Bab 16.Tidur di lantai

Hans ingin kabur dari kamar Joya tapi Max menghentikan nya.

''Jelaskan kenapa pakaian seperti itu ada disini?''Tanya Max yang geram dengan kelakuan Hans.

''Maaf Tuan.Mungkin para pegawai toko yang sembarangan memasukkan nya disana karena mengira itu untuk di pakai pasangan suami istri.''Hans memilih sedikit berbohong dari pada dia kena amarah Max.

''Keluarlah!''Perintah Max dan tanpa menunggu lama Hans langsung ngacir sebekum Max kembali berubah pikiran.

Max menatap Joya yang masih menenteng gaun **** itu di tangan nya dengan sedikit mendengus dia heran kenapa Joya terus saja menatap gaun itu tidak berkedip.

''Kenapa kau melihat nya seperti kau tidak pernah melihat itu?''Tanya Max heran.

''Ya,saya memang belum pernah melihat ini.Saya bingung kenala ada gaun yang seperti ini untuk apa mereka membuat nya.Apa kah yang memakainya tidak akan masuk angin jika memakai pakaian ini?''Tanya Joya dengan polosnya.

Max mengerutkan alis nya''Sepertinya mama salah mencari gadis untuk ku.Bagaimana mungkin pakaian itu saja dia belum pernah melihat nya?Astaga ma.''Gumam Max memijit pelipisnya.

''Sudah simpan saja,kau akan tahu suatu saat nanti.Sekarang cepat bereskan pakaian mu aku mau tidur.''Jawab Maxim yang tidak tahu bagaimana menjelaskan pada Joya jika itu adalah pakaian favorit pria.

''Tu..Tuan akan tidur disini lagi?''Tanya Joya yang merasa khawatir jika mereka harus tidur satu ranjang lagi.

''Kenapa tidak mau?Kalau kau tidak mau kau boleh tidur di bawah dan jangan menggangguku!''Ketus Max.

Joya jadi bingung dengan sikap Max yang berubah ubah kadang sangat jahat dan kadang tidak terlalu.Entah lah.

''Baiklah saya akan tidur di sofa saja!''jawab joya.

''Terserah jika kau ingin tidur dengan Hans.''

''Huh..Om Hans tidur disini juga?''Tanya Joya sambil melebarkan matanya kaget.

''Makanya aku meminta mu tidur di bawah jika kau tidak mau tidur satu kasur dengan ku, lagi pula sebentar lagi kita akan menikah dan selalu tidur bersama sampai kakek benar benar menyerahkan warisan nya padaku!''Max melemparkan pakaian yang ada di atas ranjang ke wajah Joya membuat Joya gelagapan menerimanya karena kaget.

Joya kesal dengan sikap Max tapi mau bagaimana lagi Joya akhirnya segera merapikan pakaian nya dan meraih selimut dan bantal tapi Max menarik selimut itu lagi karena sengaja mengganggu Joya.

Dengan berat hati Joya terpaksa tidur tanpa selimut.''Semangat Joya kamu pasti bisa lagi pula saat bersama mama bahkan Joya pernah tidur di kamar mandi dalam keadaan lapar.''Gumam Joya tapi Max mendengar nya.

Joya mulai merebahkan tubuh kecil nya di lantai terasa dingin karena ac kamar menyala tapi Joya tidak khawatir dia pasti bisa tertidur.Tapi ternyata tidak Joya tetap merasa kedinginan.

Joya bangun dari tidur nya lalu kembali membuka lemari pakaian,dia memilih milih pakaian yang bisa membuat nya hangat.

''Ahh ini yang aku butuhkan''Dengan semangat Joya mengeluarkan beberapa potong pakaian yang dia rasa nyaman untuk dia gunakan saat tidur.Dipakai nya beberapa potong pakaian itu sampai tubuh nya terasa hangat.

''Untung Om Hans membelikan ku pakaian seperti ini juga jika hanya pakaian seperti yang tadi gawat.Hihihi...''Joya terkekeh sendiri mengingat pakaian \*\*\*\* yang dia tidak tahu apa namanya itu.

