Bab 17.Pembantu baru

Seorang wanita muda dan cantik berdiri di hadapan Miranda,dia bahkan tidak percaya jika wanita yang di bawa Briyan dan di kenalkan padanya pandai memasak bahkan mungkin memegang spatula saja dia tidak bisa.

''Sayang kamu yakin dia yang akan bekerja disini menggantikan bi Minah?''Tanya Miranda yang benar benar ragu.Apalagi wanita ini terlihat sangat cantik dan kulit nya putih mulus.

Briyan mengangguk''Iya sayang , Jeny ini sangat pandai mengerjakan pekerjaan rumah dia juga pandai memasak kau jangan ragu sayang!Aku tidak akan mengecewakan mu.''Bujuk Briyan.

Sekali lagi Miranda menatap Jeny dari atas kebawah benar benar tidak cocok menjadi asisten rumah tangga dan penampilan Jeny yang modis membuat Miranda takut jika Briyan akan berpaling darinya.

'-Tidak,aku tidak mau menerimanya!Kata Miranda lalu memutuskan meninggalkan Jeny di ruang tamu sendirian karena Briyan berlari menyusul Miranda.

Jeny terhenyak mendengar Miranda menolaknya.Lalu memberi kode pada Briyan agar membujuk Miranda.

''Sayang tunggu dulu!''Briyan menarik tangan Miranda .

Miranda berbalik tapi dia merasa malas unyuk menatap wajah Briyan.

''Kamu kenapa?''Tanya Briyan lembut.

Miranda bersedekap lalu menatap kesal pada Briyan''Kamu masih tanya aku kenapa?Kamu gila ya membawa wanita muda dan cantik sebagai pembantu di rumah ini?Kamu secara tidak langsung membandingkan aku dengan dia.''ucap Miranda yang kecewa dengan Briyan.

''Sayang tidak seperti itu maksud ku.Aku hanya tidak ingin kamu kecapean saja.Lagi pula Jeny itu teman ku dia sedang buyuh pekerjaan dan kamu butuh asisten rumah tangga ,aku pikir tidak ada salah nya jika kita memperkerjakan dia disini.''Briyan terus membujuk.

Miranda mendengus.''Aku takut kamu tergoda dengan nya.''Ungkap Miranda jujur.

Briyan tersenyum seraya menggenggam kedua tangan Miranda lembut ''Jika aku mau sudah sejak dulu aku berhubungan dengan nya karena dia teman ku tapi tidak,aku tetap setia berada di samping mu.Iya kan?''

Miranda mengangguk,dia berpikir jika apa yang Briyan katakan ada benar nya juga.Apalagi selama ini Briyan tidak pernah menunjukkan jika dia punya wanita lain di luar sana.

''Jadi kamu mau menerima dia?''Tanya Briyan memastikan.

''Setelah aku mencoba masakan nya,jika sesuai dengan seleraku maka aku akan menerimanya asal kau berjanji tidak akan mengkhianatiku.''Ucap Miranda akhirnya luluh.

Briyan tersenyum bahagia''Tentu saja!''Jawab Briyan.

Mereka kembali berdua dengan tangan saling bergandengan dan sikap Miranda semakin menunjukkan jika Briyan adalah milik nya membuat Jeny kesal pada Miranda tapi dia menutupinya dengan sangat baik.

''Bagaimana bu?Saya boleh bekerja disini?''Tanya Jeny penuh harap.

''Aku ingin kau membuktikan jika kau benar benar bisa memasak.Itu pun jika kau maj!''Kata Miranda.

Jeny menatap Briyan dan Briyan mengedipkan matanya sedikit lama yang artinya Jeny harus setuju.

''Baik bu,saya akan memasak untuk ibu dan suami ibu.''Jawab Jeny.

''Bagus,sekarang pergilah ke dapur.Lurus saja lalu belok kiri semua bahan sayuran ada di dalam kulkas!''Miranda benar benar ingin melihat seperti apa rasa masakan yang akan Jeny buat.

