Bab 6.Usaha yang gagal

Joya menggigit erat selimut yang di pakainya.Hatinya hancur mendengar apa yang di katakan mamanya padanya barusan apalagi Joya mendengar sendiri jika mamanya telah menjualnya.

''Ma hiksss sebenci itukah mama pada Joya yang bahkan Joya sendiri tidak tahu apa salah Joya pada mama.Jika wajah ini membuat mama sangat membenci Joya lalu dimana salah Joya hikss?''Lirih Joya di sela tangis nya.

Joya menyingkap selimutnya lalu beranjak dari tempat tidur nya dan perlahan keluar dari kamar nya.Dia tidak mau di jual jadi Joya berpikir akan pergi dari rumah itu diam diam biarlah mamanya juga tidak akan mempedulikan nya.

Setelah memasukkan beberapa potong pakaian nya Joya mengendap endap keluar dari kamarnya berharap tidak ada yang mendengar atau mengetahui kepergian nya dari rumah.

Joya terus waspada rasanya dia sudah seperti pencuri yang akan melarikan diri.

''Mau kemana kamu?''

Suara Miranda membuat Joya terjengkit kaget hingga tas yang ada di tangan nya ikut terjatuh.Padahal tadi dia sudah mengawasi semua nya entah bagaimana dia bisa tidak melihat jika mamanya ternyata belum tidur.

''Jawab mau kemana kamu?''Bentak Miranda.

Joya yang memang belum berhenti menangis semakin deras air matanya.''M...Ma...''Gugup Joya yang takut mendapat hukuman dari mamanya.

''Kamu mau kabur ya?''Tanya Miranda seraya menghampiri Joya yang menunduk gemetar.

Dengan kasar Miranda menarik lengan Joya hingga membuat Joya terhuyung.

''Jawab Joya!Kamu mendengar apa yang aku katakan tadi dan sekarang kamu mau kabur,iya?''Tanya Miranda lagi.

''J..Jo..Joya tidak mau mama jual.Joya lebih baik pergi dari sini ma.Tolong biarkan Joya pergi,Joya janji akan membayar semua hutang Joya pada mama!''Kata Joya seraya mengatupkan kedua tangan nya memohon pada mamanya.

Miranda tersenyum sinis menatap Joya''Apa kamu pikir kamu bisa membayar semua nya dalam waktu dekat?Sudahlah hanya dengan kamu pergi bersama pria itu maka semua hutang mu akan lunas,dan ingat Joya aku tidak mau di bantah.''Tegas Miranda.

Joya menangis tersedu''Ma,,sedikit saja Joya mohon berikan sedikit kasih sayang mama pada Joya,Jangan jual Joya ma!Joya mohon ma.''Ratap Joya yang kini sudah berlutut di kaki mamanya.

''Percuma kamu memohon seperti itu,keputusan ku sudah bulat sekarang kamu masuk kamar dan jangan keluar tanpa ijin dariku!''

''Ma..Jangan ma tolong ma jangan!''Teriak Joya karena kini dia sedang di seret mamamya ke kamar.

Tanpa mempedulikan ratapan Joya,Miranda tetap menyeret Joya ke kamar lalu menguncinya dari luar.

Bughh..Bughh

Joya menggedor pintu kamarnya dari dalam dengan air mata yang terus meleleh.

''Ma..Mama..keluarkan Joya ma!Joya mohon ma!Joya anak mama ma..Tolong ma..!!''Kata Joya yang semakin lemah seiring lemahnya hati nya saat ini.

Miranda tidak menghiraukan teriakan Joya hati nya benar benar puas melihat Joya menangis karena dia merasa bahwa yang sedang menangis itu adalah pria yang sudah membuatnya kehilangan semuanya.

''Kamu lihatlah,putrimu sangat menderita aku yakin setiap air mata yang keluar dari matanya maka seperti itulah rasa sakit yang kamu rasakan.Hahaha....''Tawa Miranda puas

Sementara di kamar nya Joya masih menangis dan memohon walau dengan suara lemah.''Hikss..Jangan jual Joya ma hikss.Joya tidak mau ma!''Ucap Joya di sela sela tangis nya.Joya terduduk di balik pintu menyandarkan tubuhnya yang lelah disana.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sementara di sebuah ruangan.

