Bab 15.Gaun sexi bikin kaget

Suara langkah kaki menuruni tangga membuat Max menurunkan tangannya yang tadinya ingin memberi pelajaran pada sepupu nya yang suka mengoceh itu.

''Ada apa lagi Max?Kau masih saja pemarah.''Ucap Kakek Marco yang sempat melihat Max menarik kerah Leo.

''Aku tidak akan marah jika dia tidak memancingku.''Jawab maxim''Bagaimana sayang,apa kakek mengganggumu?''Tanya Maxim pada Joya.

Joya mendengus pelan,Maxim mulai bersandi wara.

'Aku baik baik saja sayang.Jangan khawatir!''Joya menepuk lembut punggung tangan Maxim.

''Pa,apa yang papa tanyakan pada calon istri Max?''Tanya Nyonya Bianca penasaran.

''Itu rahasia antara aku dan calon cucu mantuku.''Jawab Kakek Marco mengerlingkan matanya pada Joya.

Bianca mendengus mendengar jawaban papa mertuanya.

''Tuan makan malam sudah siap!''lapor kepala pelayan.

''Ayo nak.Kita makan!''Ajak Kakek Marco menggandeng tangan Joya.

Maxim tidak peduli,yang penting rencana nya membawa Joya berjalan lancar.

''Sepertinya kita beruntung bertemu dengan gadis itu.Lihat lah kakek mu sangat menyukai nya ,ini akan membuat rencana kita semakin lancar.''Bisik Bianca pada Maxim.

Suasana makan malam terasa hening.Joya yang belum terbiasa dengan kehidupan mewah keluarga Maxim merasa bingung.

Maxim yang melihat Joya kebingungan pun hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

''Benar benar gadis bodoh.Bagaimana mungkin cara makan yang benar saja dia tidak tahu?''Maxim menggerutu pelan tidak ingin suaranya di dengar oleh kakek dan sepupunya.

''Joya,besok datanglah kemari ya.Kakek sangat menyukai mu,kau sangat berbeda dengan ulat bulu peliharaan Max.''Kata Kakek Marco menyindir kekasih Max,Rebecca.

'Dia bukan ulat bulu kakek.Nama nya Rebecca.''Jawab Maxim bersungut sungut.

''Baik kakek.Aku akan datang besok untuk menemani kakek.''Jawab Joya lembut.

''Dimana alamat mu,biar supir yang menjemput mu besok?''

''Aku akan mengantarnya sebelum pergi ke kantor kakek.Aku tidak mau dia berduaan dengan pria lain.''Max berlagak seperti seorang pria yang sangat posesif pada kekasih nya padahal dia tidak ingin jika Joya mengatakan yang sebenarnya pada kakek Marco.

''Terserah kau saja!''Jawab Kakek Marco.

Leonard menatap Joya dari balkon kamar nya,sejak awal bertemu tadi di merasa ada getaran di hatinya Leo tidak yakin tapi apapun itu akan dia simpan hanya dalam hatinya karena tak mungkin baginya untuk menyukai kekasih sepupunya.

''Ma,aku akan mengantar nya ke apartement!''Pamit Maxim pada mamanya.Nyonya Bianca mengangguk.

''Iya nak.Jangan lupa tanyakan padanya apa yang kakek mu bicarakan tadi padanya!''Bisik Nyonya Bianca.

''Mama tenang saja.''

Joya mengangguk tapi Nyonya Bianca tidak memperdulikan nya,sementara Leonard menangkap sesuatu yang aneh di sana.

Dalam perjalanan Joya terus meremas jari nya sendiri,kini saat nya dia menjadi dirinya sendiri disini tidak sebagai kekasih Maxim.

''Aoa yang kalian bicarakan?''Tanya Max dingin.

''Huh..?''Joya tidak terlalu mendengar apa yang Max tanyakan.

''Apa yang kakek bicarakan dengan mu?''Tanya Max mengulang dan mempertegas ucapan nya.

''Tidak ada,dia hanya menanyakan sejauh apa saya mengenal anda?''Jawab Joya jujur.

''Lalu?''