Mata Jeny melihat ke arah yang di tunjuk Miranda lalu Jeny mengangguk''Baik bu,saya pamit kebelakang dulu!''Ucap Jeny sopan.

Saat sudah jauh dari Mirand,Jeny mulai menggerutu''Dasar wanita tua cerewet.Pantas saja Briyan lebib memilihku,lihat saja kamu akan menyesal nanti.''Gerutu Jeny.

''Siapa yang menyesal?''Suara Miranda membuat Jeny terkejut bukan kepalang dia tidak menyangka jika ternyata Miranda menyusul nya ke dapur.

''Ehh ma maaf bu.I itu emm mantan saya bu.Ya mantan saya akan menyesal telah mengkhianati saya.Kerena jika saya bekerja disini saya akan mengumpulkan uang yang banyak dan dia pasti akan menyesal.''Ucap Jeny beralasan.

Briyan hanya bisa menggaruk pelipisnya yang tidak gatal.

''Sudah sana cepat masak.Saya sudah lapar dan saya akan mengawasi kamu dari sini ,saya ingin lihat cara kamu memasak.''Miranda menarik kursi makan yang ada di dapur nya dan mengamati Jeny yang gugup.

''I Iya Bu.''

Jeny mulai mengeluarkan bahan masakan dari kulkas satu persatu dia bersihkan.Jeny tidak perlu khawatir karena dia memang pandai memasak dan itu yang membuat dia tidak akan kesulitan.

Miranda terus mengawasi gerakan Jeny yang ternyata sangat cekatan dalam memasak.Bahkan tidak satupun bahan yang terlewat dia bersihkan membuat Miranda kesal.

Tidak butuh waktu lama Jeny berhasil menyiapkan beberapa hidangan,aroma nya sangat menggugah selera.

''Silahkan Bu,masakan saya sudah selesai semoga ibu suka dan bisa menerima saya bekerja disini!''Kata Jeny dengan full senyum.

Miranda menyendokkan makanan kemultunya''Astaga masakan nya enak juga.Bagaimana ini aku sudah bilang akan menerimanya jika masakan nya enak.''Miranda bingung sendiri awalnya dia hanya ingin menguji Jeny karena Miranda yakin jika Jeny tidak bisa memasaka dan dia bisa mencari pekerja lain yang lebib tua.

''Wahh ini enak sekali sayang.''Ucap Briyan memuji masakan Jeny.

Miranda kesal memdengar nya tapi dia juga setuju.

''Baiklah aku akan menerima mu bekerja disini asal kau tidak membuat masalah dan janvan mendekati Briyan walau kalian berteman.Ingat disini kau hanya asisten rumah tangga jadi jagan melewati batasan mu!Apa kau paham?''Kata Miranda menegaskan.

Walau kesal Jeny tetap memasang wajah bahagia dan terharu ''Terima kasih bu sudah mau menerima saya.Saya tidak akan memdekati tuan Briyan.''Jawab Jeny

''Tapi jika Briyan yang mendekatiku maka aku tidak akan menolak,hihihihi...''Sambung Jeny dalam hati.

Miranda dan Jeny makan dengan lahap,apalagi selama bi Minah tidak ada makan Miranda tidak teratur membuat nya merasa rindu maskan rumah.

Briyan yang melihat nya hanya tersenyum senang ,bukan karena Miranda makan dengan lahap tapi karena dia berhasil dengan rencana nya mencarikan asisten rumah tangga untuk Miranda.

''Makan yang banyak sayang!''Kata Briyan menyendokkan sayur untuk Miranda.

''Sudah sudah ini sudah cukup aku sudah makan cukup banyak.Kamu benar masakan dia memang enak.Tapi ingat ya jangan macam macam atau aku akan sangat marah padamu!''Kata Miranda memastikan Briyan .

''Tenang saja.''Jawab Briyan santai.

Jeny hanya mendengus mendengar Miranda lagi lagi memperingat kan mereka rasanya ingin mencakar wajah Miranda sampai tidak bisa di kenali lagi.

''Kamu bisa bekerja mulai hari ini!Sekarang kamu boleh langsunv membersihkan rumah ini dan mwnhiaokan makan malam setelah pekerjaan mu beres.'Dan semua peralatan kebersihan ada di dalam gudang.''

