di rumah Erica
setelah mengambil sebuah biskuit dan susu Erica melihat Glaricia yang diam mematung di dekat jendela.
''Glaricia ada apa?'' tanya Erica pada Glaricia yang bengong, lalu di sadarkan dengan suara Erica.
Glaricia berdiri menghampiri Erica yang menaruh biskuit dan susu di sebuah meja kecil, sambil menata biskuit tersebut Erica hanya diam tidak memfokuskan dirinya pada Glaricia, sedang Glaricia masih bengong sambil berjalan dan kemudian duduk di kursi dekat meja itu.
''Glaricia...!? kamu ngga papa, kamu dari tadi bengong terus kenapa?..., jangan bilang kalo sakit mu kambuh lagi?'' kata Erica khawatir pada Glaricia.
saat itu Glaricia hanya menggelengkan kepalanya saja dan memegang tangan Erica yang menaruh teh di depan Glaricia. "ada apa?'' tanya Erica. Glaricia kembali bengong entah apa yang ingin dia katakan pada Erica, sedang Erica disana hanya menunggu apa yang ingin di katakan Glaricia.
"Ka!, kau tahu sesuatu di hutan rumah mu ini?" tanya Glaricia pada Erica, yang membuat Erica bertanya tanya. setelah lama diam Erica langsung menggelengkan kepalanya tidak tahu, kemudian lengan Erica pun terlepas dari genggaman erat Glaricia.
''sudah tidak perlu memikirkan apapun, nih makan aja, kamu kan udah main disini~ masa kamu kayak gini sih, mamah juga udah maafin kamu kok, kamu ngga usah khawatir'' kata Erica sambil mengambil boneka kesukaannya yang jauh darinya.
Glaricia hanya diam lalu memakan biskuit yang di berikan Erica, kemudian menelannya dan beralih meminum susu.
.
.
.
setelah lama bermain akhirnya Glaricia pulang dan di hantar oleh supir pribadi Erica dengan Erica yang ikut menghantar-nya sampai rumah.
setelah Glaricia masuk kedalam rumahnya mobil milik Erica pun pergi meninggalkan rumah kayu yang terlihat klasik itu.
''kenapa tidak bilang melalui telfon seluler?'' ucap ibu Glaricia bangun dari tidurnya, karena mendengar suara mobil berhenti di rumahnya dia kira ada tamu atau pasien yang datang ternyata itu adalah Erica yang mengantar Glaricia pulang.
''aku tidak sempat, Erica juga bilang dia mau mengantar ku pulang'' ucap Glaricia. kemudian dia pergi dari sana menuju kamarnya, sedangkan ibunya merasa khawatir karena belakangan ini tingkah laku anaknya berbeda, mulai dari suka memandang hutan, dan membawa makanan ke dalam hutan dan terus berulang.
tak ada alasan lain selain memberi kelinci hutan makanan, atau bahkan kucing hutan karena dia melihatnya saat bersama ayahnya waktu piknik kemarin kemarinnya.
.
.
di kamar Glaricia
''aku benar melihat orang itu di hutan~'' bicara Glaricia pada diri sendiri di depan cermin.
tak ada siapapun disana kecuali dia juga bayangannya, dia mulai berbicara nglantur kemana-mana tanpa ia sadari, berbicara pada diri sendiri seakan berbicara pada orang lain, dengan ekspresi marah-marah dan kesal.
''kau tau anak itu memiliki ekor di tubuhnya?, haaah andai aku memiliki kamera untuk memfotonya dan memberikan pada ayah dan ibu mereka pasti akan percaya pada ku~'' ucap Glaricia kembali pada dirinya di cermin.
dalam mata Glaricia, dirinya di cermin adalah orang lain yang juga bisa berbicara padanya, menanggapi semua ocehannya dan mendengarkannya. semua hal itu dia lakukan bukan semata karena dia gila, tapi karena psikisnya kembali menyerang jika dia seperti tertekan, sedih, ataupun sangat gembira.
makanya ibu dan ayahnya selalu menetralkan ekspresi milik Glaricia jika dia mulai bahagia ibunya akan marah, tapi dia akan kembali sayang dan sikap Glaricia akan kembali menjadi seperti biasa bahagia dan sedih.
agak sulit untuk di sembuhkan, tapi akankah Glaricia bisa bebas dari penyakit psikis nya itu?...
...****************...
...*********...
...****************...
...oke sampai sini dulu semoga kalian suka yah...
...like, komen, Favorit in juga yah love you guys...
...makasih yang udah baca ceritanya...
...💙...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments