Di Rumah utama keluarga Anderson.
''Mana calon menantu kakek Max?Ingat jika kau tidak menikah secepatnya maka kakek akan menyerah kan warisan kakek pada sepupu mu!''Kata ancaman keramat kakek Marco Anderson membuat Maxim sangat jengkel selalu itu yang di katakan kakek nya padahal sampai saat ini sepupunya juga belum menikah.
''Jangan khawatir kakek,besok aku akan membawanya menemui mu.Sekarang minum obat kakek dan istirahatlah jangan berpikir yang tidak tidak.''Jawab Maxim yang acuh.Sebenarnya dia ingin sekali membawa Rebbeca tetapi kekasih Maxim tidak mau menikah,dia tidak percaya pernikahan bisa membuatnya bahagia bukan tanpa alasan Rebbeca menjadi seperti itu kehancuran keluarga nya lah yang membuat nya tidak percaya dengan hubungan sakral itu.
Kakek Marco mendengus selalu seperti itu jawaban cucunya yang satu ini.
''Baiklah kakek akan tunggu, jika besok malam kau tidak datang membawa calon istri mu maka kakek akan memanggil Simon untuk mengalihkan semua warisan kakek!''Kali ini suara kakek Marco menjadi sedikit tegas lalu meninggalkan Maxim yang masih sibuk dengan gawai nya.
Leonard yang mendengar pembicaraan kakek Marco dan Maxim hanya tersenyum di hatinya sama sekali tidak ada rasa iri hati pada Maxim yang akan mendapatkan warisan dari kakek Marco bahkan sedikit pun dia tidak pernah berpikir ingin berebut warisan dengan sepupu nya itu.
Maxim yang melihat Leonard mendekat pun merasa tidak senang.Sejak kecil selalu saja dia di banding bandingkan dengan Leonard yang pintar dan punya nilai yang baik saat di sekolah.
''Jangan pernah berpikir kau akan mendapat kan warisan kakek!''Ucap Maxim dengan sorot mata yang sangat mengancam.
Leonard menanggapi ucapan Maxim dengan tersenyum''Jangan khawatir sepupu aku tidak akan merebut apapun dari mu jadi cepatlah bawa calon istrimu ke hadapan kakek karena jika tidak maka aku akan menadapatkan warisan kakek tanpa susah payah.''Kekeh Leonard menepuk bahu Maxim.Sementara Maxim sendiri semakin kesal mendemgar ucapan Leonard yang menurut nya sangat menyebalkan.
''Akkkhhh sial.Aku harus segera membawa gadis menyebalkan itu untuk menemui kakek andai saja kau mau menikah Becca, maka aku tidak harus melakukan pernikahan kontrak ini.''Gumam Maxim.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Joya memegang perutnya yang kelaparan,tapi selera makan nya benar benar hilang karena ulah Maxim pagi tadi.Mata nya masih sembab saat Hans tiba tiba datang dengan membawa makanan yang dia pesan saat perjalanan ke apartmen.
''Ada apa?''Tanya Hans yang melihat mata sembab Joya
Joya tidak menjawab pertanyaan Hans rasanya semua itu tidak perlu karena tidak akan mengubah apapun.
''Makan lah setelah itu kita akan pergi menemui tuan Maxim!''Hans tahu jika Joya sedang tidak baik baik saja tapi dia tidak ingin terlalu ikut campur karena wanita di hadapan nya ini adalah calon Nyona nya.
Joya diam,dia tidak segera mengambil makanan yang telah di siapkan Hans di atas piring walau aroma makanan itu membuat Joya semakin merasa sangat kelaparan.
''Cepatlah jika terlambat maka tuan Maxim akan sangat marah kamu pasti tahu bagaimana jika dia marah!''
Joya menatap Hans dengan mata yang tajam tapi Hans sama sekali tidak takut karena kemarahan Maxim lebih dari itu.
Dengan sangat malas Joya menyendok makanan yang ada di hadapan nya,rasa enak membuat Joya lupa jika tadi dia tidak berselera dan kini Joya justru dengan lahap memakan makanan yang di bawa Hans hingga kandas.
''Dasar wanita,sok jual mahal padahal sangat mau.''Gumam Hans tersenyum.