Jeny mengangguk''Baik bu.Terima kasih banyak sudah menerima saya.''

Jeny berjalan menuju gudang yang di tunjuk Miranda,lalu mengambil sapu dan alat pel untuk membersihkan rumah Miranda.

Episodes
1 Bab 1.Joya milandra.
2 Bab 2.Joya sakit
3 Bab 3. Membutuhkan uang.
4 Bab 4.Kepedihan Joya
5 Bab 5.Menemukan jalan keluar
6 Bab 6.Usaha yang gagal
7 Bab 7.Air mata yang mengering.
8 Bab 8.Pasrah
9 Bab 9.Pertemuan
10 Bab 10.Maxim yang jahil
11 Bab 11.Nasi goreng pedas
12 Bab 12.Menangis dalam diam.
13 Bab 13.Tuan Marco Anderson
14 Bab 14.Bertemu keluarga besar.
15 Bab 15.Gaun sexi bikin kaget
16 Bab 16.Tidur di lantai
17 Bab 17.Pembantu baru
18 Bab 18.Salah paham
19 Bab 19.Membuat kesepakatan
20 Bab 20.Joya marah
21 Bab 21.Terharu
22 Bab 22.Max yang aneh
23 Bab 23.Pekerjaan baru.
24 Bab 24.Familiar
25 Bab 25.Hampir marah
26 Bab 26.Kekecewaan Max
27 Bab 27.Direktur
28 Bab 28.Nyaris ketahuan.
29 Bab 29.Secuil makanan "cantik"
30 Bab 30.Makan malam
31 Bab 31.Joya terluka
32 Bab 32.Persiapan
33 Bab 33.Jebakan
34 Bab 34.Sedikit membalas
35 Bab 35.Mengendap endap
36 Bab 36.Menjaga mu
37 Bab 37.Menahan Rindu
38 Bab 38.Merasa aneh
39 Bab 39.Tidak akan melepaskan
40 Bab 40.Sangkar berkedok rumah
41 Bab 41.Berdiri dan jangan bergerak
42 Bab 42.Ingin mati
43 43.Perhatian Max
44 Bab 44.Bukan milik nya lagi
45 Bab 45.Kehilangan segalanya.
46 Bab 46.Bersemu
47 Bab 47.Tamu tak di undang.
48 Bab 48.Haus perhatian.
49 Bab 49.Memberi peringatan
50 Bab 50.Rasanya aneh
51 Bab 51.Dendam yang makin membara.
52 Bab 52.Sedikit waras
53 Bab 53.Bukan kecelakaan
54 Bab 54.Merebut Joya
55 Bab 55.Godaan Rebeca
56 Bab 56.Kedatangan Jeremy
57 Bab 57.Seperti keluarga
58 Bab 58.Rencana jahat Jeremy.
59 Bab 59.Menjebak Joya
60 Bab 60.Masuk jebakan.
61 Bab 61.Bibi yang membawa.
62 Bab 62.Terus awasi
63 Bab 63.Habisi dia
64 Bab 64.Ponsel baru
65 Bab 65.Apa kitaakan pergi?
66 Bab 66.Mengunjungi Kakek.
67 Bab 67.Menjadi target.
68 Bab 68.Apakah mereka hangus terbakar?
69 Bab 69.Sosok dalam kegelapan
70 Bab 70.Apa Max anak kandung papa?
71 Bab 71.Aku akan menculik wanita mu!
72 Bab 72.Belum ketemu.
73 Bab 73.Hasil tes.
74 Bab 74.Ketenangan Seorang Jihan.
75 Bab 75.Aku tidak mengkhianatimu
76 Bab 76.Amnesia
77 Bab 77.Maxim sadar
78 Bab 78.Siapa dia Mom
79 Bab 79.Habisi wanita itu.
80 Bab 80.Max kakak mu Leo.
81 Bab 81.Dia kabur
82 Bab 82.Aku akan menjaga mu.
83 Bab 83.Apakah dia ayah dari bayi ku.
84 Bab 84.Paman di mana Joya?
85 Bab 85.Aku menyuntikkan obat itu
86 Bab 86.Dimana Nyonya mu.
87 Bab 87.Jantung yang terus berdebar.
88 Bab 88.Menahan Hasrat