Sementara Max terus memperhatikan Joya dengan tatapan kagum sekaligus kesal.Awalnya Max ingin mempermainkan Joya tapi kini gadis kecil itu memakai pakaian tebal sehingga dia tidak akan kedinginan lagi.

''Jika begini aku tidak akan kedinginan.Terimakasih Tuhan sudah memberikan otak yang pintar untuk ku.''Gumam Joya dengan senyum yang mengembang.

Joya kembali merebahkan tubuh nya di atas lantai,sekarang dia bisa tidur dengan nyenyak.

''Kenapa aku senang melihat nya tersenyum seperti itu?Apa karena saat ini aku sedang kesal dengan Rebbeca?''Batin Max yang terus memperhatikan Joya yang meringkuk di lantai.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Di panthause kakek marco.

''Mama dengar Max membawa calon istrinya?'Sayang sekali kami tidak bertemu dengan nya.''Tanya Nyonya Jihan pada Leo.

''Iya ma.Cantik sekali calon kakak ipar.Seandainya dia bukan calon kakak ipar Leo pasti sudah Leo tikung.''Canda Leo

''Jangan asal bicara !Kau tahu jika sepupumu sangat pemarah jangan membuat keluarga kita terpecah nak.Papa tidak suka''Kata Tuan Nathan menimpali ucapan anak nya yang ngawur.

''Benar kata papa.Jika kau macam macam maka mama akan menghukum mu!''Timpal Nyonya Jihan sambil memperlihat kan kelima jarinya pada Leo.

Hahaha...

Leo tertawa melihat mamanya''Ma,sekarang Leo sudah besar jika mama memukul Leo maka tangan mama sendiri yang akan kesakitan.Lihat lah otot Leo!''Leo memperlihatkam otot tangan dan perutnya pada sang mama dengan bangga,sementara Nyonya Jihan hanya mendengus melihat tingkah konyol putra semata wayang nya.

''Leo jangan menggoda mama mu seperti itu!''Ucap Tuan Nathan.

Leo menurut menurunkan baju yang tadi dia naikkan untuk pamer dengan mamanya.

''Siapa nama gadis itu?''

''Namanya Joya ma.Cantikkan?''Ucap Leo lagi.

Tuan Nathan dan Nyonya Jihan saling melempar pandang.Baru pertama kali nya anaknya memuji seseorang dengan kata cantik sampai berulang kali.Mereka jadi khawatir jika Leo benarbenar menyukai calon istri sepupunya.

''Leo.Ingat nak!Jangan mencari masalah dengan kakak mu,jangan campuri urusan nya bahkan jika perlu jauhi kakak iparmu agar tidak ada masalah kedepan nya!''Tuan Nathan sangat mewanti wanti Leo agar tidak mencampuri urusan Maxim dan Bianca.

Entah apa alasan nya hingga Tuan Nathan dan Nyonya Jihan sangat menjaga jarak dengan Nyonya Bianca dan Maxim.Walau mereka tinggal satu atap tapi mereka tidak akrab seperti kebanyakan keluarga lain nya.Keluarga Tuan Nathan lebih banyak mengalah karena tidak inhin keluarga mereka terpecah belah.

''Iya ma,pa,Leo mengerti.Leo juga tidak ingin ada masalah yang membuat keluarga kita terpecah.''Leo tidak akan mengatakan pada mama dan papa nya jika ada yang aneh antara Nyonya Bianca,Maxim dan Joya.

''Lebih baik aku mengawasinya sendiri saja,dari pada membuat mama dan papa khawatir.Aku yakin ada sesuatu yang sedang di sembunyikan oleh mereka tapi entah apa.''Batin Leo

''Kamu kenapa nak?''Tanya Nyonya Jihan yang bingung melihat putra nya tiba tiba melamun.

''Ahh tidak ma,tidak ada apa apa.Jangan khawatir!''Jawab Leo.

''Ya sudah ma,pa ,Leo mau kekamar Leo.Mama sama papa istirahat ya!''Pamit Leo.

''Iya sayang,selamat malam.Jangan begadang!''

''Iya ma.Leo anak baik.yang tidak suka begadang kok ma.''Canda Leo.