''Cantik ,tapi sepertinya usianya masih sangat muda.Apa kamu yakin?''Tanya seorang pria berperut buncit sambil menatap foto Joya yang baru saja di berikan anak buahnya.

''Benar bos,itu adalah foto gadis yang akan di jual oleh wanita yang mengaku ibu asuhnya!''

Pria buncit itu kembali mengamati foto di tangan nya dengan teliti sangat familiar tapi dia tidak yakin.''Baiklah kapan kita bisa bertemu dengan nya?''Tanya pria buncit itu.

''Besok bos.Kami sudah sepakat akan bertemu di tempat tadi dan di jam yang sama.''

''Baiklah aku akan menghubungi Nyonya Bianca jika dia menyukai gadis ini maka langsung bawa dia agar kita cepat mendapatkan upah kita lagi pula tidak baik bekerja terlalu lama pada Nyonnya Bianca wanita ular yang menghalalkan segala cara.''Ucap pria buncit itu yang sangat paham bagaimana sifat wanita paruh baya itu bahkan kematian suaminya juga adalah ulah nya tapi dia berhasil mengkambing hitam kan orang lain demi ambisi nya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Wajah Miranda sangat tidak sabar menunggu malam tiba karena baru saja salah seorang dari pria yang di temui nya malam tadi menghubunginya dan mengatakan jika mereka cocok dengan Joya dan Miranda harus membawa nya malam ini tapi Miranda meminta bantuan jemputan karena yakin jika Joya akan mencoba kabur dari nya seperti malam tadi dan mereka pun setuju.

Setengah jam sebelum jam yang di janjikan sebuah mobil mewah terpakir di depan rumah Miranda membuat wajah nya cerah seperti bulan purnama,senyum nya bahkan tidak pernah lepas dari wajah cantik Miranda tapi tidak dengan putri nya wajah nya justru semakin lusuh karena tidak tidur dan di tambah airmata yang terus mengalir.

''Bik,,Tolong Joya bik!''Lirih Joya dalam pelukan Bi Minah.

Bi minah hanya bisa ikut menangis tanpa bisa melakukan apa apa,dia tidak berdaya melakukan perlawanan pada Miranda apalagi setelah ancaman yang Miranda katakan.

''Ingat jika sampai kau membantu Joya kabur maka posisi Joya akan di gantikan oleh putrimu!'''Kata kata Miranda bagai pisau yang terus menempel di leher bi Minah.

''Maaf kan bibi Non.Bibi tidak bisa membantu No Joya.Bibi bukan bu Miranda yang tega menjual anak nya sendiri.Hiksss...''

''Hei keluar kamu!Mereka sudah datang dan jangan macam macam.''Mata Miranda seakan ingin keluar dari kelopaknya saat bicara pada Joya wajah sumringahnya langsung hilang entah kemana begitu dia melihat Joya.

''Ma..Hiksss..Jangan jual Joya ma.Joya akan lakukan apapun asal jangan jual Joya ma.Joya mohon..''Joya memeluk kaki mama nya berharap mamanya berubah pikiran tapi tidak jika itu bisa maka pasti sudah sejak dulu Miranda berubah.

''Jangan harap!Ini adalah kesempatan emas dan langka,jadi seperti apapun usaha mu dan apapun yang kamu lakukan tidak akan merubah keputusan ku.Sekarang cepat atau kau mau mereka menyeret mu huh?''Miranda menghempaskan kaki nya hingga membuat Joya jatuh kelantai dan langsung di tolong bi Minah.

''Non Joya..!!''

''Sudah jangan banyak drama!Cepat keluar atau kau di seret dan itu pasti akan sangat menyakit kan.''

Sungguh rasanya Joya ingin mengakhiri hidupnya saat itu juga,kepalanya sudah tidak mampu berpikir yang baik dan salah.

