Bab 13.Tuan Marco Anderson

Di Rumah utama keluarga Anderson.

''Mana calon menantu kakek Max?Ingat jika kau tidak menikah secepatnya maka kakek akan menyerah kan warisan kakek pada sepupu mu!''Kata ancaman keramat kakek Marco Anderson membuat Maxim sangat jengkel selalu itu yang di katakan kakek nya padahal sampai saat ini sepupunya juga belum menikah.

''Jangan khawatir kakek,besok aku akan membawanya menemui mu.Sekarang minum obat kakek dan istirahatlah jangan berpikir yang tidak tidak.''Jawab Maxim yang acuh.Sebenarnya dia ingin sekali membawa Rebbeca tetapi kekasih Maxim tidak mau menikah,dia tidak percaya pernikahan bisa membuatnya bahagia bukan tanpa alasan Rebbeca menjadi seperti itu kehancuran keluarga nya lah yang membuat nya tidak percaya dengan hubungan sakral itu.

Kakek Marco mendengus selalu seperti itu jawaban cucunya yang satu ini.

''Baiklah kakek akan tunggu, jika besok malam kau tidak datang membawa calon istri mu maka kakek akan memanggil Simon untuk mengalihkan semua warisan kakek!''Kali ini suara kakek Marco menjadi sedikit tegas lalu meninggalkan Maxim yang masih sibuk dengan gawai nya.

Leonard yang mendengar pembicaraan kakek Marco dan Maxim hanya tersenyum di hatinya sama sekali tidak ada rasa iri hati pada Maxim yang akan mendapatkan warisan dari kakek Marco bahkan sedikit pun dia tidak pernah berpikir ingin berebut warisan dengan sepupu nya itu.

Maxim yang melihat Leonard mendekat pun merasa tidak senang.Sejak kecil selalu saja dia di banding bandingkan dengan Leonard yang pintar dan punya nilai yang baik saat di sekolah.

''Jangan pernah berpikir kau akan mendapat kan warisan kakek!''Ucap Maxim dengan sorot mata yang sangat mengancam.

Leonard menanggapi ucapan Maxim dengan tersenyum''Jangan khawatir sepupu aku tidak akan merebut apapun dari mu jadi cepatlah bawa calon istrimu ke hadapan kakek karena jika tidak maka aku akan menadapatkan warisan kakek tanpa susah payah.''Kekeh Leonard menepuk bahu Maxim.Sementara Maxim sendiri semakin kesal mendemgar ucapan Leonard yang menurut nya sangat menyebalkan.

''Akkkhhh sial.Aku harus segera membawa gadis menyebalkan itu untuk menemui kakek andai saja kau mau menikah Becca, maka aku tidak harus melakukan pernikahan kontrak ini.''Gumam Maxim.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Joya memegang perutnya yang kelaparan,tapi selera makan nya benar benar hilang karena ulah Maxim pagi tadi.Mata nya masih sembab saat Hans tiba tiba datang dengan membawa makanan yang dia pesan saat perjalanan ke apartmen.

''Ada apa?''Tanya Hans yang melihat mata sembab Joya

Joya tidak menjawab pertanyaan Hans rasanya semua itu tidak perlu karena tidak akan mengubah apapun.

''Makan lah setelah itu kita akan pergi menemui tuan Maxim!''Hans tahu jika Joya sedang tidak baik baik saja tapi dia tidak ingin terlalu ikut campur karena wanita di hadapan nya ini adalah calon Nyona nya.

Joya diam,dia tidak segera mengambil makanan yang telah di siapkan Hans di atas piring walau aroma makanan itu membuat Joya semakin merasa sangat kelaparan.

''Cepatlah jika terlambat maka tuan Maxim akan sangat marah kamu pasti tahu bagaimana jika dia marah!''

Joya menatap Hans dengan mata yang tajam tapi Hans sama sekali tidak takut karena kemarahan Maxim lebih dari itu.

Dengan sangat malas Joya menyendok makanan yang ada di hadapan nya,rasa enak membuat Joya lupa jika tadi dia tidak berselera dan kini Joya justru dengan lahap memakan makanan yang di bawa Hans hingga kandas.