''Kau tidak suka begadang hanya tidak tidur semalaman''Jawab tuan Nathan yang membuat Leo terkekeh..

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Jangan lupa dukung terus ya.

like ,komen,vote serta favoritkan biar Author makin semangat.

Terima kasih..

Terpopuler

Comments

epifania rendo

epifania rendo

semoga saja papanya joya nathan

2023-11-23

0

rubyy rubyy

rubyy rubyy

mungkinkah nathan adalah papanya joya ???mungkin saja....mari lanjut,biar ga penasaran

2023-11-03

0

Reni Anjarwani

Reni Anjarwani

lanjuttt

2023-02-25

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1.Joya milandra.
2 Bab 2.Joya sakit
3 Bab 3. Membutuhkan uang.
4 Bab 4.Kepedihan Joya
5 Bab 5.Menemukan jalan keluar
6 Bab 6.Usaha yang gagal
7 Bab 7.Air mata yang mengering.
8 Bab 8.Pasrah
9 Bab 9.Pertemuan
10 Bab 10.Maxim yang jahil
11 Bab 11.Nasi goreng pedas
12 Bab 12.Menangis dalam diam.
13 Bab 13.Tuan Marco Anderson
14 Bab 14.Bertemu keluarga besar.
15 Bab 15.Gaun sexi bikin kaget
16 Bab 16.Tidur di lantai
17 Bab 17.Pembantu baru
18 Bab 18.Salah paham
19 Bab 19.Membuat kesepakatan
20 Bab 20.Joya marah
21 Bab 21.Terharu
22 Bab 22.Max yang aneh
23 Bab 23.Pekerjaan baru.
24 Bab 24.Familiar
25 Bab 25.Hampir marah
26 Bab 26.Kekecewaan Max
27 Bab 27.Direktur
28 Bab 28.Nyaris ketahuan.
29 Bab 29.Secuil makanan "cantik"
30 Bab 30.Makan malam
31 Bab 31.Joya terluka
32 Bab 32.Persiapan
33 Bab 33.Jebakan
34 Bab 34.Sedikit membalas
35 Bab 35.Mengendap endap
36 Bab 36.Menjaga mu
37 Bab 37.Menahan Rindu
38 Bab 38.Merasa aneh
39 Bab 39.Tidak akan melepaskan
40 Bab 40.Sangkar berkedok rumah
41 Bab 41.Berdiri dan jangan bergerak
42 Bab 42.Ingin mati
43 43.Perhatian Max
44 Bab 44.Bukan milik nya lagi
45 Bab 45.Kehilangan segalanya.
46 Bab 46.Bersemu
47 Bab 47.Tamu tak di undang.
48 Bab 48.Haus perhatian.
49 Bab 49.Memberi peringatan
50 Bab 50.Rasanya aneh
51 Bab 51.Dendam yang makin membara.
52 Bab 52.Sedikit waras
53 Bab 53.Bukan kecelakaan
54 Bab 54.Merebut Joya
55 Bab 55.Godaan Rebeca
56 Bab 56.Kedatangan Jeremy
57 Bab 57.Seperti keluarga
58 Bab 58.Rencana jahat Jeremy.
59 Bab 59.Menjebak Joya
60 Bab 60.Masuk jebakan.
61 Bab 61.Bibi yang membawa.
62 Bab 62.Terus awasi
63 Bab 63.Habisi dia
64 Bab 64.Ponsel baru
65 Bab 65.Apa kitaakan pergi?
66 Bab 66.Mengunjungi Kakek.
67 Bab 67.Menjadi target.
68 Bab 68.Apakah mereka hangus terbakar?
69 Bab 69.Sosok dalam kegelapan
70 Bab 70.Apa Max anak kandung papa?
71 Bab 71.Aku akan menculik wanita mu!
72 Bab 72.Belum ketemu.
73 Bab 73.Hasil tes.
74 Bab 74.Ketenangan Seorang Jihan.
75 Bab 75.Aku tidak mengkhianatimu
76 Bab 76.Amnesia
77 Bab 77.Maxim sadar
78 Bab 78.Siapa dia Mom
79 Bab 79.Habisi wanita itu.
80 Bab 80.Max kakak mu Leo.
81 Bab 81.Dia kabur
82 Bab 82.Aku akan menjaga mu.
