Seorang wanita muda dan cantik berdiri di hadapan Miranda,dia bahkan tidak percaya jika wanita yang di bawa Briyan dan di kenalkan padanya pandai memasak bahkan mungkin memegang spatula saja dia tidak bisa.
''Sayang kamu yakin dia yang akan bekerja disini menggantikan bi Minah?''Tanya Miranda yang benar benar ragu.Apalagi wanita ini terlihat sangat cantik dan kulit nya putih mulus.
Briyan mengangguk''Iya sayang , Jeny ini sangat pandai mengerjakan pekerjaan rumah dia juga pandai memasak kau jangan ragu sayang!Aku tidak akan mengecewakan mu.''Bujuk Briyan.
Sekali lagi Miranda menatap Jeny dari atas kebawah benar benar tidak cocok menjadi asisten rumah tangga dan penampilan Jeny yang modis membuat Miranda takut jika Briyan akan berpaling darinya.
'-Tidak,aku tidak mau menerimanya!Kata Miranda lalu memutuskan meninggalkan Jeny di ruang tamu sendirian karena Briyan berlari menyusul Miranda.
Jeny terhenyak mendengar Miranda menolaknya.Lalu memberi kode pada Briyan agar membujuk Miranda.
''Sayang tunggu dulu!''Briyan menarik tangan Miranda .
Miranda berbalik tapi dia merasa malas unyuk menatap wajah Briyan.
''Kamu kenapa?''Tanya Briyan lembut.
Miranda bersedekap lalu menatap kesal pada Briyan''Kamu masih tanya aku kenapa?Kamu gila ya membawa wanita muda dan cantik sebagai pembantu di rumah ini?Kamu secara tidak langsung membandingkan aku dengan dia.''ucap Miranda yang kecewa dengan Briyan.
''Sayang tidak seperti itu maksud ku.Aku hanya tidak ingin kamu kecapean saja.Lagi pula Jeny itu teman ku dia sedang buyuh pekerjaan dan kamu butuh asisten rumah tangga ,aku pikir tidak ada salah nya jika kita memperkerjakan dia disini.''Briyan terus membujuk.
Miranda mendengus.''Aku takut kamu tergoda dengan nya.''Ungkap Miranda jujur.
Briyan tersenyum seraya menggenggam kedua tangan Miranda lembut ''Jika aku mau sudah sejak dulu aku berhubungan dengan nya karena dia teman ku tapi tidak,aku tetap setia berada di samping mu.Iya kan?''
Miranda mengangguk,dia berpikir jika apa yang Briyan katakan ada benar nya juga.Apalagi selama ini Briyan tidak pernah menunjukkan jika dia punya wanita lain di luar sana.
''Jadi kamu mau menerima dia?''Tanya Briyan memastikan.
''Setelah aku mencoba masakan nya,jika sesuai dengan seleraku maka aku akan menerimanya asal kau berjanji tidak akan mengkhianatiku.''Ucap Miranda akhirnya luluh.
Briyan tersenyum bahagia''Tentu saja!''Jawab Briyan.
Mereka kembali berdua dengan tangan saling bergandengan dan sikap Miranda semakin menunjukkan jika Briyan adalah milik nya membuat Jeny kesal pada Miranda tapi dia menutupinya dengan sangat baik.
''Bagaimana bu?Saya boleh bekerja disini?''Tanya Jeny penuh harap.
''Aku ingin kau membuktikan jika kau benar benar bisa memasak.Itu pun jika kau maj!''Kata Miranda.
Jeny menatap Briyan dan Briyan mengedipkan matanya sedikit lama yang artinya Jeny harus setuju.
''Baik bu,saya akan memasak untuk ibu dan suami ibu.''Jawab Jeny.
''Bagus,sekarang pergilah ke dapur.Lurus saja lalu belok kiri semua bahan sayuran ada di dalam kulkas!''Miranda benar benar ingin melihat seperti apa rasa masakan yang akan Jeny buat.
Mata Jeny melihat ke arah yang di tunjuk Miranda lalu Jeny mengangguk''Baik bu,saya pamit kebelakang dulu!''Ucap Jeny sopan.
