" saya tidak cemburu, jangan berharap itu terjadi, melihatmu saja aku udah jijik" ucap Ronal dengan malu.
" karena itu lebih baik aku disini saja,jadi kau tidak perlu melihatku lagi" ucap ana malas
" kau pikir aku mau menjemputmu,jika bukan ayah yang menyuruh aku tidak akan Sudi"
setelah lama bertengkar akhirnya ana ikut pulang dengan pangeran Ronal,ia juga harus patuh dengan perintah raja sekaligus mertuanya.
" baik lah saya akan pulang tapi tidak sendiri,Aska akan ikut dengan saya" ucap ana
" kenapa ia harus ikut,apa kau begitu takut kehilangannya?" ucap Ronal dengan sinis
" tentu saja, tidak ada yang salah bukan,kau punya hubungan dengan Ayana itu tidak masalah, begitu juga denganku" ucap ana dengan tersenyum lebar, sambil meninggalkan Ronal yang terdiam
akhirnya mereka menemukan untuk kembali.
Aska pun menerima ajakan ana untuk pindah kekediaman Ronal ,itu menambah kecemburuan Ronal,meski ia tau Aska hanya sebagai pengawal pribadi ana,tapi ia tetap tidak suka
" kenapa dengan aku ini,kenapa aku tidak suka melihat mereka bersama,jika aku mengusir anak itu pasti ana tidak akan mau pulang,tapi bagaimana kalau nanti ana benar-benar menyukainya,,," Ronal melamun memikirkan apa yang harus ia buat
" itu tidak mungkin" ucap Ronal tiba-tiba.
" apa yang tidak mungkin pangeran" ucap ana yg heran dengan tingkah Ronal
sebenarnya mereka sekarang sedang di perjalanan pulang keistana,jadi mereka menaiki kereta kuda bersama, karena kediaman Luis sedikit jauh dari kerjaan.
" tidak ada, jangan ikut campur" ucap Ronal ketus
" siapa juga yang ingin ikut campur,siapa suruh teriak-teriak seperti orang gila" ucap ana dalam hati.
sekarang mereka lebih memilih untuk diam, karena tidak tau apa yang harus dilakukan.
setelah lama perjalanan akhirnya mereka sampai,ia langsung disambut para pelayan dikediaman Ronal.
" pangeran tunggu" ucap ana sudah masuk
" apa lagi,,aku ingin istirahat, jangan ganggu aku" ucap Ronal dengan wajah datarnya
" justru itu,apa tidak sebaiknya kita beda kamar, karena aku takut mengganggu mu" jawab ana lgi.
" lalu apa kau ingin sekamar dengan bocah itu" ucap Ronal yang mulai marah.
" dia punya nama Aska,kenapa kau benci sama Aska,ia pria yang baik,suka bercanda, kenapa kau tidak suka,beda dengan pangeran hanya bisa marah dan berbuat kasar" jawab ana kesal,apa pun yang ia lakukan selalu salah.
Ronal mulai emosi, karena mendengar ana memuji pria lain dihadapannya.
" beraninya kau!!, tidak ada pisah kamar,karena aku akan menyiksa mu, sampai kau tidak ingin hidup lagi" ucap Ronal dengan senyum jahatnya.
Setelah mengatakan itu Ronal pergi meninggalkan ana yang sedikit takut dengan ancaman Ronal.
meski hatinya berani,tapi tidak bisa dipungkiri bahwa ana sangat takut pada Ronal, karena ia bukan wanita yang hebat dengan ilmu bela diri,apa lagi menghadapi seorang pangeran yang bisa berbuat sesuka hatinya,tidak ada yang akan berani mencegahnya.
" aku harus berani, jangan kalah sekarang ayu kau harus membalas dendam putri Lusiana,kau harus kuat agar orang-orang tidak menganggap mu wanita yang tidak berguna, dan siap menghadapi si iblis Ronal" ucap ana dalam hati
Ana mencoba melupakan ucapan pangeran Ronal,ia lebih memilih berlatih membuat obat baru,ia juga membuat obat untuk berjaga-jaga.
Ditempat lain Ronal pergi berlatih pedang, entah mengapa ia sedikit senang saat melihat ana menurut dengan perkataannya.
" ada apa pangeran?? apa kau sedang bahagia??" itu suara dari sahabat pangeran Ronal Azar Malik
" tidak" jawab Ronal yang mulai sadar dengan kebodohannya
" benar kah,tapi kenapa dari tadi kau tersenyum" tanya Azar
" kau tidak perlu tau,ayo kita mulai berlatih" ajak Ronal
Azar adalah sahabat Ronal dari kecil, hanya pada Azar tempat ia bercerita, mereka sudah seperti saudara kandung.
tetapi semenjak Ronal menjalin hubungan dengan Ayana hubungan mereka kurang baik, karena Ronal lebih mementingkan ayana dan mulai melupakan sahabatnya.
" Ronal bukan kah sekarang kita jarang bertemu,kau sudah melupakan sahabatmu ini" canda Azar
" mana mungkin aku melupakan sahabat baikku" jawab Ronal
" tentu saja, semenjak kau berhubungan dengan putri Ayana kau berubah pangeran" ucap Azar
" itu tidak benar,aku hanya sedikit sibuk" jawab Ronal berbohong.
"tetapi aku senang kau tidak jadi menikah dengan wanita itu,dia tidak baik untukmu" ucap Azar dengan senyum.
" apa maksudmu Azar,kau tau aku sangat mencintai Ayana, tetapi karena wanita sialan itu kami tidak jadi menikah" ucap Ronal penuh dendam
" tapi aku setuju kau menikah dengan putri Lusiana,ia memang agak sombong tapi ia baik,tidak licik seperti mantan kekasimu itu"
" jaga ucapanmu Azar kau sudah ku anggap seperti saudara tapi jangan lupa batasamu,aku tidak suka ada orang menjelekkan ayanaku" ucap Ronal dengan bengis.
" ingat Ronal kau itu sudah menikah, tidak seharusnya kau masih berhubungan dengan Ayana" ucap Azar memperingati Ronal.
" ingat Azar Ayana wanita baik,tidak seperti Lusiana yang sangat licik,mulai sekarang aku tidak ingin berbicara dengan mu lagi, aku tidak suka ada orang yang berbicara buruk tentang kekasihku" ucap Ronal berlalu pergi,ia sudah tidak mau mendengar ucapan Azar
" ingat Ronal kau akan menyesal" teriak Azar
Meski Ronal mendengar ucapan Azar tetapi ia lebih memilih untuk pergi meninggalkannya,ia tidak mau menerima pernyataan Azar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 160 Episodes
Comments
Sriyanti Anjar
next
2022-07-28
0
subayu shafarayra
aduh pangeran yang kurang pintar jadi geregetan .....
2022-07-26
0
Darman Syah
mantap
mampir juga dong ke cerita ku.
makasih
2022-07-13
0