''Saya cukup mengenal temperamen anda yang cepat sekali marah.''Jawab Joya jujurlagi.

Max mengeras rahangnya mendengar apa yang Joya katakan pada kakek nya walau pun itu adalah kebenaran nya.

''Maaf,tapi dengan begitu kakek percaya jika kita memang sepasang kekasih.''Jawab Joya takut karena sekarang Max memegang stir dengan sangat kuat.

Max hanya diam karena apa yang Joya katakan memang kebenaran nya.

''Apa lagi,ceritakan semuanya!''Bentak Max.

''Kakek bilang anda adalah cucu kesayangan nya.Dia sangat menyayangi anda melebihi kasih sayang nya pada papa anda.Kakek juga bilang jika anda menikah nanti maka semua harta yang dia miliki akan dia berikan pada anda.''Jawab Joya.

Maxim tertegun mendengar apa yang dikatakan Joya.Kakek nya mengatakan jika dia adalah cucu kesayangan nya.

Sebenarnya Maxim adalah anak yang baik,tapi mamanya yang gila harta selalu mempengaruhi Maxim hingga membuat Maxim menjadi pria yang arogan dan tidak menyukai paman dan sepupu nya karena takut mereka akan merebut warisan yang seharus nya jatuh ke tangan nya.

''Ingat besok jangan sampai kau melakukan kesalahan apapun.Mama akan mengawasimu selama kau ada di sana!''Maxim memperingati Joya bagaimana pun dia tidak ingin kakek nya sampai tahu jika dia dan Joya sedang membohonginya.

Joya mengangguk walau sebenar nya dia tidak tega membohongi kakek Marco yang baik tapi Joya tetap harus melakukan nya agar bisa segera terbebas dari semua nya dan bisa mencari papanya.

Sampai ke apartemen Hans sudah berada disana ternyata Maxim memintanya lebih dulu ke apartemen.

''Kau sudah menyiapkan apa yang aku minta?''Tanya Max.

''Sudah tuan.Semua sudah ada di kamar.''Jawab Hans sopan.

Joya tidak mengerti apa yang mereka bicarakan dan dia tidak akan bertanya karena itu bukan urursan nya.

''Hans sudah menyiapkan pakaian mu di kamar kau bisa memakainya.Aku tidak mau kau terlihat kampungan di hadapan kakek,bersikap lah natural jangan sampai kakek mencurigai hubungan kita!''

''Aku mengerti!''Sedikit demi sedikit Joya mulai memahami sikap Max yang tidak suka di bantah dan Joya benar benar tidak ingin mencari masalah dengan pria pemarah ini setelah bertemu dengan kakek Marco kini Joya tidak ingin cepat mati karena ternyata masih ada yang sayang padanya.

''Silahkan Nona!Anda bisa mulai membereskan nya!''Kata Hans.

Joya paham jika Max dan Hans ingin bicara berdua tanpa ada Joya.

Setelah melihat Joya masuk kedalam kamar Hans dan Maxim mulai duduk dan bicara serius.

''Bagaimana?Apa kau sudah mendapat kabar apa yang dia lakukan hari ini,kenapa dia tidak bisa di hubungi?''Tanya Maxim yang memberikan Hans perintah untuk mencari kabar Rebbeca.

''Maaf tuan.Nona Rebbeca sedang berada di paris,dia sedang melakukan sesi pemotretan disana dan sepertinya dia akan lama!''Jawab Hans yang sebenarnya tidak menyukai Rebbeca.

''Kenapa dia selalu melakukan itu Hans?Dia pergi tanpa memberi kabar padaku dan ini bukan yang pertama kalinya dia tidak mengabariku.''Maxim terlihat sangat kecewa pada Rebbeca tapi rasa cinta Maxim padanya membuat Max selalu memaafkan nya.

''Aakkkhhhhh!!'''

Max dan Hans terkejut mendengar teriakan Joya.Dengan segera Max dan Hans berlari ke kamar.

''Ada apa?''Tanya Max dengan raut khawatir.

''Ini!''Jawab Joya menunjukkan gaun malam **** menerawang kepada kedua pria di hadapan nya.