Saat sudah jauh dari Mirand,Jeny mulai menggerutu''Dasar wanita tua cerewet.Pantas saja Briyan lebib memilihku,lihat saja kamu akan menyesal nanti.''Gerutu Jeny.
''Siapa yang menyesal?''Suara Miranda membuat Jeny terkejut bukan kepalang dia tidak menyangka jika ternyata Miranda menyusul nya ke dapur.
''Ehh ma maaf bu.I itu emm mantan saya bu.Ya mantan saya akan menyesal telah mengkhianati saya.Kerena jika saya bekerja disini saya akan mengumpulkan uang yang banyak dan dia pasti akan menyesal.''Ucap Jeny beralasan.
Briyan hanya bisa menggaruk pelipisnya yang tidak gatal.
''Sudah sana cepat masak.Saya sudah lapar dan saya akan mengawasi kamu dari sini ,saya ingin lihat cara kamu memasak.''Miranda menarik kursi makan yang ada di dapur nya dan mengamati Jeny yang gugup.
''I Iya Bu.''
Jeny mulai mengeluarkan bahan masakan dari kulkas satu persatu dia bersihkan.Jeny tidak perlu khawatir karena dia memang pandai memasak dan itu yang membuat dia tidak akan kesulitan.
Miranda terus mengawasi gerakan Jeny yang ternyata sangat cekatan dalam memasak.Bahkan tidak satupun bahan yang terlewat dia bersihkan membuat Miranda kesal.
Tidak butuh waktu lama Jeny berhasil menyiapkan beberapa hidangan,aroma nya sangat menggugah selera.
''Silahkan Bu,masakan saya sudah selesai semoga ibu suka dan bisa menerima saya bekerja disini!''Kata Jeny dengan full senyum.
Miranda menyendokkan makanan kemultunya''Astaga masakan nya enak juga.Bagaimana ini aku sudah bilang akan menerimanya jika masakan nya enak.''Miranda bingung sendiri awalnya dia hanya ingin menguji Jeny karena Miranda yakin jika Jeny tidak bisa memasaka dan dia bisa mencari pekerja lain yang lebib tua.
''Wahh ini enak sekali sayang.''Ucap Briyan memuji masakan Jeny.
Miranda kesal memdengar nya tapi dia juga setuju.
''Baiklah aku akan menerima mu bekerja disini asal kau tidak membuat masalah dan janvan mendekati Briyan walau kalian berteman.Ingat disini kau hanya asisten rumah tangga jadi jagan melewati batasan mu!Apa kau paham?''Kata Miranda menegaskan.
Walau kesal Jeny tetap memasang wajah bahagia dan terharu ''Terima kasih bu sudah mau menerima saya.Saya tidak akan memdekati tuan Briyan.''Jawab Jeny
''Tapi jika Briyan yang mendekatiku maka aku tidak akan menolak,hihihihi...''Sambung Jeny dalam hati.
Miranda dan Jeny makan dengan lahap,apalagi selama bi Minah tidak ada makan Miranda tidak teratur membuat nya merasa rindu maskan rumah.
Briyan yang melihat nya hanya tersenyum senang ,bukan karena Miranda makan dengan lahap tapi karena dia berhasil dengan rencana nya mencarikan asisten rumah tangga untuk Miranda.
''Makan yang banyak sayang!''Kata Briyan menyendokkan sayur untuk Miranda.
''Sudah sudah ini sudah cukup aku sudah makan cukup banyak.Kamu benar masakan dia memang enak.Tapi ingat ya jangan macam macam atau aku akan sangat marah padamu!''Kata Miranda memastikan Briyan .
''Tenang saja.''Jawab Briyan santai.
Jeny hanya mendengus mendengar Miranda lagi lagi memperingat kan mereka rasanya ingin mencakar wajah Miranda sampai tidak bisa di kenali lagi.
''Kamu bisa bekerja mulai hari ini!Sekarang kamu boleh langsunv membersihkan rumah ini dan mwnhiaokan makan malam setelah pekerjaan mu beres.'Dan semua peralatan kebersihan ada di dalam gudang.''
Jeny mengangguk''Baik bu.Terima kasih banyak sudah menerima saya.''
Jeny berjalan menuju gudang yang di tunjuk Miranda,lalu mengambil sapu dan alat pel untuk membersihkan rumah Miranda.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 170 Episodes
Comments