''Tidak...''

Bersambung..

Terpopuler

Comments

epifania rendo

epifania rendo

malang sekali nasibnya joya

2023-11-23

0

Siti Julaeha

Siti Julaeha

malang sekali nasib joya

2023-11-15

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1.Joya milandra.
2 Bab 2.Joya sakit
3 Bab 3. Membutuhkan uang.
4 Bab 4.Kepedihan Joya
5 Bab 5.Menemukan jalan keluar
6 Bab 6.Usaha yang gagal
7 Bab 7.Air mata yang mengering.
8 Bab 8.Pasrah
9 Bab 9.Pertemuan
10 Bab 10.Maxim yang jahil
11 Bab 11.Nasi goreng pedas
12 Bab 12.Menangis dalam diam.
13 Bab 13.Tuan Marco Anderson
14 Bab 14.Bertemu keluarga besar.
15 Bab 15.Gaun sexi bikin kaget
16 Bab 16.Tidur di lantai
17 Bab 17.Pembantu baru
18 Bab 18.Salah paham
19 Bab 19.Membuat kesepakatan
20 Bab 20.Joya marah
21 Bab 21.Terharu
22 Bab 22.Max yang aneh
23 Bab 23.Pekerjaan baru.
24 Bab 24.Familiar
25 Bab 25.Hampir marah
26 Bab 26.Kekecewaan Max
27 Bab 27.Direktur
28 Bab 28.Nyaris ketahuan.
29 Bab 29.Secuil makanan "cantik"
30 Bab 30.Makan malam
31 Bab 31.Joya terluka
32 Bab 32.Persiapan
33 Bab 33.Jebakan
34 Bab 34.Sedikit membalas
35 Bab 35.Mengendap endap
36 Bab 36.Menjaga mu
37 Bab 37.Menahan Rindu
38 Bab 38.Merasa aneh
39 Bab 39.Tidak akan melepaskan
40 Bab 40.Sangkar berkedok rumah
41 Bab 41.Berdiri dan jangan bergerak
42 Bab 42.Ingin mati
43 43.Perhatian Max
44 Bab 44.Bukan milik nya lagi
45 Bab 45.Kehilangan segalanya.
46 Bab 46.Bersemu
47 Bab 47.Tamu tak di undang.
48 Bab 48.Haus perhatian.
49 Bab 49.Memberi peringatan
50 Bab 50.Rasanya aneh
51 Bab 51.Dendam yang makin membara.
52 Bab 52.Sedikit waras
53 Bab 53.Bukan kecelakaan
54 Bab 54.Merebut Joya
55 Bab 55.Godaan Rebeca
56 Bab 56.Kedatangan Jeremy
57 Bab 57.Seperti keluarga
58 Bab 58.Rencana jahat Jeremy.
59 Bab 59.Menjebak Joya
60 Bab 60.Masuk jebakan.
61 Bab 61.Bibi yang membawa.
62 Bab 62.Terus awasi
63 Bab 63.Habisi dia
64 Bab 64.Ponsel baru
65 Bab 65.Apa kitaakan pergi?
66 Bab 66.Mengunjungi Kakek.
67 Bab 67.Menjadi target.
68 Bab 68.Apakah mereka hangus terbakar?
69 Bab 69.Sosok dalam kegelapan
70 Bab 70.Apa Max anak kandung papa?
71 Bab 71.Aku akan menculik wanita mu!
72 Bab 72.Belum ketemu.
73 Bab 73.Hasil tes.
74 Bab 74.Ketenangan Seorang Jihan.
75 Bab 75.Aku tidak mengkhianatimu
76 Bab 76.Amnesia
77 Bab 77.Maxim sadar
78 Bab 78.Siapa dia Mom
79 Bab 79.Habisi wanita itu.
80 Bab 80.Max kakak mu Leo.
81 Bab 81.Dia kabur
82 Bab 82.Aku akan menjaga mu.
83 Bab 83.Apakah dia ayah dari bayi ku.
84 Bab 84.Paman di mana Joya?
85 Bab 85.Aku menyuntikkan obat itu
86 Bab 86.Dimana Nyonya mu.
87 Bab 87.Jantung yang terus berdebar.
