Miranda kini sedang menenangkan pikiran nya yang kacau di sebuah bar terbesar di kota itu.Dia sangat bingung kemana harus mencari uang untuk memenuhi permintaan Briyan.Sementara perusahaan peninggalan papanya mulai menurun pendapatan nya karena dia tidak mampu mengelolanya.
''Nyonya Bianca meminta kita mencari wanita yang bisa di jadikan istri sementara tuan Maxim anaknya.Mereka akan membayar mahal untuk itu tapi kita harus mencari dimana wanita yang seperti Nyonya Bianca katakan?''Sebuah suara membuat Miranda merasa penasaran.Dia memfokuskan pendengaran nya mungkin saja dia bisa membantu mencari wanita itu dan dia mendapat imbalan besar.
''Entah lah kita harus mencari gadis penurut dan tidak banyak tingkah,wajahnya tidak harus cantik tapi tidak boleh juga membuat malu dan lagi yang paling parah harus mau di nikahi dan di cerai sewaktu waktu!Apa ada gadis yang mau di perlakukan seperti itu kalau tidak terpaksa?''
Miranda semakin merasa senang mendengarnya ini adalah kesempatan nya untuk mendapatkan uang sekaligus menyingkirkan Joya dari hidupnya.
''Permisi pak.''Sapa Miranda sambil menganggukkan kepalanya hormat.
Kedua pria itu terdiam dan mengamati Miranda dari atas sampai bawah.
''Kamu siapa?''Tanya seorang pria pada Miranda.
Miranda mengulas senyumnya''Saya Miranda pak,emm tadi barusan saya mendengar jika bapak sedang mencari seorang gadis untuk di jadikan istri,apa itu betul?''tanya Miranda memastikan.
Kedua orang itu saling pandang ternyata ada yang menguping pembicaraan mereka.
''Memangnya kenapa?''
''Emm begini pak,jika memang benar saya ada seorang gadis yang sangat cantik dan sangat penurut usianya juga masih sangat muda saya yakin jika gadis ini sangat cocok dengan kriteria yang bapak bapak sebutkan tadi!''Kata Miranda tanpa mengurangi senyum di wajah nya.
''Apa kamu yakin jika gadis itu bersedia menikah dan tidak akan menuntut apapun?''
''Iya ..Iya Pak.Saya yqkin saya sangat mengenalnya dia sangat penurut sekali!''
''Baiklah kami akan memberitahukan ini pada bos kami dulu.Sekarang tinggalkan nomer ponselmu dan juga foto gadis itu!''
Miranda dengan senang hati memeberikan foto terbaik Joya pada mereka dan mereka juga terlihat sangat puas melihat wajah Joya yang sangat cantik.
''Gadis ini sangat cantik.Apa hubungan mu dengan nya?''
''Emm dia hanya gadis yatim piatu yang saya rawat tapi saat ini saya sudah tidak sanggup lagi merawat dia''
''Hahahaha....Dasar kamu wanita yang jahat ternyata.Jadi intinya kamu mau menjual dia karena uang kan sebagai ganti karena selama ini kamu sudah merawat dia?''Pertanyaan seorang dari mereka membuat Miranda terkejut,bagaimana pria ini bisa menebak sejauh itu.Tapi Miranda tidak menjawab dan hanya tersenyum saja.
''Baiklah besok datang lah kesini tepat di jam yang sama.Bos kami akan memutuskan mau menerima tawaran kamu atau tidak.Bagaimana kamu setuju?''Tanya salah seorang dari pria itu.
''Baiklah saya pasti akan datang tepat waktu!''Ucap Miranda antusias sekali.
Setelah mereka sepakat Miranda keluar dari bar itu dengan hati yang sangat senang,dia merasa masalah nya akan segera berakhir.
''Akhh akhirnya aku bisa menjauhkan Joya dari rumah dan Bryan tidak akan bertemu dengan nya dan yang kedua aku bisa memebuhi permintaan Bryan dan yang paling penting aku akan jauh dari anak itu.Ahhh senang nya..''Gumam Miranda tersenyum bahagia.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Di kamarnya Joya sedang termenung menatap bintamg dari balik jendela.Dia bingung bagaimana caranya agar dia bisa mencari pekerjaan dan mengganti semua biaya yang mamanya keluarkan dan di sebut hutang itu.
