Malam ini malam terakhir sebelum Ronal berangkat ke Medan perang,ia sudah menyiapkan semua keperluan dan strategi untuk melawan musuhnya.
Dan sebelum berangkat Ronal pergi menemui putri Ayana,karena semenjak kejadian dipesta itu,mereka tidak pernah bertemu lagi, sehingga Ronal sangat merindukan kekasihnya itu. ia tidak tau bahwa Ayana lah yang mencoba menjebak nya,ia masih berfikir ada orang lain yang tidak menyukainya.
"Pangeran kau datang kesini ada apa?" sambut ayana begitu manis.
"Apa sekarang aku tidak boleh menemui kekasihku?" goda Ronal.
"Tentu saja boleh, bahkan aku sangat senang pangeran datang kemari. aku sangat merindukan mu...." sambil memeluk lengan Ronal mesra.
"Aku kesini hanya ingin pamit," ucap Ronal dengan lembut.
"Memangnya pangeran ingin kemana?" tanya Ayana,karena tidak ada yang tau tentang masalah ini.
"Aku ditugaskan ayahanda untuk menyelesaikan masalah diperbatasan" ucap Ronal
"Kenapa aku tidak tau" tanya Ayana
"Ayah sengaja tidak memberi tau banyak orang,karena itu aku ingin pamit pada mu," ucap Ronal
"Baiklah pangeran meski aku sedih melepaskan mu,tapi ini demi kebaikan kerajaan, aku akan mendoakan mu," ucap ayana memasang wajah sedih padahal dalam hati menyumpahi pangeran untuk tidak kembali sekalian.
"Terima sayang,kau wanita paling baik, lembut,dan cantik yang aku kenal." rayu pangeran. membuat Ayana salah tingkah.
"Terima kasih atas pujiannya pangeran,kau membuat aku malu." kata Ayana memasang senyum manis.
Berbeda dengan putri Lusiana,sejak kejadian itu ia selalu menjauhi pangeran Ronal, bahkan sekarang mereka berpisah kamar,itu Ronal sendiri yang menginginkannya.
Setiap harinya ana disibukkan membuat obat, sekarang ia bertambah kesulitan, karena biasanya Aska akan membantu apa bila ana kesusahan tapi semenjak ana mengizinkan ia pergi,ia langsung belajar untuk menjadi pengusaha,ia ingin mengejar cita-cita ya, dan ana sangat mendukung keputusannya itu.
ana begitu fokus sehingga dikejutkan kedatangan Leni, yang mengatakan ada seseorang mencari nya.
"Nona ada seorang pria mencari nona" ucap Leni tiba-tiba
"Astaga Leni kau mengejutkan ku," ucap ana yang masih syok.
"Maaf nona," ucap Leni
"Tidak apa-apa, siapa yang mencari ku??" tanya ana penasaran
"Saya tidak kenal nona,tapi saya pernah melihat waktu nona tidak sadarkan diri di perayaan istana." ucap leni
"Baiklah antar aku kedia" perintah ana
"Baik nona"
Mereka pergi menemui pria tersebut, yang tidak lain adalah Azar sahabat Ronal,azar tersenyum melihat kedatangan ana.
"Terima kasih sudah mau menemui ku putri" ucap Azar dengan sopan.
"Ayolah jangan terlalu formal,pangil aku ana saja.bukanya kau yang dimalam itu? yang mengaku sebagai sahabat Ronal?" tanya ana
"Anda benar, saya minta maaf karena ide saya putri dalam bahaya." ucap Azar dengan tulus
"Udah aku katakan jangan panggil putri,nama ku ana.dan masalah itu kau tidak salah aku yang ceroboh" ucap ana
"Baiklah ana" ucap Azar sedikit tidak nyaman.
" ada apa kau datang kesini,, maaf aku tidak ingat nama mu" ucap ana
"Namaku Azar,aku kesini ingin mengajak nona bekerja sama" ucap Azar langsung.
"Kerja sama untuk apa?" kata ana bingung
"Untuk menyadarkan pangeran Ronal,bahwa Ayana itu bukan gadis baik" ucap Azar
"Tapi aku tidak ingin ikut campur masalah mereka,bukankah mereka cocok, wanita ular bersama lelaki kejam" ucap ana tersenyum sinis
"Kau salah menilai pangeran ana,ia seperti itu karena Ayana yang menghasut pangeran, ia sangat baik karena itu Ayana mudah menghasut nya" ucap Azar menyakinkan ana
"Kau bilang dia pria baik,, apa aku tau ia meninggalkan aku dimalam pertama dan pergi bersama Ayana,ia menampar ku,ia memakiku setiap harinya, mengatai ku wanita murahan" ucap ana penuh emosi, ia tidak terima Azar masih membela Ronal.
"Ana tenang lah,aku hanya ingin membantu hubungan mu dengan Ronal" ucap Azar mencoba menenangkan ana
"Tapi aku tidak peduli dengan hubungan ini Azar,jika bukan karena ayahku, sudah lama aku ingin berpisah dengan nya" ucap ana dengan kesal
Mendengar perkataan ana yang begitu membenci Ronal, Azar tidak bisa berbuat apa-apa,ia mulai mencari jalan lain agar ana bisa membantunya untuk memisahkan Ronal dengan Ayana.
Azar melakukan itu,ia hanya ingin menyelamatkan Ronal, karena ia sendiri tau Ayana mendekati Ronal hanya untuk menghacurkanya.
Ayana ingin membalas kematian kakak tersayang nya.
Karena kakak Ayana terbukti ikut campur dalam pembunuhan ibunda Ronal ratu Adelia. sehingga ia dijatuhkan hukuman mati.
"Baiklah ana,jika kau tidak ingin membantu Ronal,maka lakukanlah sebagai balasan dendam mu, karena aku tau Ayana lah yang menjebak mu dengan pangeran Ronal" ucap Azar masih membujuk ana
Mendengar itu, ana ingat dengan janjinya pada Lusiana, bahwa ia akan membuat orang yang menjebaknya itu menderita.
"Baik lah, tapi apa keuntungan bagi mu Azar" ucap ana penasaran
"Aku hanya ingin mengembalikan sahabatku,dulu ia pria baik,tapi semenjak ia menjalin hubungan dengan Ayana pangeran berubah,ia bahkan melupakan kewajibannya sebagai pangeran mahkota,ia lebih banyak menghabiskan waktu dengan Ayana, karena itu raja mulai marah, puncaknya saat yang mulai tau Ronal melecehkan putri, yang mulai langsung mencabut gelar pangeran mahkota" ucap Azar dengan sedih.
Mendengar penjelasan Azar entah mengapa ana mulai goyah hatinya.
"apa benar pangeran seperti itu, kasihan sekali pangeran,tapi ia juga terlalu bodoh tidak bisa membedakan mana orang baik dan jahat,,
astaga aku tidak boleh lemah aku harus tetap pada pendirian awal" ana mencoba menguatkan hatinya
Setelah berbicara panjang lebar dengan ana, Azar mengutus kan untuk pergi, setelah mereka bersepakat bekerja sama,meski memiliki tujuan yang berbeda.
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 160 Episodes
Comments
Sriyanti Anjar
thor thor y mklumin z kalo salah sedikit.
2022-07-30
0
Diii
cerita oke...hanya sedikit saran ..banyak sekali kata yg tidak tepat......meski sebagai pembaca tau maksudnya tapi agak menggangu mata....
tetep semangat Thor👍
2022-07-10
0
Lenina
memutuskan thor bukang mengutuskan
2022-06-16
0