"ibu!! kita pindah kesini?" tanya Glaricia pada ibunya yang berdiri di sampingnya.
"iyah sayang, gimana kamu suka kan?" tanya Gloria sambil menatap Glaricia yang terus menatap rumah itu.
Glaricia menjawab dengan hanya menganggukkan kepalanya saja, kemudian pergi membantu ayah dan ibunya membawa barang barang yang ringan.
di dalam rumah, "waaahh, rumahnya luas bangettt" teriak si Glaricia, yang membuat ayah dan ibunya tersenyum.
sikap Glaricia yang seperti itu terkadang membuat orang tuanya bahagia dan senang, tapi terkadang takut dan rasa was-was selalu muncul, yah mungkin hanya saat Glaricia mulai mengatakan hal hal yang tidak logis atau tidak masuk akal.
tepat di pukul dua siang Glaricia keluar karena mendengar suara gaduh di sekitar rumahnya, ayahnya yang melihat itu mengikutinya dari belakang. "ada apa sayang" tanya ayahnya (Tropium) pada Glaricia yang tiba tiba diam di depan halaman rumah mereka.
"ayah? aku mendengar suara orang ramai, dimana yah?" ucap Glaricia pada ayahnya. si ayah yang mendengar Glaricia mengatakan itu mulai memeriksa sekitar dan tak ada yang ribut, semua yang tinggal di sana melakukan aktivitas seperti biasanya, maksudnya dengan santai bahkan siang hari itu terlihat panas jadi hanya beberapa yang keluar dari rumah mereka.
"Glaricia kita masuk yuk, di luar panas, nanti kulit mu menghitam kamu mau" ucap si ayah pada Glaricia, namun Glaricia masih saja berdiri di luar dan menatap langit biru yang indah dengan awan putih yang di matanya terlihat seperti kapas lembut yang bisa ia makan.
"oh ayah ada burung terbang, tapi kenapa dia sangat lambat?" ucap Glaricia sambil menunjukkan hal yang ia lihat. ayahnya mengikuti tangan Glaricia yang sedang menunjukkan sesuatu itu.
"sayang itu sebuah pesawat bukan burung" jawab ayahnya dengan senyuman sabar yang terlihat di wajahnya.
"oh benarkah? aku kira itu burung, pantas saja dia terbang begitu lambat" ucap Glaricia kemudian masuk kedalam rumah tanpa di suruh ayahnya. karena merasa panas mungkin akhirnya dia memilih untuk masuk tanpa mengatakan satu katapun pada ayahnya.
kelakuannya itu membuat ayahnya tersenyum dan tertawa kecil, kemudian mengikuti Glaricia yang duduk di sofa ruang tamu.
.
.
.
mengambil sebuah koran yang berada di bawah meja lalu membacanya, Galricia yang melihat ayahnya mengambil sebuah surat kabar mendekati ayahnya dan ingin ikut membaca itu.
"aku mau baca juga" kata Glaricia dengan nada lucu yang membuat ayahnya tersenyum sambil tertawa kecil itu, yang membuatnya gemas tampa sengaja mencubit pipi cubby nya Glaricia.
"eumm sakiiitt ayaahh" rintihnya kepada ayah Tropium yang hanya tertawa melihat jawaban Glaricia saat pipinya kena cubit ayahnya. lalu dia kembali melihat surat kabar dimana yang di letakkan ayahnya di meja tersebut.
saat itu dia melihat sebuah foto atau gambar yang tertampang di surat kabar itu, karena berwarna hitam, putih, dan abu-abu jadi gambarnya tidak terlalu jelas. dan kebetulan saat itu Glaricia melihatnya, dia melihat sebuah gambar hutan dengan pepohonan yang rindang, tapi dia tak sengaja melihat sebuah sesuatu yang menurutnya menarik.
"ayah lihat ini, bukankah ini manusia dengan tanduk" menunjukkan foto itu, yang di pandang ayahnya hanya terlihat sebuah pohon dengan beberapa batang kecil saja tak ada manusia disana.
"itu hanya pohon kecil biasa, itu bukan manusia dengan kepala bertanduk sayang" jawab si ayah dengan nada lembut, meski lelah mendengar omongan yang tidak benar dari Glaricia.
"euh ayah! ini benar kok manusia dengan kepala tanduk nya, ayahnya saja yang ngga bisa liat, udahlah aku mau ke kamar ku aja liat fotonya" ucap Glaricia kemudian beranjak dari duduknya pergi meninggalkan Tropium yang terdiam melihat kelakuan gemas Glaricia.
tanpa memedulikan perkataan Glaricia, Tropium De Sacy hanya tertawa melihat Glaricia dan kembali membaca majalah di rak buku yang ada di rumah itu.
.
.
.
di kamar, Glaricia kembali melihat gambar itu dan membaca beritanya yang berada di bawah gambar itu dan lama kelamaan dia tertidur karena lelah membaca, ibunya yang melihat Glaricia tertidur terlihat senyum manis di wajahnya yang begitu indah lalu menutup pintu kamar Glaricia dan pergi mendatangi suaminya yang masih di sofa ruang tamu.
...****************...
...***********...
...****************...
...Jangan lupa Like, Komen, Favorit Sahre juga boleh....
...semoga kalian suka yah...
...💙...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Nenie desu
jangan lupa mampir di novel aq kak
"Rasa yang terpendam" semangat terus kak
2022-11-19
1
euh cepet up yah thor!!
di tunggu woy
2022-11-13
1
semangat Othor buatnya, aku pada mu ❤️
2022-11-13
1