83 Bab 83.Apakah dia ayah dari bayi ku.
84 Bab 84.Paman di mana Joya?
85 Bab 85.Aku menyuntikkan obat itu
86 Bab 86.Dimana Nyonya mu.
87 Bab 87.Jantung yang terus berdebar.
88 Bab 88.Menahan Hasrat
89 Bab 89.Lebih baik mati.
90 Bab 90.Kejutan untuk Max.
91 Bab 91.Tolong..Jangan sakiti putraku.
92 Bab 92.Pilihan kematian
93 Bab 93.Akhirnya.
94 Bab 94.Kebahagiaan berselimut duka.
95 Bab 95.Saat nya karma itu datang.
96 Bab 96.Mandi agar bersih.
97 Bab 97.Bertemu
98 Bab 98.Zaiden
99 Bab 99.Jantung yang berdetak
100 Bab 100.Apa pesawat nya berubah bentuk
101 Bab 101.Melihat siluet nya.
102 Bab 102.Kau cerewet sekali.
103 Bab 103.Haruskah aku datang.
104 Bab 104.Telepon Daddy Marcel.
105 Bab 105.Meragukan penglihatan nya.
106 Bab 106.Makan malam panas.
107 Bab 107.Kedatangan Marcel.
108 Bab 108.Pengakuan mu tidak penting
109 Bab 109.Paman air liur mu menetes
110 Bab 110.Ada apa sayang.
111 Bab 111. Aku tahu Mom
112 Bab 112.Kemana suami bodohnya itu
113 Bab 113.Mumu..
114 Bab 114.Titip istriku
115 Bab 115.Memberi mu keringanan
116 Bab 116.Lepaskan dia Tuan Max.
117 Bab 117.Apakah anak nakal itu.
118 Bab 118.Briyan
119 Bab 119.Paman adalah Daddy kandung mu.
120 Bab 120.Hari apes Hans
121 Bab 121.Penundaan
122 Bab 122.Bertemu nya dua keluarga besar.
123 Bab 123.Abg yang merepotkan
124 Bab 124.Zalia yang cerewet.
125 Bab 125.Jangan cubit pipiku lagi
126 Bab 126.Cucu Jenius
127 Bab 127.Naga Hitam
128 Bab 128.Bicara empat mata
129 Bab 129.Leo yang menyebalkan
130 Bab 130.Rahasia Zaiden.
131 Bab 131.Kecemburuan Zaiden
132 Bab 132.Kegelisahan Zalia
133 Bab 133.Keputusan Zalia
134 Bab 134.Ayo tidur dengan ku
135 Bab 135.Melunak
136 Bab 136.Anugrah atau kutukan
137 Bab.137.Apa itu kebetulan
138 Bab 138.Nano chip
139 Bab 139.Berbagi cerita.
140 140.Menjauhlah dari anak ku.
141 Bab 141.Dia hanya asal bicara.
142 Ban 142.Curhatan Zaiden
143 Bab 143.Mencari kebenaran.
144 Bab 144.Hans dan Zalia
145 Bab 145.Permintaan Zaiden
146 Bab 146.Aku tak percaya dengan mu
147 Bab 147.Dia juga ingin Bruno datang
148 Bab 148.Seandainya kita berpisah
149 Bab 149.Mengundang Zalia
150 Bab 150.Persiapan ulang tahun
151 Bab 151.Tangis Zaiden yang tertahan
152 Bab 152.Bingung kasih judulnya.
153 Bab 153.Bersabarlah.
154 Bab 154.Masih lemah
155 Bab 155.Bergosip di pagi buta.
156 Bab 156.Mari kita bicara
157 Bab 157.Ayo buat dia bahagia
158 Bab 158.Ketakutan Max
159 Bab 159.Suara yang di kenali
160 Bab 160.Jepit rambut
161 Bab 161.Hilang nya Zaiden
162 Bab 162.Anggap aku sebagai cucumu
163 Bab 163.Mencari Zaiden
164 Bab 164.Tidak ingin di tagih
165 Bab 165.Miranda mama Joya
166 Bab 166.Daddy akan menemuinya.
167 Bab 167.Pertemuan Mario dan Miranda
168 Bab 168.Kedatangan Joya.
169 Bab 169.Suasana haru.
170 Bab 170.Tamat
Episodes