''Dasar wanita,sok jual mahal padahal sangat mau.''Gumam Hans tersenyum.

Joya yang mendengar menjadi malu sendiri''Tadi om yang nyuruh Joya makan dengan cepat!Sekarang om juga yang ngedumel.''Jawab Joya karena malu ketahuan lapar.

''Iya iya sudah cepat bereskan dan kita harus segera menemui tuan Maxim.''

Joya mendengus dia merasa bosan terus terusan mendengar nama Maxim,pria kejam dan tegaan itu.

Joya pasrah saat Hans melajukan mobilnya entah kemana.Jantung Joya semakin berdegup kencang saat mobil semakin menjauh dari apartemen yang dia tempati malam tadi.

''Silahkan Nona!'Hans membuka pintu mobil bagian belakang.

Joya menatap sekeliling ini sebelum kaki nya melangkah turun.Agak khawatir tapi Joya tidak punya pilihan.

''Ayo!''

Hans membawa Joya kesebuah butik langganan keluarha Anderson agar Joya terlihat layak dimata keluarga besar Maxim.

''Kata om kita akan menemui tuan Maxim?Tapi kenapa om membawa Joya ke tempat ini?''Tanya Joya heran.

''Tuan Maxim ada di dalam.Silahkan dan bicara seperlu nya saja jangan membantah apa pun yang di katakan tuan Maxim''Sekali lagi Hans memperingati Joya.

Masih dengan mengikuti langkah Hans mata Joya terus mengamati semua yang dia lewati gadis yang berusia menginjak dua puluh tahun itu memang sangat lugu karena mamanya yang tidak pernah mengenalkan nya pada dunia luar membuatnya terlihat sangat kampungan.

''Kenapa lama sekali?''Tanya Maxim dengan ketus.

''Maaf tuan.''Jawab Hans singkat menundukkan kepalanya.

''Cepat minta mereka untuk mencarikan pakaian yang cocok untuk nya dan buat dia pantas masuk kekeluarga ku!''Ucap Maxim tanpa melihat wajah Joya.

Joya pasrah saat tangan nya di tarik lembut seorang wanita yang sangat cantik.''Nona sangat beruntung bisa mendapatkan Tuan Maxim,padahal dia adalah pria yang sangat tertutup dan sulit di dekati.''Ucap wanita itu.

Joya hanya tersengum sebagai jawaban karena entah keberuntungan atau musibah bisa menikah dengan Maxim.

Beberapa pakaian di pilih kan untuk Joya coba semua terlihat sangat seksi bagi Joya.

''Ayo nona coba yang ini.Warna hitam ini sepertinya sangat cocok dengan kulit anda.''Wanita itu menempelkan gaun yang memang menurut Joya sangat indah ke tubuh nya.

''Coba yang ini dulu ya!''

Joya menurut saja dia mencoba pakaian itu di ruang ganti tapi tangannya menjadi gemetar saat melihat harga baju itu yang menyentuh angka sepuluh juta.

''Astaga bagaimana ini?Bagaimana jika gaun ini sobek di tangan ku dia pasti akan menggantungku!''Joya menutup mulut nya dengan satu tangan sementara tangan yang lain masih memegang gaun itu.

''Nona.''Panggil wanita itu dari luar.

Joya semakin gugup,dia bingung harus bagaimana jangan kan menggunakan nya memegangnya saja dia sudah gemetar.

''Apakah Nona punya masalah?''Tanya wanita itu lagi tidak sabar.

Joya membuka pingu ruang ganti''Benarkah harga gaun ini segini?''Tanya Joya menunjukkan angka yang ada di bandrol gaun nya.

''Iya benar nona.Ada apa?''

''Emm saya tidak berani memakai nya.Bagaimana jika ini rusak?''Tanya Joya dengan polosnya.

Wanita itu tersenyum karena kepolosan Joya.

''Biar saya bantu !''

Walau sangat malu akhirnya Joya selesai memakai gaun warna hitam itu.

''Wah anda benar benar sangat cantik padahal belum menggunakan make up.''