Max melirik Hans yang menggaruk tengkuk nya karena merasa malu,semetara Joya masih memegang gaun itu dengan ujung jarinya.

Terpopuler

Comments

epifania rendo

epifania rendo

suka ceritanya thor bagus

2023-11-23

0

Reni Anjarwani

Reni Anjarwani

lanjut thor semanggat upnya

2023-02-23

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1.Joya milandra.
2 Bab 2.Joya sakit
3 Bab 3. Membutuhkan uang.
4 Bab 4.Kepedihan Joya
5 Bab 5.Menemukan jalan keluar
6 Bab 6.Usaha yang gagal
7 Bab 7.Air mata yang mengering.
8 Bab 8.Pasrah
9 Bab 9.Pertemuan
10 Bab 10.Maxim yang jahil
11 Bab 11.Nasi goreng pedas
12 Bab 12.Menangis dalam diam.
13 Bab 13.Tuan Marco Anderson
14 Bab 14.Bertemu keluarga besar.
15 Bab 15.Gaun sexi bikin kaget
16 Bab 16.Tidur di lantai
17 Bab 17.Pembantu baru
18 Bab 18.Salah paham
19 Bab 19.Membuat kesepakatan
20 Bab 20.Joya marah
21 Bab 21.Terharu
22 Bab 22.Max yang aneh
23 Bab 23.Pekerjaan baru.
24 Bab 24.Familiar
25 Bab 25.Hampir marah
26 Bab 26.Kekecewaan Max
27 Bab 27.Direktur
28 Bab 28.Nyaris ketahuan.
29 Bab 29.Secuil makanan "cantik"
30 Bab 30.Makan malam
31 Bab 31.Joya terluka
32 Bab 32.Persiapan
33 Bab 33.Jebakan
34 Bab 34.Sedikit membalas
35 Bab 35.Mengendap endap
36 Bab 36.Menjaga mu
37 Bab 37.Menahan Rindu
38 Bab 38.Merasa aneh
39 Bab 39.Tidak akan melepaskan
40 Bab 40.Sangkar berkedok rumah
41 Bab 41.Berdiri dan jangan bergerak
42 Bab 42.Ingin mati
43 43.Perhatian Max
44 Bab 44.Bukan milik nya lagi
45 Bab 45.Kehilangan segalanya.
46 Bab 46.Bersemu
47 Bab 47.Tamu tak di undang.
48 Bab 48.Haus perhatian.
49 Bab 49.Memberi peringatan
50 Bab 50.Rasanya aneh
51 Bab 51.Dendam yang makin membara.
52 Bab 52.Sedikit waras
53 Bab 53.Bukan kecelakaan
54 Bab 54.Merebut Joya
55 Bab 55.Godaan Rebeca
56 Bab 56.Kedatangan Jeremy
57 Bab 57.Seperti keluarga
58 Bab 58.Rencana jahat Jeremy.
59 Bab 59.Menjebak Joya
60 Bab 60.Masuk jebakan.
61 Bab 61.Bibi yang membawa.
62 Bab 62.Terus awasi
63 Bab 63.Habisi dia
64 Bab 64.Ponsel baru
65 Bab 65.Apa kitaakan pergi?
66 Bab 66.Mengunjungi Kakek.
67 Bab 67.Menjadi target.
68 Bab 68.Apakah mereka hangus terbakar?
69 Bab 69.Sosok dalam kegelapan
70 Bab 70.Apa Max anak kandung papa?
71 Bab 71.Aku akan menculik wanita mu!
72 Bab 72.Belum ketemu.
73 Bab 73.Hasil tes.
74 Bab 74.Ketenangan Seorang Jihan.
75 Bab 75.Aku tidak mengkhianatimu
76 Bab 76.Amnesia
77 Bab 77.Maxim sadar
78 Bab 78.Siapa dia Mom
79 Bab 79.Habisi wanita itu.
80 Bab 80.Max kakak mu Leo.
81 Bab 81.Dia kabur
82 Bab 82.Aku akan menjaga mu.
83 Bab 83.Apakah dia ayah dari bayi ku.
84 Bab 84.Paman di mana Joya?
85 Bab 85.Aku menyuntikkan obat itu
86 Bab 86.Dimana Nyonya mu.