Joya yang mendengar menjadi malu sendiri''Tadi om yang nyuruh Joya makan dengan cepat!Sekarang om juga yang ngedumel.''Jawab Joya karena malu ketahuan lapar.
''Iya iya sudah cepat bereskan dan kita harus segera menemui tuan Maxim.''
Joya mendengus dia merasa bosan terus terusan mendengar nama Maxim,pria kejam dan tegaan itu.
Joya pasrah saat Hans melajukan mobilnya entah kemana.Jantung Joya semakin berdegup kencang saat mobil semakin menjauh dari apartemen yang dia tempati malam tadi.
''Silahkan Nona!'Hans membuka pintu mobil bagian belakang.
Joya menatap sekeliling ini sebelum kaki nya melangkah turun.Agak khawatir tapi Joya tidak punya pilihan.
''Ayo!''
Hans membawa Joya kesebuah butik langganan keluarha Anderson agar Joya terlihat layak dimata keluarga besar Maxim.
''Kata om kita akan menemui tuan Maxim?Tapi kenapa om membawa Joya ke tempat ini?''Tanya Joya heran.
''Tuan Maxim ada di dalam.Silahkan dan bicara seperlu nya saja jangan membantah apa pun yang di katakan tuan Maxim''Sekali lagi Hans memperingati Joya.
Masih dengan mengikuti langkah Hans mata Joya terus mengamati semua yang dia lewati gadis yang berusia menginjak dua puluh tahun itu memang sangat lugu karena mamanya yang tidak pernah mengenalkan nya pada dunia luar membuatnya terlihat sangat kampungan.
''Kenapa lama sekali?''Tanya Maxim dengan ketus.
''Maaf tuan.''Jawab Hans singkat menundukkan kepalanya.
''Cepat minta mereka untuk mencarikan pakaian yang cocok untuk nya dan buat dia pantas masuk kekeluarga ku!''Ucap Maxim tanpa melihat wajah Joya.
Joya pasrah saat tangan nya di tarik lembut seorang wanita yang sangat cantik.''Nona sangat beruntung bisa mendapatkan Tuan Maxim,padahal dia adalah pria yang sangat tertutup dan sulit di dekati.''Ucap wanita itu.
Joya hanya tersengum sebagai jawaban karena entah keberuntungan atau musibah bisa menikah dengan Maxim.
Beberapa pakaian di pilih kan untuk Joya coba semua terlihat sangat seksi bagi Joya.
''Ayo nona coba yang ini.Warna hitam ini sepertinya sangat cocok dengan kulit anda.''Wanita itu menempelkan gaun yang memang menurut Joya sangat indah ke tubuh nya.
''Coba yang ini dulu ya!''
Joya menurut saja dia mencoba pakaian itu di ruang ganti tapi tangannya menjadi gemetar saat melihat harga baju itu yang menyentuh angka sepuluh juta.
''Astaga bagaimana ini?Bagaimana jika gaun ini sobek di tangan ku dia pasti akan menggantungku!''Joya menutup mulut nya dengan satu tangan sementara tangan yang lain masih memegang gaun itu.
''Nona.''Panggil wanita itu dari luar.
Joya semakin gugup,dia bingung harus bagaimana jangan kan menggunakan nya memegangnya saja dia sudah gemetar.
''Apakah Nona punya masalah?''Tanya wanita itu lagi tidak sabar.
Joya membuka pingu ruang ganti''Benarkah harga gaun ini segini?''Tanya Joya menunjukkan angka yang ada di bandrol gaun nya.
''Iya benar nona.Ada apa?''
''Emm saya tidak berani memakai nya.Bagaimana jika ini rusak?''Tanya Joya dengan polosnya.
Wanita itu tersenyum karena kepolosan Joya.
''Biar saya bantu !''
Walau sangat malu akhirnya Joya selesai memakai gaun warna hitam itu.
''Wah anda benar benar sangat cantik padahal belum menggunakan make up.''
Joya mengamati dirinya dari pantulah cermin,dalam hati dia mengagumi dirinya sendiri dan memuji gaun cantik itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 170 Episodes
Comments
epifania rendo
sabar joya
2023-11-23
0
Ryan Afriansah
semangat thor
2023-02-21
0
Reni Anjarwani
lanjut thor semanggat upnya
2023-02-20
0