89 Bab 89.Lebih baik mati.
90 Bab 90.Kejutan untuk Max.
91 Bab 91.Tolong..Jangan sakiti putraku.
92 Bab 92.Pilihan kematian
93 Bab 93.Akhirnya.
94 Bab 94.Kebahagiaan berselimut duka.
95 Bab 95.Saat nya karma itu datang.
96 Bab 96.Mandi agar bersih.
97 Bab 97.Bertemu
98 Bab 98.Zaiden
99 Bab 99.Jantung yang berdetak
100 Bab 100.Apa pesawat nya berubah bentuk
101 Bab 101.Melihat siluet nya.
102 Bab 102.Kau cerewet sekali.
103 Bab 103.Haruskah aku datang.
104 Bab 104.Telepon Daddy Marcel.
105 Bab 105.Meragukan penglihatan nya.
106 Bab 106.Makan malam panas.
107 Bab 107.Kedatangan Marcel.
108 Bab 108.Pengakuan mu tidak penting
109 Bab 109.Paman air liur mu menetes
110 Bab 110.Ada apa sayang.
111 Bab 111. Aku tahu Mom
112 Bab 112.Kemana suami bodohnya itu
113 Bab 113.Mumu..
114 Bab 114.Titip istriku
115 Bab 115.Memberi mu keringanan
116 Bab 116.Lepaskan dia Tuan Max.
117 Bab 117.Apakah anak nakal itu.
118 Bab 118.Briyan
119 Bab 119.Paman adalah Daddy kandung mu.
120 Bab 120.Hari apes Hans
121 Bab 121.Penundaan
122 Bab 122.Bertemu nya dua keluarga besar.
123 Bab 123.Abg yang merepotkan
124 Bab 124.Zalia yang cerewet.
125 Bab 125.Jangan cubit pipiku lagi
126 Bab 126.Cucu Jenius
127 Bab 127.Naga Hitam
128 Bab 128.Bicara empat mata
129 Bab 129.Leo yang menyebalkan
130 Bab 130.Rahasia Zaiden.
131 Bab 131.Kecemburuan Zaiden
132 Bab 132.Kegelisahan Zalia
133 Bab 133.Keputusan Zalia
134 Bab 134.Ayo tidur dengan ku
135 Bab 135.Melunak
136 Bab 136.Anugrah atau kutukan
137 Bab.137.Apa itu kebetulan
138 Bab 138.Nano chip
139 Bab 139.Berbagi cerita.
140 140.Menjauhlah dari anak ku.
141 Bab 141.Dia hanya asal bicara.
142 Ban 142.Curhatan Zaiden
143 Bab 143.Mencari kebenaran.
144 Bab 144.Hans dan Zalia
145 Bab 145.Permintaan Zaiden
146 Bab 146.Aku tak percaya dengan mu
147 Bab 147.Dia juga ingin Bruno datang
148 Bab 148.Seandainya kita berpisah
149 Bab 149.Mengundang Zalia
150 Bab 150.Persiapan ulang tahun
151 Bab 151.Tangis Zaiden yang tertahan
152 Bab 152.Bingung kasih judulnya.
153 Bab 153.Bersabarlah.
154 Bab 154.Masih lemah
155 Bab 155.Bergosip di pagi buta.
156 Bab 156.Mari kita bicara
157 Bab 157.Ayo buat dia bahagia
158 Bab 158.Ketakutan Max
159 Bab 159.Suara yang di kenali
160 Bab 160.Jepit rambut
161 Bab 161.Hilang nya Zaiden
162 Bab 162.Anggap aku sebagai cucumu
163 Bab 163.Mencari Zaiden
164 Bab 164.Tidak ingin di tagih
165 Bab 165.Miranda mama Joya
166 Bab 166.Daddy akan menemuinya.
167 Bab 167.Pertemuan Mario dan Miranda
168 Bab 168.Kedatangan Joya.
169 Bab 169.Suasana haru.
170 Bab 170.Tamat
Episodes

