BAB 2 RESIKO MENIKAH TANPA CINTA

Hari ini adalah hari pertama Kayra berstatus menjadi istri dari seorang Muhammad Iqbal Al-khafi, dosen sekaligus mantan suami sahabatnya. 

Kayra kembali memejamkan kedua matanya, gadis itu rasanya enggan beranjak dari ranjangnya ini. Hari pertama menyandang status sebagai seorang istri dari suami yang sama sekali tidak dia inginkan. Kadang Kayra berfikir jika dirinya begitu bodoh karena mengiyakan permintaan Acha begitu saja, karena jika dipikir lagi masih ada banyak hal yang bisa dia lakukan untuk membuat Acha senang di atas sana, tentu saja tanpa menyakiti satu orang pun, termasuk perasaannya sendiri.

Tapi nasi sudah menjadi bubur, keputusan yang dia ambil itulah yang harus dia pertanggung jawabkan. Meskipun mungkin dia akan seperti berjalan diatas pecahan kaca yang akan melukai kakinya disetiap langkahnya. 

Kayra mengedarkan pandangannya, gadis itu tidak merasa asing dengan kamar ini karena memang dia sering menggunakan kamar ini ketika Acha masih hidup. Ya, kamar tamu yang sudah sering dia gunakan dulu.

"Bi," panggil Kayra pada Bu Surti yang masih setia untuk tinggal di tempat ini meskipun Acha sudah tidak ada. "Maafin Kayra ya Bi," lanjut Kayra. Gadis itu duduk di meja makan depan Bu Surti yang sibuk memotong kangkung untuk sarapan mereka. 

"Loh kenapa minta maaf mbak?" tanya Bi Surti. "Mbak Kay nggak salah apa-apa loh sama bibi,"

Kayra mendesah pelan, gadis itu menyandarkan punggungnya di sandaran kursi. "Kayra bingung Bi," katanya pelan. "Kayra seperti berada di posisi serba salah," lanjutnya lagi.

Bi Surti meletakan pisaunya, mengambil tangan Kayra yang ada di meja. "Jangan ngomong seperti itu mbak, keputusan yang mba Kayra ambil tidak salah kok," kata bi Surti mencoba untuk menenangkan Kayra. "Pernikahan itu adalah ibadah, dan tujuan mbak Kayra menikah dengan mas Iqbal juga untuk kebaikan. Jadi mbak Kay jangan pernah merasa bersalah karena sudah mengambil keputusan ini," bi Surti mengelus punggung tangan Kayra. "Mba Acha pasti sedih disana kalo mbak Kay terus merasa bersalah seperti ini," kata bi Surti lagi. 

"Tapi karena keputusan aku ini banyak orang yang terluka bi," kata Kayra. "Termasuk pak Iqbal sendiri," 

Bi Surti menarik nafas panjang, mencari kalimat yang tidak terdengar menyudutkan Kayra. "Bukannya mbak Kayra sudah tau kalo mas Iqbal memang seperti itu. Sewaktu mbak Acha masih ada pasti sering cerita kan gimana sikap mas Iqbal sama mba Acha dulu?" 

Kayra mengangguk, dia tau jelas seperti apa perangai Iqbal pada sahabatnya dulu. Bahkan Kayra juga sempat menyarankan Acha untuk berpisah dengan pemuda itu. 

"Jodoh, rezeki, maut itu sudah ada yang mengatur mbak. Manusia hanya mampu berencana tapi tetap Allah yang menentukan akhirnya," kata bi Surti. "Mba Acha menjodohkan mbak Kay dengan mas Iqbal pasti bukan tanpa alasan dan sudah melalui banyak pertimbangan, bukan hanya asal menitipkan. Mbak Acha jelas paham jika mbak Kay adalah perempuan yang baik begitu juga dengan mas Iqbal," 

Kayra terdiam beberapa lama, sedikit lega rasanya telah menumpahkan apa yang menjadi bebannya beberapa waktu lalu dengan wanita paruh baya yang ada di depannya ini.

