kediaman ronal

Berbeda dengan Lusiana yang menghabiskan waktu dengan penemuan-penemuan barunya, dikediaman Ronal,Ronal sibuk berlatih untuk pergi ke Medan perang. Ronal diutuskan raja untuk pergi menyelesaikan konflik dengan kerajaan tetangga,karena ada perebutan suatu wilayah.

Sebenarnya ini sudah direncanakan oleh raja,ia sengaja tidak memilih Ronal agar ia bisa fokus.

dan sebenarnya raja juga sudah tau pertengkaran antara Ronal dengan Lusiana,karena ia mengutuskan pendekar bayangannya untuk menyelidiki hubungan anaknya,meski ia marah tapi ia tetap merasa janggal dengan kasus yang dihadapi Ronal.

" apa kau telah menemukan apa yang aku suruh Santos"tanya raja pada pendekar bayangannya

" sepertinya bukan putri Lusiana yang melakukan ini raja,aku rasa ada seseorang yang mencoba menjebak pangeran" terang Santos

" kenapa kau berpikir begitu?" jawab raja penasaran

" karena sekarang putri pergi meninggalkan kediaman pangeran Ronal,mereka bertengkar hebat waktu raja mengumumkan penggantian pengurus perayaan kerajaan" jelas Santos lagi

"apaaa??,kenapa masalah sebesar ini tidak kau sebut lebih awal" teriak raja dengan marah

" maaf yang mulia" tunduk Santos

Setelah mendengar kabar itu, yang mulia mengutuskan orang suruhannya untuk menjemput Ronal,ia sangat marah bagaimana juga Lusiana adalah putri menteri kerajaan,itu bisa berdampak buruk bagi kerajaan.

" ayah apa kau memanggilku?" setelah mendengar ayah nya marah,Ronal buru-buru pergi menghadap ayahnya.

" ya aku memanggilmu,aku mendengar kau mengusir putri,apa kesalahan yang telah ia buat?" tanya raja

" tidak ada ayah" jawab Ronal

" lalu kenapa kau berani mengambil keputusan tanpa kau berpikir, ingat Ronal, ayah tidak mau seseorang memandang buruk pada kita,kita itu pemimpin,dan kau mengambil keputusan tidak mendasar" bentak raja.

" maaf ayah" hanya itu yang berani Ronal ucapkan pada ayahnya

" aku tidak mau tau,kau harus menjemputnya.besok bawa ia dihadapan ku" perintah raja,setelah itu ia pergi meninggalkan Ronal sendiri

" gadis ini hanya bisa membuat masalah, kenapa aku harus menjemputnya kerumah ayahnya?, padahal aku bahagia ia tidak ada disini,tapi aku harus menuruti kemauan ayah, jika tidak ayah akan semakin marah" Ronal berbicara dalam hatinya

" sebaiknya aku jemput saja,lagi pula aku belum puas menyiksanya,kau akan membayar semuanya gadis bodoh" kata Ronal

setelah lama ronal berfikir,ia memutuskan untuk pergi kekediaman putri,ia harus menuruti kemauan ayahnya, jika tidak entah apa yang akan terjadi.

akhirnya Ronal pergi kekediaman mertuanya, tetapi sesampainya di sana,apa yang diharapkannya tidak sesuai dengan kenyataan,ia malah melihat ana sedang tertawa bersama seorang pria, entah mengapa hatinya merasa tak rela melihat ana bersama pria lain.

" beraninya kau,aku dimarahin ayah,kau malah tertawa dengan pria lain disini, dasar ******" ucap Ronal dengan tatapan kebencian.

" pangeran,,, sejak Kapan kau ada disini" ucap ana yang terkejut

"bahkan kau lupa dengan suami mu, benar-benar wanita murahan" ucap Ronal dengan marah.

" jaga ucapanmu pangeran, putri tidak seperti itu" arka yang berada disisi ana mulai angkat bicara

" kau siapa yang mengizinkan kau untuk bicara" Ronal tambah emosi melihat arka yang membela ana.

" kau tidak perlu marah-marah,, jangan lupa pangeran bukan kah kau yang bilang tidak akan peduli apa pun yang aku lakukan,jadi jangan sok menjadi suami yang cemburu disini" ucap ana dengan senyum ejekan.

Ronal mulai tersadar kalau ia terlihat seperti suami yang sedang cemburu,ia mulai menguasai emos nya.

" memalukan,apa yang sudah aku lakukan,kenapa aku seperti suami yang cemburu melihat istrinya berselingkuh" dalam hati Ronal, sekarang ia merasa malu pada ana.