Joya mengamati dirinya dari pantulah cermin,dalam hati dia mengagumi dirinya sendiri dan memuji gaun cantik itu.

Terpopuler

Comments

epifania rendo

epifania rendo

sabar joya

2023-11-23

0

Ryan Afriansah

Ryan Afriansah

semangat thor

2023-02-21

0

Reni Anjarwani

Reni Anjarwani

lanjut thor semanggat upnya

2023-02-20

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1.Joya milandra.
2 Bab 2.Joya sakit
3 Bab 3. Membutuhkan uang.
4 Bab 4.Kepedihan Joya
5 Bab 5.Menemukan jalan keluar
6 Bab 6.Usaha yang gagal
7 Bab 7.Air mata yang mengering.
8 Bab 8.Pasrah
9 Bab 9.Pertemuan
10 Bab 10.Maxim yang jahil
11 Bab 11.Nasi goreng pedas
12 Bab 12.Menangis dalam diam.
13 Bab 13.Tuan Marco Anderson
14 Bab 14.Bertemu keluarga besar.
15 Bab 15.Gaun sexi bikin kaget
16 Bab 16.Tidur di lantai
17 Bab 17.Pembantu baru
18 Bab 18.Salah paham
19 Bab 19.Membuat kesepakatan
20 Bab 20.Joya marah
21 Bab 21.Terharu
22 Bab 22.Max yang aneh
23 Bab 23.Pekerjaan baru.
24 Bab 24.Familiar
25 Bab 25.Hampir marah
26 Bab 26.Kekecewaan Max
27 Bab 27.Direktur
28 Bab 28.Nyaris ketahuan.
29 Bab 29.Secuil makanan "cantik"
30 Bab 30.Makan malam
31 Bab 31.Joya terluka
32 Bab 32.Persiapan
33 Bab 33.Jebakan
34 Bab 34.Sedikit membalas
35 Bab 35.Mengendap endap
36 Bab 36.Menjaga mu
37 Bab 37.Menahan Rindu
38 Bab 38.Merasa aneh
39 Bab 39.Tidak akan melepaskan
40 Bab 40.Sangkar berkedok rumah
41 Bab 41.Berdiri dan jangan bergerak
42 Bab 42.Ingin mati
43 43.Perhatian Max
44 Bab 44.Bukan milik nya lagi
45 Bab 45.Kehilangan segalanya.
46 Bab 46.Bersemu
47 Bab 47.Tamu tak di undang.
48 Bab 48.Haus perhatian.
49 Bab 49.Memberi peringatan
50 Bab 50.Rasanya aneh
51 Bab 51.Dendam yang makin membara.
52 Bab 52.Sedikit waras
53 Bab 53.Bukan kecelakaan
54 Bab 54.Merebut Joya
55 Bab 55.Godaan Rebeca
56 Bab 56.Kedatangan Jeremy
57 Bab 57.Seperti keluarga
58 Bab 58.Rencana jahat Jeremy.
59 Bab 59.Menjebak Joya
60 Bab 60.Masuk jebakan.
61 Bab 61.Bibi yang membawa.
62 Bab 62.Terus awasi
63 Bab 63.Habisi dia
64 Bab 64.Ponsel baru
65 Bab 65.Apa kitaakan pergi?
66 Bab 66.Mengunjungi Kakek.
67 Bab 67.Menjadi target.
68 Bab 68.Apakah mereka hangus terbakar?
69 Bab 69.Sosok dalam kegelapan
70 Bab 70.Apa Max anak kandung papa?
71 Bab 71.Aku akan menculik wanita mu!
72 Bab 72.Belum ketemu.
73 Bab 73.Hasil tes.
74 Bab 74.Ketenangan Seorang Jihan.
75 Bab 75.Aku tidak mengkhianatimu
76 Bab 76.Amnesia
77 Bab 77.Maxim sadar
78 Bab 78.Siapa dia Mom
79 Bab 79.Habisi wanita itu.
80 Bab 80.Max kakak mu Leo.
81 Bab 81.Dia kabur
82 Bab 82.Aku akan menjaga mu.
83 Bab 83.Apakah dia ayah dari bayi ku.
84 Bab 84.Paman di mana Joya?
85 Bab 85.Aku menyuntikkan obat itu