''Tuhan,apakah hanya untuk ini aku di ciptakan?Apakah masih ada kesempatan untuk aku bahagia?Tuhan aku ingin bertemu dengan papaku tapi apakah dia akan menerimaku atau akan bersikap sama seperti sikap mama padaku?''Lirih Joya.
''Belum tidur non?''Tanya bi Minah yang ternyata membawakan makanan untuk Joya.
''Belum bi,bibi bawa apa?''
''Bibi bawa makanan agar Non tidak tidur dengan perut kosong,lagi pula Non belum sembuh sepenuhnya jadi bibi bawakan makanan.Ayo di makan atau mau bibi suapin?''Tanya bi Minah dengan penuh perhatian.
Joya tersenyum''Seandainya aku lahir dari rahim bi Minah mungkin aku akan sangat bahagia karena mempunyai ibu yang sangat baik seperti ini.''Batin Joya.
''Kok malah melamun?Ayo makan nanti keburu dingin!''
Joya mengambil piring dari tangan bi Minah dan mulai makan dengan perlahan rasanya tidak tega membiarkan bi Minah menyuapinya setelah seharian dia bekerja.
''Bibi sudah makan?''Tanya Joya.
''Sudah Non,bibi sudah makan makanya bibi bawakan buat Non setelah makan jangan lupa minum obat nya agar Non segera pulih dan bisa beraktivitas lagi.Bibi tidak tega melihat Non seperti ini.''
''Iya bi,makasih ya dan maaf Joya membuat bibi khawatir!''
''Ya sudah tidak apa apa,sekarang cepat habiskan terus minum obat dan langsung istirahat jangan kebanyakan melamun tidak baik.''
Joya menurut kata Bi Minah lalu istirahat setelah makanaan yang di bawakan untuk nya habis.
Lewat tengah malam Miranda tiba di rumah rupanya tadi dia tidak langsung pulang tapi pergi menemui kekasih nya Bryan di sebuah hotel.
Dengan wajah penuh kepuasan Miranda melangkah memasuki rumah nya,kali ini dia merasa rumah nya sangat indah karena sebentar lagi Joya yang dia anggap sebagai beban hidupnya akan pergi Miranda yakin jika orang kaya itu tidak akan menolak Joya karena wajah Joya yang cantik dan sangat polos.
Miranda berjalan menuju ke dapur ingin mengambil minum karena tenggorokan nya terasa sangat haus tapi matanya tidak sengaja melihat pintu kamar Joya dia terus mengamati pintu kamar dan suasana hening membuat nya tergerak untuk berjalan mendekatinya dan lupa jika dia sangat ingin minum.
Dengan perlahan Miranda membuka pintu kamar Joya,Miranda bisa melihat tubuh kurus Joya yang terbungkus selimut karena Joya tidur di lantai walau di lapisi kasur.
Pelan sekali Miranda mendekat mengamati wajah Joya anak yang sangat dia benci seumur hidupnya walau Miranda juga tahu apa yang terjadi bukan lah kesalahan Joya namun wajah Joya sangat mirip dengan wajah orang yang telah membuat hidupnya menderita.
''Aku tahu ini bukan salah mu,tapi aku tidak bisa mencintaimu dan menganggapmu sebagai anak ku walau kau terlahir dari rahimku.Seandainya wajah mu tidak selalu mengingatkan ku pada pria yang menghancurkan ku mungkin aku bisa sedikit berbelas kasih padamu.Tapi.....Jangan khawatir setelah ini kau tidak akan lagi merasakan perlnderitaan hidup bersamaku karena aku akan menjualmu!''Gumam Miranda seraya terus menatap wajah Joya .
Sama seperti saat Miranda masuk seperti itu pula Miranda keluar dengan perlahan meninggalkan Joya yang kini telah membanjir air matanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 170 Episodes
Comments
epifania rendo
tega sekali ibunya
2023-11-23
0
yuce
miranda ini bodoh apa bodoh sih mau ja diporotin saama kekasihnya aedangkan anak sendri gak diperhatiin lama2 mah perusahaannya bkalan bnvkrut bru nyadar.
2023-03-16
0