Updated 170 Episodes

1
Bab 1.Joya milandra.
2
Bab 2.Joya sakit
3
Bab 3. Membutuhkan uang.
4
Bab 4.Kepedihan Joya
5
Bab 5.Menemukan jalan keluar
6
Bab 6.Usaha yang gagal
7
Bab 7.Air mata yang mengering.
8
Bab 8.Pasrah
9
Bab 9.Pertemuan
10
Bab 10.Maxim yang jahil
11
Bab 11.Nasi goreng pedas
12
Bab 12.Menangis dalam diam.
13
Bab 13.Tuan Marco Anderson
14
Bab 14.Bertemu keluarga besar.
15
Bab 15.Gaun sexi bikin kaget
16
Bab 16.Tidur di lantai
17
Bab 17.Pembantu baru
18
Bab 18.Salah paham
19
Bab 19.Membuat kesepakatan
20
Bab 20.Joya marah
21
Bab 21.Terharu
22
Bab 22.Max yang aneh
23
Bab 23.Pekerjaan baru.
24
Bab 24.Familiar
25
Bab 25.Hampir marah
26
Bab 26.Kekecewaan Max
27
Bab 27.Direktur
28
Bab 28.Nyaris ketahuan.
29
Bab 29.Secuil makanan "cantik"
30
Bab 30.Makan malam
31
Bab 31.Joya terluka
32
Bab 32.Persiapan
33
Bab 33.Jebakan
34
Bab 34.Sedikit membalas
35
Bab 35.Mengendap endap
36
Bab 36.Menjaga mu
37
Bab 37.Menahan Rindu
38
Bab 38.Merasa aneh
39
Bab 39.Tidak akan melepaskan
40
Bab 40.Sangkar berkedok rumah
41
Bab 41.Berdiri dan jangan bergerak
42
Bab 42.Ingin mati
43
43.Perhatian Max
44
Bab 44.Bukan milik nya lagi
45
Bab 45.Kehilangan segalanya.
46
Bab 46.Bersemu
47
Bab 47.Tamu tak di undang.
48
Bab 48.Haus perhatian.
49
Bab 49.Memberi peringatan
50
Bab 50.Rasanya aneh
51
Bab 51.Dendam yang makin membara.
52
Bab 52.Sedikit waras
53
Bab 53.Bukan kecelakaan
54
Bab 54.Merebut Joya
55
Bab 55.Godaan Rebeca
56
Bab 56.Kedatangan Jeremy
57
Bab 57.Seperti keluarga
58
Bab 58.Rencana jahat Jeremy.
59
Bab 59.Menjebak Joya
60
Bab 60.Masuk jebakan.
61
Bab 61.Bibi yang membawa.
62
Bab 62.Terus awasi
63
Bab 63.Habisi dia
64
Bab 64.Ponsel baru
65
Bab 65.Apa kitaakan pergi?
66
Bab 66.Mengunjungi Kakek.
67
Bab 67.Menjadi target.
68
Bab 68.Apakah mereka hangus terbakar?
69
Bab 69.Sosok dalam kegelapan
70
Bab 70.Apa Max anak kandung papa?
71
Bab 71.Aku akan menculik wanita mu!
72
Bab 72.Belum ketemu.
73
Bab 73.Hasil tes.
74
Bab 74.Ketenangan Seorang Jihan.
75
Bab 75.Aku tidak mengkhianatimu
76
Bab 76.Amnesia
77
Bab 77.Maxim sadar
78
Bab 78.Siapa dia Mom
79
Bab 79.Habisi wanita itu.
80
Bab 80.Max kakak mu Leo.
81
Bab 81.Dia kabur
82
Bab 82.Aku akan menjaga mu.
83
Bab 83.Apakah dia ayah dari bayi ku.
84
Bab 84.Paman di mana Joya?
85
Bab 85.Aku menyuntikkan obat itu
86
Bab 86.Dimana Nyonya mu.
87
Bab 87.Jantung yang terus berdebar.
88
Bab 88.Menahan Hasrat
89
Bab 89.Lebih baik mati.
90
Bab 90.Kejutan untuk Max.
91
Bab 91.Tolong..Jangan sakiti putraku.
92