Updated 170 Episodes

1
Bab 1.Joya milandra.
2
Bab 2.Joya sakit
3
Bab 3. Membutuhkan uang.
4
Bab 4.Kepedihan Joya
5
Bab 5.Menemukan jalan keluar
6
Bab 6.Usaha yang gagal
7
Bab 7.Air mata yang mengering.
8
Bab 8.Pasrah
9
Bab 9.Pertemuan
10
Bab 10.Maxim yang jahil
11
Bab 11.Nasi goreng pedas
12
Bab 12.Menangis dalam diam.
13
Bab 13.Tuan Marco Anderson
14
Bab 14.Bertemu keluarga besar.
15
Bab 15.Gaun sexi bikin kaget
16
Bab 16.Tidur di lantai
17
Bab 17.Pembantu baru
18
Bab 18.Salah paham
19
Bab 19.Membuat kesepakatan
20
Bab 20.Joya marah
21
Bab 21.Terharu
22
Bab 22.Max yang aneh
23
Bab 23.Pekerjaan baru.
24
Bab 24.Familiar
25
Bab 25.Hampir marah
26
Bab 26.Kekecewaan Max
27
Bab 27.Direktur
28
Bab 28.Nyaris ketahuan.
29
Bab 29.Secuil makanan "cantik"
30
Bab 30.Makan malam
31
Bab 31.Joya terluka
32
Bab 32.Persiapan
33
Bab 33.Jebakan
34
Bab 34.Sedikit membalas
35
Bab 35.Mengendap endap
36
Bab 36.Menjaga mu
37
Bab 37.Menahan Rindu
38
Bab 38.Merasa aneh
39
Bab 39.Tidak akan melepaskan
40
Bab 40.Sangkar berkedok rumah
41
Bab 41.Berdiri dan jangan bergerak
42
Bab 42.Ingin mati
43
43.Perhatian Max
44
Bab 44.Bukan milik nya lagi
45
Bab 45.Kehilangan segalanya.
46
Bab 46.Bersemu
47
Bab 47.Tamu tak di undang.
48
Bab 48.Haus perhatian.
49
Bab 49.Memberi peringatan
50
Bab 50.Rasanya aneh
51
Bab 51.Dendam yang makin membara.
52
Bab 52.Sedikit waras
53
Bab 53.Bukan kecelakaan
54
Bab 54.Merebut Joya
55
Bab 55.Godaan Rebeca
56
Bab 56.Kedatangan Jeremy
57
Bab 57.Seperti keluarga
58
Bab 58.Rencana jahat Jeremy.
59
Bab 59.Menjebak Joya
60
Bab 60.Masuk jebakan.
61
Bab 61.Bibi yang membawa.
62
Bab 62.Terus awasi
63
Bab 63.Habisi dia
64
Bab 64.Ponsel baru
65
Bab 65.Apa kitaakan pergi?
66
Bab 66.Mengunjungi Kakek.
67
Bab 67.Menjadi target.
68
Bab 68.Apakah mereka hangus terbakar?
69
Bab 69.Sosok dalam kegelapan
70
Bab 70.Apa Max anak kandung papa?
71
Bab 71.Aku akan menculik wanita mu!
72
Bab 72.Belum ketemu.
73
Bab 73.Hasil tes.
74
Bab 74.Ketenangan Seorang Jihan.
75
Bab 75.Aku tidak mengkhianatimu
76
Bab 76.Amnesia
77
Bab 77.Maxim sadar
78
Bab 78.Siapa dia Mom
79
Bab 79.Habisi wanita itu.
80
Bab 80.Max kakak mu Leo.
81
Bab 81.Dia kabur
82
Bab 82.Aku akan menjaga mu.
83
Bab 83.Apakah dia ayah dari bayi ku.
84
Bab 84.Paman di mana Joya?
85
Bab 85.Aku menyuntikkan obat itu
86
Bab 86.Dimana Nyonya mu.
87
Bab 87.Jantung yang terus berdebar.
88
Bab 88.Menahan Hasrat
89
Bab 89.Lebih baik mati.
90
Bab 90.Kejutan untuk Max.
91
Bab 91.Tolong..Jangan sakiti putraku.
92