87 Bab 87.Jantung yang terus berdebar.
88 Bab 88.Menahan Hasrat
89 Bab 89.Lebih baik mati.
90 Bab 90.Kejutan untuk Max.
91 Bab 91.Tolong..Jangan sakiti putraku.
92 Bab 92.Pilihan kematian
93 Bab 93.Akhirnya.
94 Bab 94.Kebahagiaan berselimut duka.
95 Bab 95.Saat nya karma itu datang.
96 Bab 96.Mandi agar bersih.
97 Bab 97.Bertemu
98 Bab 98.Zaiden
99 Bab 99.Jantung yang berdetak
100 Bab 100.Apa pesawat nya berubah bentuk
101 Bab 101.Melihat siluet nya.
102 Bab 102.Kau cerewet sekali.
103 Bab 103.Haruskah aku datang.
104 Bab 104.Telepon Daddy Marcel.
105 Bab 105.Meragukan penglihatan nya.
106 Bab 106.Makan malam panas.
107 Bab 107.Kedatangan Marcel.
108 Bab 108.Pengakuan mu tidak penting
109 Bab 109.Paman air liur mu menetes
110 Bab 110.Ada apa sayang.
111 Bab 111. Aku tahu Mom
112 Bab 112.Kemana suami bodohnya itu
113 Bab 113.Mumu..
114 Bab 114.Titip istriku
115 Bab 115.Memberi mu keringanan
116 Bab 116.Lepaskan dia Tuan Max.
117 Bab 117.Apakah anak nakal itu.
118 Bab 118.Briyan
119 Bab 119.Paman adalah Daddy kandung mu.
120 Bab 120.Hari apes Hans
121 Bab 121.Penundaan
122 Bab 122.Bertemu nya dua keluarga besar.
123 Bab 123.Abg yang merepotkan
124 Bab 124.Zalia yang cerewet.
125 Bab 125.Jangan cubit pipiku lagi
126 Bab 126.Cucu Jenius
127 Bab 127.Naga Hitam
128 Bab 128.Bicara empat mata
129 Bab 129.Leo yang menyebalkan
130 Bab 130.Rahasia Zaiden.
131 Bab 131.Kecemburuan Zaiden
132 Bab 132.Kegelisahan Zalia
133 Bab 133.Keputusan Zalia
134 Bab 134.Ayo tidur dengan ku
135 Bab 135.Melunak
136 Bab 136.Anugrah atau kutukan
137 Bab.137.Apa itu kebetulan
138 Bab 138.Nano chip
139 Bab 139.Berbagi cerita.
140 140.Menjauhlah dari anak ku.
141 Bab 141.Dia hanya asal bicara.
142 Ban 142.Curhatan Zaiden
143 Bab 143.Mencari kebenaran.
144 Bab 144.Hans dan Zalia
145 Bab 145.Permintaan Zaiden
146 Bab 146.Aku tak percaya dengan mu
147 Bab 147.Dia juga ingin Bruno datang
148 Bab 148.Seandainya kita berpisah
149 Bab 149.Mengundang Zalia
150 Bab 150.Persiapan ulang tahun
151 Bab 151.Tangis Zaiden yang tertahan
152 Bab 152.Bingung kasih judulnya.
153 Bab 153.Bersabarlah.
154 Bab 154.Masih lemah
155 Bab 155.Bergosip di pagi buta.
156 Bab 156.Mari kita bicara
157 Bab 157.Ayo buat dia bahagia
158 Bab 158.Ketakutan Max
159 Bab 159.Suara yang di kenali
160 Bab 160.Jepit rambut
161 Bab 161.Hilang nya Zaiden
162 Bab 162.Anggap aku sebagai cucumu
163 Bab 163.Mencari Zaiden
164 Bab 164.Tidak ingin di tagih
165 Bab 165.Miranda mama Joya
166 Bab 166.Daddy akan menemuinya.
167 Bab 167.Pertemuan Mario dan Miranda
168 Bab 168.Kedatangan Joya.
169 Bab 169.Suasana haru.
170 Bab 170.Tamat
Episodes