Bab 92.Pilihan kematian
93
Bab 93.Akhirnya.
94
Bab 94.Kebahagiaan berselimut duka.
95
Bab 95.Saat nya karma itu datang.
96
Bab 96.Mandi agar bersih.
97
Bab 97.Bertemu
98
Bab 98.Zaiden
99
Bab 99.Jantung yang berdetak
100
Bab 100.Apa pesawat nya berubah bentuk
101
Bab 101.Melihat siluet nya.
102
Bab 102.Kau cerewet sekali.
103
Bab 103.Haruskah aku datang.
104
Bab 104.Telepon Daddy Marcel.
105
Bab 105.Meragukan penglihatan nya.
106
Bab 106.Makan malam panas.
107
Bab 107.Kedatangan Marcel.
108
Bab 108.Pengakuan mu tidak penting
109
Bab 109.Paman air liur mu menetes
110
Bab 110.Ada apa sayang.
111
Bab 111. Aku tahu Mom
112
Bab 112.Kemana suami bodohnya itu
113
Bab 113.Mumu..
114
Bab 114.Titip istriku
115
Bab 115.Memberi mu keringanan
116
Bab 116.Lepaskan dia Tuan Max.
117
Bab 117.Apakah anak nakal itu.
118
Bab 118.Briyan
119
Bab 119.Paman adalah Daddy kandung mu.
120
Bab 120.Hari apes Hans
121
Bab 121.Penundaan
122
Bab 122.Bertemu nya dua keluarga besar.
123
Bab 123.Abg yang merepotkan
124
Bab 124.Zalia yang cerewet.
125
Bab 125.Jangan cubit pipiku lagi
126
Bab 126.Cucu Jenius
127
Bab 127.Naga Hitam
128
Bab 128.Bicara empat mata
129
Bab 129.Leo yang menyebalkan
130
Bab 130.Rahasia Zaiden.
131
Bab 131.Kecemburuan Zaiden
132
Bab 132.Kegelisahan Zalia
133
Bab 133.Keputusan Zalia
134
Bab 134.Ayo tidur dengan ku
135
Bab 135.Melunak
136
Bab 136.Anugrah atau kutukan
137
Bab.137.Apa itu kebetulan
138
Bab 138.Nano chip
139
Bab 139.Berbagi cerita.
140
140.Menjauhlah dari anak ku.
141
Bab 141.Dia hanya asal bicara.
142
Ban 142.Curhatan Zaiden
143
Bab 143.Mencari kebenaran.
144
Bab 144.Hans dan Zalia
145
Bab 145.Permintaan Zaiden
146
Bab 146.Aku tak percaya dengan mu
147
Bab 147.Dia juga ingin Bruno datang
148
Bab 148.Seandainya kita berpisah
149
Bab 149.Mengundang Zalia
150
Bab 150.Persiapan ulang tahun
151
Bab 151.Tangis Zaiden yang tertahan
152
Bab 152.Bingung kasih judulnya.
153
Bab 153.Bersabarlah.
154
Bab 154.Masih lemah
155
Bab 155.Bergosip di pagi buta.
156
Bab 156.Mari kita bicara
157
Bab 157.Ayo buat dia bahagia
158
Bab 158.Ketakutan Max
159
Bab 159.Suara yang di kenali
160
Bab 160.Jepit rambut
161
Bab 161.Hilang nya Zaiden
162
Bab 162.Anggap aku sebagai cucumu
163
Bab 163.Mencari Zaiden
164
Bab 164.Tidak ingin di tagih
165
Bab 165.Miranda mama Joya
166
Bab 166.Daddy akan menemuinya.
167
Bab 167.Pertemuan Mario dan Miranda
168
Bab 168.Kedatangan Joya.
169
Bab 169.Suasana haru.
170
Bab 170.Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!