88 Bab 88.Menahan Hasrat
89 Bab 89.Lebih baik mati.
90 Bab 90.Kejutan untuk Max.
91 Bab 91.Tolong..Jangan sakiti putraku.
92 Bab 92.Pilihan kematian
93 Bab 93.Akhirnya.
94 Bab 94.Kebahagiaan berselimut duka.
95 Bab 95.Saat nya karma itu datang.
96 Bab 96.Mandi agar bersih.
97 Bab 97.Bertemu
98 Bab 98.Zaiden
99 Bab 99.Jantung yang berdetak
100 Bab 100.Apa pesawat nya berubah bentuk
101 Bab 101.Melihat siluet nya.
102 Bab 102.Kau cerewet sekali.
103 Bab 103.Haruskah aku datang.
104 Bab 104.Telepon Daddy Marcel.
105 Bab 105.Meragukan penglihatan nya.
106 Bab 106.Makan malam panas.
107 Bab 107.Kedatangan Marcel.
108 Bab 108.Pengakuan mu tidak penting
109 Bab 109.Paman air liur mu menetes
110 Bab 110.Ada apa sayang.
111 Bab 111. Aku tahu Mom
112 Bab 112.Kemana suami bodohnya itu
113 Bab 113.Mumu..
114 Bab 114.Titip istriku
115 Bab 115.Memberi mu keringanan
116 Bab 116.Lepaskan dia Tuan Max.
117 Bab 117.Apakah anak nakal itu.
118 Bab 118.Briyan
119 Bab 119.Paman adalah Daddy kandung mu.
120 Bab 120.Hari apes Hans
121 Bab 121.Penundaan
122 Bab 122.Bertemu nya dua keluarga besar.
123 Bab 123.Abg yang merepotkan
124 Bab 124.Zalia yang cerewet.
125 Bab 125.Jangan cubit pipiku lagi
126 Bab 126.Cucu Jenius
127 Bab 127.Naga Hitam
128 Bab 128.Bicara empat mata
129 Bab 129.Leo yang menyebalkan
130 Bab 130.Rahasia Zaiden.
131 Bab 131.Kecemburuan Zaiden
132 Bab 132.Kegelisahan Zalia
133 Bab 133.Keputusan Zalia
134 Bab 134.Ayo tidur dengan ku
135 Bab 135.Melunak
136 Bab 136.Anugrah atau kutukan
137 Bab.137.Apa itu kebetulan
138 Bab 138.Nano chip
139 Bab 139.Berbagi cerita.
140 140.Menjauhlah dari anak ku.
141 Bab 141.Dia hanya asal bicara.
142 Ban 142.Curhatan Zaiden
143 Bab 143.Mencari kebenaran.
144 Bab 144.Hans dan Zalia
145 Bab 145.Permintaan Zaiden
146 Bab 146.Aku tak percaya dengan mu
147 Bab 147.Dia juga ingin Bruno datang
148 Bab 148.Seandainya kita berpisah
149 Bab 149.Mengundang Zalia
150 Bab 150.Persiapan ulang tahun
151 Bab 151.Tangis Zaiden yang tertahan
152 Bab 152.Bingung kasih judulnya.
153 Bab 153.Bersabarlah.
154 Bab 154.Masih lemah
155 Bab 155.Bergosip di pagi buta.
156 Bab 156.Mari kita bicara
157 Bab 157.Ayo buat dia bahagia
158 Bab 158.Ketakutan Max
159 Bab 159.Suara yang di kenali
160 Bab 160.Jepit rambut
161 Bab 161.Hilang nya Zaiden
162 Bab 162.Anggap aku sebagai cucumu
163 Bab 163.Mencari Zaiden
164 Bab 164.Tidak ingin di tagih
165 Bab 165.Miranda mama Joya
166 Bab 166.Daddy akan menemuinya.
167 Bab 167.Pertemuan Mario dan Miranda
168 Bab 168.Kedatangan Joya.
169 Bab 169.Suasana haru.
170 Bab 170.Tamat
Episodes