Updated 170 Episodes

1
Bab 1.Joya milandra.
2
Bab 2.Joya sakit
3
Bab 3. Membutuhkan uang.
4
Bab 4.Kepedihan Joya
5
Bab 5.Menemukan jalan keluar
6
Bab 6.Usaha yang gagal
7
Bab 7.Air mata yang mengering.
8
Bab 8.Pasrah
9
Bab 9.Pertemuan
10
Bab 10.Maxim yang jahil
11
Bab 11.Nasi goreng pedas
12
Bab 12.Menangis dalam diam.
13
Bab 13.Tuan Marco Anderson
14
Bab 14.Bertemu keluarga besar.
15
Bab 15.Gaun sexi bikin kaget
16
Bab 16.Tidur di lantai
17
Bab 17.Pembantu baru
18
Bab 18.Salah paham
19
Bab 19.Membuat kesepakatan
20
Bab 20.Joya marah
21
Bab 21.Terharu
22
Bab 22.Max yang aneh
23
Bab 23.Pekerjaan baru.
24
Bab 24.Familiar
25
Bab 25.Hampir marah
26
Bab 26.Kekecewaan Max
27
Bab 27.Direktur
28
Bab 28.Nyaris ketahuan.
29
Bab 29.Secuil makanan "cantik"
30
Bab 30.Makan malam
31
Bab 31.Joya terluka
32
Bab 32.Persiapan
33
Bab 33.Jebakan
34
Bab 34.Sedikit membalas
35
Bab 35.Mengendap endap
36
Bab 36.Menjaga mu
37
Bab 37.Menahan Rindu
38
Bab 38.Merasa aneh
39
Bab 39.Tidak akan melepaskan
40
Bab 40.Sangkar berkedok rumah
41
Bab 41.Berdiri dan jangan bergerak
42
Bab 42.Ingin mati
43
43.Perhatian Max
44
Bab 44.Bukan milik nya lagi
45
Bab 45.Kehilangan segalanya.
46
Bab 46.Bersemu
47
Bab 47.Tamu tak di undang.
48
Bab 48.Haus perhatian.
49
Bab 49.Memberi peringatan
50
Bab 50.Rasanya aneh
51
Bab 51.Dendam yang makin membara.
52
Bab 52.Sedikit waras
53
Bab 53.Bukan kecelakaan
54
Bab 54.Merebut Joya
55
Bab 55.Godaan Rebeca
56
Bab 56.Kedatangan Jeremy
57
Bab 57.Seperti keluarga
58
Bab 58.Rencana jahat Jeremy.
59
Bab 59.Menjebak Joya
60
Bab 60.Masuk jebakan.
61
Bab 61.Bibi yang membawa.
62
Bab 62.Terus awasi
63
Bab 63.Habisi dia
64
Bab 64.Ponsel baru
65
Bab 65.Apa kitaakan pergi?
66
Bab 66.Mengunjungi Kakek.
67
Bab 67.Menjadi target.
68
Bab 68.Apakah mereka hangus terbakar?
69
Bab 69.Sosok dalam kegelapan
70
Bab 70.Apa Max anak kandung papa?
71
Bab 71.Aku akan menculik wanita mu!
72
Bab 72.Belum ketemu.
73
Bab 73.Hasil tes.
74
Bab 74.Ketenangan Seorang Jihan.
75
Bab 75.Aku tidak mengkhianatimu
76
Bab 76.Amnesia
77
Bab 77.Maxim sadar
78
Bab 78.Siapa dia Mom
79
Bab 79.Habisi wanita itu.
80
Bab 80.Max kakak mu Leo.
81
Bab 81.Dia kabur
82
Bab 82.Aku akan menjaga mu.
83
Bab 83.Apakah dia ayah dari bayi ku.
84
Bab 84.Paman di mana Joya?
85
Bab 85.Aku menyuntikkan obat itu
86
Bab 86.Dimana Nyonya mu.
87
Bab 87.Jantung yang terus berdebar.
88
Bab 88.Menahan Hasrat
89
Bab 89.Lebih baik mati.
90
Bab 90.Kejutan untuk Max.
91
Bab 91.Tolong..Jangan sakiti putraku.
92