"Terus sekarang pak Iqbal kemana bi?" tanya Kayra. Karena dia tidur di kamar tamu sedangkan Iqbal tidur di kamarnya sendiri. Ya, malam pertamanya memang sangat berbeda dengan kebanyakan pasangan baru lainnya. 

"Mas Iqbal nggak tidur di rumah ini mbak, mas Iqbal semalam pergi ke rumah orang tua mbak Acha," jawab bi Surti dengan hati-hati.

"Jenguk Raissa ya bi?" 

"Iya mbak, awalnya kan memang Raissa mau tinggal disini bareng sama kita. Tapi neneknya pengen sama cucunya dulu," kata bi Surti.

"Apa bibi juga tau kalo Acha nitipin Raissa ke Kay?" 

Bi Surti kembali menganggukkan kepalanya. "Tau mbak," jawabnya sambil memasukkan potongan kangkung ke dalam wadah. "Semuanya tau, bahkan orang tua mas Iqbal juga tau,"

"Acha yang kasih tau?" 

"Iya, mbak Acha sendiri yang cerita kalo dia pengen putrinya di besarkan oleh sahabatnya," 

"Apa semua setuju sama keputusan Acha bi?" tanya Kayra hati-hati, karena dia takut jika ternyata ada yang tidak berkenan dengan keputusan yang diambil oleh sahabatnya.

"Nggak ada satu orangpun yang nggak setuju mbak, semuanya setuju dan percaya sama mbak Kayra," bi Surti beranjak dari duduknya. "Bibi mau masak dulu ya mbak, mbak Kay mau dibikinin susu atau teh?"

Kayra menggeleng pelan. "Nggak usah bi, nanti Kayra buat sendiri aja," jawab gadis itu dengan senyum manisnya. "Makasih banyak ya bi," 

Bi Surti mengangguk kecil, lalu meninggalkan Kayra yang sibuk sendiri dengan pikiran yang berkecamuk di kepalanya. 

Gadis itu menundukkan kepalanya dalam-dalam. Dia menangis dalam diam, apa sebegitu percayanya Acha pada dirinya? Sehingga tanpa ragu gadis itu menitipkan suami dan juga putri semata wayangnya. 

Siapa dia dibandingkan dengan Acha yang memiliki segalanya, jelas dia tidak bisa dibandingkan dengan Acha yang anggun, pintar, berakhlak baik dan juga memiliki finansial yang sangat baik. Sedangkan dia? Dia bahkan harus menaiki satu per satu tangga agar bisa sampai di titik sekarang ini.

*****

Kayra tersentak beberapa saat, gadis itu sedang menikmati secangkir susu dan brownies kukus buatannya tadi pagi ketika Iqbal datang, wajah pemudanya itu terlihat begitu kusut bahkan senyum yang dulu menghiasi wajah tampannya kini juga ikut redup. 

Langkahnya cepat, lurus dan sama sekali tidak menoleh ke arah Kayra yang duduk mematung. Jangankan menoleh, melirik pun tidak. Mungkin Iqbal menganggap dirinya tidak ada disana. 

"Assalamualaikum bi," 

Salam Iqbal terdengar sampai telinga Kayra. Gadis itu memejamkan matanya sesaat, teringat ini adalah kalimat pertama setelah dua hari yang lalu dia mendengar kalimat menyakitkan Iqbal yang ditujukan padanya. Tiba-tiba rasa bersalah dan sakit hati menyeruak begitu saja, membuat dadanya tiba-tiba diliputi rasa sesak.

"Waalaikumsalam salam mas," jawab bi Surti. Kayra menajamkan pendengarannya, mencoba mencuri dengan dengar percakapan bi Surti dan juga Iqbal. "Ini kenapa mukanya kusut begitu loh mas, dua hari nggak pulang ke rumah juga," kata bi Surti yang sudah seperti mengomel pada anaknya sendiri.