86 Bab 86.Dimana Nyonya mu.
87 Bab 87.Jantung yang terus berdebar.
88 Bab 88.Menahan Hasrat
89 Bab 89.Lebih baik mati.
90 Bab 90.Kejutan untuk Max.
91 Bab 91.Tolong..Jangan sakiti putraku.
92 Bab 92.Pilihan kematian
93 Bab 93.Akhirnya.
94 Bab 94.Kebahagiaan berselimut duka.
95 Bab 95.Saat nya karma itu datang.
96 Bab 96.Mandi agar bersih.
97 Bab 97.Bertemu
98 Bab 98.Zaiden
99 Bab 99.Jantung yang berdetak
100 Bab 100.Apa pesawat nya berubah bentuk
101 Bab 101.Melihat siluet nya.
102 Bab 102.Kau cerewet sekali.
103 Bab 103.Haruskah aku datang.
104 Bab 104.Telepon Daddy Marcel.
105 Bab 105.Meragukan penglihatan nya.
106 Bab 106.Makan malam panas.
107 Bab 107.Kedatangan Marcel.
108 Bab 108.Pengakuan mu tidak penting
109 Bab 109.Paman air liur mu menetes
110 Bab 110.Ada apa sayang.
111 Bab 111. Aku tahu Mom
112 Bab 112.Kemana suami bodohnya itu
113 Bab 113.Mumu..
114 Bab 114.Titip istriku
115 Bab 115.Memberi mu keringanan
116 Bab 116.Lepaskan dia Tuan Max.
117 Bab 117.Apakah anak nakal itu.
118 Bab 118.Briyan
119 Bab 119.Paman adalah Daddy kandung mu.
120 Bab 120.Hari apes Hans
121 Bab 121.Penundaan
122 Bab 122.Bertemu nya dua keluarga besar.
123 Bab 123.Abg yang merepotkan
124 Bab 124.Zalia yang cerewet.
125 Bab 125.Jangan cubit pipiku lagi
126 Bab 126.Cucu Jenius
127 Bab 127.Naga Hitam
128 Bab 128.Bicara empat mata
129 Bab 129.Leo yang menyebalkan
130 Bab 130.Rahasia Zaiden.
131 Bab 131.Kecemburuan Zaiden
132 Bab 132.Kegelisahan Zalia
133 Bab 133.Keputusan Zalia
134 Bab 134.Ayo tidur dengan ku
135 Bab 135.Melunak
136 Bab 136.Anugrah atau kutukan
137 Bab.137.Apa itu kebetulan
138 Bab 138.Nano chip
139 Bab 139.Berbagi cerita.
140 140.Menjauhlah dari anak ku.
141 Bab 141.Dia hanya asal bicara.
142 Ban 142.Curhatan Zaiden
143 Bab 143.Mencari kebenaran.
144 Bab 144.Hans dan Zalia
145 Bab 145.Permintaan Zaiden
146 Bab 146.Aku tak percaya dengan mu
147 Bab 147.Dia juga ingin Bruno datang
148 Bab 148.Seandainya kita berpisah
149 Bab 149.Mengundang Zalia
150 Bab 150.Persiapan ulang tahun
151 Bab 151.Tangis Zaiden yang tertahan
152 Bab 152.Bingung kasih judulnya.
153 Bab 153.Bersabarlah.
154 Bab 154.Masih lemah
155 Bab 155.Bergosip di pagi buta.
156 Bab 156.Mari kita bicara
157 Bab 157.Ayo buat dia bahagia
158 Bab 158.Ketakutan Max
159 Bab 159.Suara yang di kenali
160 Bab 160.Jepit rambut
161 Bab 161.Hilang nya Zaiden
162 Bab 162.Anggap aku sebagai cucumu
163 Bab 163.Mencari Zaiden
164 Bab 164.Tidak ingin di tagih
165 Bab 165.Miranda mama Joya
166 Bab 166.Daddy akan menemuinya.
167 Bab 167.Pertemuan Mario dan Miranda
168 Bab 168.Kedatangan Joya.
169 Bab 169.Suasana haru.
170 Bab 170.Tamat
Episodes

