmi. Dia meninggalkan adiknya ko toilet. "Namanya Kayra, dan lo tau itu," lanjutnya.

"Ya ya ya Kayra, semua orang juga tau dia," katanya dengan nada sinis.

"Lo kenapa sih?" Azmi mengerutkan kening, pemuda itu membasuh wajahnya yang basah dengan lengannya sendiri. "Yang punya masalah sama dia itu gue, bukan elo. Elo nggak seharusnya kaya gitu sama dia kali," kata Azmi.

"Tapi gue adek lo, dan gue nggak suka elo diperlakukan kaya gini,"

Azmi menghela nafas berat. "Tar," panggil Azmi pada adiknya. Tara, gadis berambut panjang yang dulu bahkan sangat mengidolakan Kayra. Dan kini berubah seratus delapan puluh derajat ketiga gadis itu mendengar bahwa perempuan yang dia idam idamkan untuk menjadi kakak iparnya ternyata menikah dengan laki-laki lain tanpa ada obrolan apapun di depan. "Lo tau sendiri seberapa baiknya Kayra kan?" tanya Azmi. "Bukanya itu yang buat elo suka sama dia?" tanyanya lagi.

Tara menunduk dalam. "Kata siapa?"

"Gue udah bilang Tar, yang ada masalah sama dia itu gue. Elo sama dia nggak ada urusan apa-apa Tar, gue nggak suka kalo adik gue punya dendam sama orang lain. Apalagi sama orang sebaik Kayra," kata Azmi, dia berusaha mengajak ngobrol Tara dengan nada selembut mungkin. "Dengerin gue dulu, gue belum selesai," katanya lagi. "Gue lagi mencoba berdamai dengan ini semua, mungkin dia memang bukan jodoh gue. Mungkin Tuhan udah nyiapin perempuan lain yang lebih baik dari Kayra buat gue," kata Iqbal lagi.

Namun tidak disangka, Tara menggelengkan kepalanya dan menunduk dalam. "Nggak ada," katanya. "Nggak ada perempuan sebaik dia di dunia ini," katanya lagi.

Azmi menggigit bibir bawahnya, mungkin jika bukan Tara yang di depannya sekarang dia sudah mengeluarkan air matanya. Ah, tiba-tiba ingatannya kembali pada pagi tadi. Melihat Kayra yang terlihat bahagia dan serasi bersanding dengan Iqbal.

"Dia adalah cewek paling baik yang pernah gue kenal, dia baik, pinter dan bisa segalanya. Nggak heran si gue dia bisa buat lo bertekuk lutut kaya gini," kata Tara yang sudah lebih tenang dari sebelumnya. "Tapi dia juga bego," katanya dengan nada emosi yang buat Azmi terkejut beberapa saat. "Gue tau banget, bahkan sampe sekarang dia pasti masih suka sama elo kak," katanya lagi.

"Acha tau mana yang terbaik buat sahabatnya Tar, dan dia tau kalo suaminya pasti bisa buat Kayra jauh lebih bahagia dari pada ketika sama gue,"

"Lo yakin dia bahagia?" tanya Tara. "Lo yakin?" tanya Tara sekali lagi.

Azmi diam beberapa saat, sebetulnya ada secercah harapan ketika mendengar kalimat dari mulut adiknya yang mengatakan jika gadis yang dia cintai hingga saat ini masih menyimpan perasaan untuknya. Ya setidaknya masih ada satu orang lain yang memiliki pemikiran yang sama dengannya.

Tara menghapus air matanya, gadis itu menghela nafas panjang. Menatap kakaknya. "Terus sekarang lo mau apa? Lo udah liat kehidupan mbak Kay yang baru. Seneng? Nggak mungkin kan? Nggak usah jadi laki-laki munafik di depan gue kak. Cukup satu kali aja lo bersikap bodoh, sekarang jangan lagi lo tutup-tutupi di depan gue,"

"Sekarang pun udah percuma Kay, nggak mungkin kan gue rusak rumah tangga mereka," kata Azmi.

"Emang. Nggak mungkin dan jangan sampe," kata Tara. "Tapi lo berhak bahagia kak," katanya lagi. Tara mengambil tangan kakaknya. "Kita ke rumah bapak sama ibu ya," bibirnya tersenyum, seolah kejadian barusan bukan suatu masalah yang besar. Padahal Azmi tau pasti, jika Tara sangat kehilangan Kayra. "Gue kangen sama Amel, lo juga pasti iya kan?" tanyanya lagi.