"Iya ini bi, dari kemaren mau pulang sini tapi kaya berat banget ninggalin Raissa," jawab Iqbal.

Ah iya, Raissa. Seperti apa bayi kecil itu sekarang. Ingin rasanya Kayra melihat putri cantik Acha yang juga diberi nama Raissa. 

"Ya sudah ya sudah, mas Iqbal susah mandi belum? mandi dulu ya. Tadi bibi sama mbak Kayra masak sup ayam kesukaan mas Iqbal loh, enak. Nggak jauh beda sama masakan mbak Acha. Pasti mas Iqbal suka," kata bi Surti yang tanpa sadar menyebutkan dua nama sekaligus. "Bibi siapin ya, kebetulan mbak Kayra juga belum makan," 

"Nggak usah bi," jawab Iqbal begitu saja. "Aku udah makan masakan umi tadi," 

"Beneran sudah makan?"

Iqbal mengangguk kecil. "Aku ke kamar dulu ya bi,"

Selesai. Hanya itu percakapan yang mampu didengar Kayra dari teras rumah. Sakit? Tentu saja hatinya terasa sedikit ngilu. Bukan dia ingin agar Iqbal juga memperlakukan dirinya sama seperti pemuda itu memperlakukan Acha, itu jelas terlalu muluk. Tapi dia sakit melihat Iqbal yang seperti kehilangan semangat hidup. Mungkin jika Acha tidak menghadirkan sosok kecil itu, keadaan pemudanya itu akan jauh lebih buruk dari sekarang.

Kayra menengadahkan kepalanya, tiba-tiba hujan turun. "Cha gimana? kamu liat kan? Aku nggak bisa jadi ibu dan istri yang baik buat pak Iqbal. Aku bahkan belum ngomong sama dia semenjak malam itu," katanya lirih. "Maaf ya Cha, kalo aku buat kamu kecewa di atas sana,"

Terpopuler

Comments

Pipit Sopiah

Pipit Sopiah

lanjut lagi

2022-12-16

1

Sadiah

Sadiah

Sedih juga ceritanya 😢😢

2022-12-15

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. BUKAN PERNIKAHAN IMPIAN
2 BAB 2 RESIKO MENIKAH TANPA CINTA
3 BAB 3. SEMUA AFA HARGANYA
4 BAB 4. BARANG TITIPAN
5 BAB 5. KUNCI SEORANG ISTRI
6 BAB 6. HUBUNGAN KOPI DAN HIDUP
7 BAB 7. RANJANG YANG SAMA
8 BAB 8. SALAM UNTUK TUHAN
9 BAB 9. RAISSA KECIL
10 BAB 10. HE'S BACK
11 BAB 11. KUNJUNGAN KE MERTUA YANG GAGAL
12 BAB 12. GADIS BERMATA HAZEL
13 13. PERTEMUAN AZMI DAN CLARA
14 BAB 14. RENCANA PERNIKAHAN
15 BAB 15. RAHASIA AZMI
16 BAB 16. TESTPACK
17 BAB 17. BERCERITA MASA LALU
18 BAB 18. KUNJUNGAN KE YOGYAKARTA
19 BAB 19. BAPAK, SUAMI DAN MANTAN KEKASIH
20 BAB 20. OBROLAN LELAKI
21 BAB 21. MR X IS BACK
22 BAB 22. TETANGGA BARU
23 BAB 23. KEDATANGAN BIMA
24 BAB 24. PERNIKAHAN YANG GAGAL
25 BAB 25. PERNIKAHAN YANG GAGAL 2
26 BAB 26. RAJA YANG GUGUR
27 BAB 27. PERTENGKARAN DUA BERSAUDARA
28 BAB 28. AWAL PERPECAHAN
29 BAB 29. ISTRI DIMAS?
30 BAB 30. ISYARAT RISSA
31 BAB 31. KEMIRIPAN KAYRA DAN RAISSA
32 BAB 32. WEJANGAN BAPAK
33 BAB 33 TETANGGA MASA GITU
34 BAB 34. KABAR KEHAMILAN
35 BAB 35. JODOH SEPERTI APA?
36 BAB 36. KEDATANGAN CLARA
37 BAB 37. BERITA DARI CLARA
38 BAB 38. ACARA TUJUH BULANAN
39 BAB 39. MAKANAN BASI
40 BAB 40. MASA LALU CLARA
41 BAB 41. GARA-GARA SAMYANG
42 BAB 42. SARAPAN DI BOGOR
43 BAB 43. ALERGI IQBAL?
44 BAB 44. KECELAKAAN
45 BAB 45. SUAMI MANJA
46 BAB 46. BACK HUG
47 BAB 47. PASTA KUAH
48 BAB 48. A DAY WITH IQRA
49 BAB 49. A DAY WITH IQRA PART 2
50 BAB 50. SHILLA DAN SEGALA PERMASALAHANNYA
Episodes