Updated 170 Episodes

1
Bab 1.Joya milandra.
2
Bab 2.Joya sakit
3
Bab 3. Membutuhkan uang.
4
Bab 4.Kepedihan Joya
5
Bab 5.Menemukan jalan keluar
6
Bab 6.Usaha yang gagal
7
Bab 7.Air mata yang mengering.
8
Bab 8.Pasrah
9
Bab 9.Pertemuan
10
Bab 10.Maxim yang jahil
11
Bab 11.Nasi goreng pedas
12
Bab 12.Menangis dalam diam.
13
Bab 13.Tuan Marco Anderson
14
Bab 14.Bertemu keluarga besar.
15
Bab 15.Gaun sexi bikin kaget
16
Bab 16.Tidur di lantai
17
Bab 17.Pembantu baru
18
Bab 18.Salah paham
19
Bab 19.Membuat kesepakatan
20
Bab 20.Joya marah
21
Bab 21.Terharu
22
Bab 22.Max yang aneh
23
Bab 23.Pekerjaan baru.
24
Bab 24.Familiar
25
Bab 25.Hampir marah
26
Bab 26.Kekecewaan Max
27
Bab 27.Direktur
28
Bab 28.Nyaris ketahuan.
29
Bab 29.Secuil makanan "cantik"
30
Bab 30.Makan malam
31
Bab 31.Joya terluka
32
Bab 32.Persiapan
33
Bab 33.Jebakan
34
Bab 34.Sedikit membalas
35
Bab 35.Mengendap endap
36
Bab 36.Menjaga mu
37
Bab 37.Menahan Rindu
38
Bab 38.Merasa aneh
39
Bab 39.Tidak akan melepaskan
40
Bab 40.Sangkar berkedok rumah
41
Bab 41.Berdiri dan jangan bergerak
42
Bab 42.Ingin mati
43
43.Perhatian Max
44
Bab 44.Bukan milik nya lagi
45
Bab 45.Kehilangan segalanya.
46
Bab 46.Bersemu
47
Bab 47.Tamu tak di undang.
48
Bab 48.Haus perhatian.
49
Bab 49.Memberi peringatan
50
Bab 50.Rasanya aneh
51
Bab 51.Dendam yang makin membara.
52
Bab 52.Sedikit waras
53
Bab 53.Bukan kecelakaan
54
Bab 54.Merebut Joya
55
Bab 55.Godaan Rebeca
56
Bab 56.Kedatangan Jeremy
57
Bab 57.Seperti keluarga
58
Bab 58.Rencana jahat Jeremy.
59
Bab 59.Menjebak Joya
60
Bab 60.Masuk jebakan.
61
Bab 61.Bibi yang membawa.
62
Bab 62.Terus awasi
63
Bab 63.Habisi dia
64
Bab 64.Ponsel baru
65
Bab 65.Apa kitaakan pergi?
66
Bab 66.Mengunjungi Kakek.
67
Bab 67.Menjadi target.
68
Bab 68.Apakah mereka hangus terbakar?
69
Bab 69.Sosok dalam kegelapan
70
Bab 70.Apa Max anak kandung papa?
71
Bab 71.Aku akan menculik wanita mu!
72
Bab 72.Belum ketemu.
73
Bab 73.Hasil tes.
74
Bab 74.Ketenangan Seorang Jihan.
75
Bab 75.Aku tidak mengkhianatimu
76
Bab 76.Amnesia
77
Bab 77.Maxim sadar
78
Bab 78.Siapa dia Mom
79
Bab 79.Habisi wanita itu.
80
Bab 80.Max kakak mu Leo.
81
Bab 81.Dia kabur
82
Bab 82.Aku akan menjaga mu.
83
Bab 83.Apakah dia ayah dari bayi ku.
84
Bab 84.Paman di mana Joya?
85
Bab 85.Aku menyuntikkan obat itu
86
Bab 86.Dimana Nyonya mu.
87
Bab 87.Jantung yang terus berdebar.
88
Bab 88.Menahan Hasrat
89
Bab 89.Lebih baik mati.
90
Bab 90.Kejutan untuk Max.
91
Bab 91.Tolong..Jangan sakiti putraku.
92
