Pagi ini matahari bersinar terang, sehingga menggangu tidur seorang wanita yang masih merasa lelah dari kejadian semalam.
ana bangunan dengan keadaan kacau,ia mulai mengingat kejadian terakhir.
"Oh tidak!!!" teriak ana melihat ia sudah tidak memakai baju yang lengkap.setelah berfikir dengan keras, tapi ia tetap tidak mengingat kejadian semalam,ia hanya ingat meminum minuman pangeran Ronal. setelah itu ia sudah lupa.
"Astaga apa aku masih gadis?" ucap ana yang mulai panik,ia buru-buru masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. ia bersyukur karena tidak merasa sakit pada bagian sensitifnya.
Setelah merasa segar,ana mulai duduk didepan cermin, bertapa kagetnya ana melihat tanda yang begitu banyak pada lehernya,ana tidak bodoh ia tau itu bekas ciuman seseorang.
"Tidak aku tidak rela disentuh cowok gila itu!" ucap ana histeris,ia tau pasti Ronal yang melakukannya, karena yang ia ingat,ia bersama Ronal terakhir kali, sebelum ia hilang kendali.
Bersama dengan ana yang kesal melihat bekerja ciuman dilehernya, Ronal masuk seperti orang tidak berasal,dan itu membuat ana semakin kesal.
"Pangeran apa yang telah anda lakukan pada ku semalam?!" teriak ana
"Apa kau pikir aku tuli?" balas Ronal yang kesal melihat ana berteriak
"Kenapa kau mengambil kesempatan dalam kesempitan!" bentak ana tidak mau kalah
"Memangnya kenapa, bukankah semua yang ada ditubuh mu milikku?" jawab Ronal santai.
"Tapi aku tidak Sudi disentuh lelaki seperti kau!" bentak ana dengan marah, perkataan ana cukup membuat Ronal terluka,ia pikir ana akan senang karena disentuh olehnya, tetapi tidak sesuai harapan Ronal.
"Apa kau pikir aku tertarik dengan tubuh mu yang jelek itu,apa kau tau,kaulah yang melakukannya duluan," ucap Ronal yang tidak mau kalah.
Ana yang mendengar perkataan Ronal, langsung terdiam,ia tidak mengingat apa-apa, jadi itu mungkin terjadi karena ia dalam pengaruh obat.
"Tapi kau kan bisa menolaknya," ucap ana mulai salah tingkah, dan sedih mendengar penghinaan Ronal terhadap tubuhnya
"Kau pikir apa yang sudah aku lakukan? jika tidak mungkin kau sudah tidak...." tiba-tiba Ronal menghentikan ucapannya karena ia sendiri malas untuk mengucapkan nya.
Akhirnya Ronal memilih untuk pergi meninggalkan ana sendirian,ia mulai kesal dengan sikap ana.
ia lebih memilih mempersiapkan keberangkatannya, karena besok pagi ia harus pergi menyelesaikan tugas yang diberikan ayahnya.
ana yang masih dalam kamar, termenung dengan perkataan pangeran Ronal.
" apa aku harus sakit mendengar perkataan Ronal,apa aku terlalu mengharap disentuh dia??,ini tidak boleh aku harus membalas dendam putri Lusiana,aku tidak boleh lemah dengan perasaan ini" ucap ana dalam hati.
Setelah lama berfikir ana memutuskan untuk bersikap seperti biasa pada Ronal,ia tidak ingin memikirkan Ronal lagi.
hari ini ana kembali ke aktivitas seperti biasa,ia mulai mencoba membuat obat baru bersama Aska dan leni.merek sudah dianggap keluarga oleh ana, karena mereka selalu ada saat ana butuhkan.
"Aska apa kau tidak ingin hidup bebas??" ucap ana sambil melihat Aska
"Kenapa nona berkata seperti itu,aku merasa bebas tinggal bersama nona" ucap Aska dengan senyum
"umur mu masih kecil Aska,kau bisa mengejar cita-cita mu" ucap ana lagi, karena Aska pernah bilang ia ingin menjadi pedagang yang sukses nanti
"Kku tidak peduli lagi dengan itu lagi nona, aku sudah memutuskan akan selalu disisi nona apa pun yang akan terjadi" ucap Aska yakni
"Aska... aku sudah menganggap mu sebagai adik ku,jadi aku sudah membebaskan mu dari janji mu itu, pergi lah kejar cita-cita mu,dan aku akan selalu menjadi kakak mu disini" ucap ana dengan lembut,karena melihat Aska ana teringat dengan kakaknya dizaman nya dulu.
"Apa nona yakin,aku ini hanya pengawal nona, tidak pantas saya menjadi adik nona," ucap Aska dengan sopan
"Ingat Aska... kita itu sama, setiap orang bebas mengejar cita-citanya" semangat ana pada Aska
"Terima kasih nona,kau memang baik" ucap Aska
"Jadi mulai sekarang pangil aku dengan kakak bukan nona lagi" ucap ana dengan tegas
" kakak...baik lah" ucapan Aska dengan patuh
Ana merasa senang melihat Aska yang menurut,ia benar-benar menyayangi Aska seperti saudara nya sendiri,karena melihat Aska yang memiliki otak cerdas, membuat ana berniat membantu Aska.
terbukti sangat ana mengajar Aska untuk membuat obat, dengan mudah Aska langsung mengerti. dan yang membuat ana menyayangi Aska lagi adalah wajah Aska yang agak mirip dengan kakaknya dizaman nya dulu.
****
**jangan lupa tinggalkan jejak ya say....
salam cinta dari Ara putri 😘❤️💖💖💖**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 160 Episodes
Comments
Sriyanti Anjar
bingung,berusaha memahaminya thor oke lh.
2022-07-29
0
Ayu Nst
klw bisa ana jgn smpt jatuh cinta sm ronald
2022-06-04
0
Mammy Henny Henny
cerita yang bagus
2022-06-03
0