Episodes
1 BAB 1. BUKAN PERNIKAHAN IMPIAN
2 BAB 2 RESIKO MENIKAH TANPA CINTA
3 BAB 3. SEMUA AFA HARGANYA
4 BAB 4. BARANG TITIPAN
5 BAB 5. KUNCI SEORANG ISTRI
6 BAB 6. HUBUNGAN KOPI DAN HIDUP
7 BAB 7. RANJANG YANG SAMA
8 BAB 8. SALAM UNTUK TUHAN
9 BAB 9. RAISSA KECIL
10 BAB 10. HE'S BACK
11 BAB 11. KUNJUNGAN KE MERTUA YANG GAGAL
12 BAB 12. GADIS BERMATA HAZEL
13 13. PERTEMUAN AZMI DAN CLARA
14 BAB 14. RENCANA PERNIKAHAN
15 BAB 15. RAHASIA AZMI
16 BAB 16. TESTPACK
17 BAB 17. BERCERITA MASA LALU
18 BAB 18. KUNJUNGAN KE YOGYAKARTA
19 BAB 19. BAPAK, SUAMI DAN MANTAN KEKASIH
20 BAB 20. OBROLAN LELAKI
21 BAB 21. MR X IS BACK
22 BAB 22. TETANGGA BARU
23 BAB 23. KEDATANGAN BIMA
24 BAB 24. PERNIKAHAN YANG GAGAL
25 BAB 25. PERNIKAHAN YANG GAGAL 2
26 BAB 26. RAJA YANG GUGUR
27 BAB 27. PERTENGKARAN DUA BERSAUDARA
28 BAB 28. AWAL PERPECAHAN
29 BAB 29. ISTRI DIMAS?
30 BAB 30. ISYARAT RISSA
31 BAB 31. KEMIRIPAN KAYRA DAN RAISSA
32 BAB 32. WEJANGAN BAPAK
33 BAB 33 TETANGGA MASA GITU
34 BAB 34. KABAR KEHAMILAN
35 BAB 35. JODOH SEPERTI APA?
36 BAB 36. KEDATANGAN CLARA
37 BAB 37. BERITA DARI CLARA
38 BAB 38. ACARA TUJUH BULANAN
39 BAB 39. MAKANAN BASI
40 BAB 40. MASA LALU CLARA
41 BAB 41. GARA-GARA SAMYANG
42 BAB 42. SARAPAN DI BOGOR
43 BAB 43. ALERGI IQBAL?
44 BAB 44. KECELAKAAN
45 BAB 45. SUAMI MANJA
46 BAB 46. BACK HUG
47 BAB 47. PASTA KUAH
48 BAB 48. A DAY WITH IQRA
49 BAB 49. A DAY WITH IQRA PART 2
50 BAB 50. SHILLA DAN SEGALA PERMASALAHANNYA
Episodes

Updated 50 Episodes

1
BAB 1. BUKAN PERNIKAHAN IMPIAN
2
BAB 2 RESIKO MENIKAH TANPA CINTA
3
BAB 3. SEMUA AFA HARGANYA
4
BAB 4. BARANG TITIPAN
5
BAB 5. KUNCI SEORANG ISTRI
6
BAB 6. HUBUNGAN KOPI DAN HIDUP
7
BAB 7. RANJANG YANG SAMA
8
BAB 8. SALAM UNTUK TUHAN
9
BAB 9. RAISSA KECIL
10
BAB 10. HE'S BACK
11
BAB 11. KUNJUNGAN KE MERTUA YANG GAGAL
12
BAB 12. GADIS BERMATA HAZEL
13
13. PERTEMUAN AZMI DAN CLARA
14
BAB 14. RENCANA PERNIKAHAN
15
BAB 15. RAHASIA AZMI
16
BAB 16. TESTPACK
17
BAB 17. BERCERITA MASA LALU
18
BAB 18. KUNJUNGAN KE YOGYAKARTA
19
BAB 19. BAPAK, SUAMI DAN MANTAN KEKASIH
20
BAB 20. OBROLAN LELAKI
21
BAB 21. MR X IS BACK
22
BAB 22. TETANGGA BARU
23
BAB 23. KEDATANGAN BIMA
24
BAB 24. PERNIKAHAN YANG GAGAL
25
BAB 25. PERNIKAHAN YANG GAGAL 2
26
BAB 26. RAJA YANG GUGUR
27
BAB 27. PERTENGKARAN DUA BERSAUDARA
28
BAB 28. AWAL PERPECAHAN
29
BAB 29. ISTRI DIMAS?
30
BAB 30. ISYARAT RISSA
31
BAB 31. KEMIRIPAN KAYRA DAN RAISSA
32
BAB 32. WEJANGAN BAPAK
33
BAB 33 TETANGGA MASA GITU
34
BAB 34. KABAR KEHAMILAN
35
BAB 35. JODOH SEPERTI APA?
36
BAB 36. KEDATANGAN CLARA
37
BAB 37. BERITA DARI CLARA
38
BAB 38. ACARA TUJUH BULANAN
39
BAB 39. MAKANAN BASI
40
BAB 40. MASA LALU CLARA
41
BAB 41. GARA-GARA SAMYANG
42
BAB 42. SARAPAN DI BOGOR
43
BAB 43. ALERGI IQBAL?
44
BAB 44. KECELAKAAN
45
BAB 45. SUAMI MANJA
46
BAB 46. BACK HUG
47
BAB 47. PASTA KUAH
48
BAB 48. A DAY WITH IQRA
49
BAB 49. A DAY WITH IQRA PART 2
50
BAB 50. SHILLA DAN SEGALA PERMASALAHANNYA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!