Bab 92.Pilihan kematian
93
Bab 93.Akhirnya.
94
Bab 94.Kebahagiaan berselimut duka.
95
Bab 95.Saat nya karma itu datang.
96
Bab 96.Mandi agar bersih.
97
Bab 97.Bertemu
98
Bab 98.Zaiden
99
Bab 99.Jantung yang berdetak
100
Bab 100.Apa pesawat nya berubah bentuk
101
Bab 101.Melihat siluet nya.
102
Bab 102.Kau cerewet sekali.
103
Bab 103.Haruskah aku datang.
104
Bab 104.Telepon Daddy Marcel.
105
Bab 105.Meragukan penglihatan nya.
106
Bab 106.Makan malam panas.
107
Bab 107.Kedatangan Marcel.
108
Bab 108.Pengakuan mu tidak penting
109
Bab 109.Paman air liur mu menetes
110
Bab 110.Ada apa sayang.
111
Bab 111. Aku tahu Mom
112
Bab 112.Kemana suami bodohnya itu
113
Bab 113.Mumu..
114
Bab 114.Titip istriku
115
Bab 115.Memberi mu keringanan
116
Bab 116.Lepaskan dia Tuan Max.
117
Bab 117.Apakah anak nakal itu.
118
Bab 118.Briyan
119
Bab 119.Paman adalah Daddy kandung mu.
120
Bab 120.Hari apes Hans
121
Bab 121.Penundaan
122
Bab 122.Bertemu nya dua keluarga besar.
123
Bab 123.Abg yang merepotkan
124
Bab 124.Zalia yang cerewet.
125
Bab 125.Jangan cubit pipiku lagi
126
Bab 126.Cucu Jenius
127
Bab 127.Naga Hitam
128
Bab 128.Bicara empat mata
129
Bab 129.Leo yang menyebalkan
130
Bab 130.Rahasia Zaiden.
131
Bab 131.Kecemburuan Zaiden
132
Bab 132.Kegelisahan Zalia
133
Bab 133.Keputusan Zalia
134
Bab 134.Ayo tidur dengan ku
135
Bab 135.Melunak
136
Bab 136.Anugrah atau kutukan
137
Bab.137.Apa itu kebetulan
138
Bab 138.Nano chip
139
Bab 139.Berbagi cerita.
140
140.Menjauhlah dari anak ku.
141
Bab 141.Dia hanya asal bicara.
142
Ban 142.Curhatan Zaiden
143
Bab 143.Mencari kebenaran.
144
Bab 144.Hans dan Zalia
145
Bab 145.Permintaan Zaiden
146
Bab 146.Aku tak percaya dengan mu
147
Bab 147.Dia juga ingin Bruno datang
148
Bab 148.Seandainya kita berpisah
149
Bab 149.Mengundang Zalia
150
Bab 150.Persiapan ulang tahun
151
Bab 151.Tangis Zaiden yang tertahan
152
Bab 152.Bingung kasih judulnya.
153
Bab 153.Bersabarlah.
154
Bab 154.Masih lemah
155
Bab 155.Bergosip di pagi buta.
156
Bab 156.Mari kita bicara
157
Bab 157.Ayo buat dia bahagia
158
Bab 158.Ketakutan Max
159
Bab 159.Suara yang di kenali
160
Bab 160.Jepit rambut
161
Bab 161.Hilang nya Zaiden
162
Bab 162.Anggap aku sebagai cucumu
163
Bab 163.Mencari Zaiden
164
Bab 164.Tidak ingin di tagih
165
Bab 165.Miranda mama Joya
166
Bab 166.Daddy akan menemuinya.
167
Bab 167.Pertemuan Mario dan Miranda
168
Bab 168.Kedatangan Joya.
169
Bab 169.Suasana haru.
170
Bab 170.Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!