Bab 92.Pilihan kematian
93
Bab 93.Akhirnya.
94
Bab 94.Kebahagiaan berselimut duka.
95
Bab 95.Saat nya karma itu datang.
96
Bab 96.Mandi agar bersih.
97
Bab 97.Bertemu
98
Bab 98.Zaiden
99
Bab 99.Jantung yang berdetak
100
Bab 100.Apa pesawat nya berubah bentuk
101
Bab 101.Melihat siluet nya.
102
Bab 102.Kau cerewet sekali.
103
Bab 103.Haruskah aku datang.
104
Bab 104.Telepon Daddy Marcel.
105
Bab 105.Meragukan penglihatan nya.
106
Bab 106.Makan malam panas.
107
Bab 107.Kedatangan Marcel.
108
Bab 108.Pengakuan mu tidak penting
109
Bab 109.Paman air liur mu menetes
110
Bab 110.Ada apa sayang.
111
Bab 111. Aku tahu Mom
112
Bab 112.Kemana suami bodohnya itu
113
Bab 113.Mumu..
114
Bab 114.Titip istriku
115
Bab 115.Memberi mu keringanan
116
Bab 116.Lepaskan dia Tuan Max.
117
Bab 117.Apakah anak nakal itu.
118
Bab 118.Briyan
119
Bab 119.Paman adalah Daddy kandung mu.
120
Bab 120.Hari apes Hans
121
Bab 121.Penundaan
122
Bab 122.Bertemu nya dua keluarga besar.
123
Bab 123.Abg yang merepotkan
124
Bab 124.Zalia yang cerewet.
125
Bab 125.Jangan cubit pipiku lagi
126
Bab 126.Cucu Jenius
127
Bab 127.Naga Hitam
128
Bab 128.Bicara empat mata
129
Bab 129.Leo yang menyebalkan
130
Bab 130.Rahasia Zaiden.
131
Bab 131.Kecemburuan Zaiden
132
Bab 132.Kegelisahan Zalia
133
Bab 133.Keputusan Zalia
134
Bab 134.Ayo tidur dengan ku
135
Bab 135.Melunak
136
Bab 136.Anugrah atau kutukan
137
Bab.137.Apa itu kebetulan
138
Bab 138.Nano chip
139
Bab 139.Berbagi cerita.
140
140.Menjauhlah dari anak ku.
141
Bab 141.Dia hanya asal bicara.
142
Ban 142.Curhatan Zaiden
143
Bab 143.Mencari kebenaran.
144
Bab 144.Hans dan Zalia
145
Bab 145.Permintaan Zaiden
146
Bab 146.Aku tak percaya dengan mu
147
Bab 147.Dia juga ingin Bruno datang
148
Bab 148.Seandainya kita berpisah
149
Bab 149.Mengundang Zalia
150
Bab 150.Persiapan ulang tahun
151
Bab 151.Tangis Zaiden yang tertahan
152
Bab 152.Bingung kasih judulnya.
153
Bab 153.Bersabarlah.
154
Bab 154.Masih lemah
155
Bab 155.Bergosip di pagi buta.
156
Bab 156.Mari kita bicara
157
Bab 157.Ayo buat dia bahagia
158
Bab 158.Ketakutan Max
159
Bab 159.Suara yang di kenali
160
Bab 160.Jepit rambut
161
Bab 161.Hilang nya Zaiden
162
Bab 162.Anggap aku sebagai cucumu
163
Bab 163.Mencari Zaiden
164
Bab 164.Tidak ingin di tagih
165
Bab 165.Miranda mama Joya
166
Bab 166.Daddy akan menemuinya.
167
Bab 167.Pertemuan Mario dan Miranda
168
Bab 168.Kedatangan Joya.
169
Bab 169.Suasana haru.
170
Bab 170.Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!