Updated 50 Episodes

1
BAB 1. BUKAN PERNIKAHAN IMPIAN
2
BAB 2 RESIKO MENIKAH TANPA CINTA
3
BAB 3. SEMUA AFA HARGANYA
4
BAB 4. BARANG TITIPAN
5
BAB 5. KUNCI SEORANG ISTRI
6
BAB 6. HUBUNGAN KOPI DAN HIDUP
7
BAB 7. RANJANG YANG SAMA
8
BAB 8. SALAM UNTUK TUHAN
9
BAB 9. RAISSA KECIL
10
BAB 10. HE'S BACK
11
BAB 11. KUNJUNGAN KE MERTUA YANG GAGAL
12
BAB 12. GADIS BERMATA HAZEL
13
13. PERTEMUAN AZMI DAN CLARA
14
BAB 14. RENCANA PERNIKAHAN
15
BAB 15. RAHASIA AZMI
16
BAB 16. TESTPACK
17
BAB 17. BERCERITA MASA LALU
18
BAB 18. KUNJUNGAN KE YOGYAKARTA
19
BAB 19. BAPAK, SUAMI DAN MANTAN KEKASIH
20
BAB 20. OBROLAN LELAKI
21
BAB 21. MR X IS BACK
22
BAB 22. TETANGGA BARU
23
BAB 23. KEDATANGAN BIMA
24
BAB 24. PERNIKAHAN YANG GAGAL
25
BAB 25. PERNIKAHAN YANG GAGAL 2
26
BAB 26. RAJA YANG GUGUR
27
BAB 27. PERTENGKARAN DUA BERSAUDARA
28
BAB 28. AWAL PERPECAHAN
29
BAB 29. ISTRI DIMAS?
30
BAB 30. ISYARAT RISSA
31
BAB 31. KEMIRIPAN KAYRA DAN RAISSA
32
BAB 32. WEJANGAN BAPAK
33
BAB 33 TETANGGA MASA GITU
34
BAB 34. KABAR KEHAMILAN
35
BAB 35. JODOH SEPERTI APA?
36
BAB 36. KEDATANGAN CLARA
37
BAB 37. BERITA DARI CLARA
38
BAB 38. ACARA TUJUH BULANAN
39
BAB 39. MAKANAN BASI
40
BAB 40. MASA LALU CLARA
41
BAB 41. GARA-GARA SAMYANG
42
BAB 42. SARAPAN DI BOGOR
43
BAB 43. ALERGI IQBAL?
44
BAB 44. KECELAKAAN
45
BAB 45. SUAMI MANJA
46
BAB 46. BACK HUG
47
BAB 47. PASTA KUAH
48
BAB 48. A DAY WITH IQRA
49
BAB 49. A DAY WITH IQRA PART 2
50
BAB 50. SHILLA DAN SEGALA PERMASALAHANNYA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!