Suara langkah kaki menuruni tangga membuat Max menurunkan tangannya yang tadinya ingin memberi pelajaran pada sepupu nya yang suka mengoceh itu.
''Ada apa lagi Max?Kau masih saja pemarah.''Ucap Kakek Marco yang sempat melihat Max menarik kerah Leo.
''Aku tidak akan marah jika dia tidak memancingku.''Jawab maxim''Bagaimana sayang,apa kakek mengganggumu?''Tanya Maxim pada Joya.
Joya mendengus pelan,Maxim mulai bersandi wara.
'Aku baik baik saja sayang.Jangan khawatir!''Joya menepuk lembut punggung tangan Maxim.
''Pa,apa yang papa tanyakan pada calon istri Max?''Tanya Nyonya Bianca penasaran.
''Itu rahasia antara aku dan calon cucu mantuku.''Jawab Kakek Marco mengerlingkan matanya pada Joya.
Bianca mendengus mendengar jawaban papa mertuanya.
''Tuan makan malam sudah siap!''lapor kepala pelayan.
''Ayo nak.Kita makan!''Ajak Kakek Marco menggandeng tangan Joya.
Maxim tidak peduli,yang penting rencana nya membawa Joya berjalan lancar.
''Sepertinya kita beruntung bertemu dengan gadis itu.Lihat lah kakek mu sangat menyukai nya ,ini akan membuat rencana kita semakin lancar.''Bisik Bianca pada Maxim.
Suasana makan malam terasa hening.Joya yang belum terbiasa dengan kehidupan mewah keluarga Maxim merasa bingung.
Maxim yang melihat Joya kebingungan pun hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
''Benar benar gadis bodoh.Bagaimana mungkin cara makan yang benar saja dia tidak tahu?''Maxim menggerutu pelan tidak ingin suaranya di dengar oleh kakek dan sepupunya.
''Joya,besok datanglah kemari ya.Kakek sangat menyukai mu,kau sangat berbeda dengan ulat bulu peliharaan Max.''Kata Kakek Marco menyindir kekasih Max,Rebecca.
'Dia bukan ulat bulu kakek.Nama nya Rebecca.''Jawab Maxim bersungut sungut.
''Baik kakek.Aku akan datang besok untuk menemani kakek.''Jawab Joya lembut.
''Dimana alamat mu,biar supir yang menjemput mu besok?''
''Aku akan mengantarnya sebelum pergi ke kantor kakek.Aku tidak mau dia berduaan dengan pria lain.''Max berlagak seperti seorang pria yang sangat posesif pada kekasih nya padahal dia tidak ingin jika Joya mengatakan yang sebenarnya pada kakek Marco.
''Terserah kau saja!''Jawab Kakek Marco.
Leonard menatap Joya dari balkon kamar nya,sejak awal bertemu tadi di merasa ada getaran di hatinya Leo tidak yakin tapi apapun itu akan dia simpan hanya dalam hatinya karena tak mungkin baginya untuk menyukai kekasih sepupunya.
''Ma,aku akan mengantar nya ke apartement!''Pamit Maxim pada mamanya.Nyonya Bianca mengangguk.
''Iya nak.Jangan lupa tanyakan padanya apa yang kakek mu bicarakan tadi padanya!''Bisik Nyonya Bianca.
''Mama tenang saja.''
Joya mengangguk tapi Nyonya Bianca tidak memperdulikan nya,sementara Leonard menangkap sesuatu yang aneh di sana.
Dalam perjalanan Joya terus meremas jari nya sendiri,kini saat nya dia menjadi dirinya sendiri disini tidak sebagai kekasih Maxim.
''Aoa yang kalian bicarakan?''Tanya Max dingin.
''Huh..?''Joya tidak terlalu mendengar apa yang Max tanyakan.
''Apa yang kakek bicarakan dengan mu?''Tanya Max mengulang dan mempertegas ucapan nya.
''Tidak ada,dia hanya menanyakan sejauh apa saya mengenal anda?''Jawab Joya jujur.
''Lalu?''
''Saya cukup mengenal temperamen anda yang cepat sekali marah.''Jawab Joya jujurlagi.
Max mengeras rahangnya mendengar apa yang Joya katakan pada kakek nya walau pun itu adalah kebenaran nya.