Updated 170 Episodes

1
Bab 1.Joya milandra.
2
Bab 2.Joya sakit
3
Bab 3. Membutuhkan uang.
4
Bab 4.Kepedihan Joya
5
Bab 5.Menemukan jalan keluar
6
Bab 6.Usaha yang gagal
7
Bab 7.Air mata yang mengering.
8
Bab 8.Pasrah
9
Bab 9.Pertemuan
10
Bab 10.Maxim yang jahil
11
Bab 11.Nasi goreng pedas
12
Bab 12.Menangis dalam diam.
13
Bab 13.Tuan Marco Anderson
14
Bab 14.Bertemu keluarga besar.
15
Bab 15.Gaun sexi bikin kaget
16
Bab 16.Tidur di lantai
17
Bab 17.Pembantu baru
18
Bab 18.Salah paham
19
Bab 19.Membuat kesepakatan
20
Bab 20.Joya marah
21
Bab 21.Terharu
22
Bab 22.Max yang aneh
23
Bab 23.Pekerjaan baru.
24
Bab 24.Familiar
25
Bab 25.Hampir marah
26
Bab 26.Kekecewaan Max
27
Bab 27.Direktur
28
Bab 28.Nyaris ketahuan.
29
Bab 29.Secuil makanan "cantik"
30
Bab 30.Makan malam
31
Bab 31.Joya terluka
32
Bab 32.Persiapan
33
Bab 33.Jebakan
34
Bab 34.Sedikit membalas
35
Bab 35.Mengendap endap
36
Bab 36.Menjaga mu
37
Bab 37.Menahan Rindu
38
Bab 38.Merasa aneh
39
Bab 39.Tidak akan melepaskan
40
Bab 40.Sangkar berkedok rumah
41
Bab 41.Berdiri dan jangan bergerak
42
Bab 42.Ingin mati
43
43.Perhatian Max
44
Bab 44.Bukan milik nya lagi
45
Bab 45.Kehilangan segalanya.
46
Bab 46.Bersemu
47
Bab 47.Tamu tak di undang.
48
Bab 48.Haus perhatian.
49
Bab 49.Memberi peringatan
50
Bab 50.Rasanya aneh
51
Bab 51.Dendam yang makin membara.
52
Bab 52.Sedikit waras
53
Bab 53.Bukan kecelakaan
54
Bab 54.Merebut Joya
55
Bab 55.Godaan Rebeca
56
Bab 56.Kedatangan Jeremy
57
Bab 57.Seperti keluarga
58
Bab 58.Rencana jahat Jeremy.
59
Bab 59.Menjebak Joya
60
Bab 60.Masuk jebakan.
61
Bab 61.Bibi yang membawa.
62
Bab 62.Terus awasi
63
Bab 63.Habisi dia
64
Bab 64.Ponsel baru
65
Bab 65.Apa kitaakan pergi?
66
Bab 66.Mengunjungi Kakek.
67
Bab 67.Menjadi target.
68
Bab 68.Apakah mereka hangus terbakar?
69
Bab 69.Sosok dalam kegelapan
70
Bab 70.Apa Max anak kandung papa?
71
Bab 71.Aku akan menculik wanita mu!
72
Bab 72.Belum ketemu.
73
Bab 73.Hasil tes.
74
Bab 74.Ketenangan Seorang Jihan.
75
Bab 75.Aku tidak mengkhianatimu
76
Bab 76.Amnesia
77
Bab 77.Maxim sadar
78
Bab 78.Siapa dia Mom
79
Bab 79.Habisi wanita itu.
80
Bab 80.Max kakak mu Leo.
81
Bab 81.Dia kabur
82
Bab 82.Aku akan menjaga mu.
83
Bab 83.Apakah dia ayah dari bayi ku.
84
Bab 84.Paman di mana Joya?
85
Bab 85.Aku menyuntikkan obat itu
86
Bab 86.Dimana Nyonya mu.
87
Bab 87.Jantung yang terus berdebar.
88
Bab 88.Menahan Hasrat
89
Bab 89.Lebih baik mati.
90
Bab 90.Kejutan untuk Max.
91
Bab 91.Tolong..Jangan sakiti putraku.
92