Bab 92.Pilihan kematian
93
Bab 93.Akhirnya.
94
Bab 94.Kebahagiaan berselimut duka.
95
Bab 95.Saat nya karma itu datang.
96
Bab 96.Mandi agar bersih.
97
Bab 97.Bertemu
98
Bab 98.Zaiden
99
Bab 99.Jantung yang berdetak
100
Bab 100.Apa pesawat nya berubah bentuk
101
Bab 101.Melihat siluet nya.
102
Bab 102.Kau cerewet sekali.
103
Bab 103.Haruskah aku datang.
104
Bab 104.Telepon Daddy Marcel.
105
Bab 105.Meragukan penglihatan nya.
106
Bab 106.Makan malam panas.
107
Bab 107.Kedatangan Marcel.
108
Bab 108.Pengakuan mu tidak penting
109
Bab 109.Paman air liur mu menetes
110
Bab 110.Ada apa sayang.
111
Bab 111. Aku tahu Mom
112
Bab 112.Kemana suami bodohnya itu
113
Bab 113.Mumu..
114
Bab 114.Titip istriku
115
Bab 115.Memberi mu keringanan
116
Bab 116.Lepaskan dia Tuan Max.
117
Bab 117.Apakah anak nakal itu.
118
Bab 118.Briyan
119
Bab 119.Paman adalah Daddy kandung mu.
120
Bab 120.Hari apes Hans
121
Bab 121.Penundaan
122
Bab 122.Bertemu nya dua keluarga besar.
123
Bab 123.Abg yang merepotkan
124
Bab 124.Zalia yang cerewet.
125
Bab 125.Jangan cubit pipiku lagi
126
Bab 126.Cucu Jenius
127
Bab 127.Naga Hitam
128
Bab 128.Bicara empat mata
129
Bab 129.Leo yang menyebalkan
130
Bab 130.Rahasia Zaiden.
131
Bab 131.Kecemburuan Zaiden
132
Bab 132.Kegelisahan Zalia
133
Bab 133.Keputusan Zalia
134
Bab 134.Ayo tidur dengan ku
135
Bab 135.Melunak
136
Bab 136.Anugrah atau kutukan
137
Bab.137.Apa itu kebetulan
138
Bab 138.Nano chip
139
Bab 139.Berbagi cerita.
140
140.Menjauhlah dari anak ku.
141
Bab 141.Dia hanya asal bicara.
142
Ban 142.Curhatan Zaiden
143
Bab 143.Mencari kebenaran.
144
Bab 144.Hans dan Zalia
145
Bab 145.Permintaan Zaiden
146
Bab 146.Aku tak percaya dengan mu
147
Bab 147.Dia juga ingin Bruno datang
148
Bab 148.Seandainya kita berpisah
149
Bab 149.Mengundang Zalia
150
Bab 150.Persiapan ulang tahun
151
Bab 151.Tangis Zaiden yang tertahan
152
Bab 152.Bingung kasih judulnya.
153
Bab 153.Bersabarlah.
154
Bab 154.Masih lemah
155
Bab 155.Bergosip di pagi buta.
156
Bab 156.Mari kita bicara
157
Bab 157.Ayo buat dia bahagia
158
Bab 158.Ketakutan Max
159
Bab 159.Suara yang di kenali
160
Bab 160.Jepit rambut
161
Bab 161.Hilang nya Zaiden
162
Bab 162.Anggap aku sebagai cucumu
163
Bab 163.Mencari Zaiden
164
Bab 164.Tidak ingin di tagih
165
Bab 165.Miranda mama Joya
166
Bab 166.Daddy akan menemuinya.
167
Bab 167.Pertemuan Mario dan Miranda
168
Bab 168.Kedatangan Joya.
169
Bab 169.Suasana haru.
170
Bab 170.Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!