''Maaf,tapi dengan begitu kakek percaya jika kita memang sepasang kekasih.''Jawab Joya takut karena sekarang Max memegang stir dengan sangat kuat.
Max hanya diam karena apa yang Joya katakan memang kebenaran nya.
''Apa lagi,ceritakan semuanya!''Bentak Max.
''Kakek bilang anda adalah cucu kesayangan nya.Dia sangat menyayangi anda melebihi kasih sayang nya pada papa anda.Kakek juga bilang jika anda menikah nanti maka semua harta yang dia miliki akan dia berikan pada anda.''Jawab Joya.
Maxim tertegun mendengar apa yang dikatakan Joya.Kakek nya mengatakan jika dia adalah cucu kesayangan nya.
Sebenarnya Maxim adalah anak yang baik,tapi mamanya yang gila harta selalu mempengaruhi Maxim hingga membuat Maxim menjadi pria yang arogan dan tidak menyukai paman dan sepupu nya karena takut mereka akan merebut warisan yang seharus nya jatuh ke tangan nya.
''Ingat besok jangan sampai kau melakukan kesalahan apapun.Mama akan mengawasimu selama kau ada di sana!''Maxim memperingati Joya bagaimana pun dia tidak ingin kakek nya sampai tahu jika dia dan Joya sedang membohonginya.
Joya mengangguk walau sebenar nya dia tidak tega membohongi kakek Marco yang baik tapi Joya tetap harus melakukan nya agar bisa segera terbebas dari semua nya dan bisa mencari papanya.
Sampai ke apartemen Hans sudah berada disana ternyata Maxim memintanya lebih dulu ke apartemen.
''Kau sudah menyiapkan apa yang aku minta?''Tanya Max.
''Sudah tuan.Semua sudah ada di kamar.''Jawab Hans sopan.
Joya tidak mengerti apa yang mereka bicarakan dan dia tidak akan bertanya karena itu bukan urursan nya.
''Hans sudah menyiapkan pakaian mu di kamar kau bisa memakainya.Aku tidak mau kau terlihat kampungan di hadapan kakek,bersikap lah natural jangan sampai kakek mencurigai hubungan kita!''
''Aku mengerti!''Sedikit demi sedikit Joya mulai memahami sikap Max yang tidak suka di bantah dan Joya benar benar tidak ingin mencari masalah dengan pria pemarah ini setelah bertemu dengan kakek Marco kini Joya tidak ingin cepat mati karena ternyata masih ada yang sayang padanya.
''Silahkan Nona!Anda bisa mulai membereskan nya!''Kata Hans.
Joya paham jika Max dan Hans ingin bicara berdua tanpa ada Joya.
Setelah melihat Joya masuk kedalam kamar Hans dan Maxim mulai duduk dan bicara serius.
''Bagaimana?Apa kau sudah mendapat kabar apa yang dia lakukan hari ini,kenapa dia tidak bisa di hubungi?''Tanya Maxim yang memberikan Hans perintah untuk mencari kabar Rebbeca.
''Maaf tuan.Nona Rebbeca sedang berada di paris,dia sedang melakukan sesi pemotretan disana dan sepertinya dia akan lama!''Jawab Hans yang sebenarnya tidak menyukai Rebbeca.
''Kenapa dia selalu melakukan itu Hans?Dia pergi tanpa memberi kabar padaku dan ini bukan yang pertama kalinya dia tidak mengabariku.''Maxim terlihat sangat kecewa pada Rebbeca tapi rasa cinta Maxim padanya membuat Max selalu memaafkan nya.
''Aakkkhhhhh!!'''
Max dan Hans terkejut mendengar teriakan Joya.Dengan segera Max dan Hans berlari ke kamar.
''Ada apa?''Tanya Max dengan raut khawatir.
''Ini!''Jawab Joya menunjukkan gaun malam **** menerawang kepada kedua pria di hadapan nya.
Max melirik Hans yang menggaruk tengkuk nya karena merasa malu,semetara Joya masih memegang gaun itu dengan ujung jarinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 170 Episodes
Comments
epifania rendo
suka ceritanya thor bagus
2023-11-23
0
Reni Anjarwani
lanjut thor semanggat upnya
2023-02-23
0