Bab 92.Pilihan kematian
93
Bab 93.Akhirnya.
94
Bab 94.Kebahagiaan berselimut duka.
95
Bab 95.Saat nya karma itu datang.
96
Bab 96.Mandi agar bersih.
97
Bab 97.Bertemu
98
Bab 98.Zaiden
99
Bab 99.Jantung yang berdetak
100
Bab 100.Apa pesawat nya berubah bentuk
101
Bab 101.Melihat siluet nya.
102
Bab 102.Kau cerewet sekali.
103
Bab 103.Haruskah aku datang.
104
Bab 104.Telepon Daddy Marcel.
105
Bab 105.Meragukan penglihatan nya.
106
Bab 106.Makan malam panas.
107
Bab 107.Kedatangan Marcel.
108
Bab 108.Pengakuan mu tidak penting
109
Bab 109.Paman air liur mu menetes
110
Bab 110.Ada apa sayang.
111
Bab 111. Aku tahu Mom
112
Bab 112.Kemana suami bodohnya itu
113
Bab 113.Mumu..
114
Bab 114.Titip istriku
115
Bab 115.Memberi mu keringanan
116
Bab 116.Lepaskan dia Tuan Max.
117
Bab 117.Apakah anak nakal itu.
118
Bab 118.Briyan
119
Bab 119.Paman adalah Daddy kandung mu.
120
Bab 120.Hari apes Hans
121
Bab 121.Penundaan
122
Bab 122.Bertemu nya dua keluarga besar.
123
Bab 123.Abg yang merepotkan
124
Bab 124.Zalia yang cerewet.
125
Bab 125.Jangan cubit pipiku lagi
126
Bab 126.Cucu Jenius
127
Bab 127.Naga Hitam
128
Bab 128.Bicara empat mata
129
Bab 129.Leo yang menyebalkan
130
Bab 130.Rahasia Zaiden.
131
Bab 131.Kecemburuan Zaiden
132
Bab 132.Kegelisahan Zalia
133
Bab 133.Keputusan Zalia
134
Bab 134.Ayo tidur dengan ku
135
Bab 135.Melunak
136
Bab 136.Anugrah atau kutukan
137
Bab.137.Apa itu kebetulan
138
Bab 138.Nano chip
139
Bab 139.Berbagi cerita.
140
140.Menjauhlah dari anak ku.
141
Bab 141.Dia hanya asal bicara.
142
Ban 142.Curhatan Zaiden
143
Bab 143.Mencari kebenaran.
144
Bab 144.Hans dan Zalia
145
Bab 145.Permintaan Zaiden
146
Bab 146.Aku tak percaya dengan mu
147
Bab 147.Dia juga ingin Bruno datang
148
Bab 148.Seandainya kita berpisah
149
Bab 149.Mengundang Zalia
150
Bab 150.Persiapan ulang tahun
151
Bab 151.Tangis Zaiden yang tertahan
152
Bab 152.Bingung kasih judulnya.
153
Bab 153.Bersabarlah.
154
Bab 154.Masih lemah
155
Bab 155.Bergosip di pagi buta.
156
Bab 156.Mari kita bicara
157
Bab 157.Ayo buat dia bahagia
158
Bab 158.Ketakutan Max
159
Bab 159.Suara yang di kenali
160
Bab 160.Jepit rambut
161
Bab 161.Hilang nya Zaiden
162
Bab 162.Anggap aku sebagai cucumu
163
Bab 163.Mencari Zaiden
164
Bab 164.Tidak ingin di tagih
165
Bab 165.Miranda mama Joya
166
Bab 166.Daddy akan menemuinya.
167
Bab 167.Pertemuan Mario dan Miranda
168
Bab 168.Kedatangan Joya.
169
Bab 169.Suasana haru.
170
Bab 170.Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!